Di lantai atas, terlihat sebuah pintu masuk yang dijaga oleh banyak orang. Di bawah sana, tampak arena pertarungan terbesar dan paling terkenal di Armania.Transaksi gelap di tempat ini sangat mengerikan. Setiap hari, selalu ada yang mati di arena tersebut. Namun, uang yang diperoleh dalam sejam di atas panggung jauh lebih besar daripada bekerja di luar untuk seumur hidup.Total ada 7 lantai di arena pertarungan bawah tanah itu. Empat lantai di atas untuk perdagangan, sedangkan tiga lantai bawah untuk bertarung.Setiap lantai mencakup area seluas 3.000-an meter persegi. Tidak ada yang berani bertarung secara sembarangan di sini. Pembunuh paling andal sekalipun hanya bisa menuruti aturan dengan patuh kalau sudah memasuki tempat ini.Di sini, orang-orang diizinkan untuk memakai topeng atau tidak. Sementara itu, jalan yang dilewati Jacob adalah jalan khusus. Dia tiba di sebuah ruangan.Dari tempat ini, terlihat jelas pertarungan yang sedang berlangsung. Tampak seorang pria sedang melancar
Pertarungan di bawah sudah dimulai sejak tadi. Baik di arena ataupun di luar, suasana sangatlah heboh. Ketika Jacob melancarkan serangan terakhirnya, semua orang sontak bersorak dengan penuh semangat sambil mengangkat tangan. Semua elemen bersatu di tempat ini, membuat orang-orang makin bersemangat."God! God!""God! God!""God!"Jacob tidak melepaskan topengnya. Ketika turun dari arena, dia merobek pakaiannya yang ternodai darah. Keringat mengalir dari dahinya hingga mengenai ototnya yang kekar. Dia bertelanjang dada sehingga terlihat jelas tubuhnya yang dibasahi keringat.Sesudah melampiaskan emosinya, Jacob akhirnya merasa jauh lebih nyaman. Dia menerima air yang diberikan seseorang, lalu kembali ke ruangan sebelumnya.Begitu pintu terbuka, Jacob langsung melihat Cleo yang kedua kakinya mengapit seorang pengawal dan tubuhnya bersandar di dinding. Wajah Jacob sontak menjadi suram. Dia merasa pemandangan ini sungguh mengotori matanya.Ketika melihat Jacob kembali, Cleo menepuk si peng
Tempat Jacob sudah malam. Sesudah mengakhiri panggilan, dia mengambil gelas anggur dan menyesapnya, merasa sangat tidak nyaman. Andai saja Sienna menemaninya melihat pemandangan indah ini ....Di sini terdapat kolam renang dan bisa melihat seluruh pemandangan indah Armania. Jacob bisa berenang sambil menciumnya.Kalau berhasrat, Jacob pun bisa membawa Sienna ke tepi kolam, lalu bermain dengan posisi yang mereka inginkan.Jangan dipikirkan lagi. Jacob memainkan gelas anggurnya, lalu meletakkannya di samping. Tiba-tiba, ponselnya berdering lagi. Kali ini, Benny yang meneleponnya.Sebelum datang ke Armania, Jacob menyuruh bawahannya untuk menyelidiki orang yang mengejar Sienna malam itu. Mungkin sudah ada hasilnya sekarang.Sementara itu, Benny meneleponnya mungkin karena masalah Desmond. Entah mengapa, Jacob hampir menghancurkan gelas di tangannya saat mengingat nama kakaknya hari ini.Setelah menjawab panggilan, terdengar suara Benny. "Jacob, kami mengambil sidik jari Kak Desmond lagi.
Cleo tersenyum dan menggeleng. Dia berkomentar, "Anak muda selalu menganggap keputusan mereka benar. Kelak kamu pasti akan mengerti."Jacob berjalan ke ruang ganti di samping, lalu memakai setelan jas. Cleo baru menyadari bahwa Jacob sudah dewasa. Dia bukan lagi remaja yang berusia belasan tahun itu. Jacob sangat tinggi dan postur tubuhnya sangat bagus.Waktu itu, Jacob yang pertama kali muncul di arena pertarungan hampir mati digigit oleh hewan. Namun, Jacob berusaha bertahan dan mencungkil mata hewan itu. Kemudian, saat muncul dengan topeng itu, Jacob tidak pernah terlihat menyedihkan lagi. Semua orang tahu tentang God, tetapi mereka tidak tahu siapa sosok God yang sebenarnya.Cleo mendesah dan membujuk, "Oke, aku nggak akan membawa wanita untukmu lagi. Tapi, aku ini sudah berpengalaman. Sebaiknya kamu hati-hati."Jacob merapikan lengan kemejanya. Dia terlihat elegan lagi dan sama sekali tidak tampak kejam seperti di arena. Perbedaannya benar-benar jauh. Jacob berujar, "Selain tidak
Amy mengira Sienna akan marah setelah dia berkata seperti itu. Di meja resepsionis ada beberapa karyawan yang mengamati Sienna dan Amy. Sienna pasti akan malu jika dia tidak bisa mengendalikan emosinya.Amy tampak bangga. Namun, dia melihat Sienna mengamati tubuhnya sekilas, lalu bertanya, "Sudah berapa kali kamu memamerkan kejadian malam itu di depanku?"Amy tertegun, dia tidak terlalu paham dengan ucapan Sienna. Amy bertanya, "Sienna, apa maksudmu?" Sekarang, dia juga tidak bersikap sungkan lagi dan langsung memanggil nama Sienna. Bagaimanapun, tadi Amy hanya bermaksud menyindir Sienna.Sienna tertawa dan menyahut, "Apa kamu dan Jacob hanya pernah tidur bersama sekali?"Amy tampak canggung. Sesungguhnya, dia dan Jacob tidak pernah tidur bersama. Malam itu, Jacob mabuk dan Amy sengaja menipu Jacob. Amy juga tidak menyangka dia bisa berhasil, mungkin dia hanya beruntung. Saat menghadapi sindiran Sienna, Amy tidak bisa berkata-kata.Sienna menyelipkan rambutnya di belakang telinga dan m
Ronald berjalan mendekati Rebecca. Parasnya tetap tampan seperti dulu, tetapi ekspresinya tampak dingin.Rebecca teringat pertama kali bertemu dengan Ronald. Malam itu, penampilan pria ini begitu menyedihkan. Dia mengatakan dirinya kurir pengantar makanan dan berkelahi dengan preman yang mencuri makanannya. Rebecca merasa simpati padanya karena berpikir mereka sama-sama orang yang berjuang untuk hidup."Rebecca, Gwen memang belum bisa menerimamu sekarang. Tapi, itu bukan masalah. Aku akan membujuknya," ucap Ronald.Ucapan Ronald terdengar begitu memikirkan adiknya, seolah-olah menikah dengan Ronald adalah sebuah berkah. Rebecca merasa konyol. Dia sangat ingin menampar pria di hadapannya, tetapi tangannya masih dalam pemulihan dan tidak boleh digerakkan untuk sementara. Dia tidak akan membiarkan jarinya terluka hanya karena pria berengsek ini.Melihat Rebecca yang diam saja, Ronald mengira Rebecca setuju. "Aku nggak akan mempermasalahkan masalah anak. Tapi, ke depannya aku harap kamu ja
Mobil Ronald sudah melaju pergi.Tidak ada yang tahu bahwa seseorang telah mati di tempat ini karena kejadian konyol barusan. Satu-satunya orang yang melihat peristiwa ini hanya Sienna. Dia sedari tadi duduk di dalam mobil yang berhenti tidak jauh dari sana.Sienna berpikir karena tidak bisa menjemput Snow, dia ingin melihat apakah Rebecca sudah mendapatkan taksi atau tidak. Tidak disangka, dia malah menyaksikan kejadian ini. Jaraknya agak jauh sehingga dia tidak mendengar dengan jelas apa yang sedang mereka ributkan. Dia hanya melihat Ronald yang telah membunuh seseorang dan Rebecca yang hampir membunuh Ronald.Kala itu, Manfred mengatakan padanya bahwa Rebecca bagaikan bunga mawar. Siapa pun yang ingin memetiknya akan tertusuk duri. Sekarang, tampaknya memang begitu.Sienna menunggu sekitar 10 menit lagi, lalu melajukan mobilnya dan berpura-pura baru tiba. Dia menurunkan jendela mobilnya sambil berujar, "Kamu masih belum dapat taksi? Masuklah, biar aku antar."Begitu melihat Sienna,
Sienna baru sampai di Vila Cahwana pada pukul 4 subuh. Hatinya masih sedikit risau saat memikirkan kejadian di rumah Rebecca tadi. Kata-kata Arisa mengingatkannya pada Leslie.Sebenarnya, keadaan ekonomi keluarga tidak berpengaruh besar terhadap karakter seorang anak. Faktor yang paling berpengaruh adalah sikap orang tuanya. Miskin secara materi, tetapi kaya secara kejiwaan justru akan membuat seorang anak menjadi lebih tangguh. Biarpun terpuruk, asalkan ada sedikit saja harapan, dia tidak akan pernah menyerah untuk mencoba.Malam itu, Sienna berbaring gelisah di ranjangnya. Dia tiba-tiba sadar bahwa ada banyak orang yang menaruh harapan besar pada perusahaan kecilnya. Poppy, Manfred, Wanda, Jack, Rebecca. Masing-masing dari mereka telah menjadi sosok penting dalam kehidupannya. Makin berat beban di pundaknya, makin banyak pula yang harus dia korbankan.....Pada pukul 6 pagi, saat Jacob baru kembali ke ibu kota, salah satu anak buahnya melaporkan bahwa yang menyerang Sienna malam itu
Jacob tidak mengatakan apa-apa. Dia langsung masuk dan mengambil koper Sienna yang berada di dalam kamar, lalu menggenggam tangan Sienna dan menariknya keluar.Pada saat itu, ponsel Sienna kembali berdering, tetapi dia tidak memperhatikannya karena yang ada di pikirannya hanya mengapa Jacob bisa begitu cepat tiba. Pikirannya agak kacau dan Jacob juga tidak mengatakan apa-apa, sehingga dia merasa bersalah dan memilih untuk diam. Selain itu, dia juga merasa agak lemas karena sakit di lambungnya tadi.Saat hendak masuk ke dalam mobil, ponsel Sienna kembali berbunyi. Kopernya sudah dimasukkan ke dalam bagasi dan Jacob ke kursi depan untuk menyalakan mobilnya, sedangkan dia berdiri di luar untuk menerima panggilan."Sienna, kamu di mana? Bukankah aku sudah bilang jangan berkeliaran?" tanya Jacob.Mendengar pertanyaan itu, seluruh tubuh Sienna langsung menjadi kaku dan pikirannya segera menjadi jernih. Apa maksudnya ini? "Jacob?""Ya."Jacob bertanya dengan nada yang sangat cemas, "Kenapa ka
Motor pun berhenti di pusat kota. Tidak ada begitu banyak gedung tinggi di Kango dan gedung yang tertinggi di sana pun hanya sekitar puluhan lantai saja. Yang tidak diketahui Sienna adalah daerah itu adalah tempat yang dihuni Jacob saat ini. Gedung tertinggi yang dilihatnya itu kebetulan adalah pusat kesejahteraan sosial.Sementara itu, saat ini Jacob sudah berada di bandara untuk menjemput Sienna. Sebelumnya, jadwal penerbangan pesawat sempat tertunda, tetapi sekarang tiba-tiba tidak ada informasi tentang penerbangan itu lagi. Setelah bertanya-tanya, dia baru tahu Sienna sudah meninggalkan bandara.Jacob hanya bisa melihat Sienna mengendarai motor bersama seorang wanita karena jumlah kamera pengawas di sepanjang jalan di Kango sangat sedikit. Namun, ke mana mereka pergi, tidak ada yang tahu. Dia yang merasa panik pun meminta timnya untuk memeriksa kembali kamera di sepanjang jalan dan akhirnya menemukan jejak Sienna di sebuah jalan.Mengetahui Sienna menuju kota yang dihuninya sekaran
Namun, Arlo dan yang lainnya tidak menyangka kota tempat Jacob berada tiba-tiba dilanda kepanikan pada siang harinya.Tepat pada pukul tujuh paginya, seorang pasien yang sudah terinfeksi penyakit ditemukan berada di pusat kota yang paling ramai. Ini berarti penyakit itu sudah menyebar ke pusat kota. Pusat perbelanjaan tempat ditemukan pasien itu sudah diisolasi dan semua orang di dalamnya ditahan untuk diperiksa, sedangkan orang yang berada di luar merasa ketakutan.Jacob berdiri di balkon hotel dan melihat orang-orang yang berada di jalanan bergerak dengan tergesa-gesa. Semua orang beramai-ramai pergi ke supermarket untuk membeli barang karena kota ini akan segera kacau. Oleh karena itu, dia langsung mengernyitkan alis saat menerima telepon dari Jero dan jantungnya berdebar. "Menjaga satu orang pun kamu tidak becus!"Jero yang sadar dengan kesalahannya tidak berani membantah.Jacob berusaha untuk menahan emosinya, lalu segera mencoba menelepon Sienna setelah menutup teleponnya, tetapi
00 menundukkan kepala dan memikirkannya sebentar, lalu perlahan-lahan menggelengkan kepala. "Tuan sudah menyelamatkan nyawa seluruh keluargaku dan membuat keluarga kami hidup damai selama bertahun-tahun ini. Aku melakukan semua ini dengan sukarela."Dari tatapan mata 00, terlihat ada perasaan yang disembunyikannya. Dia tentu saja memiliki penyesalan yaitu pria di depannya ini tidak menyukainya, padahal dia sudah menjalani operasi plastik untuk menyerupai Sienna. Jika dia berdandan, orang biasa tidak akan bisa membedakannya dengan Sienna.00 benar-benar ingin selalu menemani Jacob menggantikan Sienna, tetapi dia juga tahu menyatakan perasaannya adalah tindakan yang gegabah karena dia hanya seorang pengganti. Perkataannya pada Sienna saat itu yang bisa menyebabkan kesalahpahaman sudah termasuk tindakan terberani yang pernah dilakukannya seumur hidupnya.Dia bertekad harus menyelesaikan misi kali ini karena Jacob sudah menyelamatkan nyawa seluruh keluarganya.Jacob mengeluarkan sebuah kal
Namun, orang baik yang mendanai yayasan ini memang menyediakan tempat tinggal untuk semua pengungsi ini. Jadi, tidak ada yang curiga.Apalagi, orang-orang yang dikabarkan bekerja di Jalan Wally memang mengirim uang kepada keluarga mereka. Itulah sebabnya ucapan pihak yayasan sangat meyakinkan.Jacob menyipitkan matanya. Dia mengamati lingkungan yang kacau di sekitar. Jacob tidak tahan tinggal di lingkungan seperti ini. Akan tetapi, lingkungan ini bagaikan surga bagi pengungsi yang terbiasa tinggal di tempat kotor.Bahkan, di bagian tengah terdapat patung orang baik itu. Kabarnya, banyak orang yang menyembah patung itu setiap hari.Jacob sudah memahami sistem di tempat ini secara garis besar. Saat langit masih gelap, Jacob berkeliling di lantai bawah lagi.Orang-orang di yayasan terlihat beraktivitas dengan bebas. Sebenarnya, banyak kamera pengawas dipasang di setiap sudut. Bahkan ada orang yang berpatroli.Banyak pengungsi tidak tidur. Mereka duduk di kursi panjang sambil mengobrol di
Ed mulai menyiapkan data yang diperlukan untuk mengajukan diri menjadi ketua. Saat menyerahkan dokumen, Ed mendengar suara yang keras dari aula. Kemudian, terdengar suara teriakan staf yang histeris.Ed buru-buru pergi ke aula. Dia melihat seseorang yang diikat dengan rantai besar. Sepertinya orang itu berusia sekitar 19 tahun. Matanya memerah, dia terlihat agresif.Salah satu staf menyuntikkan obat bius kepada orang itu, tetapi dia tidak tumbang. Orang itu malah menyeringai dan meraung pada staf yang mendekat.Ed mengernyit. Mae berjalan mendekatinya dan berujar, "Ini hasil penelitian terbaru. Dia akan menjadi senjata mematikan yang hebat. Dia memang kelihatan masih muda, tapi setidaknya dia sudah membunuh 1.000 orang."Ed terkejut. Mae tersenyum dan menjelaskan, "Ngeri, ya? Staf penelitian mengurung dia dan ribuan anak di kamar yang terletak di lantai paling bawah. Hanya orang yang melewati 7 rintangan bisa bertahan hidup."Mae meneruskan, "Hanya dia yang berhasil melewati 7 rintanga
Mae meletakkan stempel ubur-ubur di samping dan tidak melihatnya lagi. Suasana di kamar menjadi hening. Ed tidak tahu pemikiran Mae. Selama ini, Mae sangat misterius.Mae meminum teh, lalu tersenyum dan bertanya, "Bagaimana dengan putri Luna yang pernah kamu ceritakan sebelumnya?"Ed menyahut, "Dia masih hidup."Mae mengangkat alisnya. Jika Ed yang bertindak, seharusnya putri Luna sudah mati. Mae berkomentar, "Sepertinya kamu memberinya kesempatan untuk hidup.""Nggak menarik kalau langsung dibunuh," timpal Ed. Dia ingin memperlakukan mereka seperti bahan eksperimen di ruang observasi. Ini adalah tujuan akhir Ed membawa Sienna kembali ke Bloodkillers.Ed ingin Sienna merasakan kesenangan menjadi seorang pemimpin. Setelah mendapatkan kepercayaan Sienna, Ed akan membawanya ke markas penelitian. Saat itu, Sienna akan menjadi bahan eksperimen yang bisa dikendalikan oleh Ed.Namun, Ed tidak menyangka Sienna sama sekali tidak tertarik untuk menjadi pemimpin. Sienna hanya ingin bersama Jacob
Anak buah Jacob keluar pagi-pagi. Jacob berpesan kepada 00 lagi untuk jalan-jalan di luar, tetapi jangan terlalu mencolok. Kemudian, 00 memakai masker dan topi. Dia mulai jalan-jalan di kota.Sementara itu, Ed dan Hans sampai di Kango pada sore hari. Namun, mereka tidak pergi ke kota, melainkan pergi ke markas penelitian dengan menaiki helikopter.Markas penelitian terletak di paru-paru dunia dan lingkungannya sangat rumit. Markas ini ditutupi hutan yang lebat dan dikelilingi berbagai macam racun. Jadi, markas ini terletak di bawah tanah.Awalnya, investasi untuk proyek ini sebesar ratusan triliun. Setelah puluhan tahun berlalu, markas penelitian ini masih terlihat baru.Alat sensor pupil di depan pintu memeriksa identitas Ed dan Hans. Mereka harus menjalani pemeriksaan seperti ini setiap berjalan 10 meter. Tujuannya adalah mencegah orang luar masuk.Selain data pupil, masih ada alat perbandingan rekaman cara berjalan di pemeriksaan terakhir. Koridor sepanjang 20 meter ini dipenuhi den
Namun, Jacob sudah pergi ke Afrikan. Sienna juga tidak berdaya. Dia menarik napas dalam-dalam, akhirnya dia hanya mengirim pesan singkat kepada Jacob.[ Hati-hati. ]Jacob membalas pesan Sienna.[ Nana, jangan khawatir. Aku akan segera kembali. Aku baru sampai, jadi aku belum memahami kondisi di sini. Aku takut ada yang melacak keberadaanku, makanya terkadang ponselku dimatikan. ][ Kalau kamu tidak bisa menghubungiku, jangan cemas. Aku akan melaporkan perkembangan situasi di sini 3 hari sekali. ]Jacob masih takut Sienna marah, jadi dia mengirim pesan kepada Sienna lagi.[ Oke? ]Jacob sudah telanjur pergi ke Afrikan. Sienna tidak bisa berbuat apa-apa lagi. Tentu saja Sienna tahu Jacob bertindak cepat karena kondisi Omar sudah sekarat.Ditambah dengan kondisi Luna, mereka harus segera menyelidiki markas penelitian. Sienna membalas pesan Jacob.[ Oke. ]Melihat pesan Sienna yang singkat, Jacob tahu Sienna pasti marah. Hatinya terasa sakit. Jacob jarang mengirim emotikon saat mengobrol.