Amy mengira Sienna akan marah setelah dia berkata seperti itu. Di meja resepsionis ada beberapa karyawan yang mengamati Sienna dan Amy. Sienna pasti akan malu jika dia tidak bisa mengendalikan emosinya.Amy tampak bangga. Namun, dia melihat Sienna mengamati tubuhnya sekilas, lalu bertanya, "Sudah berapa kali kamu memamerkan kejadian malam itu di depanku?"Amy tertegun, dia tidak terlalu paham dengan ucapan Sienna. Amy bertanya, "Sienna, apa maksudmu?" Sekarang, dia juga tidak bersikap sungkan lagi dan langsung memanggil nama Sienna. Bagaimanapun, tadi Amy hanya bermaksud menyindir Sienna.Sienna tertawa dan menyahut, "Apa kamu dan Jacob hanya pernah tidur bersama sekali?"Amy tampak canggung. Sesungguhnya, dia dan Jacob tidak pernah tidur bersama. Malam itu, Jacob mabuk dan Amy sengaja menipu Jacob. Amy juga tidak menyangka dia bisa berhasil, mungkin dia hanya beruntung. Saat menghadapi sindiran Sienna, Amy tidak bisa berkata-kata.Sienna menyelipkan rambutnya di belakang telinga dan m
Ronald berjalan mendekati Rebecca. Parasnya tetap tampan seperti dulu, tetapi ekspresinya tampak dingin.Rebecca teringat pertama kali bertemu dengan Ronald. Malam itu, penampilan pria ini begitu menyedihkan. Dia mengatakan dirinya kurir pengantar makanan dan berkelahi dengan preman yang mencuri makanannya. Rebecca merasa simpati padanya karena berpikir mereka sama-sama orang yang berjuang untuk hidup."Rebecca, Gwen memang belum bisa menerimamu sekarang. Tapi, itu bukan masalah. Aku akan membujuknya," ucap Ronald.Ucapan Ronald terdengar begitu memikirkan adiknya, seolah-olah menikah dengan Ronald adalah sebuah berkah. Rebecca merasa konyol. Dia sangat ingin menampar pria di hadapannya, tetapi tangannya masih dalam pemulihan dan tidak boleh digerakkan untuk sementara. Dia tidak akan membiarkan jarinya terluka hanya karena pria berengsek ini.Melihat Rebecca yang diam saja, Ronald mengira Rebecca setuju. "Aku nggak akan mempermasalahkan masalah anak. Tapi, ke depannya aku harap kamu ja
Mobil Ronald sudah melaju pergi.Tidak ada yang tahu bahwa seseorang telah mati di tempat ini karena kejadian konyol barusan. Satu-satunya orang yang melihat peristiwa ini hanya Sienna. Dia sedari tadi duduk di dalam mobil yang berhenti tidak jauh dari sana.Sienna berpikir karena tidak bisa menjemput Snow, dia ingin melihat apakah Rebecca sudah mendapatkan taksi atau tidak. Tidak disangka, dia malah menyaksikan kejadian ini. Jaraknya agak jauh sehingga dia tidak mendengar dengan jelas apa yang sedang mereka ributkan. Dia hanya melihat Ronald yang telah membunuh seseorang dan Rebecca yang hampir membunuh Ronald.Kala itu, Manfred mengatakan padanya bahwa Rebecca bagaikan bunga mawar. Siapa pun yang ingin memetiknya akan tertusuk duri. Sekarang, tampaknya memang begitu.Sienna menunggu sekitar 10 menit lagi, lalu melajukan mobilnya dan berpura-pura baru tiba. Dia menurunkan jendela mobilnya sambil berujar, "Kamu masih belum dapat taksi? Masuklah, biar aku antar."Begitu melihat Sienna,
Sienna baru sampai di Vila Cahwana pada pukul 4 subuh. Hatinya masih sedikit risau saat memikirkan kejadian di rumah Rebecca tadi. Kata-kata Arisa mengingatkannya pada Leslie.Sebenarnya, keadaan ekonomi keluarga tidak berpengaruh besar terhadap karakter seorang anak. Faktor yang paling berpengaruh adalah sikap orang tuanya. Miskin secara materi, tetapi kaya secara kejiwaan justru akan membuat seorang anak menjadi lebih tangguh. Biarpun terpuruk, asalkan ada sedikit saja harapan, dia tidak akan pernah menyerah untuk mencoba.Malam itu, Sienna berbaring gelisah di ranjangnya. Dia tiba-tiba sadar bahwa ada banyak orang yang menaruh harapan besar pada perusahaan kecilnya. Poppy, Manfred, Wanda, Jack, Rebecca. Masing-masing dari mereka telah menjadi sosok penting dalam kehidupannya. Makin berat beban di pundaknya, makin banyak pula yang harus dia korbankan.....Pada pukul 6 pagi, saat Jacob baru kembali ke ibu kota, salah satu anak buahnya melaporkan bahwa yang menyerang Sienna malam itu
Sekujur tubuh Amy bergetar saking marahnya. Dia menyimpan cek itu dengan perasaan cemburu yang seketika meledak-ledak di hati. Berengsek! Sebenarnya bagaimana cara Sienna memikat Jacob? Wanita jalang sialan!Dalam benak Amy, dia memikirkan 30 miliar yang didapatkannya dari Jacob setelah perkenalan singkat mereka. Jika dia saja mendapat sebanyak itu, berapa banyak yang telah didapat Sienna? Kedengkian dalam hatinya makin menjadi-jadi. Jika Jacob kembali pada Sienna, Amy tentu akan dicampakkan. Tidak boleh! Dia tidak akan membiarkan hal itu terjadi!Amy segera pergi ke Klub Melasti. Dia telah lama bekerja di tempat ini sehingga mengenal beberapa orang di sana. Hanya saja, kesan mata duitan terlihat terlalu jelas dari dirinya. Kini, tidak ada pria kaya yang bersedia menjalin hubungan jangka panjang dengannya.Amy bertanya pada teman-temannya, "Apa kalian punya racun yang bisa langsung membunuh orang?"Para wanita itu sudah tidak heran dengan kekejaman orang-orang kaya. Namun, mereka sedik
Wanda yang masih demam bangkit dengan lemah. Katanya, "Bu Sienna, aku baru saja terbangun oleh suara alarm. Aku belum memesan makan siang untukmu."Lonceng peringatan mendadak berbunyi di hati Sienna. Dia segera mematikan panggilan dan menelepon nomor Manfred. Namun, ponsel Manfred sedang dimatikan dan diisi dayanya. Pria itu juga sudah membuka kotak makanan tadi. Lantaran perutnya terasa tidak nyaman, dia menyesap dua sendok sup terlebih dahulu.Di sisi lain, Sienna yang cemas setengah mati bergegas naik lift dan berlari menuju kantor Manfred. "Manfred!" seru Sienna begitu tiba.Manfred mendongak menatap Sienna dan berujar heran, "Ada apa, Bu Sienna?"Sienna melangkah cepat dan bertanya dengan ekspresi muram, "Apa ada perasaan nggak nyaman di tubuhmu?"Manfred baru hendak menggeleng ketika sakit menusuk terasa di perutnya. Wajahnya memucat dan dia langsung terjatuh lemas."Manfred!" seru Sienna.Sienna segera membawa Manfred ke rumah sakit. Dia tahu ada yang salah dengan makanan itu,
Jika masalahnya tidak begitu besar, Wiandro masih bisa melindungi Amy.Berhubung polisi sudah datang, artinya sudah terjadi sesuatu pada Sienna. Amy yang ketakutan pun berdusta, "Aku cuma adu mulut dengan Sienna dan melempar barang di perusahaannya. Aku nggak menyangka dia bakal semarah ini."Wiandro mengingat Sienna pernah menuntut nenek Jacob. Wanita itu memang bukan orang yang akan diam saja saat diusik. Akhirnya, dia berkata, "Oke, aku akan menelepon koneksiku di kantor polisi." "Terima kasih, Tuan Wiandro," balas Amy sambil menghela napas lega."Jangan terburu-buru berterima kasih, syukuri saja keberuntunganmu," ujar Wiandro lagi.Mata Amy berbinar puas. Ya, dia memang beruntung. Jadi, dia pasti bisa menikah dengan Jacob.Setelah menelepon polisi, Sienna mengira polisi akan segera menghubunginya balik. Namun, dia belum menerima kabar apa pun hingga tengah hari. Jadi, dia langsung pergi mencari tahu ke kantor polisi. Para polisi di sana terlihat dilema saat melihat kedatangannya.
Gigitan Sienna cukup dalam hingga membuat luka berdarah di bahu Jacob. Para pengawal di sana langsung memucat kaget."Tuan Jacob!""Pergi kalian semua!" perintah Jacob sambil merangkul erat pinggang Sienna dengan satu tangan.Para pengawal tidak berani membantah dan segera angkat kaki. Saat melajukan mobilnya ke tengah Vila, Sienna menabrak semua yang menghalanginya. Gerbang besi di depan saja sudah bernilai beberapa miliar. Selain itu, Sienna juga melindas banyak tanaman mahal.Semua orang mengira Jacob akan marah. Bagaimanapun, Sienna sudah keterlaluan dengan mengemudi membabi buta begini. Namun, salah satu pengawal Jacob terkejut saat mengintip dan mendapati atasannya itu tengah tersenyum.Sienna belum puas hanya menggigit Jacob sekali. Dia beralih dan terus menggigit area tubuh lainnya. Bekas gigitan yang dalam segera muncul di bahu dan tulang selangka pria itu. Jacob yang mengenakan piama sutra juga memudahkan aksi Sienna.Setelah cukup lama membiarkan Sienna menggigitnya, Jacob
Ed melempar pisau itu ke tong sampah, lalu menyerahkan 00 kepada Hans dan berujar, "Tanya Bu Mae sekarang Fredie ada di mana."Orang abnormal seperti Fredie pasti tidak akan melepaskan wanita yang sangat mirip dengan Luna. Niat jahat Ed muncul, dia merasa seperti Sienna yang menderita jika 00 dinodai Fredie. Mana mungkin Fredie sama sekali tidak menyentuh Luna setelah mengurungnya selama bertahun-tahun?Jika Luna dan putrinya sama-sama dinodai Fredie, ini hal yang menarik. Ed merasa antusias begitu memikirkan hal ini.Sebelumnya 00 memang dilatih secara profesional, tetapi dia hanya berlatih untuk meniru Sienna. Kemampuan bertarung 00 tidak begitu hebat. Dia tidak bisa melindungi dirinya dari orang munafik seperti Ed.Sekarang kedua tangan 00 ditahan sehingga dia sama sekali tidak bisa bergerak. Dia berteriak, "Lepaskan aku!"Ed menyahut, "Aku bisa lepaskan kamu. Tapi, kamu harus beri tahu aku di mana Jacob dan apa tujuannya."Apa Jacob benar-benar masuk ke markas penelitian? Namun, un
Namun, sekarang mereka tidak bisa mengeluarkan Arlo. Begitu bahan eksperimen hilang, semua anggota markas penelitian akan menyadari ada orang yang menyusup. Nantinya semua orang di markas penelitian akan diperiksa.Jacob dan lainnya yang belum berhasil kabur akan terekspos. Mereka tidak akan bisa keluar lagi. Sekarang Jacob harus kembali ke ventilasi, lalu mengambil kembali botol-botol obat dan mengembalikannya ke tempat semula. Dengan begitu, Jacob baru bisa menghilangkan kecurigaan terhadap dirinya."Bakti, kamu kembali ke tempatmu dulu," ucap Jacob.Bakti bertanya, "Bagaimana dengan Arlo?"Jacob memijat kening seraya menyahut, "Aku lihat dia masih bernapas. Seharusnya dia belum mati. Kalau kita mengeluarkannya, kita semua pasti mati."Tentu saja Bakti memahami hal ini. Kemudian, Bakti pergi. Jacob kembali ke ruang penelitian Sharon. Ruangan ini tidak terpengaruh, tetapi Sharon menghilang.Jacob tidak curiga. Dia langsung kembali ke kamarnya, lalu memanjat ke ventilasi dan mengambil
Jacob tahu itu adalah suara pria berseragam yang muncul di aula utama. Seharusnya dia mengikuti rapat di Armania, tetapi banyak kamera pengawas dipasang di berbagai sudut markas penelitian. Cepat atau lambat pria berseragam pasti akan mengetahui kekacauan di sini.Hanya saja, Jacob tidak menyangka pria itu akan mengetahuinya begitu cepat. Jacob terus memutar otak, lalu membuka pintu kandang binatang buas. Semua binatang buas pun keluar.Bakti yang berdiri di samping bertanya, "Memangnya ada gunanya? Kekacauan yang kita buat langsung digagalkan oleh suara bel yang aneh. Aku rasa orang-orang di sini sudah dihipnosis. Apa pun kondisinya, mereka akan segera bangun begitu mendengar suara bel itu."Jacob menjawab, "Ada. Sekelompok binatang buas ini sudah dijinakkan. Kalau mereka dilepaskan, mereka hanya ingin kabur. Binatang buas ini cuma berani makan orang yang dimasukkan ke kandang."Jacob melanjutkan, "Waktu melihat orang di luar kandang, semua binatang buas ini akan ketakutan dan mengamu
Dulu Ed memang ingin mendapatkan lencana itu, tetapi sekarang dia sama sekali tidak menyentuhnya. Hans yang mengambil lencana itu dan memainkannya sejenak sebelum menyematkannya di pakaian Ed.Ed tiba-tiba merasa sesak. Amarahnya hampir meledak. Ed menarik napas dalam-dalam, lalu melihat lencana di dadanya. Dia menepis tangan Hans.Hans melirik Ed dengan gugup dan berjalan ke pintu. Setelah pintu ditutup, Ed merasa gusar. Dia menarik napas lagi, lalu mengambil rokok. Begitu Ed menyalakan rokok, tiba-tiba terdengar suara raungan yang keras.Ed membuang abu rokok dan pergi ke aula utama untuk memeriksa kondisinya. Suasana di aula kacau balau. Pemuda di ruang eksperimen nomor 8 dilepaskan. Sekarang terdengar suara tembakan.Selain itu, asap putih mengepul dan menyebar dengan cepat. Seketika, seluruh ruangan diselimuti asap.Para staf penelitian di aula panik. Mereka meringkuk di sudut karena takut diincar senjata mematikan itu.Senjata mematikan itu paling membenci staf penelitian. Setida
Pria berseragam mengamati Sharon dan bertanya, "Sepertinya Bu Sharon nggak menyukai Ed. Padahal itu orang yang direkomendasikan Mae."Sharon lanjut menyusun tabung reaksi, lalu menjawab dengan datar, "Aku cuma nggak merasa cocok."Ketujuh petinggi tidak mengatakan apa pun. Mereka tahu sifat Sharon agak aneh. Jacob yang berdiri di depan Sharon bisa melihat layar dengan jelas.Seharusnya ruang rapat para petinggi tidak terletak di area ini. Desain ruangannya jauh berbeda. Yang membuat Jacob bingung adalah latar belakang tempat para petinggi berada tampak sangat familier. Namun, Jacob tidak bisa mengingatnya.Jacob yakin tempat itu bukan bagian internal markas penelitian. Dia mengernyit, mungkin mereka memang tidak berada di area ini. Bahkan, mereka tidak berada di Kango.Tidak ada yang tahu identitas ketujuh petinggi ini. Kemungkinan besar mereka adalah petinggi dari negara lain, jadi mereka memakai topeng. Mungkin juga mereka tidak mengetahui identitas satu sama lain dan hanya merupakan
Di Afrikan. Sienna terus memperhatikan berita di dalam negeri. Setelah memastikan Cristin dihujat habis-habisan, Sienna baru merasa puas.Sienna tidak menelepon Wanda. Nantinya Wanda pasti akan meminta maaf kepada Sienna lagi. Lebih baik dia tidak mengganggu Wanda dan membiarkannya istirahat untuk beberapa waktu.Sienna mengusap matanya, lalu meletakkan laptop di atas meja. Wanita di samping mengingatkan, "Ibu hamil harus batasi penggunaan peralatan elektronik."Sienna pergi ke kamar mandi untuk mencuci muka. Ketika keluar, matanya tetap memerah. Belum ada kabar dari Jacob. Minggu ini Sienna kurang istirahat, dia sering terbangun saat tengah malam karena mimpi buruk.Sekarang Sienna merasa lelah sesudah mengurus masalah di dalam negeri. Setelah menunggu 1 hari lagi, Sienna sudah kehilangan kesabaran.Sienna menelepon Jero, mungkin saja Jero sudah mendapatkan petunjuk. Jero berucap, "Nggak ada, Sienna. Kamu nggak usah khawatir. Sistem di markas penelitian sangat rumit, kemungkinan merek
Keesokan harinya, Wanda baru mendengar kabar Cristin pergi ke luar negeri. Rebecca mengira Wanda akan merasa senang, tetapi Wanda tetap terlihat tenang. Wanda terus memandang ke luar jendela. Setelah beberapa saat, dia baru mengangguk.Wanda makin kurus. Wajahnya tampak tirus. Saat bermimpi di malam hari, Wanda akan memanggil, "Wanwan."Wanda tidak berani membayangkan bagaimana Wanwan mati. Setiap mengingat hal ini, Wanda akan membenci dirinya yang tidak berguna.Rebecca mengkhawatirkan kondisi mental Wanda, jadi dia ingin mengundang psikolog. Wanda menolak, "Nggak usah, cuma tubuhku yang sakit. Aku cuma butuh istirahat yang cukup."Wanda diantar pulang. Makanan anjing dan air di mangkuk masih ada, tetapi Wanwan sudah pergi. Wanda takut dirinya menangis di depan Rebecca. Dia segera tersenyum dan berujar, "Rebecca, jadwalmu sudah terganggu. Sebaiknya kamu kembali syuting. Kamu tenang saja, aku pasti istirahat di rumah."Rebecca mengangguk, lalu berpesan setelah berpikir sejenak, "Aku s
Cristin masih linglung ketika dibawa keluar dari kediaman Keluarga Salim. Dia sudah berlutut sambil memohon pada keluarganya, tetapi tidak ada yang membelanya. Bahkan, kakak Cristin juga menghindari adiknya. Semua orang tetap terdiam.Dulu, kehidupan Cristin sangat indah. Sekarang dia berakhir tragis. Sebelumnya, Cristin merasa Wanda sangat kasihan. Wanda dicampakkan orang tuanya dan semua orang, bahkan Benny juga tidak menginginkannya lagi. Biarpun Wanda memohon, Benny juga tidak memedulikannya. Namun, saat ini nasib Cristin sama seperti Wanda. Dia juga dicampakkan begitu saja.Cristin naik ke mobil, lalu dia dibawa ke sebuah vila. Sopir berkata, "Nona Cristin, cepat bereskan kopermu. Pesawat terbang 3 jam lagi. Ke depannya kamu nggak usah pulang."Ini adalah keputusan Keluarga Salim. Mereka juga telah mengumumkan keputusan ini di internet dan memberi keluarga siswa yang mati itu kompensasi sebesar 20 miliar.Namun, para netizen tetap menghujat Cristin dan Keluarga Salim. Semua masal
Tubuh Cristin lemas. Dia meremas ponselnya dan air matanya terus mengalir. Anggota Keluarga Salim masih mengetuk pintu kamar Cristin sambil berseru."Cristin, apa kamu sudah lihat berita di internet? Saham Keluarga Salim anjlok lagi. Sebaiknya kamu minta maaf. Tindakanmu memang keterlaluan.""Hujatan di internet terus bertambah. Para pemegang saham mulai marah-marah. Kalau kamu nggak bersuara, kemungkinan besar Keluarga Salim akan diperiksa petinggi."Cristin yang duduk di lantai memeluk kedua kakinya. Bahunya terus bergetar. Dia berteriak, "Aku nggak mau minta maaf pada wanita rendahan itu!"Anggota Keluarga Salim di luar berang setelah mendengar ucapan Cristin. Bisa-bisanya Cristin bersikap kekanak-kanakan pada saat-saat seperti ini!Salah satu anggota Keluarga Salim membalas, "Oke. Kalau kamu nggak mau minta maaf, Keluarga Salim akan segera mengumumkan bahwa kamu sudah diusir! Ke depannya semua tindakanmu nggak ada hubungannya dengan Keluarga Salim! Kamu pikirkan baik-baik!"Keluarg