Jacob tidak menjawab. Napasnya terasa berat.Jimmy seketika merasa sedikit takut, tetapi dia tetap membujuk, "Mungkin Penny menyukai pria biasa seperti suaminya. Kak Jacob sangat sempurna. Dia pasti merasa tertekan kalau bersamamu. Jangan sedih.""Apa menurutmu aku sedang sedih?" Ekspresi Jacob tampak dingin. Dia masih mengelak, "Aku tidak tertarik padanya." Ketika melangkah pergi, pria ini tiba-tiba teringat sesuatu. Dia pun melanjutkan dengan datar, "Lagi pula, dia sudah bercerai. Aku rasa, mantan suaminya juga dicampakkan olehnya. Benar-benar pria yang malang."Jacob berjalan menuju ke mobilnya. Dia datang ke bioskop malam ini karena mendapat kabar tentang Penny. Begitu memikirkan ini, dia seketika menertawakan diri sendiri. Hatinya penuh dengan amarah. Setelah masuk ke mobil, dia langsung menginjak pedal gas.Setibanya di hotel, ada panggilan masuk dari Wiandro. Dia mengatakan bahwa perkiraan box office telah mencapai 6 triliun. "Jacob, selamat untukmu dan Penny. Uang yang kalian i
Sienna dan Jack telah meninggalkan gedung mal. Mereka berdua sedang membahas tentang box office kali ini."Penny, perkiraan box office saat ini sudah mencapai 6 triliun. Setelah ini, kekayaanku akan bertambah." Wajah Jack sedikit merona. Dia melanjutkan, "Aku akan menghasilkan banyak uang untuk S.M." Sienna menepuk-nepuk pintu mobil Jack sembari menimpali, "Pulanglah dan cepat istirahat. Dalam waktu dekat ini, aku akan mencari proyek lain untukmu."Faktanya, saat ini latar belakang S.M masih belum cukup baik. Mungkin, S.M masih harus bergantung pada ketenaran Jack untuk tetap berjalan. Sekarang, Sienna hanya bisa mengandalkan beberapa naskah yang diberikan oleh Dinda.Naskah dan sutradara sudah ada. Yang tersisa adalah mulai merencanakan syuting. Jika beberapa naskah ini menjadi populer, S.M akan bisa berkembang.Sienna berencana untuk menjadikan Jack sebagai pemeran utama pria. Mengenai pemeran utama wanita, Sienna memutuskan untuk menggunakan pendatang baru yang akan menandatangani
Sienna mengangkat alis sembari menyahut dengan dingin, "Bagaimana kalau sekarang Bu Fiona menelepon Pak Darwo? Kebetulan aku tahu nomor teleponnya. Beberapa waktu yang lalu, Kakek Darwo baru berpesan kepadaku untuk memberitahunya kalau aku ada masalah. Sebenarnya, Jacob membenciku karena aku suka mengadu kepada Kakek Darwo."Sikap Sienna sangat tenang sehingga Fiona pun teperdaya. Fiona adalah orang yang pandai membaca situasi. Dia mengernyit dan mengancam, "Kalau kamu berani membohongiku, aku akan menangkapmu kapan saja."Sienna tidak berbicara lagi. Ucapannya tadi sudah cukup membuat Fiona takut. Tidak peduli benar atau tidak, Fiona yang waswas tidak mungkin langsung bertindak. Fiona pasti akan menyelidikinya, setidaknya Sienna tidak akan disiksa untuk sementara waktu.Sesuai dugaan, Fiona memerintahkan pengawalnya untuk mengurung Sienna terlebih dahulu, lalu menyuruh orang untuk melakukan penyelidikan. Namun, saat bawahan Fiona sedang menyelidiki, mereka bertemu dengan bawahan Cedri
Sudah jelas Penny berniat mengkhianati Jacob. Tindakan yang paling rasional adalah segera menyuruh orang untuk menyingkirkan Sienna. Namun, saat Jacob berbaring di tempat tidur, di benaknya muncul gambaran ambigu di kamar mandi. Jacob merasa terangsang.Jacob bangkit, satu tangannya memegang kepala dan alisnya berkerut. Jacob berusaha untuk melihat jelas orang yang ada di dalam gambaran itu, tetapi ada sesuatu yang terus menghalanginya. Ketika berbaring kembali, Jacob bermimpi dirinya memeluk seorang wanita di dalam mobil yang sempit sambil berkata, "Aku mencarimu untuk berselingkuh, seru, tidak?"Pada pukul 03.00 dini hari, Jacob terbangun. Dia merasakan sakit pada bagian tubuhnya itu, rasanya benar-benar menyiksa. Jacob menarik napas dalam-dalam, lalu dia mandi air dingin saat musim dingin seperti ini. Setelah keluar, hasratnya yang bergejolak akhirnya agak mereda.....Keesokan paginya, Sienna pergi ke perusahaan untuk menunjukkan beberapa skenario kepada Yoel dan meminta pendapatny
Setelah 2 jam, Sienna baru bisa menerima kenyataan bahwa Dinda sudah meninggal. Jelas-jelas, Sienna baru berpisah dengan Dinda beberapa waktu yang lalu. Sienna sakit kepala, dia merasa marah dan juga tidak berdaya.Kemudian, Sienna teringat dengan surat yang dikirim Dinda kepadanya. Mungkin Dinda sudah membuat keputusan saat menulis surat itu. Jari-jari Sienna gemetaran. Saat emosional, semua orang akan mengalami kondisi seperti ini.Kala ini, Sienna tidak bisa berpikir jernih. Dia segera mengeluarkan rekaman suara yang ingin dihapus Dinda terakhir kali. Namun, sekarang Dinda sudah meninggal. Sienna masih tidak berani memutar rekaman itu.Ketika Sienna menyimpan ponselnya, Hendra menghampirinya dengan ekspresi sedih. Hendra memanggil, "Nona Penny." Dia mendesah, bahkan memegang dadanya.Sienna menyapa, "Pak Hendra."Hendra mengangguk, lalu mendesah lagi dan berujar, "Kita semua nggak menyangka masalah seperti ini bisa terjadi. Seharusnya Nona Penny datang ke sini untuk mencari Dinda, '
Hendra sama sekali tidak merasa kasihan kepada murid-murid ini. Mereka tidak beruntung karena memiliki orang tua seperti itu. Setelah orang tua Dinda berselisih dengan Penny, Hendra akan mendapatkan skenario itu dan memanfaatkan Dinda untuk terakhir kali. Kemudian, Hendra menelepon Fabian lagi untuk mengingatkan pentingnya skenario tersebut.Sebelum jasad Dinda dikremasi, Fabian sudah menghubungi Sienna. Kala ini, Sienna masih memikirkan cara untuk menjatuhkan Hendra. Dinda sudah meninggal, jadi mengekspos rekaman suara ini kurang baik untuk Dinda. Reputasi Dinda pasti akan hancur.Fabian berucap, "Nona Penny, aku ini ayahnya Dinda. Kudengar, Dinda memberimu beberapa skenario. Tolong kembalikan skenario itu kepada kami karena semua itu barang peninggalan Dinda."Sienna menyahut, "Halo, ini transaksi aku dengan Dinda. Dia sudah memberikannya kepadaku."Fabian bertanya, "Berapa harga skenarionya?"Sienna menjawab, "Ini urusanku dengan Dinda."Fabian menimpali, "Apa maksudmu? Aku ini ayah
Jadi, tidak ada yang mengurus berita yang heboh itu. Alhasil, saat Fabian mengunggah keluhan di internet setiap 1 jam, netizen yang memperhatikan unggahannya makin banyak. Orang-orang yang memarahi Penny juga terus bertambah.Hendra melihat berita di internet dengan perasaan puas. Dia sudah memikirkan caranya untuk menjual skenario itu. Ada banyak investor yang ingin bekerja sama dengan Hendra, salah satunya adalah Fiona. Lagi pula, cepat atau lambat Hendra akan mendapatkan skenario itu, jadi dia menghubungi Fiona terlebih dahulu.Fiona sudah pernah bekerja sama dengan Hendra 2 kali. Perusahaan Kartika milik Fiona berinvestasi dan memproduksi 2 skenario. Rasio pendapatannya mencapai 30 kali lipat. Jadi, ketika Hendra meneleponnya, Fiona langsung menyetujui tawaran Hendra.Fiona berucap, "Pak Hendra, aku sangat percaya dengan kualitas skenariomu. Kali ini, hargaku tetap sama seperti sebelumnya, 60 miliar untuk membeli 1 skenario dan 200 miliar untuk syuting film. Semoga kerja sama kali
Meskipun merasa antusias, Hendra tetap berpura-pura bersikap tenang. Dia bahkan tampak sedikit kecewa.Fabian merasa gugup, dia bertanya, "Pak Hendra, ada apa?"Hendra melirik foto mendiang Dinda sekilas, dia sama sekali tidak merasa kasihan. Hendra hanya merasa 1 keluarga ini sangat bodoh. Hendra menyahut, "Tuan Fabian, sebaiknya kita jangan membicarakan masalah skenario di pemakaman Dinda. Aku takut Dinda nggak bisa tenang, hari ini kita temani Dinda untuk dimakamkan.""Mengenai skenario, nanti aku akan menghubungi beberapa investor. Tapi, aku nggak jamin bisa terpilih atau nggak. Kalian tenang saja, aku pasti akan berusaha semampuku karena ini barang peninggalan Dinda," lanjut Hendra.Fabian mendesah dan Meira menangis. Fabian menimpali, "Pak Hendra, terima kasih. Kamu memang guru yang bertanggung jawab. Selama ini, Dinda selalu merepotkanmu. Yang penting masalah kali ini nggak membuatmu repot."Hendra menepuk bahu Fabian. Orang yang datang melayat tidak banyak. Bagaimanapun, sejak