Sienna tidak mengatakan apa-apa lagi. Kalau orang tua Dinda merasa menyesal, itu urusan mereka berdua. Terdengar suara teriakan Meira yang histeris. Namun, Dinda sudah meninggal sehingga tidak ada gunanya lagi menangis sekarang.Meira memapah Fabian ke dalam rumah dengan susah payah, kondisi mereka berdua tampak menyedihkan. Meira menyiram Fabian dengan air dingin dan akhirnya Fabian baru sadar. Mereka berdua hanya terdiam.Keesokan harinya, Fabian dan Meira baru sedikit bertenaga. Namun, mereka malah berusaha menghibur diri sendiri. Fabian berucap, "Mungkin Penny bicara sembarangan."Meira menimpali, "Selama ini, Dinda sangat menghormati kita ... haha."Nada bicara mereka sangat datar. Mereka berdua tidak bersedia menanggung kesalahan karena telah mencelakai putri mereka sendiri. Kemudian, Hendra menelepon dan mengatakan bahwa ketiga skenario Dinda tidak terpilih.Hendra berkata, "Aku tahu kalian sangat sedih, aku minta maaf."Fabian menggenggam ponselnya dengan erat. Begitu teringat
Di tengah jalan, pintu lift terbuka sekali. Orang yang ingin masuk adalah sepasang kekasih. Namun, mereka malah mendapati ketiga pria di dalam lift yang memegang pisau dan memandang mereka dengan tatapan menyeramkan. Salah seorang pria mengusir, "Pergi kalian!"Lift ini akan menuju lantai 19 karena kamar di sana dapat disewa. Mereka berencana untuk bersenang-senang dengan wanita cantik ini di kamar tersebut.Beberapa pria itu dibayar oleh Hendra demi merekam video tidak senonohnya Sienna. Namun, mereka tidak menyangka bahwa Sienna begitu cantik, sampai-sampai mereka sulit untuk menahan diri di dalam lift.Ketiga pria itu memiliki tinggi rata-rata 180 sentimeter. Mereka berotot dan menakutkan bagi pria biasa. Melalui pantulan cahaya di dinding, Sienna mendapati ekspresinya yang terkejut. Dia menyadari bahwa situasinya tidak baik. Ketika celananya hampir ditarik turun, beberapa pria itu masih terus melontarkan kata-kata kasar."Buset, benar-benar menggoda! Cantik seperti ini, entah sudah
Jacob melepaskan wanita itu, lalu memijat pelipisnya sendiri dengan satu tangan. Kepalanya terasa sangat sakit."Paling atas." Sienna akhirnya melontarkan dua kata.Jacob langsung menyeretnya ke dalam lift dengan kasar. Begitu tiba di lantai paling atas, Jacob agak mengernyit ketika melihat pintu rumah Penny yang sedikit terbuka, bersama dengan gagang pintu yang terlepas di lantai. Dia langsung menendang pintunya, tetapi tidak ada siapa-siapa di dalam.Jacob meletakkan Penny di sofa, lalu memeriksa setiap ruangan satu per satu untuk memastikan bahwa tidak ada orang di dalam. Kemudian, dia berjalan ke pintu utama untuk mengambil gagang pintu yang terlepas dari lantai. Sekilas, sangat jelas bahwa pintu ini telah dibuka secara paksa.Jacob menarik rak sepatu di samping untuk menahan pintu dengan kuat. Setelah itu, dia baru berbalik untuk melihat Penny. Saat ini, Penny tengah duduk di sofa. Entah kapan sepatunya terlepas dan hanya tersisa sepasang kaus kaki putih sekarang. Di sepanjang per
Di atas tubuh Jacob, hanya terdapat sehelai handuk mandi. Bagian atas tubuhnya telanjang. Garis ototnya begitu halus dan indah, terutama ketika dia bersandar ke belakang. Hal itu makin menampakkan jakunnya yang mencolok. Setelah sekian lama, dia akhirnya memiringkan sedikit tubuhnya. Jacob menghadap ke arah Penny dengan satu tangan menopang kepalanya sendiri.Sementara itu, Sienna juga menoleh ke arahnya. Matanya terpikat oleh pandangan pria itu yang membara. Sebenarnya, Jacob yang kehilangan ingatan menjadi lebih tidak rasional dan kasar, seolah-olah baru saja keluar dari militer.Sienna pernah merasa kecewa dan membenci pria itu. Namun, entah bagaimana caranya, Jacob selalu saja muncul di sekitarnya, bak hantu gentayangan.Tiba-tiba, Jacob berucap dengan nada lembut, "Penny, jadilah kekasihku."Pria itu menekan belakang leher Penny dan memaksa wanita itu untuk mendekatinya. Hanya ketika berada di depannya, Jacob tidak lagi melontarkan kata-kata yang bertentangan dengan isi hatinya. J
Setelah sekian lama, Jacob baru menggendong wanita yang terkulai lemas itu ke kamar tidur. Sienna tampak tidak berdaya dalam pelukannya. Begitu meletakkan Penny di ranjang, dia mulai menciumnya lagi.Begitu mengingat bahwa Jacob baru saja mencium bagian itu, Sienna yang merasa jijik pun memalingkan wajahnya. Namun, tubuhnya masih begitu lemas, juga terlelap dalam kenikmatan.Jacob berbaring di sampingnya, memeluknya, dan mengelusnya dengan lembut. Kemudian, pria itu meledek, "Kata-katamu memang kejam, tapi tubuhmu sangat jujur."Sienna memutuskan untuk berpura-pura tidak mendengar. Dia tidak berani mengakui bahwa Jacob telah mengungkapkan rahasianya yang paling tidak ingin diketahui oleh orang lain. Saat pertama kali melakukannya dengan Jacob, pria itu mabuk. Di bawah pengaruh alkohol, dia sama sekali tidak bersikap lembut.Akan tetapi, selera setiap orang berbeda dalam hal ini. Sebelumnya, Willow sering bercerita kepadanya dan berpesan bahwa jika bertemu dengan pria yang hebat, dia ha
Jacob begitu marah hingga ujung jarinya gemetar. Dia ingin segera pergi dan menghabisi Penny sekarang, seperti yang dilakukannya ketika melawan beberapa pria di dalam lift semalam. Namun, dia tahu bahwa dia tidak sanggup melakukannya. Mungkinkah dia benar-benar menyukai Penny sebelumnya?Jacob sulit memercayai hal ini. Setengah jam kemudian, Penny memanggil, "Tuan Jacob, keluarlah untuk makan bubur."Pada saat ini, kata-kata Penny yang terdengar di telinganya, mirip dengan ratu jahat yang hendak memberikan apel beracun. Jacob mengenakan kemeja putih semalam. Sementara itu, jasnya telah dibuang dan sepatu kulitnya juga sudah lama dibuang.Sienna meletakkan bubur di meja makan. Ketika melihat Jacob keluar, dia pun berkata sambil tersenyum, "Ayo, makan buburnya."Semalam, Jacob seharusnya pergi untuk menghadiri pertemuan bisnis di hotel itu. Dia kemungkinan besar masih belum makan. Jacob memiliki penyakit maag. Sementara itu, kini hanya tersisa bubur di rumah. Pria itu terpaksa menyantap
Jacob merasa sangat pusing, tetapi wanita itu telah pergi. Setelah Sony datang dengan membawa pakaian dan sepatu bersih untuknya, Jacob pun menggantinya dan pergi ke rumah sakit. Kali ini, selain merasa tidak nyaman di bagian jantung, kepalanya juga sangat sakit.Dokter lagi-lagi melakukan pemeriksaan, lalu menjelaskan, "Tuan Jacob, kamu bisa kehilangan ingatan untuk sementara waktu karena efek yang terakumulasi dari dua insiden sebelumnya. Saat ini, kamu nggak boleh terlalu stres. Hari ini, sepertinya kamu terlalu terpukul, jadi kepalamu terasa sangat sakit. Cobalah untuk lebih rileks dan tenangkan dirimu."Jacob tidak berkata apa-apa dan ekspresinya sangat datar. Namun, rasa sakit di kepalanya terasa seperti ada seseorang yang menghantamnya dengan palu dan tanpa belas kasihan. Bahkan, ada sedikit bayangan ganda di depan matanya."Tuan Jacob, jangan terlalu memikirkan hal yang bisa memengaruhi emosimu dulu," bujuk dokter yang ada di samping.Akan tetapi, bagaimana mungkin Jacob tidak
Setelah percakapan ini, tangkapan layar percakapan sudah cukup untuk menjadi bukti. Sienna meminta Wanda untuk berhenti dan jangan menghubungi Perusahaan Kartika lagi. Namun, Perusahaan Kartika masih terus melakukan promosi untuk "Badai."Sienna akhirnya merasa lega, lalu berpesan pada Wanda, "Beri tahu Pak Yoel bahwa dia bisa syuting dengan tenang. Usahakan untuk segera menyelesaikan produksi. Film ini akan menjadi karya perdana yang diluncurkan perusahaan kita."Wanda tampak mengangguk. Kemudian, dia mengingat aktris yang baru dikontrak oleh perusahaan, yaitu pemeran utama wanita dalam naskah "Badai" kali ini.Wanda pun berkata, "Bu Sienna, aku sangat yakin dengan proyek ini. Pak Yoel sudah lama berkecimpung dalam industri ini dan memiliki pandangan yang tajam. Meskipun pemeran utama wanitanya adalah pemula, dia memiliki bakat yang bagus. Selama diberikan sedikit bimbingan, kualitas dari film ini pasti akan sangat bagus."Dengan demikian, Sienna tidak perlu mengkhawatirkan apa pun da