Jimmy sama sekali tidak berani menunda sehingga bergegas mengirimkan alamatnya kepada Jacob.Saat ini, Sienna telah datang ke ruangan VIP tersebut. Setelah mengetuk dan membuka pintu, dia mendapati sederet pria paruh baya yang ditemani oleh wanita penghibur. Begitu seorang pria mencapai usia paruh baya, mereka akan memberikan kesan yang tidak baik apabila terjerumus dalam alkohol dan wanita.Sienna tampak mengernyit, lalu menemukan Juno Iskandar yang duduk di tengah-tengah. Pria itu adalah sutradara yang ingin ditemuinya malam ini.Juno cukup terkenal di dunia maya berkat sebuah serial TV. Sekarang, ada banyak orang yang ingin berinvestasi padanya. Awalnya, dia berencana menolak Sienna, tetapi begitu melihat wanita cantik yang masuk, matanya langsung berbinar-binar. Wanita yang dipeluknya menjadi tidak menarik lagi.Sienna menyapa, "Pak Juno."Segera setelah itu, Juno berdiri sambil berucap, "Kamu Nona Penny, 'kan? Silakan duduk. Saat mendengar suaramu lewat telepon, aku sudah menduga
Sienna tercengang di tempat dan belum sempat tersadar kembali. Untungnya, Jimmy bergegas masuk dan menahan vas tersebut di momen genting ini. Jimmy berkata, "Kak Jacob, kalau kamu pukul lagi, dia bakal mati."Kemudian, Jimmy menoleh ke arah Sienna sambil berucap, "Penny, cepat hentikan Kak Jacob." Jimmy benar-benar sangat panik. Dia segera merebut vas tersebut.Saat ini, Sienna berjalan ke hadapan Juno, lalu mengulurkan tangannya untuk memeriksa napas pria itu. Napasnya terengah-engah. Jangankan syuting, Juno mungkin tidak bisa bangun lagi setelah ini. Malam ini, Sienna telah bersusah payah tanpa hasil. Dia menarik napas dalam-dalam, lalu segera menelepon ambulans.Sementara itu, Jacob hanya menatapnya lekat-lekat. Sienna tampak mengernyit. Ketika ingin menyampaikan sesuatu, Jacob langsung meraih pergelangan tangannya dan membawanya pergi begitu saja.Jimmy tinggal di sana untuk menangani masalah ini. Dia mengeluh dan menghela napas, tetapi hanya dapat menghubungi beberapa orang untuk
Sienna malah menunduk untuk melihat ponselnya. Lantaran sudah malam, dia hanya berkata dengan tenang, "Tuan Jacob, aku ingin pulang untuk beristirahat."Mendengar ini, Jacob tidak berkata apa pun lagi. Segera setelah itu, dia mendengar pintu kamarnya yang ditutup.Saat Sienna turun ke lobi hotel, dia merasa sangat terhina. Wanita itu melihat ke langit sejenak dan berusaha keras untuk tidak membiarkan air matanya mengalir. Namun, pada saat itu Wanda malah menelepon.Dalam sehari, Wanda setidaknya akan meneleponnya tiga kali untuk melaporkan berbagai hal di perusahaan. Akan tetapi, kali ini bukan tentang perusahaan, melainkan tentang tim pengacara.Wanda melaporkan, "Bu Sienna, tim pengacara sudah tahu siapa yang dijadikan kambing hitam oleh Keluarga Prawira. Dia adalah putranya Daisy. Saat ini, dia sudah ditahan karena kasus ini menarik perhatian publik. Para petinggi juga memperhatikan kasus ini.""Ditambah dengan bukti yang jelas, eksekusi pun dilakukan dengan cepat. Orang itu langsu
Sekujur tubuh Sienna menegang. Dia sama sekali tidak tahu harus menjawab apa. Setelah menunduk dan menghitung berapa lama lagi sebelum perceraian mereka, Sienna pun mengerucutkan bibirnya sambil berucap, "Tuan Jacob, tolong beri aku waktu beberapa hari untuk memikirkannya."Melihat sikapnya yang mulai lembut, Jacob tiba-tiba tidak marah lagi. Sienna akhirnya menyadari bahwa jika dia bersikeras, Jacob hanya akan bertindak makin kejam. Jacob telah berada dalam posisi ini begitu lama, juga menjadi kebanggaan keluarganya sejak kecil. Dia tidak mungkin akan menyerah begitu saja."Oke. Kalau begitu, tambahkan aku kembali ke daftar kontakmu," ucap Jacob.Sienna langsung membatalkan pemblokiran di hadapan Jacob secara langsung. Ketika hendak pergi, Jacob langsung menahannya di dinding dan menciumnya selama setengah jam. Sienna sama sekali tidak paham. Kenapa pria ini begitu antusias untuk berciuman dengannya?Setelah hampir kehabisan napas, Jacob baru rela melepaskannya, lalu mengingatkan, "Pi
Ketika tiba di ruangan VIP, Jacob masih kebingungan. Ada apa dengan Penny? Dia belum pernah begitu berinisiatif seperti hari ini. Begitu pintu ruangan VIP dibuka, di atas meja telah tersusun banyak botol anggur, bahkan anggur yang berefek kuat setelah diminum.Dengan naluri seorang pebisnis, Jacob tahu bahwa wanita ini pasti merencanakan sesuatu. Akan tetapi, dia tidak mengatakan apa-apa. Setelah duduk di dalam, Sienna mulai menuangkan anggur sambil berucap, "Tuan Jacob, minumlah."Jacob pun memegang gelas, lalu menoleh dan menatapnya dengan datar. Ekspresi Sienna masih terlihat tenang. Namun, ketika melihat tatapannya, Jacob yakin dia telah merencanakan sesuatu.Selama ini, Jacob tidak pernah jatuh ke perangkap yang telah diketahuinya. Akan tetapi, jari Sienna tiba-tiba membelai punggung tangannya secara lembut. Sienna bahkan bertanya, "Kenapa? Kamu nggak ingin minum malam ini?"Di momen ini, Jacob memahami maksud dari digoda. Setelah menghabiskan segelas anggur, Sienna segera menuang
Begitu pintu ruangan VIP dibuka, Jacob pun merasa lega. Ketika hendak menghampiri Penny untuk menghabisinya, dia malah mendengar suara Elena. "Jacob?"Saat Elena mencium aroma anggur di ruangan VIP, juga mendapati Jacob yang mabuk, tatapannya terlihat gembira. Ini jelas kesempatan baginya. Elena buru-buru melepaskan mantelnya dan menunjukkan sosoknya yang anggun."Jacob, kamu sudah agak mabuk. Aku akan memapahmu keluar," ujar Elena.Begitu Elena mendekat, Jacob langsung mencium aroma yang berbeda dari Penny. Lantaran tidak ada respons darinya, Elena mengira bahwa dia tidak menolak. Dia buru-buru berlutut untuk melayaninya. Namun, Jacob malah bersandar sambil bertanya dengan tenang, "Siapa yang menyuruhmu ke sini?"Elena tidak memahami maksudnya. Ketika hendak mendekat, Jacob malah mendorongnya sambil berucap, "Elena, jawab aku."Pada saat yang sama, Jacob melempar sebotol anggur ke lantai. Anggur pun tumpah di lantai bersama dengan pecahan botol. Pemandangan ini sangat menakutkan. Elen
Jacob mengalami reaksi alergi yang parah terhadap obat. Dia harus dirawat selama satu malam sebelum akhirnya dikeluarkan dari ruang IGD. Reaksi alergi obat yang parah bisa mengancam nyawa kapan pun.Ethan terus merasa cemas. Setelah Jacob keluar dari ruang IGD, dia baru meminta orang untuk menghubungi Keluarga Yuwono. Akan tetapi, justru Benny dan Wiandro yang tiba terlebih dahulu. Begitu mendengar bahwa Jacob mengalami reaksi alergi obat yang parah, bahkan berada di ambang maut, kedua orang itu sangat panik.Benny segera memerintahkan orang untuk memeriksa rekaman CCTV Klub Melasti. Alhasil, ditemukan bahwa Jacob pergi bersama Penny ke sana. Kemudian, Elena juga pergi. Selama waktu itu, hanya ada tiga orang di ruangan VIP tersebut.Benny menelepon Elena untuk memastikan hal tersebut. Begitu mendengar bahwa sesuatu terjadi pada Jacob, Elena tidak berani menyembunyikan kebenaran. Dia langsung memberi tahu segala sesuatu yang dilihatnya di dalam ruangan.Segera setelah itu, Benny langsun
Sienna menangis hingga tubuhnya gemetaran. Akan tetapi, pria itu malah sangat kasar. Sienna terus berteriak minta tolong dalam hatinya, tetapi siapa yang dapat menyelamatkannya? Rasanya benar-benar sangat sakit dan terhina. Sebenarnya, siapa yang melakukan ini padanya? Apakah Calvin ataukah kenalan Juno? Parfum murahan seperti ini tidak mungkin digunakan oleh Jacob.Air mata Sienna telah menggenang dan membasahi kain penutup matanya. Namun, Jacob membalikkan badannya agar tidak melihat wajahnya lagi. Setelah Sienna pingsan, dia masih enggan melepaskannya. Jacob telah tak sadarkan diri selama 2 hari, bahkan tidak makan dan minum. Bagaimana mungkin dia akan melepaskannya begitu saja sekarang?Awalnya, Sienna masih bisa menangis, tetapi akhirnya dia hanya meringkuk. Setiap kali merasakan pria itu yang mendekat, ototnya langsung menegang. Sienna tidak dapat melihat apa pun sehingga sama sekali tidak tahu berapa lama waktu telah berlalu.Setelah amarah Jacob mereda, dia baru melepaskan Sien