Orang yang paling dicintai Harris adalah Leslie. Leslie adalah wanita paling bijaksana dan tangguh yang pernah dijumpai Harris. Setelah Leslie meninggal, Harris terpuruk untuk waktu yang lama. Dia benar-benar sedih dan tidak bisa menerima kenyataan ini. Setelah bertahun-tahun, dia makin merasa kesepian. Saat itulah, Susan masuk ke kehidupannya. Selama ini, Harris memberi Susan segala hal yang belum sempat dirinya berikan kepada Leslie. Akan tetapi, malam ini Harris memimpikan Leslie. Mungkin karena Harris terlalu merindukan wanita ini, jadi dia sampai memimpikannya. Temperamen Leslie sangat baik. Dia tidak pernah berperilaku berlebihan. Di dalam mimpi Harris, Leslie bertanya dengan sedih, "Kenapa kamu bersikap seperti itu pada Sienna? Aku yang sudah merawatnya, dia adalah putriku."Harris terbangun karena batuk. Dia memuntahkan darah lagi. Meskipun Harris adalah pria, dia tidak sebijaksana Leslie. Jika Leslie masih hidup, dia tidak akan meluapkan kemarahannya kepada Sienna. Sienna ti
Sienna tidak mengucapkan sepatah kata pun. Setelah pintu ditutup, dia baru mengejapkan matanya yang berkaca-kaca. Ketika seseorang terlalu sedih, tenggorokan mereka akan terasa sakit.Inilah yang dirasakan Sienna sekarang. Dia merasa lehernya seolah-olah dicekik seseorang, sampai dia tidak bisa bernapas.Sesudah menerima persyaratan Harris kemarin malam, Sienna merasa sangat kecewa, tetapi dia harus memikul semua tanggung jawab itu. Sebenarnya, dia juga tahu Harris tidak menyalahkan dirinya.Jika Sienna adalah Harris, dia pasti sangat frustrasi karena harus menghadapi orang tua yang serakah, sekaligus putri dari istrinya yang telah meninggal dan ternyata bukan darah dagingnya. Bisa dikatakan, Harris sudah sangat menahan diri karena tidak melontarkan kata-kata buruk.Sienna telah membaca dokumen selama semalaman. Awalnya, dia berniat menyerahkan perusahaan kepada Nanda setelah melewati krisis ini, meskipun tahu wanita ini pasti akan menjadi sangat angkuh. Hanya saja, dia telah berubah p
Sienna menyandarkan punggungnya ke belakang dan menyipitkan matanya."Pak Terry harusnya sudah mempersiapkannya, 'kan?"Terry buru-buru menyiapkan datanya dengan baik dan melaporkan satu per satu hasil analisisnya. Dia sudah berusia 50-an sekarang dan pikirannya agak kolot. Lebih tepatnya lagi, sebagian besar para eksekutif ini telah bekerja bersama Harris sejak masih perusahaan kecil, tetapi cara berpikir mereka tidak berguna lagi untuk Grup Winata yang sekarang.Setelah mendengar hasil laporan beberapa orang ini, mata Sienna membelalak."Perusahaan nggak ada pesanan apa pun untuk setengah tahun ke depannya? Kalian sudah bekerja begitu lama, apa nggak ada koneksi lainnya?"Sienna berpikir setidaknya bisa mendapat pesanan kecil, tetapi semua orang di ruangan itu tidak ada yang berbicara. Dia akhirnya mengerti cara berpikir orang-orang ini.Para eksekutif ini sudah bekerja bersama Harris dari perusahaan kecil hingga dua kali mendapatkan dana triliunan. Mental mereka selalu merasa lebih
"Baiklah, aku akan menyuruh departemen bisnis untuk berkunjung ke Perusahaan Hales. Kalau kualitasnya memenuhi syarat, kita akan terus bekerja sama selama setahun ini."Jika perusahaan besar seperti Perusahaan Zeneka bersedia untuk tetap bekerja sama, Grup Winata setidaknya tidak akan berada dalam situasi rugi meskipun tidak mendapatkan pesanan selama setengah tahun. Sienna merasa lega dan mengangkat gelasnya."Pak Richie, ayo minum. Kamu tenang saja, aku juga akan berusaha mengungkitmu di depan Pak Jacob."Richie langsung tertawa. "Penny, untungnya ada kamu, aku baru bisa bekerja sama dengan Pak Jacob mengambil proyek di Kabupaten Armana."Keduanya mengangkat gelas dan meminumnya. Mereka juga mengobrol dengan Lukas sebentar. Setelah selesai makan, Sienna meminta Lukas untuk mengantar Richie. Mungkin karena suasana hatinya terlalu senang malam ini, Richie minum hingga agak mabuk."Penny, bagaimana denganmu?" Lukas memapah Richie untuk berdiri.Sienna masih duduk di kursinya. "Ada orang
Di ibu kota ini, ada begitu banyak wanita yang ingin berhubungan dengan Jacob. Sienna adalah satu-satunya wanita yang menolak karena Jacob terlalu sering bergairah.Melihat Sienna yang menundukkan kepalanya ke samping, Jacob enggan menyerah. Dia melepaskan jasnya sendiri dan meletakkannya di tempat yang dihiasi ubin keramik yang mewah itu. Setelah itu, dia mengangkat dan meletakkan Sienna di atas jasnya.Kali ini, Sienna tidak menolak lagi. Bagaimanapun juga, kapan lagi ada kesempatan di hidup ini untuk duduk di atas jas Jacob yang begitu mewah itu. Apalagi, dia juga sudah meminjam reputasi Jacob tadi untuk mendapat pesanan dari Richie.Melihat sikap Sienna yang sudah melunak, Jacob juga menundukkan kepala dan menciumnya. Satu berdiri dan satunya lagi duduk, keduanya berciuman selama cukup lama. Saat mendengar ponselnya berdering, Jacob berpikir bahwa mungkin panggilan itu dari mitranya karena melihat Jacob masih belum kembali juga. Akhirnya, Jacob pun melepaskan Sienna.Kening Sienna
Sienna tidak menolak ciuman Jacob, alasannya sebenarnya sangat sederhana. Mereka juga sudah melakukan hal yang lebih intim beberapa kali, akan terasa berlebihan jika dia benar-benar menolak ciuman itu. Dia sendiri yang menyetujui kesepakatan sepuluh kali berhubungan itu. Setelah kesepakatan itu selesai, dia baru berhak menolak Jacob.Mungkin karena sering mendengar komentar Willow, Sienna sebenarnya merasa tidak rugi jika berciuman dengan Jacob yang begitu sempurna, asalkan Jacob tidak menjadi liar di ranjang. Wajah tampan Jacob sangat mudah membuat orang berpikir demikian. Terutama saat sedang berciuman dengan Jacob, membuat orang merasa lepas kendali saat menatap wajahnya.Perasaan yang mengejutkan dan menggairahkan itu benar-benar sulit diungkapkan dengan kata-kata. Sebagai seorang pelukis, Sienna sering ingin menggambar Jacob. Setiap fitur wajahnya terlihat begitu sempurna. Dia duduk di dalam mobil Lukas, mengangkat tangan, dan mengelus keningnya.Saat mendengar ponselnya yang berd
"Adik sepupumu di rumah sakit mana?""Rumah Sakit Mitra."Dickson meletakkan pengering rambutnya, lalu membungkuk dan memeluk Willow. "Hidupnya sangat malang. Perusahaan orang tuanya diakuisisi, lalu dia mengalami kecelakaan mobil hingga sopirnya juga ikut meninggal. Sekarang dia hidup bergantung kepada putra dari sopir itu. Aku ingin membantunya, tapi aku nggak berdaya."Mendengar nada bicara Dickson yang begitu sedih, Willow mengulurkan tangannya untuk mengelus kepala Dickson. "Jangan sedih, aku akan tanya Sienna. Keluarganya sangat kaya, dia pasti bisa segera buat janji dengan ahlinya. Uang empat miliar juga nggak berarti apa pun baginya. Tenang saja, adik sepupumu akan segera dioperasi. Dickson, apa aku bisa menemanimu pergi melihat adik sepupumu nanti?"Sekujur tubuh Dickson menjadi kaku sejenak dan terlintas perasaan bahaya di tatapannya. Dia langsung memeluk Willow. "Kalau kamu mau pergi melihatnya, sebaiknya jangan memberitahunya hubungan kita.""Kenapa?" Willow merasa curiga d
Saat Jacob menerima kabar tersebut, dia telah kembali ke hotel. Dengan alis berkerut, dia menelepon Elena. Namun, Elena tidak menjawab panggilannya. Awalnya Jacob ingin menyuruh pengawalnya untuk memeriksa, tetapi tiba-tiba Elena mengirimkan pesan.[ Aku menderita sekali. ]Jacob buru-buru mengganti pakaiannya dan berlari keluar. Saat tiba di kamar hotel, dia mengetuk pintu ruangan tersebut. Namun, pintu ruangan itu ternyata tidak dikunci. Ruangan itu adalah sebuah suite, saat ini tidak ada seorang pun di ruang tamu.Jacob mendorong pintu ruangan dan berteriak memanggil, "Elena?"Terdengar suara bising dari kamar tidur. Jacob langsung bergegas ke kamar karena mengira Elena sedang dalam bahaya. Namun, saat pintu kamar dibuka, tiba-tiba tercium sebuah aroma yang aneh.Reaksi Jacob sangat cepat, dia langsung menjatuhkan benda itu. Setelah itu, dia melihat sebuah wajah yang sangat familier. Tubuh Nanda hanya ditutupi dengan sehelai kain tulle yang transparan. Dia berseru dengan lirih, "Tua