Sienna tidak mengucapkan sepatah kata pun. Setelah pintu ditutup, dia baru mengejapkan matanya yang berkaca-kaca. Ketika seseorang terlalu sedih, tenggorokan mereka akan terasa sakit.Inilah yang dirasakan Sienna sekarang. Dia merasa lehernya seolah-olah dicekik seseorang, sampai dia tidak bisa bernapas.Sesudah menerima persyaratan Harris kemarin malam, Sienna merasa sangat kecewa, tetapi dia harus memikul semua tanggung jawab itu. Sebenarnya, dia juga tahu Harris tidak menyalahkan dirinya.Jika Sienna adalah Harris, dia pasti sangat frustrasi karena harus menghadapi orang tua yang serakah, sekaligus putri dari istrinya yang telah meninggal dan ternyata bukan darah dagingnya. Bisa dikatakan, Harris sudah sangat menahan diri karena tidak melontarkan kata-kata buruk.Sienna telah membaca dokumen selama semalaman. Awalnya, dia berniat menyerahkan perusahaan kepada Nanda setelah melewati krisis ini, meskipun tahu wanita ini pasti akan menjadi sangat angkuh. Hanya saja, dia telah berubah p
Sienna menyandarkan punggungnya ke belakang dan menyipitkan matanya."Pak Terry harusnya sudah mempersiapkannya, 'kan?"Terry buru-buru menyiapkan datanya dengan baik dan melaporkan satu per satu hasil analisisnya. Dia sudah berusia 50-an sekarang dan pikirannya agak kolot. Lebih tepatnya lagi, sebagian besar para eksekutif ini telah bekerja bersama Harris sejak masih perusahaan kecil, tetapi cara berpikir mereka tidak berguna lagi untuk Grup Winata yang sekarang.Setelah mendengar hasil laporan beberapa orang ini, mata Sienna membelalak."Perusahaan nggak ada pesanan apa pun untuk setengah tahun ke depannya? Kalian sudah bekerja begitu lama, apa nggak ada koneksi lainnya?"Sienna berpikir setidaknya bisa mendapat pesanan kecil, tetapi semua orang di ruangan itu tidak ada yang berbicara. Dia akhirnya mengerti cara berpikir orang-orang ini.Para eksekutif ini sudah bekerja bersama Harris dari perusahaan kecil hingga dua kali mendapatkan dana triliunan. Mental mereka selalu merasa lebih
"Baiklah, aku akan menyuruh departemen bisnis untuk berkunjung ke Perusahaan Hales. Kalau kualitasnya memenuhi syarat, kita akan terus bekerja sama selama setahun ini."Jika perusahaan besar seperti Perusahaan Zeneka bersedia untuk tetap bekerja sama, Grup Winata setidaknya tidak akan berada dalam situasi rugi meskipun tidak mendapatkan pesanan selama setengah tahun. Sienna merasa lega dan mengangkat gelasnya."Pak Richie, ayo minum. Kamu tenang saja, aku juga akan berusaha mengungkitmu di depan Pak Jacob."Richie langsung tertawa. "Penny, untungnya ada kamu, aku baru bisa bekerja sama dengan Pak Jacob mengambil proyek di Kabupaten Armana."Keduanya mengangkat gelas dan meminumnya. Mereka juga mengobrol dengan Lukas sebentar. Setelah selesai makan, Sienna meminta Lukas untuk mengantar Richie. Mungkin karena suasana hatinya terlalu senang malam ini, Richie minum hingga agak mabuk."Penny, bagaimana denganmu?" Lukas memapah Richie untuk berdiri.Sienna masih duduk di kursinya. "Ada orang
Di ibu kota ini, ada begitu banyak wanita yang ingin berhubungan dengan Jacob. Sienna adalah satu-satunya wanita yang menolak karena Jacob terlalu sering bergairah.Melihat Sienna yang menundukkan kepalanya ke samping, Jacob enggan menyerah. Dia melepaskan jasnya sendiri dan meletakkannya di tempat yang dihiasi ubin keramik yang mewah itu. Setelah itu, dia mengangkat dan meletakkan Sienna di atas jasnya.Kali ini, Sienna tidak menolak lagi. Bagaimanapun juga, kapan lagi ada kesempatan di hidup ini untuk duduk di atas jas Jacob yang begitu mewah itu. Apalagi, dia juga sudah meminjam reputasi Jacob tadi untuk mendapat pesanan dari Richie.Melihat sikap Sienna yang sudah melunak, Jacob juga menundukkan kepala dan menciumnya. Satu berdiri dan satunya lagi duduk, keduanya berciuman selama cukup lama. Saat mendengar ponselnya berdering, Jacob berpikir bahwa mungkin panggilan itu dari mitranya karena melihat Jacob masih belum kembali juga. Akhirnya, Jacob pun melepaskan Sienna.Kening Sienna
Sienna tidak menolak ciuman Jacob, alasannya sebenarnya sangat sederhana. Mereka juga sudah melakukan hal yang lebih intim beberapa kali, akan terasa berlebihan jika dia benar-benar menolak ciuman itu. Dia sendiri yang menyetujui kesepakatan sepuluh kali berhubungan itu. Setelah kesepakatan itu selesai, dia baru berhak menolak Jacob.Mungkin karena sering mendengar komentar Willow, Sienna sebenarnya merasa tidak rugi jika berciuman dengan Jacob yang begitu sempurna, asalkan Jacob tidak menjadi liar di ranjang. Wajah tampan Jacob sangat mudah membuat orang berpikir demikian. Terutama saat sedang berciuman dengan Jacob, membuat orang merasa lepas kendali saat menatap wajahnya.Perasaan yang mengejutkan dan menggairahkan itu benar-benar sulit diungkapkan dengan kata-kata. Sebagai seorang pelukis, Sienna sering ingin menggambar Jacob. Setiap fitur wajahnya terlihat begitu sempurna. Dia duduk di dalam mobil Lukas, mengangkat tangan, dan mengelus keningnya.Saat mendengar ponselnya yang berd
"Adik sepupumu di rumah sakit mana?""Rumah Sakit Mitra."Dickson meletakkan pengering rambutnya, lalu membungkuk dan memeluk Willow. "Hidupnya sangat malang. Perusahaan orang tuanya diakuisisi, lalu dia mengalami kecelakaan mobil hingga sopirnya juga ikut meninggal. Sekarang dia hidup bergantung kepada putra dari sopir itu. Aku ingin membantunya, tapi aku nggak berdaya."Mendengar nada bicara Dickson yang begitu sedih, Willow mengulurkan tangannya untuk mengelus kepala Dickson. "Jangan sedih, aku akan tanya Sienna. Keluarganya sangat kaya, dia pasti bisa segera buat janji dengan ahlinya. Uang empat miliar juga nggak berarti apa pun baginya. Tenang saja, adik sepupumu akan segera dioperasi. Dickson, apa aku bisa menemanimu pergi melihat adik sepupumu nanti?"Sekujur tubuh Dickson menjadi kaku sejenak dan terlintas perasaan bahaya di tatapannya. Dia langsung memeluk Willow. "Kalau kamu mau pergi melihatnya, sebaiknya jangan memberitahunya hubungan kita.""Kenapa?" Willow merasa curiga d
Saat Jacob menerima kabar tersebut, dia telah kembali ke hotel. Dengan alis berkerut, dia menelepon Elena. Namun, Elena tidak menjawab panggilannya. Awalnya Jacob ingin menyuruh pengawalnya untuk memeriksa, tetapi tiba-tiba Elena mengirimkan pesan.[ Aku menderita sekali. ]Jacob buru-buru mengganti pakaiannya dan berlari keluar. Saat tiba di kamar hotel, dia mengetuk pintu ruangan tersebut. Namun, pintu ruangan itu ternyata tidak dikunci. Ruangan itu adalah sebuah suite, saat ini tidak ada seorang pun di ruang tamu.Jacob mendorong pintu ruangan dan berteriak memanggil, "Elena?"Terdengar suara bising dari kamar tidur. Jacob langsung bergegas ke kamar karena mengira Elena sedang dalam bahaya. Namun, saat pintu kamar dibuka, tiba-tiba tercium sebuah aroma yang aneh.Reaksi Jacob sangat cepat, dia langsung menjatuhkan benda itu. Setelah itu, dia melihat sebuah wajah yang sangat familier. Tubuh Nanda hanya ditutupi dengan sehelai kain tulle yang transparan. Dia berseru dengan lirih, "Tua
Nanda berpura-pura hendak memeluk Jacob. Namun, Jacob langsung membuka pintu kamar dan keluar."Sayang!" teriak Nanda lagi. Tatapannya penuh dengan kebencian. Semakin Jacob membencinya, Nanda semakin merasa senang. Bahkan Tuhan saja berpihak padanya!"Sayang, aku mau ikut denganmu." Nanda sebenarnya tidak berani mengikutinya, hanya saja dia ingin membuat Jacob semakin merasa jijik. Sesuai dugaan, Jacob menghentikan langkahnya dan berbalik sambil berkata dengan jelas, "Kalau aku mau membuat seseorang menghilang dari dunia ini, itu bukan hal yang sulit."Wajah Nanda seketika menjadi pucat, dia tidak berani lagi memprovokasi Jacob. Sementara itu, Jacob langsung pergi. Namun, dia bertemu dengan Elena di lantai bawah. Elena memasang alat pelacak pada ponselnya sendiri sehingga dia mencari hingga ke hotel ini. Kini saat melihat Jacob keluar, wajahnya sontak berseri-seri. Dia buru-buru menghampiri Jacob dan menggandeng tangannya."Jacob, ponselku hilang. Posisi sinyalnya ada di sini. Kenapa k
Namun, Jacob sudah pergi ke Afrikan. Sienna juga tidak berdaya. Dia menarik napas dalam-dalam, akhirnya dia hanya mengirim pesan singkat kepada Jacob.[ Hati-hati. ]Jacob membalas pesan Sienna.[ Nana, jangan khawatir. Aku akan segera kembali. Aku baru sampai, jadi aku belum memahami kondisi di sini. Aku takut ada yang melacak keberadaanku, makanya terkadang ponselku dimatikan. ][ Kalau kamu tidak bisa menghubungiku, jangan cemas. Aku akan melaporkan perkembangan situasi di sini 3 hari sekali. ]Jacob masih takut Sienna marah, jadi dia mengirim pesan kepada Sienna lagi.[ Oke? ]Jacob sudah telanjur pergi ke Afrikan. Sienna tidak bisa berbuat apa-apa lagi. Tentu saja Sienna tahu Jacob bertindak cepat karena kondisi Omar sudah sekarat.Ditambah dengan kondisi Luna, mereka harus segera menyelidiki markas penelitian. Sienna membalas pesan Jacob.[ Oke. ]Melihat pesan Sienna yang singkat, Jacob tahu Sienna pasti marah. Hatinya terasa sakit. Jacob jarang mengirim emotikon saat mengobrol.
Sekarang Ed sudah menerima pesan dari markas penelitian. Jadi, dia dan Hans harus pergi ke sana. Hans tetap mengikuti Ed, bahkan dia tidak bisa mempunyai pemikiran sendiri. Hans akan melakukan apa pun yang diperintahkan Ed.Saat mereka berdua naik ke pesawat, Hans bertanya, "Apa kali ini kita akan membuat Jacob nggak bisa kembali selamanya?""Iya. Kita mau buat dia mati tragis," sahut Ed. Jacob pasti mati jika berani pergi ke Afrikan pada masa-masa seperti ini.....Setiap hari, media internasional terus memberitakan tentang wabah penyakit di Afrikan. Semua negara segera menyuruh penduduk mereka untuk kembali dari Kango saat wabah penyakit masih bisa dikendalikan. Jika wabah penyakit sudah menyebar ke tempat lain, dunia akan dilanda bencana.Jacob yang baru sampai di Kango langsung pergi ke hotel. Jacob dan 00 tinggal di hotel yang sama, 00 terus mengikuti Jacob ke mana pun dia pergi.Saat tengah malam, sekelompok orang juga menginap di hotel ini. Mereka semua adalah anak buah Jacob.J
Hans dan Ed berbeda. Hans tumbuh besar di markas penelitian. Dia merupakan subjek penelitian.Sebelum menginjak usia 5 tahun, Hans hanya dikelilingi alat-alat. Dia melihat orang-orang yang memakai jas putih dari kaca. Hans mengira orang-orang itu adalah orang tuanya.Kala itu, Hans tidak memahami apa pun. Dia juga tidak pernah melihat langit dan tumbuh-tumbuhan. Ketika Hans diutus untuk mencari Ed, itu adalah pertama kalinya Hans keluar.Sejak kecil, mereka sudah disuntikkan hormon. Jadi, mereka memiliki kecerdasan di atas rata-rata meski baru berusia 5 tahun.Rasa simpati Ed timbul saat melihat ekspresi Hans yang terkejut dan rasa penasaran Hans terhadap dunia. Namun, saat itu Ed tidak langsung setuju untuk kembali ke markas penelitian. Ed berkata, "Aku mau tahu pendapat Bibi Luna."Ed tinggal di organisasi selama beberapa tahun. Dia menganggap Luna seperti ibunya. Sewaktu Ed mempertimbangkan untuk memberi tahu Luna tentang Hans, dia mendengar percakapan Luna dengan tetua pertama."Ke
Luna memandang ke arah kota di Armania, tetapi jarak kota itu dari tempat ini sangat jauh. Terjadi ledakan di kota itu, tepatnya di tempat tinggal Fredie.Saat alat di sekeliling merespons, Fredie sudah naik ke helikopter bersama K. Mereka pergi ke markas pusat.Jero dan Andro duduk di dalam mobil yang berjarak 700 meter dari tempat itu. Mereka melihat pergerakan titik merah di laptop. Ini adalah alamat IP di daerah sekitar sini yang berhasil dibobol dalam waktu singkat. Seharusnya semua ini adalah anggota Bloodkillers.Bloodkillers pernah muncul di Armania. Bahkan, beberapa orang pernah mendengar tentang organisasi ini. Bloodkillers tidak misterius seperti markas penelitian. Jadi, tidak sulit menemukan lokasi K dari jaringan informasi Bakti dan Andro.Bagaimanapun, K muncul di luar Pulau Sangkar. Dia sendiri yang mengungkap keberadaannya. Andro dan lainnya hanya perlu menyuruh orang mulai mengawasi pergerakan K begitu dia muncul di luar Pulau Sangkar.Namun, K sangat licik. Dia tidak
Mainan kayu kecil itu diambil oleh seseorang, tetapi orang itu bukan anak buah Kevin. Orang-orang di dalam ruangan satu per satu meninggalkan tempat itu dan sekarang hanya ada Fredie yang berdiri di samping tempat tidur Kevin. Tidak ada yang tahu sejak kapan Fredie datang ke sana.Fredie mengambil mainan kayu kecil di tangan Kevin dan tersenyum. "Guru, selamat jalan."Mata Kevin membelalak dan mencoba untuk bangun. Namun, tubuhnya sudah tidak mampu bertahan lagi, hanya bisa mengenali suara Fredie yang merupakan murid yang dibimbingnya bersama dengan Peter. Selama bertahun-tahun ini, mereka fokus untuk mencari Luna sampai melupakan keberadaan murid ini.Fredie mengulurkan jarinya untuk menekan sakelar mainan itu, lalu memasukkan serangganya kembali dan menekan sakelarnya lagi. Dia tersenyum dan ekspresinya tetap lembut. "Guru, Tetua Kevin, aku datang mengucapkan selamat tinggal padamu."Kevin merasa ada yang tidak beres dengan nada suara Fredie. Dia ingin menggerakkan kepalanya, tetapi
Kevin tidak mengatakan apa-apa, hanya menyimpan capung bambu itu dengan baik. Dia memeriksa napas di hidung Peter, tetapi tidak ada napas lagi. Setelah itu, dia baru menerima kenyataan bahwa Peter benar-benar sudah meninggal. "Tetua Peter ...."Saat Peter dibawa pergi, Kevin awalnya mengira Fredie yang memerintahkan penangkapan itu. Fredie juga termasuk murid mereka dan dahulu belajar bersama Luna di bawah bimbingan mereka. Namun, Luna jauh lebih berbakat daripada Fredie. Luna termasuk genius terbaik dalam ilmu hipnotis dan seni, sehingga belum genap berusia 18 tahun pun sudah dipilih menjadi Wanita Suci BK.Peter dan Kevin tidak menikah ataupun memiliki putri, sehingga mereka memperlakukan Luna seperti putri mereka sendiri. Sejak Luna menghilang, mereka terus mencari Luna. Namun, mereka tidak pernah menerima kabar tentang Luna.Kevin tidak tahu harus berbuat apa, sehingga dia menyuruh orang-orangnya mempersiapkan pemakaman untuk Peter.Fredie juga menerima kabar Peter sudah meninggal.
Fredie meletakkan gelas anggur di tangannya dan turun ke lantai bawah.Tinggi badan Kevin hanya sekitar 175 cm saja dan agak gemuk. Saat melihat Fredie yang turun, ekspresinya langsung terlihat khawatir. "Fredie, dari mana kamu mendapatkan stempel ubur-ubur itu? Kamu sudah bertemu dengan Luna ya?"Usia Peter dan Kevin sudah termasuk cukup tua di dalam organisasi itu dan mereka juga yang sudah membesarkan Luna. Mereka juga yang sudah mengajarkan ilmu hipnotis pada Luna, hanya saja kemampuan Luna jauh lebih unggul daripada mereka.Kevin datang menemui Fredie karena Fredie jarang ikut campur dengan urusan organisasi meskipun Fredie memiliki pengaruh yang besar. Justru K yang masih bocah itu yang selama ini sering mengarahkan anggota organisasi lainnya.Setelah Luna menghilang, K yang masih sangat muda ini sudah tahu bagaimana caranya memengaruhi hati orang lain. Meskipun tidak memiliki stempel ubur-ubur, selama bertahun-tahun ini semua orang kecuali Peter dan Kevin mendengarkan perkataann
"Tuan Jero, ada ratusan ribu kabel listrik di sini, kami ingin mencoba untuk memutuskan satu per satu. Tapi ...," lapor tim konstruksi di Pulau Sangkar."Ada apa?" tanya Jero."Kemungkinannya satu banding ratusan ribu. Kalau salah memotong kabelnya, Nyonya Luna akan tersetrum," jawab orang itu lagi.Mendengar laporan itu, Jero marah sampai dadanya bergetar dan berpikir orang yang merancang semua ini benar-benar licik. Sepertinya rencana untuk memutuskan kabel ini tidak akan berhasil, mereka harus mempelajari struktur ruangan bawah tanah ini.Jero menarik napas dalam-dalam dan amarah pun membuat tenggorokannya terasa perih. "Aku akan mengirim lebih banyak orang ke sana, kalian segera cari cara untuk memecahkan hal ini.""Baik," jawab orang itu.Di sisi lain. Seperti yang dikatakan oleh tim konstruksi, Fredie yang berada di balik kamera itu memang sedang mengamati semuanya. Dia memegang segelas anggur merah dan tersaji steik yang ditata dengan sangat rapi di depannya.Setiap kali akan ma
Malam itu, Sienna mulai merasakan sakit di perutnya, Jero pun segera memanggilkan dokter untuk memeriksanya. Saat terbangun lagi, wajahnya terlihat jauh lebih pucat dari sebelumnya. Pantas saja dia merasa kemunculan 00 itu terlalu mendadak, ternyata Jacob sudah menyembunyikan sesuatu darinya sejak lama.Sienna menarik napas dalam-dalam dan menatap Jero yang duduk di samping tempat tidurnya. "Kak Jero, apa benar pihak internasional itu masih belum menemukan lokasi markas penelitian itu?"Jero mengernyitkan alis dan menggelengkan kepalanya.Sienna tidak berbicara lagi. Jika bahkan pihak internasional pun belum menemukan markas penelitian, dari mana Jacob mendapatkan informasi itu? Sekarang Jacob bahkan sudah terbang ke Afrikan, sepertinya Jacob sangat yakin orang-orang dari markas penelitian ada di sana.Saat memijat keningnya yang terasa sakit, Sienna tiba-tiba teringat dengan kejadian di arena pertarungan bawah tanah. Saat itu, ada seorang pria yang mengatakan tentang dua subjek percob