Pergelangan kaki Sienna pulih dengan cepat. Akan tetapi, tangan Jacob tertusuk sangat dalam sehingga tidak mungkin bisa sembuh dalam beberapa hari. Lantaran tangan kanannya terluka, perban lama Jacob harus dibuka terlebih dahulu ketika dia ingin mengoleskan obat baru. Setelah menggunting beberapa kali, Jacob hanya berhasil membuka bagian kecil.Ketika berada di bar malam ini, Jacob hampir tidak menunjukkan tangan kanannya. Itu sebabnya, bahkan Wiandro pun tidak tahu bahwa Jacob terluka. Sienna tertegun sejenak, lalu menghampirinya dan mengambil gunting dari tangan pria itu.Jacob tercengang. Dia menatap Sienna sejenak, lalu sontak mengalihkan pandangannya. Sienna tidak melihatnya dan hanya fokus ke luka di tangan Jacob. Setelah menggunting perbannya, Sienna pun melepaskan perban lamanya satu demi satu.Usai itu, luka di tangan Jacob langsung terpampang jelas. Luka tersebut sudah dijahit sebelumnya dan pulih dengan baik sehingga Sienna pun merasa lega. Dia mengoleskan obat dengan hati-h
Sienna awalnya ingin langsung pergi. Namun, karena sudah mengirim pesan pada Willow, dia tahu bahwa Willow pasti akan datang sehingga sengaja menunggu di depan lift.Willow tiba dengan sangat cepat. Dia berjalan dengan gesit, seakan-akan ingin menggunakan sepatu hak tingginya untuk melubangi lantai."Willow!" panggil Sienna. Sementara itu, Willow marah hingga wajahnya memerah. Dia segera menuju ke kamar yang berada di sisi lain koridor.Bam bam bam! Willow memukul pintu dengan kuat sampai telapak tangannya menjadi merah.Ada 2 pria dan 2 wanita di dalam kamar. Saat ini, mereka sedang menyanyikan lagu ulang tahun karena tengah merayakan pesta.Begitu mendengar suara ketukan, wanita yang sedang berulang tahun itu pun merangkul leher Dickson sambil bertanya, "Dickson, apa ini kejutan ulang tahun untukku?"Nadanya terdengar mengejek saat mengatakan ini. Bagaimanapun, semua orang yang berada di sana tahu bahwa Dickson sangat miskin. Dia tidak akan mampu memberi hadiah apa pun. Kalau wanita
Willow terus menyeka wajah dan rambut Dickson sambil merendahkan pakaian yang dikenakannya."Aku membelinya di pinggir jalan. Sepatu ini harganya cuma 40 ribu, bajuku juga murahan. Tasku nggak sampai 60 ribu. Wanita itu pasti terkejut dengan karismaku, makanya bilang harganya sampai 4 miliar," ujar Willow dengan santai. Dia bahkan mengecup pipi Dickson."Maaf, aku nggak seharusnya menyirammu tadi. Tapi, kamu harus janji, nggak akan menemani wanita lain lagi hanya karena uang. Kalaupun kamu memberiku hadiah dengan uang itu, aku tetap nggak akan menerimanya," lanjut Willow.Meskipun tidak memiliki perasaan apa pun pada Dickson, Sienna tetap merasa bahwa pria ini memang tampan. Pantas saja, wanita tadi bersedia menghabiskan 200 juta hanya untuk mengajaknya makan bersama.Sienna hanya menunduk tanpa berbicara. Setelah Willow membujuk sesaat, keduanya pun sama-sama berjalan ke luar dengan mesra.Setibanya di pintu, Willow menoleh dan mengedipkan matanya kepada Sienna. Sienna tidak bersedia
Namun, semua ini tidak penting bagi Sienna. Sesudah keluar dari hotel dan hendak naik mobil, dia tiba-tiba menerima panggilan dari Mike."Penny, aku sudah mengirimkan nomor teleponnya kepadamu. Perusahaan dekorasi ini juga bagus, tapi mereka adalah saingan Petra. Kalau bekerja sama dengan perusahaan ini, kamu akan menyinggung Petra," jelas Mike."Kerja samaku dengan Petra sudah berakhir untuk selamanya," sahut Sienna. Lantaran Petra bersikap tidak baik duluan, dia pun tidak perlu mementingkan moralitas lagi. Apalagi, Petra juga menghalangi orang lain untuk bekerja sama dengan Sienna.Mike tersenyum mendengarnya. Dia awalnya ingin bertanya tentang hubungan Sienna dengan Jacob. Namun, setelah dipikir-pikir, dia akhirnya mengurungkan niatnya.Sienna mengakhiri panggilan tersebut, lalu membaca pesan. Ini memang nomor saingan perusahaan Petra. Selain itu, perusahaan ini bahkan pernah menawarkan diri saat Sienna memilih untuk bekerja sama dengan Petra.Sienna menelepon nomor tersebut. Tidak
Kesadaran Sienna menurun, tetapi dia bisa merasakan sakit dan tahu bahwa mobil terus melaju. Bau bensin di mobil ini membuatnya mual.Suara pria terus terngiang di telinganya. Sienna bahkan bisa merasakan tangan si pria tengah meraba tubuhnya. Lantaran mobil belum berhenti, pria ini tidak berani bertindak macam-macam.Mobil akhirnya berhenti di sebuah pabrik terbengkalai yang terletak tidak jauh dari kota. Akan tetapi, pabrik ini dibongkar belum lama ini sehingga tidak ada siapa pun. Hanya ada mesin yang diletakkan di pinggir jalan.Sienna dilempar ke tanah. Ketika dia membuka matanya dengan linglung, terlihat seorang pria gendut dan pria kurus di hadapannya. Tatapan mereka terpaku pada tubuh Sienna."Wanita ini cantik sekali. Aku nggak pernah melihat wanita secantik ini!" seru pria gendut itu."Kak, kamu duluan saja. Setelah kamu puas, aku baru akan mencicipinya," sahut pria kurus itu.Pria gendut itu pun membusungkan perut buncitnya dengan gembira. Dia buru-buru maju, lalu meraih sal
Sienna masih linglung sehingga tidak mengerti apa yang dikatakan. Jacob juga kehilangan kesabaran. Ketika melihat ponsel itu jatuh dari tangan Sienna, dia pun memungutnya. Namun, Sienna memasang kata sandi di ponselnya sehingga membutuhkan sidik jari untuk membukanya.Jacob meraih tangan Sienna. Setelah ponselnya terbuka, Jacob mulai mencari di alamat kontak. Banyak orang yang terdaftar di kontaknya, tetapi ini adalah ponsel kerja Sienna. Jacob tidak tahu bahwa Sienna memiliki 2 ponsel.Setelah mencari cukup lama, Jacob tidak menemukan nomor yang terdaftar sebagai suaminya. Dia pun mengernyit, lalu melirik Sienna sekilas dengan curiga.Daftar kontaknya sangat rapi. Sienna menambahkan kata "work" di setiap kontak kliennya. Setelah mencari sampai ke bawah, Jacob memang tidak menemukan kata "suami". Meskipun demikian, Jacob melihat alamat kontaknya yang bertuliskan "Tuan Jacob".Entah mengapa, Jacob menjadi murung. Dia pun memeriksa dengan jengkel, tetapi tidak menemukan pesan apa pun. Di
Harris sudah masuk ke mobil. Junando dan Nanda saling bertatapan sesaat, lalu ikut masuk. Nanda duduk di samping jendela sehingga melihat sebuah mobil mewah yang berhenti tidak jauh dari sana. Seketika, matanya berbinar-binar. Itu adalah mobil Jacob!"Sebentar, aku harus menemui seseorang," ujar Nanda dengan berantusias. Dia tidak menyangka akan bertemu dengan Jacob di sini. Sebelum Junando dan Harris menjawab, Nanda sudah membuka pintu mobil dan turun. Kemudian, dia langsung berjalan ke arah mobil Jacob.Kaca mobil gelap gulita sehingga tidak ada yang bisa melihat dari luar. Akan tetapi, Nanda sudah lama memperhatikan Jacob sehingga mengingat jelas setiap mobil yang pernah dikendarainya.Mobil ini milik Jacob. Dia datang ke rumah sakit! Nanda bergegas merapikan diri, lalu bertanya dengan tidak sabar, "Tuan Jacob, kamu juga datang ke rumah sakit?"Nanda membungkuk sambil mengetuk kaca jendela. Sikapnya terlihat sangat rendah hati. Sayangnya, dia tidak tahu bahwa Sienna duduk di samping
Dulu, Sienna sangat bingung dengan sikap Nanda terhadapnya. Meskipun hubungan keduanya bisa dikatakan harmonis, Nanda sepertinya sering mengomel tentangnya di hadapan Harris. Ketika Nanda tanpa sengaja mengungkapkan beberapa hal, Harris pun akan marah terhadap Sienna.Namun, kalau mengatakan hubungan mereka tidak baik, Nanda selalu memanggilnya "kakak" dengan akrab, seolah-olah mereka memang memiliki hubungan persaudaraan yang dekat.Susan memperlihatkan kebenciannya terhadap Sienna dengan jelas, sedangkan Nanda merahasiakan semuanya dengan baik.Kini, Sienna akhirnya yakin bahwa Nanda membencinya. Bagaimanapun, Sienna adalah istri Jacob yang sah. Begitu teringat pada hal-hal sebelumnya, Sienna pun mengerti mengapa Nanda tetap mau keluar, meskipun sedang sakit.Sienna baru menegakkan badannya saat mendengar suara langkah kaki Nanda yang menjauh. Aroma tubuh Jacob tercium dengan sangat jelas karena jarak keduanya yang begitu dekat.Sienna mendongak saat Jacob menundukkan kepalanya. Hidu
Ed melempar pisau itu ke tong sampah, lalu menyerahkan 00 kepada Hans dan berujar, "Tanya Bu Mae sekarang Fredie ada di mana."Orang abnormal seperti Fredie pasti tidak akan melepaskan wanita yang sangat mirip dengan Luna. Niat jahat Ed muncul, dia merasa seperti Sienna yang menderita jika 00 dinodai Fredie. Mana mungkin Fredie sama sekali tidak menyentuh Luna setelah mengurungnya selama bertahun-tahun?Jika Luna dan putrinya sama-sama dinodai Fredie, ini hal yang menarik. Ed merasa antusias begitu memikirkan hal ini.Sebelumnya 00 memang dilatih secara profesional, tetapi dia hanya berlatih untuk meniru Sienna. Kemampuan bertarung 00 tidak begitu hebat. Dia tidak bisa melindungi dirinya dari orang munafik seperti Ed.Sekarang kedua tangan 00 ditahan sehingga dia sama sekali tidak bisa bergerak. Dia berteriak, "Lepaskan aku!"Ed menyahut, "Aku bisa lepaskan kamu. Tapi, kamu harus beri tahu aku di mana Jacob dan apa tujuannya."Apa Jacob benar-benar masuk ke markas penelitian? Namun, un
Namun, sekarang mereka tidak bisa mengeluarkan Arlo. Begitu bahan eksperimen hilang, semua anggota markas penelitian akan menyadari ada orang yang menyusup. Nantinya semua orang di markas penelitian akan diperiksa.Jacob dan lainnya yang belum berhasil kabur akan terekspos. Mereka tidak akan bisa keluar lagi. Sekarang Jacob harus kembali ke ventilasi, lalu mengambil kembali botol-botol obat dan mengembalikannya ke tempat semula. Dengan begitu, Jacob baru bisa menghilangkan kecurigaan terhadap dirinya."Bakti, kamu kembali ke tempatmu dulu," ucap Jacob.Bakti bertanya, "Bagaimana dengan Arlo?"Jacob memijat kening seraya menyahut, "Aku lihat dia masih bernapas. Seharusnya dia belum mati. Kalau kita mengeluarkannya, kita semua pasti mati."Tentu saja Bakti memahami hal ini. Kemudian, Bakti pergi. Jacob kembali ke ruang penelitian Sharon. Ruangan ini tidak terpengaruh, tetapi Sharon menghilang.Jacob tidak curiga. Dia langsung kembali ke kamarnya, lalu memanjat ke ventilasi dan mengambil
Jacob tahu itu adalah suara pria berseragam yang muncul di aula utama. Seharusnya dia mengikuti rapat di Armania, tetapi banyak kamera pengawas dipasang di berbagai sudut markas penelitian. Cepat atau lambat pria berseragam pasti akan mengetahui kekacauan di sini.Hanya saja, Jacob tidak menyangka pria itu akan mengetahuinya begitu cepat. Jacob terus memutar otak, lalu membuka pintu kandang binatang buas. Semua binatang buas pun keluar.Bakti yang berdiri di samping bertanya, "Memangnya ada gunanya? Kekacauan yang kita buat langsung digagalkan oleh suara bel yang aneh. Aku rasa orang-orang di sini sudah dihipnosis. Apa pun kondisinya, mereka akan segera bangun begitu mendengar suara bel itu."Jacob menjawab, "Ada. Sekelompok binatang buas ini sudah dijinakkan. Kalau mereka dilepaskan, mereka hanya ingin kabur. Binatang buas ini cuma berani makan orang yang dimasukkan ke kandang."Jacob melanjutkan, "Waktu melihat orang di luar kandang, semua binatang buas ini akan ketakutan dan mengamu
Dulu Ed memang ingin mendapatkan lencana itu, tetapi sekarang dia sama sekali tidak menyentuhnya. Hans yang mengambil lencana itu dan memainkannya sejenak sebelum menyematkannya di pakaian Ed.Ed tiba-tiba merasa sesak. Amarahnya hampir meledak. Ed menarik napas dalam-dalam, lalu melihat lencana di dadanya. Dia menepis tangan Hans.Hans melirik Ed dengan gugup dan berjalan ke pintu. Setelah pintu ditutup, Ed merasa gusar. Dia menarik napas lagi, lalu mengambil rokok. Begitu Ed menyalakan rokok, tiba-tiba terdengar suara raungan yang keras.Ed membuang abu rokok dan pergi ke aula utama untuk memeriksa kondisinya. Suasana di aula kacau balau. Pemuda di ruang eksperimen nomor 8 dilepaskan. Sekarang terdengar suara tembakan.Selain itu, asap putih mengepul dan menyebar dengan cepat. Seketika, seluruh ruangan diselimuti asap.Para staf penelitian di aula panik. Mereka meringkuk di sudut karena takut diincar senjata mematikan itu.Senjata mematikan itu paling membenci staf penelitian. Setida
Pria berseragam mengamati Sharon dan bertanya, "Sepertinya Bu Sharon nggak menyukai Ed. Padahal itu orang yang direkomendasikan Mae."Sharon lanjut menyusun tabung reaksi, lalu menjawab dengan datar, "Aku cuma nggak merasa cocok."Ketujuh petinggi tidak mengatakan apa pun. Mereka tahu sifat Sharon agak aneh. Jacob yang berdiri di depan Sharon bisa melihat layar dengan jelas.Seharusnya ruang rapat para petinggi tidak terletak di area ini. Desain ruangannya jauh berbeda. Yang membuat Jacob bingung adalah latar belakang tempat para petinggi berada tampak sangat familier. Namun, Jacob tidak bisa mengingatnya.Jacob yakin tempat itu bukan bagian internal markas penelitian. Dia mengernyit, mungkin mereka memang tidak berada di area ini. Bahkan, mereka tidak berada di Kango.Tidak ada yang tahu identitas ketujuh petinggi ini. Kemungkinan besar mereka adalah petinggi dari negara lain, jadi mereka memakai topeng. Mungkin juga mereka tidak mengetahui identitas satu sama lain dan hanya merupakan
Di Afrikan. Sienna terus memperhatikan berita di dalam negeri. Setelah memastikan Cristin dihujat habis-habisan, Sienna baru merasa puas.Sienna tidak menelepon Wanda. Nantinya Wanda pasti akan meminta maaf kepada Sienna lagi. Lebih baik dia tidak mengganggu Wanda dan membiarkannya istirahat untuk beberapa waktu.Sienna mengusap matanya, lalu meletakkan laptop di atas meja. Wanita di samping mengingatkan, "Ibu hamil harus batasi penggunaan peralatan elektronik."Sienna pergi ke kamar mandi untuk mencuci muka. Ketika keluar, matanya tetap memerah. Belum ada kabar dari Jacob. Minggu ini Sienna kurang istirahat, dia sering terbangun saat tengah malam karena mimpi buruk.Sekarang Sienna merasa lelah sesudah mengurus masalah di dalam negeri. Setelah menunggu 1 hari lagi, Sienna sudah kehilangan kesabaran.Sienna menelepon Jero, mungkin saja Jero sudah mendapatkan petunjuk. Jero berucap, "Nggak ada, Sienna. Kamu nggak usah khawatir. Sistem di markas penelitian sangat rumit, kemungkinan merek
Keesokan harinya, Wanda baru mendengar kabar Cristin pergi ke luar negeri. Rebecca mengira Wanda akan merasa senang, tetapi Wanda tetap terlihat tenang. Wanda terus memandang ke luar jendela. Setelah beberapa saat, dia baru mengangguk.Wanda makin kurus. Wajahnya tampak tirus. Saat bermimpi di malam hari, Wanda akan memanggil, "Wanwan."Wanda tidak berani membayangkan bagaimana Wanwan mati. Setiap mengingat hal ini, Wanda akan membenci dirinya yang tidak berguna.Rebecca mengkhawatirkan kondisi mental Wanda, jadi dia ingin mengundang psikolog. Wanda menolak, "Nggak usah, cuma tubuhku yang sakit. Aku cuma butuh istirahat yang cukup."Wanda diantar pulang. Makanan anjing dan air di mangkuk masih ada, tetapi Wanwan sudah pergi. Wanda takut dirinya menangis di depan Rebecca. Dia segera tersenyum dan berujar, "Rebecca, jadwalmu sudah terganggu. Sebaiknya kamu kembali syuting. Kamu tenang saja, aku pasti istirahat di rumah."Rebecca mengangguk, lalu berpesan setelah berpikir sejenak, "Aku s
Cristin masih linglung ketika dibawa keluar dari kediaman Keluarga Salim. Dia sudah berlutut sambil memohon pada keluarganya, tetapi tidak ada yang membelanya. Bahkan, kakak Cristin juga menghindari adiknya. Semua orang tetap terdiam.Dulu, kehidupan Cristin sangat indah. Sekarang dia berakhir tragis. Sebelumnya, Cristin merasa Wanda sangat kasihan. Wanda dicampakkan orang tuanya dan semua orang, bahkan Benny juga tidak menginginkannya lagi. Biarpun Wanda memohon, Benny juga tidak memedulikannya. Namun, saat ini nasib Cristin sama seperti Wanda. Dia juga dicampakkan begitu saja.Cristin naik ke mobil, lalu dia dibawa ke sebuah vila. Sopir berkata, "Nona Cristin, cepat bereskan kopermu. Pesawat terbang 3 jam lagi. Ke depannya kamu nggak usah pulang."Ini adalah keputusan Keluarga Salim. Mereka juga telah mengumumkan keputusan ini di internet dan memberi keluarga siswa yang mati itu kompensasi sebesar 20 miliar.Namun, para netizen tetap menghujat Cristin dan Keluarga Salim. Semua masal
Tubuh Cristin lemas. Dia meremas ponselnya dan air matanya terus mengalir. Anggota Keluarga Salim masih mengetuk pintu kamar Cristin sambil berseru."Cristin, apa kamu sudah lihat berita di internet? Saham Keluarga Salim anjlok lagi. Sebaiknya kamu minta maaf. Tindakanmu memang keterlaluan.""Hujatan di internet terus bertambah. Para pemegang saham mulai marah-marah. Kalau kamu nggak bersuara, kemungkinan besar Keluarga Salim akan diperiksa petinggi."Cristin yang duduk di lantai memeluk kedua kakinya. Bahunya terus bergetar. Dia berteriak, "Aku nggak mau minta maaf pada wanita rendahan itu!"Anggota Keluarga Salim di luar berang setelah mendengar ucapan Cristin. Bisa-bisanya Cristin bersikap kekanak-kanakan pada saat-saat seperti ini!Salah satu anggota Keluarga Salim membalas, "Oke. Kalau kamu nggak mau minta maaf, Keluarga Salim akan segera mengumumkan bahwa kamu sudah diusir! Ke depannya semua tindakanmu nggak ada hubungannya dengan Keluarga Salim! Kamu pikirkan baik-baik!"Keluarg