Awalnya, Sienna berpikir untuk melunasi utang 16 miliarnya terlebih dahulu. Kemudian, setelah uang dari bank sudah masuk, dia juga akan segera menjual rumahnya. Sienna tidak ingin merugikan Jacob. Wanita itu bahkan bersedia membayar bunga dari utangnya.Akan tetapi, Jacob menolak uangnya dan bahkan masih marah. Sienna tidak bisa memahami apa yang dipikirkan Jacob untuk sementara. Ketika Jacob ingin mengatakan sesuatu, dia bisa mendengar suara Wiandro yang berada tak jauh dari mereka."Jacob, kamu masih belum pergi?" tanya Wiandro. Dia juga minum lumayan banyak, tetapi tidak mabuk. Dia langsung mendapati Sienna yang berada di hadapan Jacob. "Apa yang sedang kalian bicarakan?"Jacob menjauhi Sienna, lalu pergi terlebih dahulu. Wiandro yang sopan pun mengangguk ke arah Sienna, lalu mengikuti di belakang Jacob. Sienna berdiri diam di tempat selama beberapa saat. Kemudian, dia berjalan keluar dari bar dan mengeluarkan ponsel untuk memanggil sopir pengganti.Namun, sebuah mobil tiba-tiba ber
Willow membalas pesannya dengan cepat.[ Kami baru saja berpisah. Bosnya tiba-tiba mencarinya. Kamu juga tahu bahwa dia melakukan banyak pekerjaan setiap harinya. ]Meskipun Willow adalah anak orang kaya, Dickson hanyalah pemuda miskin yang benar-benar sangat miskin. Hingga saat ini, dia selalu menyewa apartemen yang hanya seluas 40 meter persegi. Akan tetapi, Dickson sangat tampan dan bersedia bekerja keras.Tentunya, Sienna mengetahui semua kelebihan pria itu dari Willow. Katanya, semenjak menjadi mahasiswa, Dickson sudah bekerja di empat tempat setiap harinya. Dia melakukan itu demi membayar uang kuliah dan biaya hidup.Namun, keluarga Willow berkecimpung dalam bisnis berlian. Mereka bahkan adalah pedagang berlian terbesar dalam negeri. Willow tidak pernah mengkhawatirkan tentang uang sejak kecil.Sienna sangat terkejut pada awalnya. Dia tidak tahu mengapa Willow bersedia menjalin hubungan dengan Dickson. Belakangan ini, Sienna baru tahu bahwa semenjak mereka berpacaran, Willow tida
Pergelangan kaki Sienna pulih dengan cepat. Akan tetapi, tangan Jacob tertusuk sangat dalam sehingga tidak mungkin bisa sembuh dalam beberapa hari. Lantaran tangan kanannya terluka, perban lama Jacob harus dibuka terlebih dahulu ketika dia ingin mengoleskan obat baru. Setelah menggunting beberapa kali, Jacob hanya berhasil membuka bagian kecil.Ketika berada di bar malam ini, Jacob hampir tidak menunjukkan tangan kanannya. Itu sebabnya, bahkan Wiandro pun tidak tahu bahwa Jacob terluka. Sienna tertegun sejenak, lalu menghampirinya dan mengambil gunting dari tangan pria itu.Jacob tercengang. Dia menatap Sienna sejenak, lalu sontak mengalihkan pandangannya. Sienna tidak melihatnya dan hanya fokus ke luka di tangan Jacob. Setelah menggunting perbannya, Sienna pun melepaskan perban lamanya satu demi satu.Usai itu, luka di tangan Jacob langsung terpampang jelas. Luka tersebut sudah dijahit sebelumnya dan pulih dengan baik sehingga Sienna pun merasa lega. Dia mengoleskan obat dengan hati-h
Sienna awalnya ingin langsung pergi. Namun, karena sudah mengirim pesan pada Willow, dia tahu bahwa Willow pasti akan datang sehingga sengaja menunggu di depan lift.Willow tiba dengan sangat cepat. Dia berjalan dengan gesit, seakan-akan ingin menggunakan sepatu hak tingginya untuk melubangi lantai."Willow!" panggil Sienna. Sementara itu, Willow marah hingga wajahnya memerah. Dia segera menuju ke kamar yang berada di sisi lain koridor.Bam bam bam! Willow memukul pintu dengan kuat sampai telapak tangannya menjadi merah.Ada 2 pria dan 2 wanita di dalam kamar. Saat ini, mereka sedang menyanyikan lagu ulang tahun karena tengah merayakan pesta.Begitu mendengar suara ketukan, wanita yang sedang berulang tahun itu pun merangkul leher Dickson sambil bertanya, "Dickson, apa ini kejutan ulang tahun untukku?"Nadanya terdengar mengejek saat mengatakan ini. Bagaimanapun, semua orang yang berada di sana tahu bahwa Dickson sangat miskin. Dia tidak akan mampu memberi hadiah apa pun. Kalau wanita
Willow terus menyeka wajah dan rambut Dickson sambil merendahkan pakaian yang dikenakannya."Aku membelinya di pinggir jalan. Sepatu ini harganya cuma 40 ribu, bajuku juga murahan. Tasku nggak sampai 60 ribu. Wanita itu pasti terkejut dengan karismaku, makanya bilang harganya sampai 4 miliar," ujar Willow dengan santai. Dia bahkan mengecup pipi Dickson."Maaf, aku nggak seharusnya menyirammu tadi. Tapi, kamu harus janji, nggak akan menemani wanita lain lagi hanya karena uang. Kalaupun kamu memberiku hadiah dengan uang itu, aku tetap nggak akan menerimanya," lanjut Willow.Meskipun tidak memiliki perasaan apa pun pada Dickson, Sienna tetap merasa bahwa pria ini memang tampan. Pantas saja, wanita tadi bersedia menghabiskan 200 juta hanya untuk mengajaknya makan bersama.Sienna hanya menunduk tanpa berbicara. Setelah Willow membujuk sesaat, keduanya pun sama-sama berjalan ke luar dengan mesra.Setibanya di pintu, Willow menoleh dan mengedipkan matanya kepada Sienna. Sienna tidak bersedia
Namun, semua ini tidak penting bagi Sienna. Sesudah keluar dari hotel dan hendak naik mobil, dia tiba-tiba menerima panggilan dari Mike."Penny, aku sudah mengirimkan nomor teleponnya kepadamu. Perusahaan dekorasi ini juga bagus, tapi mereka adalah saingan Petra. Kalau bekerja sama dengan perusahaan ini, kamu akan menyinggung Petra," jelas Mike."Kerja samaku dengan Petra sudah berakhir untuk selamanya," sahut Sienna. Lantaran Petra bersikap tidak baik duluan, dia pun tidak perlu mementingkan moralitas lagi. Apalagi, Petra juga menghalangi orang lain untuk bekerja sama dengan Sienna.Mike tersenyum mendengarnya. Dia awalnya ingin bertanya tentang hubungan Sienna dengan Jacob. Namun, setelah dipikir-pikir, dia akhirnya mengurungkan niatnya.Sienna mengakhiri panggilan tersebut, lalu membaca pesan. Ini memang nomor saingan perusahaan Petra. Selain itu, perusahaan ini bahkan pernah menawarkan diri saat Sienna memilih untuk bekerja sama dengan Petra.Sienna menelepon nomor tersebut. Tidak
Kesadaran Sienna menurun, tetapi dia bisa merasakan sakit dan tahu bahwa mobil terus melaju. Bau bensin di mobil ini membuatnya mual.Suara pria terus terngiang di telinganya. Sienna bahkan bisa merasakan tangan si pria tengah meraba tubuhnya. Lantaran mobil belum berhenti, pria ini tidak berani bertindak macam-macam.Mobil akhirnya berhenti di sebuah pabrik terbengkalai yang terletak tidak jauh dari kota. Akan tetapi, pabrik ini dibongkar belum lama ini sehingga tidak ada siapa pun. Hanya ada mesin yang diletakkan di pinggir jalan.Sienna dilempar ke tanah. Ketika dia membuka matanya dengan linglung, terlihat seorang pria gendut dan pria kurus di hadapannya. Tatapan mereka terpaku pada tubuh Sienna."Wanita ini cantik sekali. Aku nggak pernah melihat wanita secantik ini!" seru pria gendut itu."Kak, kamu duluan saja. Setelah kamu puas, aku baru akan mencicipinya," sahut pria kurus itu.Pria gendut itu pun membusungkan perut buncitnya dengan gembira. Dia buru-buru maju, lalu meraih sal
Sienna masih linglung sehingga tidak mengerti apa yang dikatakan. Jacob juga kehilangan kesabaran. Ketika melihat ponsel itu jatuh dari tangan Sienna, dia pun memungutnya. Namun, Sienna memasang kata sandi di ponselnya sehingga membutuhkan sidik jari untuk membukanya.Jacob meraih tangan Sienna. Setelah ponselnya terbuka, Jacob mulai mencari di alamat kontak. Banyak orang yang terdaftar di kontaknya, tetapi ini adalah ponsel kerja Sienna. Jacob tidak tahu bahwa Sienna memiliki 2 ponsel.Setelah mencari cukup lama, Jacob tidak menemukan nomor yang terdaftar sebagai suaminya. Dia pun mengernyit, lalu melirik Sienna sekilas dengan curiga.Daftar kontaknya sangat rapi. Sienna menambahkan kata "work" di setiap kontak kliennya. Setelah mencari sampai ke bawah, Jacob memang tidak menemukan kata "suami". Meskipun demikian, Jacob melihat alamat kontaknya yang bertuliskan "Tuan Jacob".Entah mengapa, Jacob menjadi murung. Dia pun memeriksa dengan jengkel, tetapi tidak menemukan pesan apa pun. Di