Hilda meraih Wanda dan menarik syal di lehernya. Hari ini Wanda kebablasan tidur karena terlalu lelah semalam. Dia juga menginap di rumah pria itu, jadi lupa mengatur alarm. Ketika dikabari ibunya datang ke perusahaan, Wanda sudah terlambat.Seketika, bekas di leher Wanda terpampang jelas. Hilda langsung menarik pakaian Wanda ke bawah supaya semua cupangnya terlihat."Kamu lihat itu? Jalang ini nggak datang kerja karena tidur dengan pria. Entah sudah berapa pria yang menidurinya. Bekas-bekas ini sudah pasti ditinggalkan para pria liar itu. Menjijikkan sekali! Aku nggak tahan lagi, makanya datang kemari. Takutnya, kalian akan terjangkit penyakit kalau sekantor dengan wanita seperti ini!" seru Hilda."Ibu!" Wanda sedang tidak enak badan. Pagi ini dia menstruasi, jadi sekujur tubuhnya terasa lemas. Dia mencoba menarik bajunya, tetapi Hilda tiba-tiba menamparnya.Ketika muda, Hilda bekerja sebagai kuli. Tenaganya tentu besar. Sementara itu, Wanda sedang lemas, jadi tidak sempat menghindar.
Jacob segera berjalan ke sisi lain untuk menelepon Benny. "Periksa latar belakang ayah tiri Wanda. Cari tahu kesalahan apa yang pernah dia lakukan, lalu jebloskan dia ke penjara.""Kenapa kamu tiba-tiba ikut campur urusannya?" tanya Benny dengan nada datar sambil mengisap rokok."Ibunya memaki Sienna," jawab Jacob.Benny terdiam sesaat sebelum tertawa dan berkata, "Oke, aku akan menyelidikinya sekarang juga."Ternyata kesalahan yang dilakukan ayah tiri Wanda cukup banyak. Dulu dia adalah satpam di sebuah sekolah. Dia dilaporkan oleh orang tua murid karena menyentuh anak mereka. Ini adalah kesalahan besar. Namun, demi reputasi, pihak sekolah menekan masalah itu.Kini, ayah tiri Wanda bekerja sebagai satpam di tempat lain. Gajinya tentu tidak besar, jadi dia dan Hilda mengandalkan gaji Wanda untuk melewati hidup.Tatapan Benny tampak dingin saat mengetahui informasi itu. Dia langsung melaporkannya. Dalam waktu kurang dari sejam, pria gendut itu telah dibawa oleh polisi.Hilda tentu belum
Sienna tidak akan tahu betapa berartinya ucapannya ini untuk Wanda. Karena tidak bisa melihat, Sienna tidak tahu Wanda terbelalak setelah mendengarnya. Wanda seolah-olah mendengar sesuatu yang sangat sulit dipercaya. Air matanya mengalir deras.Sejak dulu, Wanda sudah tahu bahwa Sienna adalah bos yang sangat baik. Sienna sangat bertanggung jawab kepada semua karyawannya, baik itu Jack, Poppy, Manfred, Rebecca, ataupun Wanda. Semuanya mendapat bantuan besar dari Sienna.Namun, semua itu tidak bisa dibandingkan dengan ucapan Sienna tadi. Jika butuh sokongan, percayakan saja pada S.M.Wanda mencengkeram dadanya dengan kuat. Dia merasa sesak. Bagaimanapun, orang-orang pasti merasa tindakan Wanda terhadap Hilda sangat tidak masuk akal. Bagaimana bisa menggunakan uang untuk membeli hubungan keluarga? Bagaimana bisa Wanda tidak melawan setelah diperlakukan seburuk itu?Tidak akan ada yang memahami emosi segila itu. Namun, Sienna bukan hanya memahaminya, tetapi juga tahu bahwa ini adalah sebua
Hilda ketakutan hingga buru-buru bersembunyi di belakang Wanda. Dia tidak mengerti kenapa orang-orang ini tiba-tiba marah besar, padahal dia hanya menghina Sienna buta?Hilda menarik lengan baju Wanda sambil berkata, "Wanda, cepat bujuk mereka."Wanda tidak berbicara. Sementara itu, Jacob melambaikan tangan untuk menyuruh pengawal membawa Hilda pergi.Setelah tiba di rumah dan tahu suaminya dipenjara, Hilda tidak akan berani bertingkah sesombong ini.Hilda tahu dirinya tidak mungkin bisa melawan orang sebanyak ini, jadi buru-buru pergi. Setibanya di rumah, amarahnya masih berkecamuk. 'Sialan! Atas dasar apa orang-orang itu ingin melawanku!'Hilda yang murka pun menelepon suaminya. Dia berharap bisa merasa lebih tenang dengan dihibur suaminya.Namun, sebelum sempat melakukan panggilan, seseorang sudah meneleponnya. Pihak sekolah memberitahunya bahwa suaminya ditangkap polisi. Tidak ada penjelasan lebih lanjut. Namun, kabar ini sudah sangat mengejutkan Hilda.Hilda membelalakkan mata den
Wanda tidak berbicara, hanya memegang wajah pria itu dan menciumnya. Pria itu pun mencubit pinggangnya, lalu memalingkan wajahnya.Wanda sontak tersadarkan. Punggungnya bercucuran keringat dingin. Pikirannya menjadi kacau karena ibunya. Dia baru teringat bahwa pria ini tidak pernah menciumnya. Menurutnya, berciuman adalah hal yang menjijikkan.Ketika melihat pria itu memalingkan wajah. Wanda pun mundur dan duduk di samping. Namun, saat berikutnya, pria itu menyibakkan rok Wanda dan mulai menjamah.Jantung Wanda berdetak kencang. Dia tidak berani menatap mata pria itu. Wanda memegang bahu pria itu. Suasana hati si pria sepertinya sedang baik. Gerakannya terlihat santai, tetapi bertenaga.Pria itu menatap wajah Wanda lekat-lekat, membuat sekujur tubuh Wanda terasa panas. Setelah mobil berhenti, Wanda masih tidak berani menatapnya. Dia tahu bahwa pria itu terus menatapnya sejak tadi.Si pria sangat energik. Empat puluh menit di mobil tentu tidak cukup baginya. Jadi, setelah mobil berhenti
Namun, ruang di mobil begitu sempit. Ke mana Wanda harus bersembunyi? Dia segera menarik tirai di kedua sisi untuk memastikan tidak ada yang bisa melihatnya. Kemudian, dia baru menghela napas lega. Yang penting adalah dirinya tidak tertangkap basah.Namun, tindakan Wanda ini jelas-jelas menunjukkan bahwa ada orang di dalam mobil."Lihat! Yang kubilang benar, 'kan? Jalang itu benar-benar ada di mobil!""Tarik dia turun! Kita harus lihat, jalang mana yang nyalinya begitu besar!""Turun! Jangan sampai aku menghancurkan kaca mobil! Kamu harus mempertanggungjawabkan perbuatanmu! Turun!"Wanda hanya bisa duduk di dalam mobil, berharap orang-orang itu segera pergi.Namun, wanita yang memimpin itu jelas tidak mau pergi begitu saja. Dia memanggil pengawal dan berkata, "Cari sopir kakakku. Ambilkan kunci mobil kemari. Aku mau lihat penampilan jalang itu."Mata Wanda terbelalak. Ternyata wanita itu adalah adik pria itu? Dia segera mengeluarkan ponselnya untuk menelepon pria itu, tetapi tidak ada
Wanda hanya menunduk tanpa melontarkan sepatah kata pun. Sementara itu, wanita di depannya menginstruksi para pengawal, "Seret dia keluar. Hafal wajahnya. Jangan pernah biarkan dia masuk lagi. Siapa suruh dia merayu kakakku? Kakakku jadi terlambat datang gara-gara dia."Wanda ditarik oleh 2 orang pengawal layaknya seekor anjing yang sudah mati. Dia benar-benar kehilangan harga dirinya.Sementara itu, para nona kaya itu masih tertawa terbahak-bahak."Aku sudah memotret dan merekam wajahmu. Kalau kamu muncul lagi di depan kakakku, aku pasti akan menggunakan foto dan video ini untuk mempermalukanmu," ancam wanita itu.Ketika dilempar keluar oleh pengawal, Wanda merasa seluruh tulangnya seperti remuk. Dia bangkit dengan susah payah dan merapikan pakaiannya yang berantakan.Di sisi lain, para pemuda dari keluarga terkemuka masih bersenang-senang di dalam vila. Orang tua mereka sudah pulang untuk beristirahat, makanya aula menjadi tempat hiburan. Pria itu duduk di tengah meskipun datang terl
Wanda melihat pria itu yang menelepon. Pemuda kaya tersebut berucap, "Kak, ada apa? Kamu mau aku ke sana sekarang? Tapi, aku nggak mau.""Kamu nggak usah urus aku. Di acara keluarga itu, semua orang hanya memperhatikanmu. Nggak masalah kalaupun aku nggak pergi," lanjut pemuda itu.Pemuda kaya itu mendekati Wanda sehingga Wanda gemetaran. Pemuda itu pun tersenyum dan menambahkan, "Lagi pula, aku bertemu wanita cantik di jalan. Aku belum menikmatinya, jadi aku nggak rela melepaskannya."Pria itu terdiam sejenak sebelum bertanya, "Kali ini, kamu mau suruh siapa bereskan masalahmu?"Pemuda yang menggendong Wanda langsung murka. Dia menarik rok Wanda dan menyahut, "Apa maksudmu? Aku bisa bersenang-senang karena lahir di keluarga seperti ini. Kamu sendiri yang nggak mau bersenang-senang, jangan atur aku."Pemuda itu meneruskan, "Jangan kira aku nggak tahu mereka semua menyanjungmu. Kalau bukan karena kekuasaanmu, mereka nggak akan bersedia menjilatmu.""Lepaskan aku!" teriak Wanda sambil ber