Setelah dipapah masuk ke dalam mobil, Sienna meraba-raba untuk mengeluarkan ponselnya. "Jacob, bagaimana caranya membuka ruang obrolan denganmu?"Jacob mengambil ponsel Sienna dan membantu membuka ruang obrolan itu.Sienna kembali bertanya, "Bagaimana caranya membuka rekaman suara?"Jacob memegang jari Sienna dan menunjukkan tempat yang harus ditekan pada layar. "Tekan di sini dan tahan untuk mengirim pesan suara."Sienna menganggukkan kepala. "Aku sudah mengerti. Kamu bisa mengemudi sekarang."Jacob pun memasangkan sabuk pengaman Sienna, lalu mengemudi mobil dengan tenang.Setelah tiba di lantai paling atas, Sienna mendengar suara wanita yang tajam di kejauhan. "Bukankah kalian ini rekan kerjanya? Mana mungkin kalian nggak tahu masalahnya. Jangan-jangan kalian semua juga pelanggannya? Aku sudah bilang, bagaimana mungkin gadis yang begitu muda ini bisa mendapatkan begitu banyak uang?""Ternyata dia mendapatkannya dengan cara ini. Pantas saja, hari itu dia mencariku dengan tubuh penuh b
Hilda meraih Wanda dan menarik syal di lehernya. Hari ini Wanda kebablasan tidur karena terlalu lelah semalam. Dia juga menginap di rumah pria itu, jadi lupa mengatur alarm. Ketika dikabari ibunya datang ke perusahaan, Wanda sudah terlambat.Seketika, bekas di leher Wanda terpampang jelas. Hilda langsung menarik pakaian Wanda ke bawah supaya semua cupangnya terlihat."Kamu lihat itu? Jalang ini nggak datang kerja karena tidur dengan pria. Entah sudah berapa pria yang menidurinya. Bekas-bekas ini sudah pasti ditinggalkan para pria liar itu. Menjijikkan sekali! Aku nggak tahan lagi, makanya datang kemari. Takutnya, kalian akan terjangkit penyakit kalau sekantor dengan wanita seperti ini!" seru Hilda."Ibu!" Wanda sedang tidak enak badan. Pagi ini dia menstruasi, jadi sekujur tubuhnya terasa lemas. Dia mencoba menarik bajunya, tetapi Hilda tiba-tiba menamparnya.Ketika muda, Hilda bekerja sebagai kuli. Tenaganya tentu besar. Sementara itu, Wanda sedang lemas, jadi tidak sempat menghindar.
Jacob segera berjalan ke sisi lain untuk menelepon Benny. "Periksa latar belakang ayah tiri Wanda. Cari tahu kesalahan apa yang pernah dia lakukan, lalu jebloskan dia ke penjara.""Kenapa kamu tiba-tiba ikut campur urusannya?" tanya Benny dengan nada datar sambil mengisap rokok."Ibunya memaki Sienna," jawab Jacob.Benny terdiam sesaat sebelum tertawa dan berkata, "Oke, aku akan menyelidikinya sekarang juga."Ternyata kesalahan yang dilakukan ayah tiri Wanda cukup banyak. Dulu dia adalah satpam di sebuah sekolah. Dia dilaporkan oleh orang tua murid karena menyentuh anak mereka. Ini adalah kesalahan besar. Namun, demi reputasi, pihak sekolah menekan masalah itu.Kini, ayah tiri Wanda bekerja sebagai satpam di tempat lain. Gajinya tentu tidak besar, jadi dia dan Hilda mengandalkan gaji Wanda untuk melewati hidup.Tatapan Benny tampak dingin saat mengetahui informasi itu. Dia langsung melaporkannya. Dalam waktu kurang dari sejam, pria gendut itu telah dibawa oleh polisi.Hilda tentu belum
Sienna tidak akan tahu betapa berartinya ucapannya ini untuk Wanda. Karena tidak bisa melihat, Sienna tidak tahu Wanda terbelalak setelah mendengarnya. Wanda seolah-olah mendengar sesuatu yang sangat sulit dipercaya. Air matanya mengalir deras.Sejak dulu, Wanda sudah tahu bahwa Sienna adalah bos yang sangat baik. Sienna sangat bertanggung jawab kepada semua karyawannya, baik itu Jack, Poppy, Manfred, Rebecca, ataupun Wanda. Semuanya mendapat bantuan besar dari Sienna.Namun, semua itu tidak bisa dibandingkan dengan ucapan Sienna tadi. Jika butuh sokongan, percayakan saja pada S.M.Wanda mencengkeram dadanya dengan kuat. Dia merasa sesak. Bagaimanapun, orang-orang pasti merasa tindakan Wanda terhadap Hilda sangat tidak masuk akal. Bagaimana bisa menggunakan uang untuk membeli hubungan keluarga? Bagaimana bisa Wanda tidak melawan setelah diperlakukan seburuk itu?Tidak akan ada yang memahami emosi segila itu. Namun, Sienna bukan hanya memahaminya, tetapi juga tahu bahwa ini adalah sebua
Hilda ketakutan hingga buru-buru bersembunyi di belakang Wanda. Dia tidak mengerti kenapa orang-orang ini tiba-tiba marah besar, padahal dia hanya menghina Sienna buta?Hilda menarik lengan baju Wanda sambil berkata, "Wanda, cepat bujuk mereka."Wanda tidak berbicara. Sementara itu, Jacob melambaikan tangan untuk menyuruh pengawal membawa Hilda pergi.Setelah tiba di rumah dan tahu suaminya dipenjara, Hilda tidak akan berani bertingkah sesombong ini.Hilda tahu dirinya tidak mungkin bisa melawan orang sebanyak ini, jadi buru-buru pergi. Setibanya di rumah, amarahnya masih berkecamuk. 'Sialan! Atas dasar apa orang-orang itu ingin melawanku!'Hilda yang murka pun menelepon suaminya. Dia berharap bisa merasa lebih tenang dengan dihibur suaminya.Namun, sebelum sempat melakukan panggilan, seseorang sudah meneleponnya. Pihak sekolah memberitahunya bahwa suaminya ditangkap polisi. Tidak ada penjelasan lebih lanjut. Namun, kabar ini sudah sangat mengejutkan Hilda.Hilda membelalakkan mata den
Wanda tidak berbicara, hanya memegang wajah pria itu dan menciumnya. Pria itu pun mencubit pinggangnya, lalu memalingkan wajahnya.Wanda sontak tersadarkan. Punggungnya bercucuran keringat dingin. Pikirannya menjadi kacau karena ibunya. Dia baru teringat bahwa pria ini tidak pernah menciumnya. Menurutnya, berciuman adalah hal yang menjijikkan.Ketika melihat pria itu memalingkan wajah. Wanda pun mundur dan duduk di samping. Namun, saat berikutnya, pria itu menyibakkan rok Wanda dan mulai menjamah.Jantung Wanda berdetak kencang. Dia tidak berani menatap mata pria itu. Wanda memegang bahu pria itu. Suasana hati si pria sepertinya sedang baik. Gerakannya terlihat santai, tetapi bertenaga.Pria itu menatap wajah Wanda lekat-lekat, membuat sekujur tubuh Wanda terasa panas. Setelah mobil berhenti, Wanda masih tidak berani menatapnya. Dia tahu bahwa pria itu terus menatapnya sejak tadi.Si pria sangat energik. Empat puluh menit di mobil tentu tidak cukup baginya. Jadi, setelah mobil berhenti
Namun, ruang di mobil begitu sempit. Ke mana Wanda harus bersembunyi? Dia segera menarik tirai di kedua sisi untuk memastikan tidak ada yang bisa melihatnya. Kemudian, dia baru menghela napas lega. Yang penting adalah dirinya tidak tertangkap basah.Namun, tindakan Wanda ini jelas-jelas menunjukkan bahwa ada orang di dalam mobil."Lihat! Yang kubilang benar, 'kan? Jalang itu benar-benar ada di mobil!""Tarik dia turun! Kita harus lihat, jalang mana yang nyalinya begitu besar!""Turun! Jangan sampai aku menghancurkan kaca mobil! Kamu harus mempertanggungjawabkan perbuatanmu! Turun!"Wanda hanya bisa duduk di dalam mobil, berharap orang-orang itu segera pergi.Namun, wanita yang memimpin itu jelas tidak mau pergi begitu saja. Dia memanggil pengawal dan berkata, "Cari sopir kakakku. Ambilkan kunci mobil kemari. Aku mau lihat penampilan jalang itu."Mata Wanda terbelalak. Ternyata wanita itu adalah adik pria itu? Dia segera mengeluarkan ponselnya untuk menelepon pria itu, tetapi tidak ada
Wanda hanya menunduk tanpa melontarkan sepatah kata pun. Sementara itu, wanita di depannya menginstruksi para pengawal, "Seret dia keluar. Hafal wajahnya. Jangan pernah biarkan dia masuk lagi. Siapa suruh dia merayu kakakku? Kakakku jadi terlambat datang gara-gara dia."Wanda ditarik oleh 2 orang pengawal layaknya seekor anjing yang sudah mati. Dia benar-benar kehilangan harga dirinya.Sementara itu, para nona kaya itu masih tertawa terbahak-bahak."Aku sudah memotret dan merekam wajahmu. Kalau kamu muncul lagi di depan kakakku, aku pasti akan menggunakan foto dan video ini untuk mempermalukanmu," ancam wanita itu.Ketika dilempar keluar oleh pengawal, Wanda merasa seluruh tulangnya seperti remuk. Dia bangkit dengan susah payah dan merapikan pakaiannya yang berantakan.Di sisi lain, para pemuda dari keluarga terkemuka masih bersenang-senang di dalam vila. Orang tua mereka sudah pulang untuk beristirahat, makanya aula menjadi tempat hiburan. Pria itu duduk di tengah meskipun datang terl
Ed melempar pisau itu ke tong sampah, lalu menyerahkan 00 kepada Hans dan berujar, "Tanya Bu Mae sekarang Fredie ada di mana."Orang abnormal seperti Fredie pasti tidak akan melepaskan wanita yang sangat mirip dengan Luna. Niat jahat Ed muncul, dia merasa seperti Sienna yang menderita jika 00 dinodai Fredie. Mana mungkin Fredie sama sekali tidak menyentuh Luna setelah mengurungnya selama bertahun-tahun?Jika Luna dan putrinya sama-sama dinodai Fredie, ini hal yang menarik. Ed merasa antusias begitu memikirkan hal ini.Sebelumnya 00 memang dilatih secara profesional, tetapi dia hanya berlatih untuk meniru Sienna. Kemampuan bertarung 00 tidak begitu hebat. Dia tidak bisa melindungi dirinya dari orang munafik seperti Ed.Sekarang kedua tangan 00 ditahan sehingga dia sama sekali tidak bisa bergerak. Dia berteriak, "Lepaskan aku!"Ed menyahut, "Aku bisa lepaskan kamu. Tapi, kamu harus beri tahu aku di mana Jacob dan apa tujuannya."Apa Jacob benar-benar masuk ke markas penelitian? Namun, un
Namun, sekarang mereka tidak bisa mengeluarkan Arlo. Begitu bahan eksperimen hilang, semua anggota markas penelitian akan menyadari ada orang yang menyusup. Nantinya semua orang di markas penelitian akan diperiksa.Jacob dan lainnya yang belum berhasil kabur akan terekspos. Mereka tidak akan bisa keluar lagi. Sekarang Jacob harus kembali ke ventilasi, lalu mengambil kembali botol-botol obat dan mengembalikannya ke tempat semula. Dengan begitu, Jacob baru bisa menghilangkan kecurigaan terhadap dirinya."Bakti, kamu kembali ke tempatmu dulu," ucap Jacob.Bakti bertanya, "Bagaimana dengan Arlo?"Jacob memijat kening seraya menyahut, "Aku lihat dia masih bernapas. Seharusnya dia belum mati. Kalau kita mengeluarkannya, kita semua pasti mati."Tentu saja Bakti memahami hal ini. Kemudian, Bakti pergi. Jacob kembali ke ruang penelitian Sharon. Ruangan ini tidak terpengaruh, tetapi Sharon menghilang.Jacob tidak curiga. Dia langsung kembali ke kamarnya, lalu memanjat ke ventilasi dan mengambil
Jacob tahu itu adalah suara pria berseragam yang muncul di aula utama. Seharusnya dia mengikuti rapat di Armania, tetapi banyak kamera pengawas dipasang di berbagai sudut markas penelitian. Cepat atau lambat pria berseragam pasti akan mengetahui kekacauan di sini.Hanya saja, Jacob tidak menyangka pria itu akan mengetahuinya begitu cepat. Jacob terus memutar otak, lalu membuka pintu kandang binatang buas. Semua binatang buas pun keluar.Bakti yang berdiri di samping bertanya, "Memangnya ada gunanya? Kekacauan yang kita buat langsung digagalkan oleh suara bel yang aneh. Aku rasa orang-orang di sini sudah dihipnosis. Apa pun kondisinya, mereka akan segera bangun begitu mendengar suara bel itu."Jacob menjawab, "Ada. Sekelompok binatang buas ini sudah dijinakkan. Kalau mereka dilepaskan, mereka hanya ingin kabur. Binatang buas ini cuma berani makan orang yang dimasukkan ke kandang."Jacob melanjutkan, "Waktu melihat orang di luar kandang, semua binatang buas ini akan ketakutan dan mengamu
Dulu Ed memang ingin mendapatkan lencana itu, tetapi sekarang dia sama sekali tidak menyentuhnya. Hans yang mengambil lencana itu dan memainkannya sejenak sebelum menyematkannya di pakaian Ed.Ed tiba-tiba merasa sesak. Amarahnya hampir meledak. Ed menarik napas dalam-dalam, lalu melihat lencana di dadanya. Dia menepis tangan Hans.Hans melirik Ed dengan gugup dan berjalan ke pintu. Setelah pintu ditutup, Ed merasa gusar. Dia menarik napas lagi, lalu mengambil rokok. Begitu Ed menyalakan rokok, tiba-tiba terdengar suara raungan yang keras.Ed membuang abu rokok dan pergi ke aula utama untuk memeriksa kondisinya. Suasana di aula kacau balau. Pemuda di ruang eksperimen nomor 8 dilepaskan. Sekarang terdengar suara tembakan.Selain itu, asap putih mengepul dan menyebar dengan cepat. Seketika, seluruh ruangan diselimuti asap.Para staf penelitian di aula panik. Mereka meringkuk di sudut karena takut diincar senjata mematikan itu.Senjata mematikan itu paling membenci staf penelitian. Setida
Pria berseragam mengamati Sharon dan bertanya, "Sepertinya Bu Sharon nggak menyukai Ed. Padahal itu orang yang direkomendasikan Mae."Sharon lanjut menyusun tabung reaksi, lalu menjawab dengan datar, "Aku cuma nggak merasa cocok."Ketujuh petinggi tidak mengatakan apa pun. Mereka tahu sifat Sharon agak aneh. Jacob yang berdiri di depan Sharon bisa melihat layar dengan jelas.Seharusnya ruang rapat para petinggi tidak terletak di area ini. Desain ruangannya jauh berbeda. Yang membuat Jacob bingung adalah latar belakang tempat para petinggi berada tampak sangat familier. Namun, Jacob tidak bisa mengingatnya.Jacob yakin tempat itu bukan bagian internal markas penelitian. Dia mengernyit, mungkin mereka memang tidak berada di area ini. Bahkan, mereka tidak berada di Kango.Tidak ada yang tahu identitas ketujuh petinggi ini. Kemungkinan besar mereka adalah petinggi dari negara lain, jadi mereka memakai topeng. Mungkin juga mereka tidak mengetahui identitas satu sama lain dan hanya merupakan
Di Afrikan. Sienna terus memperhatikan berita di dalam negeri. Setelah memastikan Cristin dihujat habis-habisan, Sienna baru merasa puas.Sienna tidak menelepon Wanda. Nantinya Wanda pasti akan meminta maaf kepada Sienna lagi. Lebih baik dia tidak mengganggu Wanda dan membiarkannya istirahat untuk beberapa waktu.Sienna mengusap matanya, lalu meletakkan laptop di atas meja. Wanita di samping mengingatkan, "Ibu hamil harus batasi penggunaan peralatan elektronik."Sienna pergi ke kamar mandi untuk mencuci muka. Ketika keluar, matanya tetap memerah. Belum ada kabar dari Jacob. Minggu ini Sienna kurang istirahat, dia sering terbangun saat tengah malam karena mimpi buruk.Sekarang Sienna merasa lelah sesudah mengurus masalah di dalam negeri. Setelah menunggu 1 hari lagi, Sienna sudah kehilangan kesabaran.Sienna menelepon Jero, mungkin saja Jero sudah mendapatkan petunjuk. Jero berucap, "Nggak ada, Sienna. Kamu nggak usah khawatir. Sistem di markas penelitian sangat rumit, kemungkinan merek
Keesokan harinya, Wanda baru mendengar kabar Cristin pergi ke luar negeri. Rebecca mengira Wanda akan merasa senang, tetapi Wanda tetap terlihat tenang. Wanda terus memandang ke luar jendela. Setelah beberapa saat, dia baru mengangguk.Wanda makin kurus. Wajahnya tampak tirus. Saat bermimpi di malam hari, Wanda akan memanggil, "Wanwan."Wanda tidak berani membayangkan bagaimana Wanwan mati. Setiap mengingat hal ini, Wanda akan membenci dirinya yang tidak berguna.Rebecca mengkhawatirkan kondisi mental Wanda, jadi dia ingin mengundang psikolog. Wanda menolak, "Nggak usah, cuma tubuhku yang sakit. Aku cuma butuh istirahat yang cukup."Wanda diantar pulang. Makanan anjing dan air di mangkuk masih ada, tetapi Wanwan sudah pergi. Wanda takut dirinya menangis di depan Rebecca. Dia segera tersenyum dan berujar, "Rebecca, jadwalmu sudah terganggu. Sebaiknya kamu kembali syuting. Kamu tenang saja, aku pasti istirahat di rumah."Rebecca mengangguk, lalu berpesan setelah berpikir sejenak, "Aku s
Cristin masih linglung ketika dibawa keluar dari kediaman Keluarga Salim. Dia sudah berlutut sambil memohon pada keluarganya, tetapi tidak ada yang membelanya. Bahkan, kakak Cristin juga menghindari adiknya. Semua orang tetap terdiam.Dulu, kehidupan Cristin sangat indah. Sekarang dia berakhir tragis. Sebelumnya, Cristin merasa Wanda sangat kasihan. Wanda dicampakkan orang tuanya dan semua orang, bahkan Benny juga tidak menginginkannya lagi. Biarpun Wanda memohon, Benny juga tidak memedulikannya. Namun, saat ini nasib Cristin sama seperti Wanda. Dia juga dicampakkan begitu saja.Cristin naik ke mobil, lalu dia dibawa ke sebuah vila. Sopir berkata, "Nona Cristin, cepat bereskan kopermu. Pesawat terbang 3 jam lagi. Ke depannya kamu nggak usah pulang."Ini adalah keputusan Keluarga Salim. Mereka juga telah mengumumkan keputusan ini di internet dan memberi keluarga siswa yang mati itu kompensasi sebesar 20 miliar.Namun, para netizen tetap menghujat Cristin dan Keluarga Salim. Semua masal
Tubuh Cristin lemas. Dia meremas ponselnya dan air matanya terus mengalir. Anggota Keluarga Salim masih mengetuk pintu kamar Cristin sambil berseru."Cristin, apa kamu sudah lihat berita di internet? Saham Keluarga Salim anjlok lagi. Sebaiknya kamu minta maaf. Tindakanmu memang keterlaluan.""Hujatan di internet terus bertambah. Para pemegang saham mulai marah-marah. Kalau kamu nggak bersuara, kemungkinan besar Keluarga Salim akan diperiksa petinggi."Cristin yang duduk di lantai memeluk kedua kakinya. Bahunya terus bergetar. Dia berteriak, "Aku nggak mau minta maaf pada wanita rendahan itu!"Anggota Keluarga Salim di luar berang setelah mendengar ucapan Cristin. Bisa-bisanya Cristin bersikap kekanak-kanakan pada saat-saat seperti ini!Salah satu anggota Keluarga Salim membalas, "Oke. Kalau kamu nggak mau minta maaf, Keluarga Salim akan segera mengumumkan bahwa kamu sudah diusir! Ke depannya semua tindakanmu nggak ada hubungannya dengan Keluarga Salim! Kamu pikirkan baik-baik!"Keluarg