Jika dibandingkan dengan wanita lain yang selalu memfitnah dan mengejek Sienna karena hubungannya dengan Jacob, sikap Suvira jelas jauh lebih baik. Seketika, kesan buruk Sienna terhadapnya pun sirna."Bagus kalau kamu nggak jadian dengannya. Kalian nggak cocok," ujar Sienna.Suvira tertawa lagi. Setelah menghabiskan kopinya, lonceng tanda pulang sekolah berbunyi di luar. "Maaf, adikku pulang sekolah. Dia SMA 3 tahun ini, jadi cukup sibuk. Aku janji akan menemaninya makan siang hari ini. Aku menyuruhnya datang ke kafe ini. Kuharap kamu nggak keberatan."Sebelum datang kemari, Sienna sudah menyelidiki semua. Suvira memang punya adik laki-laki yang masih SMA 3. Hanya saja, itu bukan adik kandungnya, melainkan adik angkatnya. Sienna tidak tahu bagaimana Suvira bisa mengenal pemuda itu.Tidak berselang lama, terlihat seorang pemuda bertubuh tinggi dan tegap menghampiri dari jalan seberang. Parasnya tampan, usianya seharusnya baru 18 tahun. Meskipun demikian, karismanya terlihat dingin seper
Kebetulan, besok adalah hari Sabtu. Sienna pun membalas.[ Besok jam 10 pagi. ]Ponsel Jacob berdering. Dia mengira hanya pesan spam, tetapi ternyata Sienna yang membalasnya. Dokumen di tangan Jacob hampir terjatuh. Dia termangu untuk beberapa detik.[ Oke! ][ Aku tahu bukan kamu pelakunya. Waktu itu, aku terlalu marah. Besok aku jemput kamu ya? ]Setelah mengirim pesan, Jacob terus menatap layar ponselnya, berharap bisa langsung melihat balasan dari Sienna.Di sisi lain, Sienna tidak tahu harus membalas apa lagi. Dia tidak bisa menjelaskan apa pun tentang kematian Darwo. Mungkin beberapa teman Jacob mengira dirinya terlibat, begitu juga orang-orang yang melihat semua dengan mata kepala sendiri.Darwo pun sudah meninggal sehingga tidak ada yang bisa membuktikan kebenarannya. Selain itu, Sienna juga tidak tahu alasan Darwo memberikan kotak itu kepadanya. Kenapa Darwo menyuruhnya menyerahkan kotak itu kepada Jacob?Jika Darwo tahu ada ular di dalam kotak itu, untuk apa dia melakukan sem
Sienna merasa lucu. Semua itu diputuskan oleh Jacob, apa hubungannya dengannya? Akhirnya, Sienna mengempaskan tangan Lily dengan kuat."Kamu marah karena dia menolakmu, sedangkan kamu begitu nggak sabar untuk menjadi istrinya? Kamu nggak berani marah-marah padanya, jadi melampiaskan amarah kepadaku?" sindir Sienna.Sekujur tubuh Lily sontak gemetar. Dia menunjuk wajah Sienna dengan jari yang bergetar sembari memekik, "Aku akan membunuhmu!"Lily menghantamkan tasnya yang berat ke tubuh Sienna. Demi melindungi diri, Sienna menangkis dengan tangan. Alhasil, tas itu terpental ke kepala Lily.Lily seketika merasa pusing. Saat berikutnya, dia jatuh dan kehilangan kesadaran. Kali ini, dia benar-benar murka sampai dadanya terasa sakit.Lily telah mengorbankan diri untuk membuat Sienna dan Jacob berpisah. Sepertinya, dia hanya bisa memanfaatkan penyakit jantungnya kali ini. Lily harus membuat orang tuanya datang supaya pernikahannya dengan Jacob bisa ditetapkan.Ketika melihat Lily terjatuh, Si
Setelah bersujud, Sienna memungut jas Jacob dan mengembalikannya. Jacob menerimanya dan jarinya tidak sengaja bersentuhan dengan jari Sienna. Jacob menahan dorongan dalam hati untuk menggenggam tangan Sienna, lalu berpura-pura bertanya, "Kakek bilang kamu berjanji suatu hal padanya sebelum dia meninggal?"Jacob sama sekali tidak mengungkit tentang pesan Darwo sebelum meninggal, melainkan mencoba mengorek informasi dari Sienna. Ketika di tebing waktu itu, apakah Darwo memberi tahu Sienna sesuatu?Faktanya, Darwo tidak mengatakan apa pun malam itu. Semua itu adalah rencana Deshton. Skenario yang disusun oleh Deshton memang melibatkan Sienna, Darwo, dan para pendaki gunung itu.Sienna tiba-tiba terpikir pada identitas Deshton. Deshton bukan nama aslinya. Siapa sebenarnya dia? Kenapa dia menyerang Keluarga Yuwono?Setelah mendengar pertanyaan Jacob itu, Sienna teringat pada janjinya kepada Darwo, yaitu akan melahirkan keturunan untuk Keluarga Yuwono. Ini adalah janji yang tidak bisa diberi
Setelah mendekat, Jacob mendapati Sienna masih menatap pemuda itu lekat-lekat. Dia berkata, "Sebenarnya aku juga keren waktu main bola."Ketika berbicara, napas Jacob mengenai telinga Sienna dan membuatnya merasa agak geli. Darwo pernah memberi tahu Sienna bahwa Jacob yang remaja sangat nakal dan paling suka pamer. Sayangnya, Sienna tidak berkesempatan untuk melihatnya.Sienna diam-diam menggunakan sikunya untuk mendorong tubuh Jacob sedikit. Setelah Antonio menyeka keringat dan dikelilingi oleh teman-temannya, Sienna tiba-tiba memanggil, "Antonio."Antonio sedang memakai seragamnya. Ekspresinya terlihat dingin kembali. Dia mengenali Sienna sehingga bertanya, "Apa ada masalah?"Sienna memeriksa jam, lalu menyahut, "Masih ada 20 menit sebelum pelajaran dimulai. Kamu bisa memberiku 10 menit? Aku ingin mengobrol denganmu."Antonio pernah mendapat tawaran untuk menjadi aktor, tetapi dia tidak tertarik. Jadi, dia langsung menolak, "Nggak bisa.""Ini tentang Bu Suvira. Aku mitranya. Kamu seh
Sienna ingin menyetujuinya, tetapi tiba-tiba melihat sebuah mobil berhenti di sampingnya. Saat berikutnya, jendela mobil itu diturunkan dan terlihat wajah Mike."Sienna?" panggil Mike."Pak Mike," sapa Sienna.Jacob menyebabkan masalah yang cukup besar kepada Mike hari itu, tetapi Jacob sendiri juga tidak memperoleh keuntungan apa pun. Bagaimanapun, Jacob menghabiskan banyak waktu dan energi. Pada akhirnya, dia hanya bisa mengobrol dengan Sienna untuk waktu yang sangat singkat.Mike merasa gembira memikirkannya. Namun, dia masih sibuk membereskan masalah itu sampai sekarang. Tadi dia mengira dirinya salah melihat, tetapi ternyata itu memang Sienna, bahkan masih ada Jacob.Mike segera turun dari mobil dan berpura-pura tidak melihat Jacob. Dia bertanya, "Kudengar, kamu dan Bu Suvira bertemu?""Ya, aku menyukai naskah terbarunya," sahut Sienna."Hasil karyanya memang bagus. Bahkan ada satu yang nggak bersedia dijualnya sampai sekarang. Seharusnya itu adalah hasil karya yang paling disukai
"Nana, kamu bisa masuk ke sini untuk ganti baju. Setelah ganti baju, kamu bisa berendam. Kamu terus lembur belakangan ini, 'kan? Kamu akan merasa lebih rileks setelah berendam," jelas Jacob.Sienna memijat lehernya yang agak pegal. Tiba-tiba, sebuah tangan yang dingin menyentuh lehernya. Jacob berkata, "Biar kubantu."Harus diakui bahwa sikap Jacob sangat rendah hati saat mengejar wanita. Tidak ada siapa pun di sini, apalagi tempat ini berkabut dan jarak keduanya begitu dekat. Suasana pun terasa sangat ambigu.Jacob memijat leher dan bahu Sienna sambil bertanya, "Gimana? Sudah cukup kuat belum?"Sienna menunduk dan berkata, "Aku pergi ganti baju dulu."Sienna memang sangat lelah belakangan ini. Dia tentu senang jika bisa berendam, apalagi ada banyak masalah yang harus dihadapinya setelah ini. Lily masih diopname sampai sekarang. Entah bagaimana Keluarga Shankar akan mengambil tindakan nanti.Setelah Sienna masuk, Jacob menyunggingkan senyuman dan masuk ke ruang ganti di samping. Dia da
"Aku nggak takut. Paling-paling perusahaan akan mereka ambil alih. Selama bertahun-tahun ini, Keluarga Shankar mengoperasikan perusahaan film mereka dengan sangat baik. Omar yang sangat berprinsip seharusnya nggak akan mempersulit artis-artis perusahaanku," ujar Sienna.Itu adalah skenario terburuknya. Sienna menatap gelas anggur yang dipegangnya, lalu menyesapnya lagi dan berkata, "Kalau Keluarga Shankar ingin menyerangku, aku lebih nggak takut. Setidaknya, yang mereka incar hanya aku."Jacob menuangkan segelas anggur lagi untuk Sienna sambil mengingatkan, "Kadar alkoholnya memang tidak tinggi, tapi juga jangan minum terlalu banyak.""Apa merek anggur ini? Enak, aku suka," balas Sienna."Kalau kamu mau, aku bisa suruh Sony antarkan beberapa botol ke Vila Cahwana," tawar Jacob."Umm, boleh," sahut Sienna. Kemudian, dia perlahan turun dan melahap beberapa potong buah.Sienna tidak tahu saja, jika menyantap buah ini bersamaan dengan alkohol jenis tertentu, efeknya akan menyebabkan orang
Ed melempar pisau itu ke tong sampah, lalu menyerahkan 00 kepada Hans dan berujar, "Tanya Bu Mae sekarang Fredie ada di mana."Orang abnormal seperti Fredie pasti tidak akan melepaskan wanita yang sangat mirip dengan Luna. Niat jahat Ed muncul, dia merasa seperti Sienna yang menderita jika 00 dinodai Fredie. Mana mungkin Fredie sama sekali tidak menyentuh Luna setelah mengurungnya selama bertahun-tahun?Jika Luna dan putrinya sama-sama dinodai Fredie, ini hal yang menarik. Ed merasa antusias begitu memikirkan hal ini.Sebelumnya 00 memang dilatih secara profesional, tetapi dia hanya berlatih untuk meniru Sienna. Kemampuan bertarung 00 tidak begitu hebat. Dia tidak bisa melindungi dirinya dari orang munafik seperti Ed.Sekarang kedua tangan 00 ditahan sehingga dia sama sekali tidak bisa bergerak. Dia berteriak, "Lepaskan aku!"Ed menyahut, "Aku bisa lepaskan kamu. Tapi, kamu harus beri tahu aku di mana Jacob dan apa tujuannya."Apa Jacob benar-benar masuk ke markas penelitian? Namun, un
Namun, sekarang mereka tidak bisa mengeluarkan Arlo. Begitu bahan eksperimen hilang, semua anggota markas penelitian akan menyadari ada orang yang menyusup. Nantinya semua orang di markas penelitian akan diperiksa.Jacob dan lainnya yang belum berhasil kabur akan terekspos. Mereka tidak akan bisa keluar lagi. Sekarang Jacob harus kembali ke ventilasi, lalu mengambil kembali botol-botol obat dan mengembalikannya ke tempat semula. Dengan begitu, Jacob baru bisa menghilangkan kecurigaan terhadap dirinya."Bakti, kamu kembali ke tempatmu dulu," ucap Jacob.Bakti bertanya, "Bagaimana dengan Arlo?"Jacob memijat kening seraya menyahut, "Aku lihat dia masih bernapas. Seharusnya dia belum mati. Kalau kita mengeluarkannya, kita semua pasti mati."Tentu saja Bakti memahami hal ini. Kemudian, Bakti pergi. Jacob kembali ke ruang penelitian Sharon. Ruangan ini tidak terpengaruh, tetapi Sharon menghilang.Jacob tidak curiga. Dia langsung kembali ke kamarnya, lalu memanjat ke ventilasi dan mengambil
Jacob tahu itu adalah suara pria berseragam yang muncul di aula utama. Seharusnya dia mengikuti rapat di Armania, tetapi banyak kamera pengawas dipasang di berbagai sudut markas penelitian. Cepat atau lambat pria berseragam pasti akan mengetahui kekacauan di sini.Hanya saja, Jacob tidak menyangka pria itu akan mengetahuinya begitu cepat. Jacob terus memutar otak, lalu membuka pintu kandang binatang buas. Semua binatang buas pun keluar.Bakti yang berdiri di samping bertanya, "Memangnya ada gunanya? Kekacauan yang kita buat langsung digagalkan oleh suara bel yang aneh. Aku rasa orang-orang di sini sudah dihipnosis. Apa pun kondisinya, mereka akan segera bangun begitu mendengar suara bel itu."Jacob menjawab, "Ada. Sekelompok binatang buas ini sudah dijinakkan. Kalau mereka dilepaskan, mereka hanya ingin kabur. Binatang buas ini cuma berani makan orang yang dimasukkan ke kandang."Jacob melanjutkan, "Waktu melihat orang di luar kandang, semua binatang buas ini akan ketakutan dan mengamu
Dulu Ed memang ingin mendapatkan lencana itu, tetapi sekarang dia sama sekali tidak menyentuhnya. Hans yang mengambil lencana itu dan memainkannya sejenak sebelum menyematkannya di pakaian Ed.Ed tiba-tiba merasa sesak. Amarahnya hampir meledak. Ed menarik napas dalam-dalam, lalu melihat lencana di dadanya. Dia menepis tangan Hans.Hans melirik Ed dengan gugup dan berjalan ke pintu. Setelah pintu ditutup, Ed merasa gusar. Dia menarik napas lagi, lalu mengambil rokok. Begitu Ed menyalakan rokok, tiba-tiba terdengar suara raungan yang keras.Ed membuang abu rokok dan pergi ke aula utama untuk memeriksa kondisinya. Suasana di aula kacau balau. Pemuda di ruang eksperimen nomor 8 dilepaskan. Sekarang terdengar suara tembakan.Selain itu, asap putih mengepul dan menyebar dengan cepat. Seketika, seluruh ruangan diselimuti asap.Para staf penelitian di aula panik. Mereka meringkuk di sudut karena takut diincar senjata mematikan itu.Senjata mematikan itu paling membenci staf penelitian. Setida
Pria berseragam mengamati Sharon dan bertanya, "Sepertinya Bu Sharon nggak menyukai Ed. Padahal itu orang yang direkomendasikan Mae."Sharon lanjut menyusun tabung reaksi, lalu menjawab dengan datar, "Aku cuma nggak merasa cocok."Ketujuh petinggi tidak mengatakan apa pun. Mereka tahu sifat Sharon agak aneh. Jacob yang berdiri di depan Sharon bisa melihat layar dengan jelas.Seharusnya ruang rapat para petinggi tidak terletak di area ini. Desain ruangannya jauh berbeda. Yang membuat Jacob bingung adalah latar belakang tempat para petinggi berada tampak sangat familier. Namun, Jacob tidak bisa mengingatnya.Jacob yakin tempat itu bukan bagian internal markas penelitian. Dia mengernyit, mungkin mereka memang tidak berada di area ini. Bahkan, mereka tidak berada di Kango.Tidak ada yang tahu identitas ketujuh petinggi ini. Kemungkinan besar mereka adalah petinggi dari negara lain, jadi mereka memakai topeng. Mungkin juga mereka tidak mengetahui identitas satu sama lain dan hanya merupakan
Di Afrikan. Sienna terus memperhatikan berita di dalam negeri. Setelah memastikan Cristin dihujat habis-habisan, Sienna baru merasa puas.Sienna tidak menelepon Wanda. Nantinya Wanda pasti akan meminta maaf kepada Sienna lagi. Lebih baik dia tidak mengganggu Wanda dan membiarkannya istirahat untuk beberapa waktu.Sienna mengusap matanya, lalu meletakkan laptop di atas meja. Wanita di samping mengingatkan, "Ibu hamil harus batasi penggunaan peralatan elektronik."Sienna pergi ke kamar mandi untuk mencuci muka. Ketika keluar, matanya tetap memerah. Belum ada kabar dari Jacob. Minggu ini Sienna kurang istirahat, dia sering terbangun saat tengah malam karena mimpi buruk.Sekarang Sienna merasa lelah sesudah mengurus masalah di dalam negeri. Setelah menunggu 1 hari lagi, Sienna sudah kehilangan kesabaran.Sienna menelepon Jero, mungkin saja Jero sudah mendapatkan petunjuk. Jero berucap, "Nggak ada, Sienna. Kamu nggak usah khawatir. Sistem di markas penelitian sangat rumit, kemungkinan merek
Keesokan harinya, Wanda baru mendengar kabar Cristin pergi ke luar negeri. Rebecca mengira Wanda akan merasa senang, tetapi Wanda tetap terlihat tenang. Wanda terus memandang ke luar jendela. Setelah beberapa saat, dia baru mengangguk.Wanda makin kurus. Wajahnya tampak tirus. Saat bermimpi di malam hari, Wanda akan memanggil, "Wanwan."Wanda tidak berani membayangkan bagaimana Wanwan mati. Setiap mengingat hal ini, Wanda akan membenci dirinya yang tidak berguna.Rebecca mengkhawatirkan kondisi mental Wanda, jadi dia ingin mengundang psikolog. Wanda menolak, "Nggak usah, cuma tubuhku yang sakit. Aku cuma butuh istirahat yang cukup."Wanda diantar pulang. Makanan anjing dan air di mangkuk masih ada, tetapi Wanwan sudah pergi. Wanda takut dirinya menangis di depan Rebecca. Dia segera tersenyum dan berujar, "Rebecca, jadwalmu sudah terganggu. Sebaiknya kamu kembali syuting. Kamu tenang saja, aku pasti istirahat di rumah."Rebecca mengangguk, lalu berpesan setelah berpikir sejenak, "Aku s
Cristin masih linglung ketika dibawa keluar dari kediaman Keluarga Salim. Dia sudah berlutut sambil memohon pada keluarganya, tetapi tidak ada yang membelanya. Bahkan, kakak Cristin juga menghindari adiknya. Semua orang tetap terdiam.Dulu, kehidupan Cristin sangat indah. Sekarang dia berakhir tragis. Sebelumnya, Cristin merasa Wanda sangat kasihan. Wanda dicampakkan orang tuanya dan semua orang, bahkan Benny juga tidak menginginkannya lagi. Biarpun Wanda memohon, Benny juga tidak memedulikannya. Namun, saat ini nasib Cristin sama seperti Wanda. Dia juga dicampakkan begitu saja.Cristin naik ke mobil, lalu dia dibawa ke sebuah vila. Sopir berkata, "Nona Cristin, cepat bereskan kopermu. Pesawat terbang 3 jam lagi. Ke depannya kamu nggak usah pulang."Ini adalah keputusan Keluarga Salim. Mereka juga telah mengumumkan keputusan ini di internet dan memberi keluarga siswa yang mati itu kompensasi sebesar 20 miliar.Namun, para netizen tetap menghujat Cristin dan Keluarga Salim. Semua masal
Tubuh Cristin lemas. Dia meremas ponselnya dan air matanya terus mengalir. Anggota Keluarga Salim masih mengetuk pintu kamar Cristin sambil berseru."Cristin, apa kamu sudah lihat berita di internet? Saham Keluarga Salim anjlok lagi. Sebaiknya kamu minta maaf. Tindakanmu memang keterlaluan.""Hujatan di internet terus bertambah. Para pemegang saham mulai marah-marah. Kalau kamu nggak bersuara, kemungkinan besar Keluarga Salim akan diperiksa petinggi."Cristin yang duduk di lantai memeluk kedua kakinya. Bahunya terus bergetar. Dia berteriak, "Aku nggak mau minta maaf pada wanita rendahan itu!"Anggota Keluarga Salim di luar berang setelah mendengar ucapan Cristin. Bisa-bisanya Cristin bersikap kekanak-kanakan pada saat-saat seperti ini!Salah satu anggota Keluarga Salim membalas, "Oke. Kalau kamu nggak mau minta maaf, Keluarga Salim akan segera mengumumkan bahwa kamu sudah diusir! Ke depannya semua tindakanmu nggak ada hubungannya dengan Keluarga Salim! Kamu pikirkan baik-baik!"Keluarg