"Nana, kamu bisa masuk ke sini untuk ganti baju. Setelah ganti baju, kamu bisa berendam. Kamu terus lembur belakangan ini, 'kan? Kamu akan merasa lebih rileks setelah berendam," jelas Jacob.Sienna memijat lehernya yang agak pegal. Tiba-tiba, sebuah tangan yang dingin menyentuh lehernya. Jacob berkata, "Biar kubantu."Harus diakui bahwa sikap Jacob sangat rendah hati saat mengejar wanita. Tidak ada siapa pun di sini, apalagi tempat ini berkabut dan jarak keduanya begitu dekat. Suasana pun terasa sangat ambigu.Jacob memijat leher dan bahu Sienna sambil bertanya, "Gimana? Sudah cukup kuat belum?"Sienna menunduk dan berkata, "Aku pergi ganti baju dulu."Sienna memang sangat lelah belakangan ini. Dia tentu senang jika bisa berendam, apalagi ada banyak masalah yang harus dihadapinya setelah ini. Lily masih diopname sampai sekarang. Entah bagaimana Keluarga Shankar akan mengambil tindakan nanti.Setelah Sienna masuk, Jacob menyunggingkan senyuman dan masuk ke ruang ganti di samping. Dia da
"Aku nggak takut. Paling-paling perusahaan akan mereka ambil alih. Selama bertahun-tahun ini, Keluarga Shankar mengoperasikan perusahaan film mereka dengan sangat baik. Omar yang sangat berprinsip seharusnya nggak akan mempersulit artis-artis perusahaanku," ujar Sienna.Itu adalah skenario terburuknya. Sienna menatap gelas anggur yang dipegangnya, lalu menyesapnya lagi dan berkata, "Kalau Keluarga Shankar ingin menyerangku, aku lebih nggak takut. Setidaknya, yang mereka incar hanya aku."Jacob menuangkan segelas anggur lagi untuk Sienna sambil mengingatkan, "Kadar alkoholnya memang tidak tinggi, tapi juga jangan minum terlalu banyak.""Apa merek anggur ini? Enak, aku suka," balas Sienna."Kalau kamu mau, aku bisa suruh Sony antarkan beberapa botol ke Vila Cahwana," tawar Jacob."Umm, boleh," sahut Sienna. Kemudian, dia perlahan turun dan melahap beberapa potong buah.Sienna tidak tahu saja, jika menyantap buah ini bersamaan dengan alkohol jenis tertentu, efeknya akan menyebabkan orang
Ciuman Jacob membuat Sienna begitu terlena hingga dia bahkan tidak sanggup berkata-kata setelahnya. Mereka bercinta sebanyak dua kali di kolam pemandian air panas itu. Kemudian, Jacob menggendong Sienna dan mereka melakukannya lagi di ruang ganti.Mungkin Jacob tahu bahwa dirinya tidak akan bisa menikmati tubuh Sienna untuk sementara waktu. Jadi, dia memuaskan diri sepanjang malam.Sienna yang kelelahan akhirnya terlelap dan baru bangun keesokan malamnya. Tubuhnya terasa rontok. Ketika matanya menangkap langit-langit yang akrab, dia pun tahu dia berada di Royal Estate. Ingatan Sienna sedikit kabur. Perasaan yang dirasakannya pertama-tama adalah syok, lalu disusul amarah. Dia begitu berang hingga dadanya bergetar.Ketika Sienna hendak turun dari ranjang, pintu terbuka dan Jacob melangkah masuk sambil membawa semangkuk bubur. "Nana, kamu sudah bangun?" ujar Jacob.Sienna menarik napas panjang, lalu berujar dengan ekspresi dingin, "Jelaskan."Jacob menaruh mangkuk bubur di meja sebelah ra
Ucapan Jacob tepat sasaran. Keesokan harinya, saat Sienna sedang memeriksa dokumen di perusahaan, dia terus teringat dengan kejadian kemarin. Dia terus memikirkan bagaimana Jacob hanya membisu sambil mengaduk bubur dengan kepala tertunduk saat ditodong penjelasan olehnya.Sienna tahu sejak lama bahwa Jacob ahli dalam meluluhkan hati orang. Dia menarik napas panjang, lalu memanggil Wanda masuk."Ada apa, Bu Sienna?" tanya Wanda."Tolong bantu aku carikan salep luka yang bagus, lalu utus seseorang untuk mengantarnya ke Grup Yuwono," ujar Sienna.Wanda menuruti perintah Sienna tanpa banyak bertanya.Jacob hanya mengangkat alisnya saat menerima salep itu dari resepsionis. Alih-alih mengoleskan salep itu ke lukanya, dia malah menyimpannya di laci. Setengah hari berlalu. Jacob tidak mengirim pesan untuk Sienna. Sienna juga tidak berinisiatif menghubunginya, tetapi dia tidak terburu-buru.Petang itu, Suvira mengajak Sienna bertemu. Dia menyetujui tawaran investasi Sienna dan ingin membahas te
Saat Jacob masuk ke dalam ruangan VIP, ada banyak orang di dalam sana yang semuanya berasal dari kalangan yang sama dengannya."Hei. Apa kalian sudah dengar kabar tentang perusahaan yang tiba-tiba muncul belakangan ini? Perusahaan itu masih belum terdaftar saja sudah merebut semua bisnis Keluarga Shankar di ibu kota, nilai pasar dan harga sahamnya sudah mencapai puluhan miliar.""Aku dengar mereka juga berinvestasi dalam proyek besar di Winsoria, jadi mungkin mereka nggak perlu khawatir dengan bisnisnya selama tiga tahun ke depannya.""Aku dengar bulan depan mereka baru akan masuk ke bursa saham, entah siapa bos di balik perusahaan ini."Jacob yang duduk di samping mendengar orang-orang itu membicarakan perusahaan, lalu mulai membicarakan tentang wanita cantik.Pada saat itu, salah seorang dari kerumunan itu sepertinya menyadari Ethan dari tadi tidak mengatakan apa-apa, sehingga orang itu mulai menyindir, "Beberapa hari yang lalu Benny datang ke sini dan terlihat lehernya dilukai oleh
Arlo menatap Sienna dan mengernyitkan alis, tetapi pendidikan yang baik membuatnya tidak tega untuk mengucapkan kata-kata sindiran pada saat seperti ini. Bagaimanapun juga, Sienna hanya sendirian, sedangkan mereka memiliki banyak orang di pihak mereka.Lily baru saja keluar dari rumah sakit dan berniat untuk menyambut teman-temannya yang datang dari Armania di sini. Saat melihat Sienna hanya sendirian, dia memang merasa sangat puas. Sebagai putri Keluarga Shankar, dia memiliki banyak teman di Armania, tidak seperti Sienna yang selalu sendirian. Selain itu, dia sengaja memanggil Linda datang karena temperamen Linda buruk. Hanya sedikit mengeluh saja, Linda akan mengucapkan kata-kata yang sangat menyakitkan Sienna.Pada saat itu, Linda kembali berkata, "Wanita jalang, cepat atau lambat kami akan membunuhmu!"Linda menyentuh wajahnya dan menatap Sienna dengan marah, seolah-olah ingin memakannya hidup-hidup.Lily segera membujuk, "Linda, ayo kita masuk dulu. Kak Arlo, Kak Jero, ayo masuk."
Sienna berdiri di tempatnya sejenak. Saat kembali ke mobil, dia merasa gelisah dengan keadaan hubungannya bersama Jacob dan juga kata-kata Arlo tadi. Apakah belakangan ini terjadi sesuatu?Saat mengangkat kepala dan hendak berbicara dengan Wanda, Sienna malah mendengar suara isak Wanda yang sedang berbaring di setir. Wanda bahkan tidak menyadari Sienna sudah masuk ke dalam mobil."Wanda?" panggil Sienna.Wanda yang berbaring baru tersadar kembali dan segera duduk tegak. "Bu Sienna.""Mantan pacarmu datang mencarimu lagi? Bukankah kamu sudah mengembalikan uangnya? Keluarganya masih nggak mau melepaskanmu?""Bukan.""Dia dan wanita itu akan menikah dan mengirimmu undangan pernikahannya, jadi kamu sedih?""Bukan."Jika begitu, mengapa Wanda menangis? Orang-orang di sekitar Sienna memiliki latar belakang keluarga yang sangat sederhana. Wanda berasal dari keluarga dengan orang tua tunggal dan ibunya tidak terlalu menyukainya. Orang tua Rebecca sudah meninggal, sekarang dia menjadi yatim pia
Saat ini, kantor polisi sudah dikelilingi banyak orang. Jack baru saja menerima penghargaan besar dan saat ini dia adalah bintang papan atas yang memiliki banyak penggemar. Skandal ini langsung menggemparkan seluruh netizen. Terutama laporan panjang dari orang tua anak autis itu yang langsung membuatnya menjadi pusat perhatian. Kata-kata tentang anak-anak, pelecehan, dan autisme ini akan berdampak sangat besar jika digabungkan. Para penggemar tidak percaya dengan hal itu, tetapi para netizen umum sudah meledak dan memaki-makinya di internet. S.M langsung menjadi sasaran kritik semua orang.Saat Sienna tiba di kantor polisi, manajer Jack, Rayyan, sudah menunggunya di sana. Mata pria dewasa itu sudah memerah karena menangis."Bu Sienna!" Saat melihat Sienna, Rayyan segera bangkit dari tanah."Maafkan aku, Bu Sienna."Namun, Sienna tidak melihat Rayyan dan langsung masuk ke dalam kantor polisi. Dia melihat Jack yang sedang duduk di kursi dan seorang polisi masih menginterogasinya dari sam
"Aku memang menginginkannya, tapi saran ketua belum diterima," sahut Ed. Jika dia memiliki senjata mematikan ini, menghabisi Jacob dan lainnya sangat mudah.Hans juga berdiri di depan dinding kaca yang tebal. Dinding kaca ini tidak bisa ditembus peluru. Segala sesuatu yang berada di dalam ruangan bisa diamati dari setiap sisi.Bahkan, para staf langsung mengamati proses perkembangbiakan antara 2 manusia. Semua manusia yang berada di dalam ruangan tidak mempunyai harga diri lagi. Mereka bagaikan hewan yang dikurung di dalam kandang.Bisa dibilang, mereka lebih rendahan daripada hewan. Mereka hanya bahan eksperimen.Ed datang melihat senjata mematikan ini beberapa jam sekali. Setiap kali, keinginan Ed untuk memiliki senjata mematikan ini makin besar.Senjata mematikan ini memakai kalung giok kecil. Katanya, dia sudah memakai kalung itu selama bertahun-tahun. Itu adalah giok biasa, jadi para staf tidak mengambil kalung itu.Kalung tersebut membuat senjata mematikan ini berbeda dengan yang
Anak buah yang mengikuti Jacob adalah ahli. Mereka bisa melewati tes bakat dengan mudah. Akhirnya, ada 14 orang yang melewati tes. Mereka disuruh masuk ke sebuah mobil dan staf mengatakan mereka akan dibawa ke tempat pelatihan.Jacob memandang ke luar jendela sambil mendengar percakapan orang-orang di dalam mobil."Aku nggak menyangka bisa melewati tes. Kali ini, aku harus menghasilkan banyak uang.""Setelah menghasilkan banyak uang, aku nggak akan hidup susah lagi. Orang tuaku juga akan merasa bangga.""Apa aku bisa membeli mobil setelah kembali? Jalan Wally itu tempat yang sangat terkenal di dunia."Jacob bersandar di kursi. Tatapannya menjadi muram. Orang-orang ini tidak tahu mereka akan dibawa ke tempat yang mengerikan.Mobil terus melaju. Selain Jacob dan anak buahnya, tidak ada yang tahu lokasi pelatihan yang disebutkan staf.Empat jam kemudian, mobil berhenti di daerah pedalaman gunung. Sopir menyuruh semua orang turun dari mobil dan menunggu di luar dengan bahasa lokal.Jacob t
Saat terdengar suara di luar pintu, wanita itu pun bangkit karena sepertinya Jacob sudah kembali. "Malam ini aku akan mulai bertindak, sepertinya nanti nggak akan datang mencarimu lagi. Jaga dirimu baik-baik."Wanita berbicara dengan cepat dan langsung keluar sambil menundukkan kepalanya saat Jacob membuka pintu.Jacob sempat melihat wanita itu. Setelah wanita itu keluar, dia baru menutup pintu dan menatap Sienna. "Kenapa dia datang ke sini lagi?""Mengantarkan makanan untukku. Kenapa ada ledakan di luar?" kata Sienna."Aku yang membuatnya. Arlo dan Bakti sudah pergi ke sana. Malam ini mereka akan menyamar sebagai mayat-mayat orang dari Negara Deslandia yang tewas akibat ledakan dan akan dibawa ke rumah sakit," jelas Jacob.Jantung Sienna langsung berhenti sejenak saat mendengar mereka sudah mulai bertindak."Sienna, aku juga harus pergi ke pusat kesejahteraan sekarang," lanjut Jacob.Setelah menjelaskan situasi di pusat kesejahteraan secara singkat, Jacob mengangkat tangan dan mengelu
Bakti yang menopang dagunya menatap Jacob, lalu menatap Arlo dan akhirnya melihat ke arah Sienna yang duduk di sofa. Dia merasa suasana di antara ketiga orang ini terasa aneh, tetapi sekarang bukan waktunya untuk memikirkan hal ini. Jacob sudah bilang mereka akan bertindak malam ini, sehingga dia harus bersiap-siap sekarang.Di dalam kamar, Arlo menatap Bakti dan berkata, "Kamu akan bergerak bersamaku, kamu harus berhati-hati."Bakti yang merasa lucu langsung tersenyum. "Tenang saja."Saat ini, Jacob sudah keluar. Sebelum pergi, dia menggendong Sienna ke dalam kamar untuk tidur.Sienna tidur dengan nyenyak, sehingga dia tidak terbangun. Saat mendengar suara ledakan di luar pada malam harinya, dia baru terbangun karena terkejut dan segera bangkit dari tempat tidur untuk pergi ke ruang tamu. Dia merasa gelisah saat melihat ketiga pria itu tidak ada di sana, lalu menemukan selembar kertas yang ditinggalkan Jacob di saklar lampu di dekat pintu.[ Jangan keluar, aku akan segera kembali. ]M
Sienna segera berbalik dan membuka pintu kamar tidurnya. Kamar hotel yang dipesannya adalah tipe suite, sehingga di luar adalah ruang tamu saat dia membuka pintunya.Jacob, Arlo, dan Bakti sedang duduk di sofa di ruang tamu itu. Ruang tamu di sini tidak luas dan sofanya juga kecil, sehingga tiga pria itu duduk dengan agak berdesakan.Melihat Sienna yang keluar dengan hanya mengenakan piama, Jacob yang awalnya sedang menunjukkan beberapa titik di peta langsung tertegun sejenak.Sienna baru menyadari dirinya masih mengenakan piama saat melihat ekspresi Jacob. Namun, selain piama yang semalam sudah dikeluarkannya sebelumnya, saat ini dia tidak memiliki pakaian lain karena kopernya sudah dibawa pergi.Jacob juga tidak melihat ada koper Sienna di sana. Dia mengira Sienna datang terburu-buru, sehingga tidak membawa apa-apa. "Kamu istirahat saja lagi, aku akan pergi membelikan pakaian untukmu.""Ya," jawab Sienna, lalu menutup pintu dengan wajah yang memerah.Jacob meletakkan peta di depan ke
Sienna juga tahu pertemuannya dengan wanita itu terlalu kebetulan. Selain itu, saat mereka di negara asing ini, wanita itu sepertinya sama sekali tidak panik.Namun, Sienna ingin memercayai wanita itu karena tatapan wanita itu sangat penuh dengan emosi saat berbicara tentang mencari adiknya. Perasaan seperti itu tidak mungkin pura-pura, mungkin benar-benar datang mencari adiknya. Saat keduanya masuk ke hotel ini dan melihat wajah masing-masing, wanita juga tidak terlihat terkejut. Ini membuktikan wanita itu tidak mengenalinya.Sienna melihat sup di dalam mangkuk dan meminumnya sedikit. "Sepertinya dia memang datang untuk mencari orang."Jacob mengangkat tangannya dan mengelus kepala Sienna. Dia sangat memahami kepribadian Sienna yang terlihat dingin, tetapi sebenarnya hati Sienna sangat lembut. Dia sering kali tidak tega terhadap siapa pun dan sangat bertanggung jawab. Meskipun kepribadian ini entah membawa berkah atau bencana, dia tidak akan memaksa Sienna untuk berubah.Setelah seles
Jacob tidak mengatakan apa-apa. Dia langsung masuk dan mengambil koper Sienna yang berada di dalam kamar, lalu menggenggam tangan Sienna dan menariknya keluar.Pada saat itu, ponsel Sienna kembali berdering, tetapi dia tidak memperhatikannya karena yang ada di pikirannya hanya mengapa Jacob bisa begitu cepat tiba. Pikirannya agak kacau dan Jacob juga tidak mengatakan apa-apa, sehingga dia merasa bersalah dan memilih untuk diam. Selain itu, dia juga merasa agak lemas karena sakit di lambungnya tadi.Saat hendak masuk ke dalam mobil, ponsel Sienna kembali berbunyi. Kopernya sudah dimasukkan ke dalam bagasi dan Jacob ke kursi depan untuk menyalakan mobilnya, sedangkan dia berdiri di luar untuk menerima panggilan."Sienna, kamu di mana? Bukankah aku sudah bilang jangan berkeliaran?" tanya Jacob.Mendengar pertanyaan itu, seluruh tubuh Sienna langsung menjadi kaku dan pikirannya segera menjadi jernih. Apa maksudnya ini? "Jacob?""Ya."Jacob bertanya dengan nada yang sangat cemas, "Kenapa ka
Motor pun berhenti di pusat kota. Tidak ada begitu banyak gedung tinggi di Kango dan gedung yang tertinggi di sana pun hanya sekitar puluhan lantai saja. Yang tidak diketahui Sienna adalah daerah itu adalah tempat yang dihuni Jacob saat ini. Gedung tertinggi yang dilihatnya itu kebetulan adalah pusat kesejahteraan sosial.Sementara itu, saat ini Jacob sudah berada di bandara untuk menjemput Sienna. Sebelumnya, jadwal penerbangan pesawat sempat tertunda, tetapi sekarang tiba-tiba tidak ada informasi tentang penerbangan itu lagi. Setelah bertanya-tanya, dia baru tahu Sienna sudah meninggalkan bandara.Jacob hanya bisa melihat Sienna mengendarai motor bersama seorang wanita karena jumlah kamera pengawas di sepanjang jalan di Kango sangat sedikit. Namun, ke mana mereka pergi, tidak ada yang tahu. Dia yang merasa panik pun meminta timnya untuk memeriksa kembali kamera di sepanjang jalan dan akhirnya menemukan jejak Sienna di sebuah jalan.Mengetahui Sienna menuju kota yang dihuninya sekaran
Namun, Arlo dan yang lainnya tidak menyangka kota tempat Jacob berada tiba-tiba dilanda kepanikan pada siang harinya.Tepat pada pukul tujuh paginya, seorang pasien yang sudah terinfeksi penyakit ditemukan berada di pusat kota yang paling ramai. Ini berarti penyakit itu sudah menyebar ke pusat kota. Pusat perbelanjaan tempat ditemukan pasien itu sudah diisolasi dan semua orang di dalamnya ditahan untuk diperiksa, sedangkan orang yang berada di luar merasa ketakutan.Jacob berdiri di balkon hotel dan melihat orang-orang yang berada di jalanan bergerak dengan tergesa-gesa. Semua orang beramai-ramai pergi ke supermarket untuk membeli barang karena kota ini akan segera kacau. Oleh karena itu, dia langsung mengernyitkan alis saat menerima telepon dari Jero dan jantungnya berdebar. "Menjaga satu orang pun kamu tidak becus!"Jero yang sadar dengan kesalahannya tidak berani membantah.Jacob berusaha untuk menahan emosinya, lalu segera mencoba menelepon Sienna setelah menutup teleponnya, tetapi