Sienna berdiri di tempatnya sejenak. Saat kembali ke mobil, dia merasa gelisah dengan keadaan hubungannya bersama Jacob dan juga kata-kata Arlo tadi. Apakah belakangan ini terjadi sesuatu?Saat mengangkat kepala dan hendak berbicara dengan Wanda, Sienna malah mendengar suara isak Wanda yang sedang berbaring di setir. Wanda bahkan tidak menyadari Sienna sudah masuk ke dalam mobil."Wanda?" panggil Sienna.Wanda yang berbaring baru tersadar kembali dan segera duduk tegak. "Bu Sienna.""Mantan pacarmu datang mencarimu lagi? Bukankah kamu sudah mengembalikan uangnya? Keluarganya masih nggak mau melepaskanmu?""Bukan.""Dia dan wanita itu akan menikah dan mengirimmu undangan pernikahannya, jadi kamu sedih?""Bukan."Jika begitu, mengapa Wanda menangis? Orang-orang di sekitar Sienna memiliki latar belakang keluarga yang sangat sederhana. Wanda berasal dari keluarga dengan orang tua tunggal dan ibunya tidak terlalu menyukainya. Orang tua Rebecca sudah meninggal, sekarang dia menjadi yatim pia
Saat ini, kantor polisi sudah dikelilingi banyak orang. Jack baru saja menerima penghargaan besar dan saat ini dia adalah bintang papan atas yang memiliki banyak penggemar. Skandal ini langsung menggemparkan seluruh netizen. Terutama laporan panjang dari orang tua anak autis itu yang langsung membuatnya menjadi pusat perhatian. Kata-kata tentang anak-anak, pelecehan, dan autisme ini akan berdampak sangat besar jika digabungkan. Para penggemar tidak percaya dengan hal itu, tetapi para netizen umum sudah meledak dan memaki-makinya di internet. S.M langsung menjadi sasaran kritik semua orang.Saat Sienna tiba di kantor polisi, manajer Jack, Rayyan, sudah menunggunya di sana. Mata pria dewasa itu sudah memerah karena menangis."Bu Sienna!" Saat melihat Sienna, Rayyan segera bangkit dari tanah."Maafkan aku, Bu Sienna."Namun, Sienna tidak melihat Rayyan dan langsung masuk ke dalam kantor polisi. Dia melihat Jack yang sedang duduk di kursi dan seorang polisi masih menginterogasinya dari sam
Setelah kembali ke Klub Melasti, Sienna membuka komputer jinjing dan membaca opini publik di internet. Para netizen sedang memakinya dan Jack, tetapi lebih banyak yang memaki S.M. Ibu dari anak autis yang menulis artikel di internet itu bahkan berencana untuk mengadakan konferensi pers hari ini. Ibu itu ingin mengkritik S.M karena sampai sekarang pun S.M masih tidak menghubunginya.Sienna meminta nomor kontak dan mencoba menghubungi ibu dari anak autis itu. Namun, ibu itu tidak mengangkat teleponnya. Dia juga hanya mencoba menelepon ibu itu, lalu menutup teleponnya. Dia memerintah orang-orang dari Vila Cahwana untuk mengikuti orang tua anak autis itu dan juga menyelidiki keberadaan Linda dan kelompoknya saat ini.Semalam, sekelompok anak orang kaya itu menginap di vila yang dibeli Lily di ibu kota setelah meninggalkan Klub Melasti. Di dalam vila, ada pelayan yang khusus untuk melayani mereka dan mereka terus bersenang-senang. Sienna tahu budaya di Armania jauh lebih terbuka dan banyak
Arlo mengelus kepala Lily, lalu mendapati Jero sedang menatap mereka. Dia memanggil, "Jero?"Jero bersandar tanpa berbicara, hanya memutar ponselnya dengan tangan. Ketika dia bangkit, Arlo tiba-tiba berkata, "Tinggalkan ponselmu."Jero terkekeh-kekeh dan membalas, "Kak, kamu serius sekali sekarang."Jero meletakkan ponselnya dan naik ke lantai 2. Sementara itu, Lily menggoyang lengan Arlo sambil berujar, "Kak, aku menyuruh Wind menyerang Sienna malam ini. Kali ini, dia pasti akan berhasil."Ekspresi Arlo berubah drastis. Dia menegur, "Bukannya sudah kubilang jangan mengambil tindakan sendiri?""Tapi, aku hampir mati 2 kali gara-gara dia." Usai mengatakan itu, Lily mencengkeram dadanya dan wajahnya menjadi pucat."Lily?" Arlo merasa ada yang tidak beres. Lily benar-benar merasa tidak nyaman. Saat berikutnya, dia jatuh pingsan."Lily!" Arlo tidak sempat menegur Lily lagi. Dia langsung membawanya ke rumah sakit.....Malam ini ada lelang amal di ibu kota. Acara diadakan pukul 8 malam. Sie
Ada yang menebak bahwa keduanya berkencan kembali, ada yang mengejek Jacob punya selera rendah. Bagaimana bisa Jacob mencampakkan Lily demi seorang desainer yang latar belakangnya rendahan?Tidak peduli sehebat apa pun Sienna dalam mengelola perusahaan, statusnya tetap rendahan bagi orang-orang ini. Di mata mereka, Sienna hanya desainer kecil yang harus bekerja keras untuk menghasilkan uang.Sienna tidak peduli pada tatapan di sekeliling. Dia mengambil tisu untuk menyeka keringat di dahi Jacob. Jacob pun meliriknya sekilas. Keduanya tidak berbicara.Meskipun tempat ini dipenuhi orang-orang dari kalangan atas, dunia seolah-olah milik Jacob dan Sienna berdua. Jantung Sienna berdetak kencang. Dia menggenggam tisu dengan erat, lalu beralih menatap panggung."Ini adalah batu giok yang disumbangkan oleh Pak Wiandro. Harga awalnya 6 miliar," ujar pembawa acara. Semua orang menatap Wiandro. Wiandro bangkit, lalu tersenyum sambil meletakkan kedua tangannya di depan perut bagian bawah. Pada akhi
Meskipun ditatap begitu banyak orang, fokus Jacob hanya tertuju pada Sienna. Sienna tidak mengerti apa yang terjadi. Dia mengernyit sambil menatap Deshton yang perlahan-lahan menuruni tangga.Deshton mengambil cincin yang ada di tangan pembawa acara, lalu meletakkannya di depan Sienna sambil berucap, "Sienna, aku datang untuk menepati janji kita."Sienna ingin menepis tangannya, tetapi Deshton perlahan-lahan membungkuk sambil tersenyum. Ketika Deshton mengangkat tangan Sienna dan hendak memasukkan cincin ke jari tangan Sienna, pergelangan tangannya tiba-tiba dicengkeram seseorang.Deshton memandang ke arah pemilik tangan itu. Ketika bertatapan dengan Jacob, dia tersenyum sambil menyapa, "Halo, Jacob. Lama nggak jumpa."Jacob langsung menarik Sienna ke pelukannya. Dia tidak akan membiarkan Desmond memakaikan cincin itu ke jari tangan Sienna.Sienna awalnya ingin melepaskan diri, tetapi dia terkejut saat merasakan suhu tubuh Jacob. Jacob masih demam tinggi.Jacob menggenggam tangan Sienn
Sienna sudah tiba di luar dan wajahnya tampak pucat. Jacob masih mengejar di belakang sambil memanggil, "Sienna!"Begitu jarak keduanya dekat, Jacob langsung meraih pergelangan tangan Sienna dan menahannya di tiang. Jacob tahu apa yang dipikirkan Sienna. Dia pun memegang wajah Sienna untuk menatapnya.Sienna sama sekali tidak menatap Jacob. Napasnya tampak memburu, seolah-olah dirinya kesulitan untuk menerima kebenaran ini.Jacob tidak tahu harus mengatakan apa. Dia menyentuh hidung Sienna dengan hidungnya. Karena Sienna tidak menolak, Jacob perlahan-lahan mencium bibirnya.Jacob tahu alasan Desmond muncul di acara seperti ini. Selain memberi pukulan kepada Sienna, dia ingin semua orang di kalangan atas tahu bahwa dirinya adalah cinta pertama Sienna. Dengan begini, posisi Jacob akan menjadi sangat mencanggungkan.Namun, Jacob sama sekali tidak peduli. Dia merangkul pinggang Sienna sambil menciumnya dengan penuh cinta. Sepuluh menit kemudian, Jacob menempelkan jidat mereka bersama. Pung
Sienna merasa agak kesal, tetapi tidak berani mengatakannya. Dia merasa sangat hampa sekarang. Tiba-tiba, Jacob bertanya, "Kamu pasti senang dia pulang, 'kan?""Nggak," jawab Sienna."Kalau begitu, kamu menginginkanku tidak?" tanya Jacob lagi.Sienna menggigit bibirnya dan bercucuran keringat. Ponsel Jacob tiba-tiba berdering. Benny yang meneleponnya.Jacob menjawab panggilan. Terdengar suara Benny dari ujung telepon. "Ibu kota akan kacau hari ini. Atasan terus mencari hasil eksperimen yang dibawa Kak Desmond waktu itu. Paman Steven sampai mencariku.""Katanya, atasan menekannya dan berharap dia bisa membujuk Kak Desmond untuk menyerahkan hasil eksperimen itu. Di sisi lain, Kak Desmond menelepon atasan dan mengaku dirinya mengalami kerusakan mental sehingga tidak bisa ingat lokasi spesifik cip. Tapi, dia mungkin bisa ingat kalau menyerahkan Sienna kepadanya."Ini adalah masalah nasional. Begitu Desmond kembali, dia langsung membuat kesepakatan semacam ini. Atasan pasti akan mendesak Ke
"Aku memang menginginkannya, tapi saran ketua belum diterima," sahut Ed. Jika dia memiliki senjata mematikan ini, menghabisi Jacob dan lainnya sangat mudah.Hans juga berdiri di depan dinding kaca yang tebal. Dinding kaca ini tidak bisa ditembus peluru. Segala sesuatu yang berada di dalam ruangan bisa diamati dari setiap sisi.Bahkan, para staf langsung mengamati proses perkembangbiakan antara 2 manusia. Semua manusia yang berada di dalam ruangan tidak mempunyai harga diri lagi. Mereka bagaikan hewan yang dikurung di dalam kandang.Bisa dibilang, mereka lebih rendahan daripada hewan. Mereka hanya bahan eksperimen.Ed datang melihat senjata mematikan ini beberapa jam sekali. Setiap kali, keinginan Ed untuk memiliki senjata mematikan ini makin besar.Senjata mematikan ini memakai kalung giok kecil. Katanya, dia sudah memakai kalung itu selama bertahun-tahun. Itu adalah giok biasa, jadi para staf tidak mengambil kalung itu.Kalung tersebut membuat senjata mematikan ini berbeda dengan yang
Anak buah yang mengikuti Jacob adalah ahli. Mereka bisa melewati tes bakat dengan mudah. Akhirnya, ada 14 orang yang melewati tes. Mereka disuruh masuk ke sebuah mobil dan staf mengatakan mereka akan dibawa ke tempat pelatihan.Jacob memandang ke luar jendela sambil mendengar percakapan orang-orang di dalam mobil."Aku nggak menyangka bisa melewati tes. Kali ini, aku harus menghasilkan banyak uang.""Setelah menghasilkan banyak uang, aku nggak akan hidup susah lagi. Orang tuaku juga akan merasa bangga.""Apa aku bisa membeli mobil setelah kembali? Jalan Wally itu tempat yang sangat terkenal di dunia."Jacob bersandar di kursi. Tatapannya menjadi muram. Orang-orang ini tidak tahu mereka akan dibawa ke tempat yang mengerikan.Mobil terus melaju. Selain Jacob dan anak buahnya, tidak ada yang tahu lokasi pelatihan yang disebutkan staf.Empat jam kemudian, mobil berhenti di daerah pedalaman gunung. Sopir menyuruh semua orang turun dari mobil dan menunggu di luar dengan bahasa lokal.Jacob t
Saat terdengar suara di luar pintu, wanita itu pun bangkit karena sepertinya Jacob sudah kembali. "Malam ini aku akan mulai bertindak, sepertinya nanti nggak akan datang mencarimu lagi. Jaga dirimu baik-baik."Wanita berbicara dengan cepat dan langsung keluar sambil menundukkan kepalanya saat Jacob membuka pintu.Jacob sempat melihat wanita itu. Setelah wanita itu keluar, dia baru menutup pintu dan menatap Sienna. "Kenapa dia datang ke sini lagi?""Mengantarkan makanan untukku. Kenapa ada ledakan di luar?" kata Sienna."Aku yang membuatnya. Arlo dan Bakti sudah pergi ke sana. Malam ini mereka akan menyamar sebagai mayat-mayat orang dari Negara Deslandia yang tewas akibat ledakan dan akan dibawa ke rumah sakit," jelas Jacob.Jantung Sienna langsung berhenti sejenak saat mendengar mereka sudah mulai bertindak."Sienna, aku juga harus pergi ke pusat kesejahteraan sekarang," lanjut Jacob.Setelah menjelaskan situasi di pusat kesejahteraan secara singkat, Jacob mengangkat tangan dan mengelu
Bakti yang menopang dagunya menatap Jacob, lalu menatap Arlo dan akhirnya melihat ke arah Sienna yang duduk di sofa. Dia merasa suasana di antara ketiga orang ini terasa aneh, tetapi sekarang bukan waktunya untuk memikirkan hal ini. Jacob sudah bilang mereka akan bertindak malam ini, sehingga dia harus bersiap-siap sekarang.Di dalam kamar, Arlo menatap Bakti dan berkata, "Kamu akan bergerak bersamaku, kamu harus berhati-hati."Bakti yang merasa lucu langsung tersenyum. "Tenang saja."Saat ini, Jacob sudah keluar. Sebelum pergi, dia menggendong Sienna ke dalam kamar untuk tidur.Sienna tidur dengan nyenyak, sehingga dia tidak terbangun. Saat mendengar suara ledakan di luar pada malam harinya, dia baru terbangun karena terkejut dan segera bangkit dari tempat tidur untuk pergi ke ruang tamu. Dia merasa gelisah saat melihat ketiga pria itu tidak ada di sana, lalu menemukan selembar kertas yang ditinggalkan Jacob di saklar lampu di dekat pintu.[ Jangan keluar, aku akan segera kembali. ]M
Sienna segera berbalik dan membuka pintu kamar tidurnya. Kamar hotel yang dipesannya adalah tipe suite, sehingga di luar adalah ruang tamu saat dia membuka pintunya.Jacob, Arlo, dan Bakti sedang duduk di sofa di ruang tamu itu. Ruang tamu di sini tidak luas dan sofanya juga kecil, sehingga tiga pria itu duduk dengan agak berdesakan.Melihat Sienna yang keluar dengan hanya mengenakan piama, Jacob yang awalnya sedang menunjukkan beberapa titik di peta langsung tertegun sejenak.Sienna baru menyadari dirinya masih mengenakan piama saat melihat ekspresi Jacob. Namun, selain piama yang semalam sudah dikeluarkannya sebelumnya, saat ini dia tidak memiliki pakaian lain karena kopernya sudah dibawa pergi.Jacob juga tidak melihat ada koper Sienna di sana. Dia mengira Sienna datang terburu-buru, sehingga tidak membawa apa-apa. "Kamu istirahat saja lagi, aku akan pergi membelikan pakaian untukmu.""Ya," jawab Sienna, lalu menutup pintu dengan wajah yang memerah.Jacob meletakkan peta di depan ke
Sienna juga tahu pertemuannya dengan wanita itu terlalu kebetulan. Selain itu, saat mereka di negara asing ini, wanita itu sepertinya sama sekali tidak panik.Namun, Sienna ingin memercayai wanita itu karena tatapan wanita itu sangat penuh dengan emosi saat berbicara tentang mencari adiknya. Perasaan seperti itu tidak mungkin pura-pura, mungkin benar-benar datang mencari adiknya. Saat keduanya masuk ke hotel ini dan melihat wajah masing-masing, wanita juga tidak terlihat terkejut. Ini membuktikan wanita itu tidak mengenalinya.Sienna melihat sup di dalam mangkuk dan meminumnya sedikit. "Sepertinya dia memang datang untuk mencari orang."Jacob mengangkat tangannya dan mengelus kepala Sienna. Dia sangat memahami kepribadian Sienna yang terlihat dingin, tetapi sebenarnya hati Sienna sangat lembut. Dia sering kali tidak tega terhadap siapa pun dan sangat bertanggung jawab. Meskipun kepribadian ini entah membawa berkah atau bencana, dia tidak akan memaksa Sienna untuk berubah.Setelah seles
Jacob tidak mengatakan apa-apa. Dia langsung masuk dan mengambil koper Sienna yang berada di dalam kamar, lalu menggenggam tangan Sienna dan menariknya keluar.Pada saat itu, ponsel Sienna kembali berdering, tetapi dia tidak memperhatikannya karena yang ada di pikirannya hanya mengapa Jacob bisa begitu cepat tiba. Pikirannya agak kacau dan Jacob juga tidak mengatakan apa-apa, sehingga dia merasa bersalah dan memilih untuk diam. Selain itu, dia juga merasa agak lemas karena sakit di lambungnya tadi.Saat hendak masuk ke dalam mobil, ponsel Sienna kembali berbunyi. Kopernya sudah dimasukkan ke dalam bagasi dan Jacob ke kursi depan untuk menyalakan mobilnya, sedangkan dia berdiri di luar untuk menerima panggilan."Sienna, kamu di mana? Bukankah aku sudah bilang jangan berkeliaran?" tanya Jacob.Mendengar pertanyaan itu, seluruh tubuh Sienna langsung menjadi kaku dan pikirannya segera menjadi jernih. Apa maksudnya ini? "Jacob?""Ya."Jacob bertanya dengan nada yang sangat cemas, "Kenapa ka
Motor pun berhenti di pusat kota. Tidak ada begitu banyak gedung tinggi di Kango dan gedung yang tertinggi di sana pun hanya sekitar puluhan lantai saja. Yang tidak diketahui Sienna adalah daerah itu adalah tempat yang dihuni Jacob saat ini. Gedung tertinggi yang dilihatnya itu kebetulan adalah pusat kesejahteraan sosial.Sementara itu, saat ini Jacob sudah berada di bandara untuk menjemput Sienna. Sebelumnya, jadwal penerbangan pesawat sempat tertunda, tetapi sekarang tiba-tiba tidak ada informasi tentang penerbangan itu lagi. Setelah bertanya-tanya, dia baru tahu Sienna sudah meninggalkan bandara.Jacob hanya bisa melihat Sienna mengendarai motor bersama seorang wanita karena jumlah kamera pengawas di sepanjang jalan di Kango sangat sedikit. Namun, ke mana mereka pergi, tidak ada yang tahu. Dia yang merasa panik pun meminta timnya untuk memeriksa kembali kamera di sepanjang jalan dan akhirnya menemukan jejak Sienna di sebuah jalan.Mengetahui Sienna menuju kota yang dihuninya sekaran
Namun, Arlo dan yang lainnya tidak menyangka kota tempat Jacob berada tiba-tiba dilanda kepanikan pada siang harinya.Tepat pada pukul tujuh paginya, seorang pasien yang sudah terinfeksi penyakit ditemukan berada di pusat kota yang paling ramai. Ini berarti penyakit itu sudah menyebar ke pusat kota. Pusat perbelanjaan tempat ditemukan pasien itu sudah diisolasi dan semua orang di dalamnya ditahan untuk diperiksa, sedangkan orang yang berada di luar merasa ketakutan.Jacob berdiri di balkon hotel dan melihat orang-orang yang berada di jalanan bergerak dengan tergesa-gesa. Semua orang beramai-ramai pergi ke supermarket untuk membeli barang karena kota ini akan segera kacau. Oleh karena itu, dia langsung mengernyitkan alis saat menerima telepon dari Jero dan jantungnya berdebar. "Menjaga satu orang pun kamu tidak becus!"Jero yang sadar dengan kesalahannya tidak berani membantah.Jacob berusaha untuk menahan emosinya, lalu segera mencoba menelepon Sienna setelah menutup teleponnya, tetapi