Arlo mengelus kepala Lily, lalu mendapati Jero sedang menatap mereka. Dia memanggil, "Jero?"Jero bersandar tanpa berbicara, hanya memutar ponselnya dengan tangan. Ketika dia bangkit, Arlo tiba-tiba berkata, "Tinggalkan ponselmu."Jero terkekeh-kekeh dan membalas, "Kak, kamu serius sekali sekarang."Jero meletakkan ponselnya dan naik ke lantai 2. Sementara itu, Lily menggoyang lengan Arlo sambil berujar, "Kak, aku menyuruh Wind menyerang Sienna malam ini. Kali ini, dia pasti akan berhasil."Ekspresi Arlo berubah drastis. Dia menegur, "Bukannya sudah kubilang jangan mengambil tindakan sendiri?""Tapi, aku hampir mati 2 kali gara-gara dia." Usai mengatakan itu, Lily mencengkeram dadanya dan wajahnya menjadi pucat."Lily?" Arlo merasa ada yang tidak beres. Lily benar-benar merasa tidak nyaman. Saat berikutnya, dia jatuh pingsan."Lily!" Arlo tidak sempat menegur Lily lagi. Dia langsung membawanya ke rumah sakit.....Malam ini ada lelang amal di ibu kota. Acara diadakan pukul 8 malam. Sie
Ada yang menebak bahwa keduanya berkencan kembali, ada yang mengejek Jacob punya selera rendah. Bagaimana bisa Jacob mencampakkan Lily demi seorang desainer yang latar belakangnya rendahan?Tidak peduli sehebat apa pun Sienna dalam mengelola perusahaan, statusnya tetap rendahan bagi orang-orang ini. Di mata mereka, Sienna hanya desainer kecil yang harus bekerja keras untuk menghasilkan uang.Sienna tidak peduli pada tatapan di sekeliling. Dia mengambil tisu untuk menyeka keringat di dahi Jacob. Jacob pun meliriknya sekilas. Keduanya tidak berbicara.Meskipun tempat ini dipenuhi orang-orang dari kalangan atas, dunia seolah-olah milik Jacob dan Sienna berdua. Jantung Sienna berdetak kencang. Dia menggenggam tisu dengan erat, lalu beralih menatap panggung."Ini adalah batu giok yang disumbangkan oleh Pak Wiandro. Harga awalnya 6 miliar," ujar pembawa acara. Semua orang menatap Wiandro. Wiandro bangkit, lalu tersenyum sambil meletakkan kedua tangannya di depan perut bagian bawah. Pada akhi
Meskipun ditatap begitu banyak orang, fokus Jacob hanya tertuju pada Sienna. Sienna tidak mengerti apa yang terjadi. Dia mengernyit sambil menatap Deshton yang perlahan-lahan menuruni tangga.Deshton mengambil cincin yang ada di tangan pembawa acara, lalu meletakkannya di depan Sienna sambil berucap, "Sienna, aku datang untuk menepati janji kita."Sienna ingin menepis tangannya, tetapi Deshton perlahan-lahan membungkuk sambil tersenyum. Ketika Deshton mengangkat tangan Sienna dan hendak memasukkan cincin ke jari tangan Sienna, pergelangan tangannya tiba-tiba dicengkeram seseorang.Deshton memandang ke arah pemilik tangan itu. Ketika bertatapan dengan Jacob, dia tersenyum sambil menyapa, "Halo, Jacob. Lama nggak jumpa."Jacob langsung menarik Sienna ke pelukannya. Dia tidak akan membiarkan Desmond memakaikan cincin itu ke jari tangan Sienna.Sienna awalnya ingin melepaskan diri, tetapi dia terkejut saat merasakan suhu tubuh Jacob. Jacob masih demam tinggi.Jacob menggenggam tangan Sienn
Sienna sudah tiba di luar dan wajahnya tampak pucat. Jacob masih mengejar di belakang sambil memanggil, "Sienna!"Begitu jarak keduanya dekat, Jacob langsung meraih pergelangan tangan Sienna dan menahannya di tiang. Jacob tahu apa yang dipikirkan Sienna. Dia pun memegang wajah Sienna untuk menatapnya.Sienna sama sekali tidak menatap Jacob. Napasnya tampak memburu, seolah-olah dirinya kesulitan untuk menerima kebenaran ini.Jacob tidak tahu harus mengatakan apa. Dia menyentuh hidung Sienna dengan hidungnya. Karena Sienna tidak menolak, Jacob perlahan-lahan mencium bibirnya.Jacob tahu alasan Desmond muncul di acara seperti ini. Selain memberi pukulan kepada Sienna, dia ingin semua orang di kalangan atas tahu bahwa dirinya adalah cinta pertama Sienna. Dengan begini, posisi Jacob akan menjadi sangat mencanggungkan.Namun, Jacob sama sekali tidak peduli. Dia merangkul pinggang Sienna sambil menciumnya dengan penuh cinta. Sepuluh menit kemudian, Jacob menempelkan jidat mereka bersama. Pung
Sienna merasa agak kesal, tetapi tidak berani mengatakannya. Dia merasa sangat hampa sekarang. Tiba-tiba, Jacob bertanya, "Kamu pasti senang dia pulang, 'kan?""Nggak," jawab Sienna."Kalau begitu, kamu menginginkanku tidak?" tanya Jacob lagi.Sienna menggigit bibirnya dan bercucuran keringat. Ponsel Jacob tiba-tiba berdering. Benny yang meneleponnya.Jacob menjawab panggilan. Terdengar suara Benny dari ujung telepon. "Ibu kota akan kacau hari ini. Atasan terus mencari hasil eksperimen yang dibawa Kak Desmond waktu itu. Paman Steven sampai mencariku.""Katanya, atasan menekannya dan berharap dia bisa membujuk Kak Desmond untuk menyerahkan hasil eksperimen itu. Di sisi lain, Kak Desmond menelepon atasan dan mengaku dirinya mengalami kerusakan mental sehingga tidak bisa ingat lokasi spesifik cip. Tapi, dia mungkin bisa ingat kalau menyerahkan Sienna kepadanya."Ini adalah masalah nasional. Begitu Desmond kembali, dia langsung membuat kesepakatan semacam ini. Atasan pasti akan mendesak Ke
Sienna teringat pada gelembung air di jari Jacob. Dia tiba-tiba bangkit dan bertanya, "Kamu masih simpan salep luka yang kuberikan?"Jacob membuka laci di samping dan mengeluarkan salep itu. Sienna membukanya dan membantu Jacob mengoleskannya dengan perlahan.Jari Sienna menggesek kulit Jacob dengan lembut, membuat Jacob tak kuasa menunduk menatapnya. Dari sisi ini, bisa dilihat leher belakang dan dada Sienna tampak putih karena piamanya yang agak longgar. Namun, semuanya dipenuhi bekas ciuman Jacob.Jacob diam-diam mendekati Sienna untuk mencium aroma tubuhnya. Setelah selesai mengoleskan obat, Sienna mendongak menatapnya dan bertanya, "Kita dalam masalah besar ya?"Jacob mengangguk, lalu memegang wajah Sienna dan mencium bibirnya. Sienna tiba-tiba menyebut nama yang terlarang, "Desmond ...."Begitu ucapan ini dilontarkan, Sienna sontak merasakan sakit di bibirnya. Jacob menindihnya sambil berujar, "Arlo dan Desmond bekerja sama. Desmond menginginkan Grup Yuwono dan kamu ....""Gimana
Deshton duduk di ruang kerja vila. Arlo duduk di sampingnya. Di samping Arlo, duduk lagi seorang pria yang bersembunyi di tengah kegelapan. Jari tangan pria itu tampak sangat indah. Dia sedang menggeser layar ponsel dengan santai.Arlo bersandar sambil melipat lengannya di depan dada dan berkata, "Aku sudah berpesan kepada semua anggota Keluarga Shankar yang berkaitan. Mereka akan mendukungmu bersama Sienna. Kalau Keluarga Yuwono ...."Sebelum Arlo selesai berbicara, Deshton terkekeh-kekeh dan menyela, "Jacob kurang pintar bergaul. Anggota Keluarga Yuwono kurang menyukainya. Begitu aku pulang, mereka langsung meneleponku."Jacob sudah menjadi pewaris Keluarga Yuwono selama bertahun-tahun. Alhasil, orang-orang itu malah tidak ingin mengakuinya sebagai pemimpin. Sungguh menyedihkan.Deshton tersenyum jahat dan meneruskan, "Kamu ingin Jacob bertunangan dengan adikmu, aku mau Sienna. Tujuan kita nggak bertolak belakang. Senang bekerja sama denganmu."Deshton menjulurkan tangan, lalu keduan
Begitu terpilih, berarti tidak bebas lagi dan untuk selanjutnya hampir semua kehidupannya harus di bawah pengawasan atasan. Pada saat itu, Desmond merasa adiknya seperti seekor serigala dan binatang buas pasti enggan hidupnya dirantai.Oleh karena itu, Desmond memasang rantai itu pada dirinya sendiri dengan sukarela karena saat itu dia masih tidak tahu apa yang disukainya. Menjadi pewaris Keluarga Yuwono juga bukan keinginannya.Desmond memasang rantai ini untuk Jacob, tetapi dia akhirnya ingin melepaskan rantainya karena Sienna. Namun, proses pelepasan itu terlalu lama dan dia meninggal di tengah perjalanan untuk melepaskan rantai itu.Dalam sekejap, kata-kata Desmond membuat suasana di tempat itu menjadi terasa menekan.Steven memandang lubang-lubang jarum di tubuh Desmond dengan bengong. Lubang-lubang dari bekas jarum yang padat itu membuat orang merasa sangat tidak nyaman. Dia langsung mengalihkan pandangannya dengan tatapan tidak tega. Dia tidak tahu hati Darwo juga melunak karena