Kebetulan, besok adalah hari Sabtu. Sienna pun membalas.[ Besok jam 10 pagi. ]Ponsel Jacob berdering. Dia mengira hanya pesan spam, tetapi ternyata Sienna yang membalasnya. Dokumen di tangan Jacob hampir terjatuh. Dia termangu untuk beberapa detik.[ Oke! ][ Aku tahu bukan kamu pelakunya. Waktu itu, aku terlalu marah. Besok aku jemput kamu ya? ]Setelah mengirim pesan, Jacob terus menatap layar ponselnya, berharap bisa langsung melihat balasan dari Sienna.Di sisi lain, Sienna tidak tahu harus membalas apa lagi. Dia tidak bisa menjelaskan apa pun tentang kematian Darwo. Mungkin beberapa teman Jacob mengira dirinya terlibat, begitu juga orang-orang yang melihat semua dengan mata kepala sendiri.Darwo pun sudah meninggal sehingga tidak ada yang bisa membuktikan kebenarannya. Selain itu, Sienna juga tidak tahu alasan Darwo memberikan kotak itu kepadanya. Kenapa Darwo menyuruhnya menyerahkan kotak itu kepada Jacob?Jika Darwo tahu ada ular di dalam kotak itu, untuk apa dia melakukan sem
Sienna merasa lucu. Semua itu diputuskan oleh Jacob, apa hubungannya dengannya? Akhirnya, Sienna mengempaskan tangan Lily dengan kuat."Kamu marah karena dia menolakmu, sedangkan kamu begitu nggak sabar untuk menjadi istrinya? Kamu nggak berani marah-marah padanya, jadi melampiaskan amarah kepadaku?" sindir Sienna.Sekujur tubuh Lily sontak gemetar. Dia menunjuk wajah Sienna dengan jari yang bergetar sembari memekik, "Aku akan membunuhmu!"Lily menghantamkan tasnya yang berat ke tubuh Sienna. Demi melindungi diri, Sienna menangkis dengan tangan. Alhasil, tas itu terpental ke kepala Lily.Lily seketika merasa pusing. Saat berikutnya, dia jatuh dan kehilangan kesadaran. Kali ini, dia benar-benar murka sampai dadanya terasa sakit.Lily telah mengorbankan diri untuk membuat Sienna dan Jacob berpisah. Sepertinya, dia hanya bisa memanfaatkan penyakit jantungnya kali ini. Lily harus membuat orang tuanya datang supaya pernikahannya dengan Jacob bisa ditetapkan.Ketika melihat Lily terjatuh, Si
Setelah bersujud, Sienna memungut jas Jacob dan mengembalikannya. Jacob menerimanya dan jarinya tidak sengaja bersentuhan dengan jari Sienna. Jacob menahan dorongan dalam hati untuk menggenggam tangan Sienna, lalu berpura-pura bertanya, "Kakek bilang kamu berjanji suatu hal padanya sebelum dia meninggal?"Jacob sama sekali tidak mengungkit tentang pesan Darwo sebelum meninggal, melainkan mencoba mengorek informasi dari Sienna. Ketika di tebing waktu itu, apakah Darwo memberi tahu Sienna sesuatu?Faktanya, Darwo tidak mengatakan apa pun malam itu. Semua itu adalah rencana Deshton. Skenario yang disusun oleh Deshton memang melibatkan Sienna, Darwo, dan para pendaki gunung itu.Sienna tiba-tiba terpikir pada identitas Deshton. Deshton bukan nama aslinya. Siapa sebenarnya dia? Kenapa dia menyerang Keluarga Yuwono?Setelah mendengar pertanyaan Jacob itu, Sienna teringat pada janjinya kepada Darwo, yaitu akan melahirkan keturunan untuk Keluarga Yuwono. Ini adalah janji yang tidak bisa diberi
Setelah mendekat, Jacob mendapati Sienna masih menatap pemuda itu lekat-lekat. Dia berkata, "Sebenarnya aku juga keren waktu main bola."Ketika berbicara, napas Jacob mengenai telinga Sienna dan membuatnya merasa agak geli. Darwo pernah memberi tahu Sienna bahwa Jacob yang remaja sangat nakal dan paling suka pamer. Sayangnya, Sienna tidak berkesempatan untuk melihatnya.Sienna diam-diam menggunakan sikunya untuk mendorong tubuh Jacob sedikit. Setelah Antonio menyeka keringat dan dikelilingi oleh teman-temannya, Sienna tiba-tiba memanggil, "Antonio."Antonio sedang memakai seragamnya. Ekspresinya terlihat dingin kembali. Dia mengenali Sienna sehingga bertanya, "Apa ada masalah?"Sienna memeriksa jam, lalu menyahut, "Masih ada 20 menit sebelum pelajaran dimulai. Kamu bisa memberiku 10 menit? Aku ingin mengobrol denganmu."Antonio pernah mendapat tawaran untuk menjadi aktor, tetapi dia tidak tertarik. Jadi, dia langsung menolak, "Nggak bisa.""Ini tentang Bu Suvira. Aku mitranya. Kamu seh
Sienna ingin menyetujuinya, tetapi tiba-tiba melihat sebuah mobil berhenti di sampingnya. Saat berikutnya, jendela mobil itu diturunkan dan terlihat wajah Mike."Sienna?" panggil Mike."Pak Mike," sapa Sienna.Jacob menyebabkan masalah yang cukup besar kepada Mike hari itu, tetapi Jacob sendiri juga tidak memperoleh keuntungan apa pun. Bagaimanapun, Jacob menghabiskan banyak waktu dan energi. Pada akhirnya, dia hanya bisa mengobrol dengan Sienna untuk waktu yang sangat singkat.Mike merasa gembira memikirkannya. Namun, dia masih sibuk membereskan masalah itu sampai sekarang. Tadi dia mengira dirinya salah melihat, tetapi ternyata itu memang Sienna, bahkan masih ada Jacob.Mike segera turun dari mobil dan berpura-pura tidak melihat Jacob. Dia bertanya, "Kudengar, kamu dan Bu Suvira bertemu?""Ya, aku menyukai naskah terbarunya," sahut Sienna."Hasil karyanya memang bagus. Bahkan ada satu yang nggak bersedia dijualnya sampai sekarang. Seharusnya itu adalah hasil karya yang paling disukai
"Nana, kamu bisa masuk ke sini untuk ganti baju. Setelah ganti baju, kamu bisa berendam. Kamu terus lembur belakangan ini, 'kan? Kamu akan merasa lebih rileks setelah berendam," jelas Jacob.Sienna memijat lehernya yang agak pegal. Tiba-tiba, sebuah tangan yang dingin menyentuh lehernya. Jacob berkata, "Biar kubantu."Harus diakui bahwa sikap Jacob sangat rendah hati saat mengejar wanita. Tidak ada siapa pun di sini, apalagi tempat ini berkabut dan jarak keduanya begitu dekat. Suasana pun terasa sangat ambigu.Jacob memijat leher dan bahu Sienna sambil bertanya, "Gimana? Sudah cukup kuat belum?"Sienna menunduk dan berkata, "Aku pergi ganti baju dulu."Sienna memang sangat lelah belakangan ini. Dia tentu senang jika bisa berendam, apalagi ada banyak masalah yang harus dihadapinya setelah ini. Lily masih diopname sampai sekarang. Entah bagaimana Keluarga Shankar akan mengambil tindakan nanti.Setelah Sienna masuk, Jacob menyunggingkan senyuman dan masuk ke ruang ganti di samping. Dia da
"Aku nggak takut. Paling-paling perusahaan akan mereka ambil alih. Selama bertahun-tahun ini, Keluarga Shankar mengoperasikan perusahaan film mereka dengan sangat baik. Omar yang sangat berprinsip seharusnya nggak akan mempersulit artis-artis perusahaanku," ujar Sienna.Itu adalah skenario terburuknya. Sienna menatap gelas anggur yang dipegangnya, lalu menyesapnya lagi dan berkata, "Kalau Keluarga Shankar ingin menyerangku, aku lebih nggak takut. Setidaknya, yang mereka incar hanya aku."Jacob menuangkan segelas anggur lagi untuk Sienna sambil mengingatkan, "Kadar alkoholnya memang tidak tinggi, tapi juga jangan minum terlalu banyak.""Apa merek anggur ini? Enak, aku suka," balas Sienna."Kalau kamu mau, aku bisa suruh Sony antarkan beberapa botol ke Vila Cahwana," tawar Jacob."Umm, boleh," sahut Sienna. Kemudian, dia perlahan turun dan melahap beberapa potong buah.Sienna tidak tahu saja, jika menyantap buah ini bersamaan dengan alkohol jenis tertentu, efeknya akan menyebabkan orang
Ciuman Jacob membuat Sienna begitu terlena hingga dia bahkan tidak sanggup berkata-kata setelahnya. Mereka bercinta sebanyak dua kali di kolam pemandian air panas itu. Kemudian, Jacob menggendong Sienna dan mereka melakukannya lagi di ruang ganti.Mungkin Jacob tahu bahwa dirinya tidak akan bisa menikmati tubuh Sienna untuk sementara waktu. Jadi, dia memuaskan diri sepanjang malam.Sienna yang kelelahan akhirnya terlelap dan baru bangun keesokan malamnya. Tubuhnya terasa rontok. Ketika matanya menangkap langit-langit yang akrab, dia pun tahu dia berada di Royal Estate. Ingatan Sienna sedikit kabur. Perasaan yang dirasakannya pertama-tama adalah syok, lalu disusul amarah. Dia begitu berang hingga dadanya bergetar.Ketika Sienna hendak turun dari ranjang, pintu terbuka dan Jacob melangkah masuk sambil membawa semangkuk bubur. "Nana, kamu sudah bangun?" ujar Jacob.Sienna menarik napas panjang, lalu berujar dengan ekspresi dingin, "Jelaskan."Jacob menaruh mangkuk bubur di meja sebelah ra