Arlo sudah menyelidiki Keluarga Yuwono sejak awal. Dia tahu Jacob punya seorang kakak yang bernama Desmond dan sudah lama meninggal. Namun, malam ini tiba-tiba muncul seorang pria bernama Desmond? Desmond masih hidup?Menurut rumor, Desmond adalah pria yang sangat lembut. Sementara itu, pria yang dilihat Arlo sepertinya jauh berbeda. Apa mungkin karakternya jadi berubah drastis setelah hilang 7 tahun?Deshton mengangkat gelas anggur dan menyesapnya. Dia melemparkan puntung rokok ke tong sampah sebelah, lalu berkata, "Sebelum kakekku meninggal, dia meninggalkan sebuah wasiat. Dia awalnya memberikan 15% saham kepada Jacob dengan syarat aku sudah meninggal.""Tapi kalau aku masih hidup, berarti 15% saham itu milikku. Artinya, aku bisa kembali dengan status petinggi Grup Yuwono."Malam itu, Desmond bunuh diri untuk membantu Sienna. Hal ini membuat Deshton marah besar. Karena Desmond ingin mengacau, maka dia akan menggemparkan seluruh ibu kota. Siapa suruh Desmond melanggar janji mereka?De
Jika dibandingkan dengan wanita lain yang selalu memfitnah dan mengejek Sienna karena hubungannya dengan Jacob, sikap Suvira jelas jauh lebih baik. Seketika, kesan buruk Sienna terhadapnya pun sirna."Bagus kalau kamu nggak jadian dengannya. Kalian nggak cocok," ujar Sienna.Suvira tertawa lagi. Setelah menghabiskan kopinya, lonceng tanda pulang sekolah berbunyi di luar. "Maaf, adikku pulang sekolah. Dia SMA 3 tahun ini, jadi cukup sibuk. Aku janji akan menemaninya makan siang hari ini. Aku menyuruhnya datang ke kafe ini. Kuharap kamu nggak keberatan."Sebelum datang kemari, Sienna sudah menyelidiki semua. Suvira memang punya adik laki-laki yang masih SMA 3. Hanya saja, itu bukan adik kandungnya, melainkan adik angkatnya. Sienna tidak tahu bagaimana Suvira bisa mengenal pemuda itu.Tidak berselang lama, terlihat seorang pemuda bertubuh tinggi dan tegap menghampiri dari jalan seberang. Parasnya tampan, usianya seharusnya baru 18 tahun. Meskipun demikian, karismanya terlihat dingin seper
Kebetulan, besok adalah hari Sabtu. Sienna pun membalas.[ Besok jam 10 pagi. ]Ponsel Jacob berdering. Dia mengira hanya pesan spam, tetapi ternyata Sienna yang membalasnya. Dokumen di tangan Jacob hampir terjatuh. Dia termangu untuk beberapa detik.[ Oke! ][ Aku tahu bukan kamu pelakunya. Waktu itu, aku terlalu marah. Besok aku jemput kamu ya? ]Setelah mengirim pesan, Jacob terus menatap layar ponselnya, berharap bisa langsung melihat balasan dari Sienna.Di sisi lain, Sienna tidak tahu harus membalas apa lagi. Dia tidak bisa menjelaskan apa pun tentang kematian Darwo. Mungkin beberapa teman Jacob mengira dirinya terlibat, begitu juga orang-orang yang melihat semua dengan mata kepala sendiri.Darwo pun sudah meninggal sehingga tidak ada yang bisa membuktikan kebenarannya. Selain itu, Sienna juga tidak tahu alasan Darwo memberikan kotak itu kepadanya. Kenapa Darwo menyuruhnya menyerahkan kotak itu kepada Jacob?Jika Darwo tahu ada ular di dalam kotak itu, untuk apa dia melakukan sem
Sienna merasa lucu. Semua itu diputuskan oleh Jacob, apa hubungannya dengannya? Akhirnya, Sienna mengempaskan tangan Lily dengan kuat."Kamu marah karena dia menolakmu, sedangkan kamu begitu nggak sabar untuk menjadi istrinya? Kamu nggak berani marah-marah padanya, jadi melampiaskan amarah kepadaku?" sindir Sienna.Sekujur tubuh Lily sontak gemetar. Dia menunjuk wajah Sienna dengan jari yang bergetar sembari memekik, "Aku akan membunuhmu!"Lily menghantamkan tasnya yang berat ke tubuh Sienna. Demi melindungi diri, Sienna menangkis dengan tangan. Alhasil, tas itu terpental ke kepala Lily.Lily seketika merasa pusing. Saat berikutnya, dia jatuh dan kehilangan kesadaran. Kali ini, dia benar-benar murka sampai dadanya terasa sakit.Lily telah mengorbankan diri untuk membuat Sienna dan Jacob berpisah. Sepertinya, dia hanya bisa memanfaatkan penyakit jantungnya kali ini. Lily harus membuat orang tuanya datang supaya pernikahannya dengan Jacob bisa ditetapkan.Ketika melihat Lily terjatuh, Si
Setelah bersujud, Sienna memungut jas Jacob dan mengembalikannya. Jacob menerimanya dan jarinya tidak sengaja bersentuhan dengan jari Sienna. Jacob menahan dorongan dalam hati untuk menggenggam tangan Sienna, lalu berpura-pura bertanya, "Kakek bilang kamu berjanji suatu hal padanya sebelum dia meninggal?"Jacob sama sekali tidak mengungkit tentang pesan Darwo sebelum meninggal, melainkan mencoba mengorek informasi dari Sienna. Ketika di tebing waktu itu, apakah Darwo memberi tahu Sienna sesuatu?Faktanya, Darwo tidak mengatakan apa pun malam itu. Semua itu adalah rencana Deshton. Skenario yang disusun oleh Deshton memang melibatkan Sienna, Darwo, dan para pendaki gunung itu.Sienna tiba-tiba terpikir pada identitas Deshton. Deshton bukan nama aslinya. Siapa sebenarnya dia? Kenapa dia menyerang Keluarga Yuwono?Setelah mendengar pertanyaan Jacob itu, Sienna teringat pada janjinya kepada Darwo, yaitu akan melahirkan keturunan untuk Keluarga Yuwono. Ini adalah janji yang tidak bisa diberi
Setelah mendekat, Jacob mendapati Sienna masih menatap pemuda itu lekat-lekat. Dia berkata, "Sebenarnya aku juga keren waktu main bola."Ketika berbicara, napas Jacob mengenai telinga Sienna dan membuatnya merasa agak geli. Darwo pernah memberi tahu Sienna bahwa Jacob yang remaja sangat nakal dan paling suka pamer. Sayangnya, Sienna tidak berkesempatan untuk melihatnya.Sienna diam-diam menggunakan sikunya untuk mendorong tubuh Jacob sedikit. Setelah Antonio menyeka keringat dan dikelilingi oleh teman-temannya, Sienna tiba-tiba memanggil, "Antonio."Antonio sedang memakai seragamnya. Ekspresinya terlihat dingin kembali. Dia mengenali Sienna sehingga bertanya, "Apa ada masalah?"Sienna memeriksa jam, lalu menyahut, "Masih ada 20 menit sebelum pelajaran dimulai. Kamu bisa memberiku 10 menit? Aku ingin mengobrol denganmu."Antonio pernah mendapat tawaran untuk menjadi aktor, tetapi dia tidak tertarik. Jadi, dia langsung menolak, "Nggak bisa.""Ini tentang Bu Suvira. Aku mitranya. Kamu seh
Sienna ingin menyetujuinya, tetapi tiba-tiba melihat sebuah mobil berhenti di sampingnya. Saat berikutnya, jendela mobil itu diturunkan dan terlihat wajah Mike."Sienna?" panggil Mike."Pak Mike," sapa Sienna.Jacob menyebabkan masalah yang cukup besar kepada Mike hari itu, tetapi Jacob sendiri juga tidak memperoleh keuntungan apa pun. Bagaimanapun, Jacob menghabiskan banyak waktu dan energi. Pada akhirnya, dia hanya bisa mengobrol dengan Sienna untuk waktu yang sangat singkat.Mike merasa gembira memikirkannya. Namun, dia masih sibuk membereskan masalah itu sampai sekarang. Tadi dia mengira dirinya salah melihat, tetapi ternyata itu memang Sienna, bahkan masih ada Jacob.Mike segera turun dari mobil dan berpura-pura tidak melihat Jacob. Dia bertanya, "Kudengar, kamu dan Bu Suvira bertemu?""Ya, aku menyukai naskah terbarunya," sahut Sienna."Hasil karyanya memang bagus. Bahkan ada satu yang nggak bersedia dijualnya sampai sekarang. Seharusnya itu adalah hasil karya yang paling disukai
"Nana, kamu bisa masuk ke sini untuk ganti baju. Setelah ganti baju, kamu bisa berendam. Kamu terus lembur belakangan ini, 'kan? Kamu akan merasa lebih rileks setelah berendam," jelas Jacob.Sienna memijat lehernya yang agak pegal. Tiba-tiba, sebuah tangan yang dingin menyentuh lehernya. Jacob berkata, "Biar kubantu."Harus diakui bahwa sikap Jacob sangat rendah hati saat mengejar wanita. Tidak ada siapa pun di sini, apalagi tempat ini berkabut dan jarak keduanya begitu dekat. Suasana pun terasa sangat ambigu.Jacob memijat leher dan bahu Sienna sambil bertanya, "Gimana? Sudah cukup kuat belum?"Sienna menunduk dan berkata, "Aku pergi ganti baju dulu."Sienna memang sangat lelah belakangan ini. Dia tentu senang jika bisa berendam, apalagi ada banyak masalah yang harus dihadapinya setelah ini. Lily masih diopname sampai sekarang. Entah bagaimana Keluarga Shankar akan mengambil tindakan nanti.Setelah Sienna masuk, Jacob menyunggingkan senyuman dan masuk ke ruang ganti di samping. Dia da
"Aku memang menginginkannya, tapi saran ketua belum diterima," sahut Ed. Jika dia memiliki senjata mematikan ini, menghabisi Jacob dan lainnya sangat mudah.Hans juga berdiri di depan dinding kaca yang tebal. Dinding kaca ini tidak bisa ditembus peluru. Segala sesuatu yang berada di dalam ruangan bisa diamati dari setiap sisi.Bahkan, para staf langsung mengamati proses perkembangbiakan antara 2 manusia. Semua manusia yang berada di dalam ruangan tidak mempunyai harga diri lagi. Mereka bagaikan hewan yang dikurung di dalam kandang.Bisa dibilang, mereka lebih rendahan daripada hewan. Mereka hanya bahan eksperimen.Ed datang melihat senjata mematikan ini beberapa jam sekali. Setiap kali, keinginan Ed untuk memiliki senjata mematikan ini makin besar.Senjata mematikan ini memakai kalung giok kecil. Katanya, dia sudah memakai kalung itu selama bertahun-tahun. Itu adalah giok biasa, jadi para staf tidak mengambil kalung itu.Kalung tersebut membuat senjata mematikan ini berbeda dengan yang
Anak buah yang mengikuti Jacob adalah ahli. Mereka bisa melewati tes bakat dengan mudah. Akhirnya, ada 14 orang yang melewati tes. Mereka disuruh masuk ke sebuah mobil dan staf mengatakan mereka akan dibawa ke tempat pelatihan.Jacob memandang ke luar jendela sambil mendengar percakapan orang-orang di dalam mobil."Aku nggak menyangka bisa melewati tes. Kali ini, aku harus menghasilkan banyak uang.""Setelah menghasilkan banyak uang, aku nggak akan hidup susah lagi. Orang tuaku juga akan merasa bangga.""Apa aku bisa membeli mobil setelah kembali? Jalan Wally itu tempat yang sangat terkenal di dunia."Jacob bersandar di kursi. Tatapannya menjadi muram. Orang-orang ini tidak tahu mereka akan dibawa ke tempat yang mengerikan.Mobil terus melaju. Selain Jacob dan anak buahnya, tidak ada yang tahu lokasi pelatihan yang disebutkan staf.Empat jam kemudian, mobil berhenti di daerah pedalaman gunung. Sopir menyuruh semua orang turun dari mobil dan menunggu di luar dengan bahasa lokal.Jacob t
Saat terdengar suara di luar pintu, wanita itu pun bangkit karena sepertinya Jacob sudah kembali. "Malam ini aku akan mulai bertindak, sepertinya nanti nggak akan datang mencarimu lagi. Jaga dirimu baik-baik."Wanita berbicara dengan cepat dan langsung keluar sambil menundukkan kepalanya saat Jacob membuka pintu.Jacob sempat melihat wanita itu. Setelah wanita itu keluar, dia baru menutup pintu dan menatap Sienna. "Kenapa dia datang ke sini lagi?""Mengantarkan makanan untukku. Kenapa ada ledakan di luar?" kata Sienna."Aku yang membuatnya. Arlo dan Bakti sudah pergi ke sana. Malam ini mereka akan menyamar sebagai mayat-mayat orang dari Negara Deslandia yang tewas akibat ledakan dan akan dibawa ke rumah sakit," jelas Jacob.Jantung Sienna langsung berhenti sejenak saat mendengar mereka sudah mulai bertindak."Sienna, aku juga harus pergi ke pusat kesejahteraan sekarang," lanjut Jacob.Setelah menjelaskan situasi di pusat kesejahteraan secara singkat, Jacob mengangkat tangan dan mengelu
Bakti yang menopang dagunya menatap Jacob, lalu menatap Arlo dan akhirnya melihat ke arah Sienna yang duduk di sofa. Dia merasa suasana di antara ketiga orang ini terasa aneh, tetapi sekarang bukan waktunya untuk memikirkan hal ini. Jacob sudah bilang mereka akan bertindak malam ini, sehingga dia harus bersiap-siap sekarang.Di dalam kamar, Arlo menatap Bakti dan berkata, "Kamu akan bergerak bersamaku, kamu harus berhati-hati."Bakti yang merasa lucu langsung tersenyum. "Tenang saja."Saat ini, Jacob sudah keluar. Sebelum pergi, dia menggendong Sienna ke dalam kamar untuk tidur.Sienna tidur dengan nyenyak, sehingga dia tidak terbangun. Saat mendengar suara ledakan di luar pada malam harinya, dia baru terbangun karena terkejut dan segera bangkit dari tempat tidur untuk pergi ke ruang tamu. Dia merasa gelisah saat melihat ketiga pria itu tidak ada di sana, lalu menemukan selembar kertas yang ditinggalkan Jacob di saklar lampu di dekat pintu.[ Jangan keluar, aku akan segera kembali. ]M
Sienna segera berbalik dan membuka pintu kamar tidurnya. Kamar hotel yang dipesannya adalah tipe suite, sehingga di luar adalah ruang tamu saat dia membuka pintunya.Jacob, Arlo, dan Bakti sedang duduk di sofa di ruang tamu itu. Ruang tamu di sini tidak luas dan sofanya juga kecil, sehingga tiga pria itu duduk dengan agak berdesakan.Melihat Sienna yang keluar dengan hanya mengenakan piama, Jacob yang awalnya sedang menunjukkan beberapa titik di peta langsung tertegun sejenak.Sienna baru menyadari dirinya masih mengenakan piama saat melihat ekspresi Jacob. Namun, selain piama yang semalam sudah dikeluarkannya sebelumnya, saat ini dia tidak memiliki pakaian lain karena kopernya sudah dibawa pergi.Jacob juga tidak melihat ada koper Sienna di sana. Dia mengira Sienna datang terburu-buru, sehingga tidak membawa apa-apa. "Kamu istirahat saja lagi, aku akan pergi membelikan pakaian untukmu.""Ya," jawab Sienna, lalu menutup pintu dengan wajah yang memerah.Jacob meletakkan peta di depan ke
Sienna juga tahu pertemuannya dengan wanita itu terlalu kebetulan. Selain itu, saat mereka di negara asing ini, wanita itu sepertinya sama sekali tidak panik.Namun, Sienna ingin memercayai wanita itu karena tatapan wanita itu sangat penuh dengan emosi saat berbicara tentang mencari adiknya. Perasaan seperti itu tidak mungkin pura-pura, mungkin benar-benar datang mencari adiknya. Saat keduanya masuk ke hotel ini dan melihat wajah masing-masing, wanita juga tidak terlihat terkejut. Ini membuktikan wanita itu tidak mengenalinya.Sienna melihat sup di dalam mangkuk dan meminumnya sedikit. "Sepertinya dia memang datang untuk mencari orang."Jacob mengangkat tangannya dan mengelus kepala Sienna. Dia sangat memahami kepribadian Sienna yang terlihat dingin, tetapi sebenarnya hati Sienna sangat lembut. Dia sering kali tidak tega terhadap siapa pun dan sangat bertanggung jawab. Meskipun kepribadian ini entah membawa berkah atau bencana, dia tidak akan memaksa Sienna untuk berubah.Setelah seles
Jacob tidak mengatakan apa-apa. Dia langsung masuk dan mengambil koper Sienna yang berada di dalam kamar, lalu menggenggam tangan Sienna dan menariknya keluar.Pada saat itu, ponsel Sienna kembali berdering, tetapi dia tidak memperhatikannya karena yang ada di pikirannya hanya mengapa Jacob bisa begitu cepat tiba. Pikirannya agak kacau dan Jacob juga tidak mengatakan apa-apa, sehingga dia merasa bersalah dan memilih untuk diam. Selain itu, dia juga merasa agak lemas karena sakit di lambungnya tadi.Saat hendak masuk ke dalam mobil, ponsel Sienna kembali berbunyi. Kopernya sudah dimasukkan ke dalam bagasi dan Jacob ke kursi depan untuk menyalakan mobilnya, sedangkan dia berdiri di luar untuk menerima panggilan."Sienna, kamu di mana? Bukankah aku sudah bilang jangan berkeliaran?" tanya Jacob.Mendengar pertanyaan itu, seluruh tubuh Sienna langsung menjadi kaku dan pikirannya segera menjadi jernih. Apa maksudnya ini? "Jacob?""Ya."Jacob bertanya dengan nada yang sangat cemas, "Kenapa ka
Motor pun berhenti di pusat kota. Tidak ada begitu banyak gedung tinggi di Kango dan gedung yang tertinggi di sana pun hanya sekitar puluhan lantai saja. Yang tidak diketahui Sienna adalah daerah itu adalah tempat yang dihuni Jacob saat ini. Gedung tertinggi yang dilihatnya itu kebetulan adalah pusat kesejahteraan sosial.Sementara itu, saat ini Jacob sudah berada di bandara untuk menjemput Sienna. Sebelumnya, jadwal penerbangan pesawat sempat tertunda, tetapi sekarang tiba-tiba tidak ada informasi tentang penerbangan itu lagi. Setelah bertanya-tanya, dia baru tahu Sienna sudah meninggalkan bandara.Jacob hanya bisa melihat Sienna mengendarai motor bersama seorang wanita karena jumlah kamera pengawas di sepanjang jalan di Kango sangat sedikit. Namun, ke mana mereka pergi, tidak ada yang tahu. Dia yang merasa panik pun meminta timnya untuk memeriksa kembali kamera di sepanjang jalan dan akhirnya menemukan jejak Sienna di sebuah jalan.Mengetahui Sienna menuju kota yang dihuninya sekaran
Namun, Arlo dan yang lainnya tidak menyangka kota tempat Jacob berada tiba-tiba dilanda kepanikan pada siang harinya.Tepat pada pukul tujuh paginya, seorang pasien yang sudah terinfeksi penyakit ditemukan berada di pusat kota yang paling ramai. Ini berarti penyakit itu sudah menyebar ke pusat kota. Pusat perbelanjaan tempat ditemukan pasien itu sudah diisolasi dan semua orang di dalamnya ditahan untuk diperiksa, sedangkan orang yang berada di luar merasa ketakutan.Jacob berdiri di balkon hotel dan melihat orang-orang yang berada di jalanan bergerak dengan tergesa-gesa. Semua orang beramai-ramai pergi ke supermarket untuk membeli barang karena kota ini akan segera kacau. Oleh karena itu, dia langsung mengernyitkan alis saat menerima telepon dari Jero dan jantungnya berdebar. "Menjaga satu orang pun kamu tidak becus!"Jero yang sadar dengan kesalahannya tidak berani membantah.Jacob berusaha untuk menahan emosinya, lalu segera mencoba menelepon Sienna setelah menutup teleponnya, tetapi