Beranda / Romansa / Suamiku, Sayangilah Aku! / Bab 1 Aku Tidak Mau Uang

Share

Suamiku, Sayangilah Aku!
Suamiku, Sayangilah Aku!
Penulis: Joe

Bab 1 Aku Tidak Mau Uang

Penulis: Joe
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56
Pria itu telah ketiduran, matanya yang sipit dan tampak tajam itu pun telah terpejam.

Sambil menahan kepedihan di hatinya, Sienna Winata beranjak turun dari ranjang. Saat membungkukkan badannya, rambut Sienna tergerai menutupi wajahnya yang cantik dan polos. Baru saja dia hendak mengambil pakaian yang tergeletak di lantai, tiba-tiba terdengar sebuah suara dari belakangnya.

"Kamu mau berapa?"

Suaranya terdengar begitu ketus. Kemesraan yang dirasakan karena pengaruh alkohol tadi malam, kini telah sirna.

Setelah meraih pakaiannya, Sienna terdiam sejenak.

Ironisnya, setelah 3 tahun pernikahan, suaminya bahkan tidak mengenal dirinya.

Tiga tahun yang lalu, Sienna menyelamatkan Pak Darwo Yuwono dari maut. Pada saat itu, kebetulan ayah Sienna juga sedang mengalami kesulitan dalam pendanaan putaran pertama bisnisnya. Melihat kesempatan ini, Pak Darwo langsung menjodohkan Sienna dengan cucunya, Jacob Yuwono.

Selain itu, dia juga menyuntik dana investasi sebesar 600 miliar kepada Keluarga Winata. Selama semua proses ini berlangsung, Jacob sama sekali tidak pernah menampakkan diri. Setelah buku nikah mereka diterbitkan, barulah Sienna mengetahui bahwa ternyata pria itu sudah pergi ke luar negeri.

Selama 3 tahun ini, status Sienna sebagai Nyonya Yuwono yang tidak diakui oleh suaminya telah menjadi bahan tertawaan semua orang.

Namun, Sienna tidak pernah menyangka bahwa pertemuan pertama mereka akan terjadi di atas ranjang.

"Aku nggak mau uang."

Usai berbicara, Sienna mengenakan pakaiannya. Pikirannya sangat kacau dan kepalanya terasa seolah-olah akan meledak karena mabuk tadi malam.

"Nggak mau uang? Jadi, kamu mau salahkan aku?"

Jacob tersenyum tipis seraya memandang tubuh Sienna dari atas hingga ke bawah dengan tatapan yang tajam.

Wajahnya yang mungil, bentuk tubuhnya yang ideal, tatapannya yang jernih, dan parasnya yang cantik. Namun, semua itu tampak biasa saja bagi Jacob.

Baginya, Sienna sama seperti wanita lain yang selalu mengejar-ngejarnya. Hanya saja, kali ini Sienna berhasil meniduri Jacob.

Jacob mengalihkan pandangannya sambil berkata, "Aku nggak akan kurang bayar sepeser pun. Tapi, kalau kamu punya niat lain, sebaiknya lupakan saja."

Meskipun mabuk kemarin malam, Jacob tidak akan sampai kehilangan kendali pada seorang wanita. Masalahnya ada pada anggur yang diberikan wanita itu.

Saat ini, Sienna telah selesai mengenakan pakaiannya. Pesta penyambutan yang diadakan oleh Keluarga Yuwono tadi malam dihadiri oleh gadis-gadis dari kalangan konglomerat. Semua gadis ini berebutan ingin bertemu dengan penerus bisnis Keluarga Yuwono yang baru saja pulang dari luar negeri.

Sienna telat datang ke pesta itu. Pak Darwo yang saat ini masih berada di luar negeri, secara khusus memintanya untuk menghadiri acara itu. Awalnya, Sienna berniat untuk hadir sebentar saja dan langsung pulang. Namun, dia malah dicegat oleh ayahnya dan disodorkan dua gelas minuman.

Mumpung Jacob baru pulang dari luar negeri, ayah Sienna menyuruh putrinya untuk berbincang dengan Jacob.

Namun, akhirnya malah ....

Sienna sendiri tahu jelas bahwa Jacob sangat menentang pernikahan ini. Jadi, mana mungkin Jacob akan percaya bahwa kejadian semalam bukan jebakan yang dibuat oleh Sienna?

Terlintas sorot hinaan di mata Sienna. Setelah terdiam sejenak, dia berkata, "Sebenarnya, aku ...."

Tiba-tiba, ponsel yang diletakkan di atas nakas bergetar.

Jacob melirik ponselnya sekilas, ternyata panggilan itu dari pengacara pribadinya.

Setelah menekan tombol loudspeaker, terdengar sebuah suara pria dari ujung telepon, "Tuan Jacob, aku sudah sampai di apartemen Nona Sienna. Sepertinya dia lagi nggak di rumah, apa perlu kukirimkan ke Grup Winata saja surat cerainya ini?"

Jacob berdiri dari tempat tidur dan berjalan ke depan jendela. Sambil mengerutkan alisnya, Jacob melihat pemandangan Kota Bengawan dari kejauhan. Dia tidak punya kesan apa pun terhadap istri yang telah dinikahinya selama 3 tahun ini.

Menurut kakeknya, temperamen wanita ini sangat baik dan tidak egois. Selain itu, wanita ini juga merupakan lulusan dari universitas terkemuka di ibu kota. Namun, apa artinya semua itu?

Kini, Keluarga Winata sudah melewati masa krisis. Jacob hanya menganggap semua ini sebagai balas budi atas kebaikan wanita itu karena telah menyelamatkan kakeknya.

Dengan nada ketus, Jacob membalas, "Hubungi saja dia dulu. Suruh dia tanda tangan di surat cerai itu. Kalau dia nggak mau, baru kamu hubungi Grup Winata ...."

Sienna mengambil ponsel miliknya untuk memeriksa apakah ada pesan dari kantor yang terlewatkan olehnya. Saat mendengar kata "surat cerai", Sienna tertegun sejenak. Pada layar ponselnya, tampak sebuah notifikasi pesan dari ayahnya, Harris Winata.

[ Sienna sayang, kamu pulang lebih awal ya semalam? Bibimu menyuruhku bertanya, apakah Jacob ada minum anggur itu semalam? ]

Sienna menundukkan kepalanya dan membalas pesan itu.

[ Bukan Ayah yang menyiapkan anggur itu? ]

Harris membalas.

[ Bibimu yang memberikan anggur itu padaku. Kalau kamu nggak sibuk hari ini, jenguk adikmu di rumah sakit, ya. Katanya, dia rindu padamu. ]

Sienna merasa kesal dalam hati. Dia sudah bisa menebak niat bibinya itu.

Melihat Sienna tidak membalas pesannya, Harris kembali mengirimkan pesan.

[ Kenapa? Kamu mabuk ya karena kadar alkoholnya terlalu tinggi? ]

Harris mengira bahwa Sienna merasa tidak enak badan karena mabuk semalam. Jadi, dia buru-buru menanyakan apakah Sienna butuh obat penghilang pengar dengan nada prihatin.

Sienna bukannya tidak bisa marah. Hanya saja, ibunya meninggal dunia saat dia masih kecil. Ayah Sienna terpaksa harus menjalankan perusahaan ini sendirian. Selama bertahun-tahun, ayahnya menjalankan peran yang merangkap sebagai ayah dan ibu bagi Sienna.

Selain itu, ayahnya baru menikah lagi saat tahun pertama Sienna berkuliah. Jadi, ayahnya tidak perlu merasa bersalah terhadap putrinya.

Lantaran tidak ingin ayahnya mengetahui kejadian ini, Sienna terpaksa menahan kesedihan ini sendirian.

[ Nggak usah, Ayah. Nanti aku akan jenguk Nanda. Terima kasih atas perhatian Ayah dan Bibi. ]

Di sisi lain, Jacob yang berdiri di depan jendela masih meneruskan pembicaraannya di telepon. Samar-samar, bisa terdengar bahwa pria itu sedang mendiskusikan masalah pekerjaan.

Cahaya dari luar jendela menyinari punggung pria itu. Dia mengenakan jubah putih dan sikapnya tampak begitu santai.

Karena sedang membelakangi cahaya, Sienna tidak bisa melihat ekspresi dari pria tampan itu. Namun, garis rahangnya yang tegas memberi kesan bahwa pria ini sangat dingin dan sulit didekati.

Setelah menyimpan kembali ponselnya, Sienna berbalik dan berjalan keluar dari kamar.

Lagi pula, Jacob sudah merencanakan perceraian mereka. Kalau saat ini Jacob baru tahu bahwa ternyata Sienna adalah istri yang tidak pernah dijumpainya selama 3 tahun ini, bukankah situasinya akan menjadi makin canggung?

Memang sebaiknya mereka berpisah dengan baik-baik seperti sekarang ini.

Setelah menutup teleponnya, Jacob menyadari bahwa saat ini sudah siang dan dia masih harus menangani wanita yang ditidurinya itu. Ketika menoleh dan melihat kamar yang sunyi di hadapannya, Jacob tidak kuasa mengerutkan dahinya.

Sprei yang berantakan, jas dan kemeja yang tergeletak di ujung tempat tidur.

Aroma anggur merah yang bercampur di udara.

Jacob memijat dahinya sejenak. Jika tidak melihat noda merah yang mencolok di sprei itu, Jacob bahkan mengira bahwa wanita yang dilihatnya tadi pagi itu adalah halusinasinya.

Pintu kamar diketuk, diikuti dengan suara sekretarisnya yang bernama Sony Anggara terdengar dari luar, "Tuan Jacob."

"Masuklah."

Ketika pintu kamar dibuka, terlihat Sony yang sedang membawa setelan jas baru. Melihat pemandangan di dalam kamar, Sony merasa heran. Namun, dia juga tidak berani banyak bertanya dan hanya meletakkan jasnya, kemudian keluar ke ruang tamu.

Setelah selesai mandi dan berpakaian rapi, Jacob keluar dari kamar.

Sony langsung mengikuti di belakangnya dan kedua orang itu pun berjalan keluar rumah. Pada saat itu, Jacob tiba-tiba menghentikan langkahnya dan bertanya, "Siapa orang yang keluar dari kamarku tadi pagi?"
Komen (5)
goodnovel comment avatar
Yayu Pratiwi
cerita ni menarik bagus...
goodnovel comment avatar
Helen Butar Butar
cerita ni menarik, cuman ada orang menikah gak kenal wajah masing masing
goodnovel comment avatar
Yulita Indriany
cetitanya bagus
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Suamiku, Sayangilah Aku!   Bab 2 Nona, Mau Lapor Polisi?

    Mengingat adegan yang baru saja disaksikannya, Sony tersentak dan langsung menjawab, "Akan kuselidiki sekarang juga ...."Jacob mengerucutkan bibirnya, alisnya berkerut dengan ekspresi muram. Rendahan sekali wanita itu memainkan trik tarik ulur.Mungkin saja wanita itu memang ingin Jacob menyelidikinya."Nggak usah."Kalau wanita itu memang sengaja memainkan trik seperti ini, nanti dia pasti akan muncul lagi dengan sendirinya.Sienna buru-buru kembali ke apartemen dan membersihkan diri sebelum rebahan di ranjangnya.Begitu memejamkan matanya, benak Sienna dipenuhi oleh adegan bersama pria itu. Awalnya, Sienna tidak terbiasa, tetapi kemudian getaran hati yang bergejolak itu seakan merasuk ke dalam tulangnya.Sejujurnya, Sienna tidak terlalu keberatan menyerahkan malam pertamanya kepada Jacob, kecuali ketika dia mendengar Jacob memanggil nama wanita lain.Elena, Elena Prawira ....Inilah alasan sebenarnya Jacob ingin menceraikan Sienna.Padahal, tubuhnya terasa begitu lelah. Namun, rasa

  • Suamiku, Sayangilah Aku!   Bab 3 Salahmu Sendiri Tidak Bernasib Mujur

    Pria itu tersenyum. Penampilannya tampak sopan dan rapi dalam balutan jas. Namun, tatapannya malah membuat Sienna merasa tidak nyaman.Dengan ekspresi dingin, Sienna menyerahkan obat Nanda kepada Junando."Aku sudah menjenguknya. Kamu saja yang serahkan obat ini kepada Bibi."Junando menaikkan alisnya sambil berkata, "Sama-sama saja, sudah lama juga kita nggak pernah bertemu.""Nggak dulu, aku masih ada urusan lain," tolak Sienna sambil menyodorkan obat Nanda ke tangan Junando. Setelah itu, dia berjalan keluar dari lobi rumah sakit.Junando memandang sosok Sienna yang menjauh dengan tatapan penuh makna. Kemudian, dia mengendus-endus kantong plastik obat di tangannya.Seorang wanita muda berparas cantik yang berjalan keluar dari Departemen Obstetri dan Ginekologi sambil membawa obat antibiotik. Tentunya pemandangan ini akan membuat fantasi pria menjadi makin liar.Junando menundukkan kepalanya, merasakan ketegangan pada perut bagian bawahnya.Dia tidak pernah menyangka bahwa Sienna yang

  • Suamiku, Sayangilah Aku!   Bab 4 Salam Kenal, Tuan Jacob

    Pintu mobil terbuka. Ketika Daria baru saja hendak menghampirinya, pemuda yang turun dari mobil itu ternyata bukan Jacob, melainkan asistennya, Sony."Nyonya, Tuan Jacob ada urusan mendadak, jadi tidak bisa pulang untuk makan malam hari ini. Ini adalah hadiah yang diberikan Tuan kepada Anda."Saat menelepon Jacob, Daria memang hanya menyuruhnya pulang untuk makan malam di rumah. Dia tidak mengatakan bahwa Sienna juga datang hari ini.Sebab, dilihat dari sikapnya yang tega meninggalkan istrinya dan pergi ke luar negeri 3 tahun yang lalu, Jacob mungkin akan langsung menolak untuk pulang.Daria melambaikan tangannya, mengisyaratkan kepada pelayan untuk mengambil bunga dari tangan Sony. Dengan wajah kecewa, Daria menghela napas dan berkata, "Sudahlah, aku tahu dia sibuk. Tolong sampaikan padanya untuk jaga kesehatan." Setelah menganggukkan kepala, Sony kembali masuk ke mobil.Saat kembali ke ruang tamu, Daria merasa tertekan ketika melihat Sienna. Dia pun melambaikan tangan dengan tegas d

  • Suamiku, Sayangilah Aku!   Bab 5 Aku Sudah Kerja Tiga Tahun

    Bak bongkahan es, tatapan Jacob tampak begitu dingin.Dia menatap Sienna dengan tajam, lalu berkata dengan ekspresi datar, "Ayo."Sienna mengikuti dari belakangnya. Jacob membukakan pintu dengan kartu anggotanya, lalu berjalan masuk.Lantai di ruang lobi tampak mengilap. Begitu masuk, mereka disambut oleh barisan orang-orang yang memberikan hormat kepada mereka.Setelah berjalan beberapa langkah, Jacob berbalik dan menatap Sienna.Sienna juga menghentikan langkahnya dan tersenyum sopan kepada Jacob."Berapa yang diberikan Jimmy kepadamu?"Sienna tidak mengetahui hubungan Jacob dan Jimmy. Sebab, dia tidak terlalu mengenal Keluarga Yuwono dan tidak tertarik untuk mencari tahu lebih jauh.Dalam 3 tahun terakhir, Sienna bahkan tidak pernah bertemu dengan ayah Jacob.Bagi Sienna, Jacob mungkin mengenal Jimmy karena mereka berasal dari lingkaran sosial yang sama."Kata bosku, proyek ini mungkin bernilai miliaran."Jacob berkata dengan kaget, "Pekerjaan seperti kalian ini punya bos?"Nada bic

  • Suamiku, Sayangilah Aku!   Bab 6 Ada Orang yang Disukainya

    Sienna hanya terkejut sesaat, tetapi dia tidak khawatir akan dikenali oleh Jimmy.Sebab, selain mengunjungi Pak Darwo setiap tahun baru, pada dasarnya Sienna tidak pernah muncul di hadapan anggota Keluarga Yuwono lainnya. Bahkan, Jacob sendiri saja tidak pernah melihat wajah istrinya sendiri. Orang lain juga tidak akan tertarik dengan dirinya yang tidak penting ini.Memikirkan raut wajah Jacob, Sienna hanya tersenyum dengan penuh penyesalan. "Mungkin ada sesuatu yang membuat Tuan Jacob tidak senang terhadapku."Jimmy sangat menyukai wanita cantik. Dia tidak pernah peduli dengan pekerjaan ataupun latar belakang keluarga seseorang. Menghadapi wanita cantik di hadapannya ini, nada bicaranya juga menjadi lembut."Mana mungkin? Desainmu ini artistik sekali. Kakak sepupuku itu memang pebisnis, tapi awalnya dia bukan belajar ekonomi. Dia punya gelar ganda, salah satunya itu berhubungan dengan seni. Dia pasti suka dengan karya-karyamu.""Mungkin akhir-akhir ini dia sedang sibuk dengan masalah

  • Suamiku, Sayangilah Aku!   Bab 7 Berbisnis Juga Perlu Jodoh

    "Apa yang mau dibicarakan?" tanya Jacob dengan ketus.Kemudian, dia bersandar sambil berkata, "Lain kali, jangan sembarangan mengenalkan wanita-wanita seperti ini padaku."Memangnya Jimmy tidak merasa jijik meniduri wanita yang sama dengannya?Dalam kalangan pergaulan mereka, memang ada beberapa orang yang memiliki hobi seperti itu. Namun, Jacob sudah menahan diri selama bertahun-tahun. Dia tidak pernah merasa tertarik terhadap hal-hal seperti ini.Entah seperti apa pergaulan Jimmy selama ini di luar sana. Sepertinya, sudah saatnya dia membuat adik sepupunya ini untuk bertobat."Kak Jacob, kamu benar-benar nggak mau datang untuk menemuinya dulu? Aku sudah susah payah mencarinya dan merasa ini yang paling cocok denganmu."Jika Jacob memang tidak tertarik, Jimmy sendiri juga sebenarnya punya beberapa unit rumah yang perlu direnovasi. "Kalau kamu nggak mau, ini untukku saja ya? Aku lumayan suka."Tanpa sadar, Jacob menegakkan posisi duduknya."Aku akan mengatur posisi magang untukmu di Gr

  • Suamiku, Sayangilah Aku!   Bab 8 Banyak Keuntungan yang Bisa Diberikan

    Saking tenangnya ekspresi Sienna, sampai-sampai Jacob mengira dirinya yang kurang berpengalaman dan membesar-besarkan masalah.Jacob berdiri dengan wajah suram. Dia tidak bergerak sama sekali, bagaikan sebuah patung yang membuat orang tidak berani menatapnya.Saat lift bergerak turun, Sienna merasa perlu memanfaatkan kesempatan ini untuk memperjuangkan masa depan kantornya.Setelah mulai bekerja, Sienna baru menyadari bahwa sering kali seseorang harus mengesampingkan harga diri demi kariernya.Bagaimanapun, kalau bisa bekerja sama dengan Jacob, banyak sekali keuntungan yang bisa mereka dapatkan."Tuan Jacob, saya benar-benar penasaran dengan gaya apa yang Anda suka? Aku bisa mencobanya. Kalau kamu tidak puas dengan hasilnya, aku tidak akan mengenakan biaya apa pun."Jacob benar-benar tidak tahu harus bagaimana mendeskripsikan wanita ini.Dia terdiam sejenak, lalu berusaha menahan amarahnya dan berkata, "Bukannya kamu sudah punya klien?"Sienna tertegun mendengar jawabannya. Apakah Jaco

  • Suamiku, Sayangilah Aku!   Bab 9 Sebenarnya, Aku Istri Bos Kalian

    Keesokan paginya, Sienna menutupi bekas tamparan di wajahnya dengan alas bedak, lalu berangkat kerja.Kantornya berada di sebuah gedung komersial yang terdiri dari dua lantai.Sienna hanya bekerja paruh waktu di sini, jadi tidak perlu datang ke kantor setiap hari. Namun, dia tetap harus selalu menghadiri rapat evaluasi bulanan.Biasanya, Herman adalah orang pertama yang datang. Akan tetapi, hari ini dia malah telat. Herman baru hadir setelah rapat dimulai setengah jam. Dia masih mengenakan jas yang sama seperti kemarin dan tampak tergesa-gesa.Melihatnya, Sienna langsung menghentikan tangannya yang sedang memainkan pen. Dia merasa bahwa Herman sedang dalam masalah."Maaf, aku telat hari ini," ucap Herman sambil berjalan ke kursi utama. Setelah duduk, dia merasakan tatapan Sienna yang tampak khawatir. Herman hanya tersenyum dengan penuh rasa bersalah.Sementara itu, karyawan lainnya telah selesai membawakan presentasi mereka.Setelah rapat itu selesai, awalnya Sienna ingin pergi bersama

Bab terbaru

  • Suamiku, Sayangilah Aku!   Bab 1426 Jacob, Kita Pulang

    Sienna merasa seperti mimpi melihat kedua dokumen itu. Dia bahkan mundur dan tanpa sadar menoleh melirik Jacob.Kalimat Jero yang selanjutnya pun mencengangkan Sienna. "Kalau Ayah tahu dia bakal jadi kakek sebentar lagi, dia pasti bakal senang sekali. Anggap saja ini hadiah untuk cucunya. Kalau kamu masih menolak, kami nggak tahu harus gimana lagi."Saat berikutnya, terdengar suara Sienna. "Maaf, hadiah ini terlalu mahal."Jero menyunggingkan bibir, menyerahkan kedua dokumen itu ke tangan Sienna. "Kamu pegang saja. Kamu boleh tanda tangan kapan saja. Sekarang kamu pemimpin Keluarga Shankar. Kami bakal menuruti perkataanmu."Semalam Sienna masih memberi tahu Jacob bahwa dia tidak ingin melihat Arlo lagi. Siapa sangka, malah terjadi hal seperti ini.Sienna teringat bagaimana Arlo membuatnya menjadi bisu, menamparnya, dan mencekiknya. Dia tidak akan pernah memaafkan Arlo untuk selamanya.Jadi, Sienna meletakkan kedua dokumen itu di samping, lalu berujar dengan lirih, "Jacob, kita pulang s

  • Suamiku, Sayangilah Aku!   Bab 1425 Tanda Tangan di Surat Pengalihan Saham

    Jero berbalik dan menatap Sienna yang terperangah. Sienna baru mengetahui identitasnya. Dia benar-benar tercengang sekarang. Tangannya yang menggenggam Jacob pun mengerat, sampai-sampai Jacob merasa agak sakit.Namun, Jacob tidak melontarkan sepatah kata pun. Dia hanya menjulurkan tangan mendekapkan Sienna ke pelukannya, lalu menepuk punggungnya.Pikiran Sienna sungguh kacau. Dunianya seolah-olah berputar 360 derajat. Sampai akhirnya, Jero berkata dengan suara serak, "Sienna, maaf, aku baru memberitahumu identitasmu sekarang."Sienna mundur selangkah, tanpa sadar menolak identitasnya ini. Ketika melihat tindakan ini, Jero hanya bisa tersenyum getir. "Ayo, panggil Ayah. Ayah langsung beruban dalam semalaman saat mengira kamu sudah mati. Kemudian, dia langsung nggak sadarkan diri gara-gara Lily."Sienna mematung di tempat, seolah-olah kakinya terpaku. Dia tidak bisa bergerak. Bagaimana bisa dirinya memanggil Omar ayah? Mereka bahkan tidak pernah berinteraksi.Namun, hati Sienna terasa sa

  • Suamiku, Sayangilah Aku!   Bab 1424 Ini Karma Kita

    Arlo masih mempelajari hasil tes DNA itu dengan serius, seolah-olah tidak mengenal kata di atas. Dia mendengar semua ucapan Jero. Sangat menusuk telinga, tetapi Arlo tidak bisa membantah.Ini adalah hasil tes DNA yang diperoleh Jero dalam semalaman. Dia berjaga semalaman sehingga hasilnya tidak mungkin bisa dipalsukan. Sienna adalah putri kandung Keluarga Shankar, adik mereka.Tangan Arlo terkepal erat. Dia seperti ingin menghancurkan kertas itu. Matanya agak berkaca-kaca, pikirannya hampa.Jero menarik napas dalam-dalam dan berkata dengan suara yang makin serak, "Kalau kamu masih ingin membiarkan Lily bertindak semena-mena, aku nggak tahu harus bilang apa lagi. Ini karma kita. Kita jelas-jelas tahu Sienna dan Jacob pacaran, tapi masih membiarkan Lily merusak hubungan mereka.""Siapa sangka, Sienna barulah adik kandung kita. Kak, menurutmu ini karma buruk kita atau bukan?"Jero merasa sangat lucu. Sejak semalam, pertahanan mentalnya terus roboh. Semua yang mereka lakukan di ibu kota ad

  • Suamiku, Sayangilah Aku!   Bab 1423 Apa Saja yang Kita Lakukan Selama Ini?

    Sienna tidak memedulikan Arlo. Sepasang matanya menatap Yuna lekat-lekat. Mirip sekali, hanya karakter mereka yang berbeda. Leslie tidak mungkin berbicara seperti ini padanya, apalagi menatapnya dengan tatapan penuh kebencian.Wajah Leslie selalu dipenuhi kelembutan saat menatap Sienna. Leslie sangat menyayanginya, seolah-olah ingin memberikan seluruh dunia kepadanya.Sienna sering kali membayangkan tatapan Leslie setelah Leslie tiada. Sosok Leslie yang memberinya kekuatan dan keberanian. Lantas, kenapa Nyonya Keluarga Shankar punya wajah yang persis dengan Leslie?Ketika melihat Sienna dan Jacob tidak menghiraukannya, Arlo pun tidak sungkan-sungkan lagi. "Pengawal, usir mereka keluar. Jero, kamu juga sama. Jangan buat keributan di sini."Jero akhirnya tidak tahan lagi. Dia mengambil vas bunga di samping dan membantingnya. Vas bunga pecah. Suasana seketika menjadi sunyi senyap."Kalian yang membuat onar di sini!" Jero bergegas melangkah ke hadapan Arlo, lalu meraih kerah bajunya."Arlo

  • Suamiku, Sayangilah Aku!   Bab 1422 Kalian Musuh Keluarga Shankar

    Ancaman ini terdengar sangat serius. Arlo tidak berani ke mana-mana dan terpaksa menunggu di depan pintu.Beberapa menit kemudian, langit tiba-tiba mendung. Turun hujan deras. Suasana hati orang mudah terpengaruh oleh cuaca. Tatapan Arlo tertuju pada kejauhan. Dia melihat sebuah mobil mendekat secara perlahan.Setelah mobil berhenti, terlihat Jero turun dari mobil, lalu diikuti Jacob dan Sienna. Ketika melihat Sienna, Arlo naik pitam. "Ngapain kamu kemari? Kamu cari mati ya?"Sienna berdiri di sebelah Jacob. Jacob memayunginya dan merangkulnya dengan penuh cinta kasih. Sementara itu, Jero buru-buru menegur, "Kak! Tenang sedikit!"Jero khawatir Jacob membawa Sienna pergi.Arlo berkata dengan ekspresi dingin, "Jero, jelaskan tujuanmu. Ngapain kamu bawa dia kemari? Dia cuma akan mengotori rumah Keluarga Shankar!"Jero menarik napas dalam-dalam dan berujar, "Kita ke kamar Ayah dulu. Sekalipun kamu nggak bisa menerima, kamu tetap harus mendengarku bicara dengan Ayah."Arlo sungguh berang. D

  • Suamiku, Sayangilah Aku!   Bab 1421 Kamu Bukan Kakakku Lagi

    Hanya saja, wanita ini tidak terlihat lembut seperti Yuna. Ekspresinya agak dingin saat tersenyum. Jaraknya dengan Omar pun sangat dekat.Omar menatap kamera dengan tatapan penuh kelembutan. Wanita itu tidak menggandeng tangan Omar. Tatapannya tenang dan jernih.Arlo seperti dikejutkan sesuatu. Dia mundur beberapa langkah. Sesudah berdiri dengan stabil, dia menghela napas lega.Tadi Arlo merasa sepasang mata itu sangat familier, seolah-olah baru melihatnya dalam waktu dekat ini. Namun, dia tidak bisa ingat di mana.Yuna seperti wanita yang dididik untuk menjadi ibu rumah tangga. Dia mendedikasikan diri untuk keluarganya. Namun, wanita di foto ini berbeda. Dia punya ambisi besar.Arlo melihat sekilas lagi, lalu mengembalikan foto itu ke tangan Omar. Hati Arlo diliputi kesedihan. Awalnya dia ingin pulang ke vila untuk menemani Lily, tetapi sekarang dia hanya ingin tidur di sini.Ketika bangun, ada lebih dari 30 panggilan tak terjawab. Semua dari Lily. Arlo bergegas menelepon. Terdengar t

  • Suamiku, Sayangilah Aku!   Bab 1420 Bidak yang Tidak Dibutuhkan Lagi

    "Kak, huhuhu .... Sudah jam 12 malam. Kenapa kamu belum pulang? Aku takut sekali. Kak, kamu nggak mau aku lagi ya?" Lily menangis di ujung telepon.Arlo memijat keningnya. "Aku lagi jagain Ayah. Aku pulang agak malam."Nada bicara Lily terdengar hati-hati. "Kak Jero ada bilang sesuatu nggak?"Maksud Lily adalah identitas Sienna. Jero dan Jacob datang untuk menolong Sienna. Apa mungkin mereka sudah tahu identitas Sienna? Jika tidak, kenapa reaksi Jero begitu berlebihan? Jika Arlo tahu, bukankah dirinya akan dicampakkan?"Nggak ada. Jangan pikir yang aneh-aneh.""Kak, kamu bakal berpihak padaku untuk selamanya, 'kan?"Arlo mengernyit, tidak tahu harus bagaimana bereaksi. "Lily, di antara kamu dan Sienna, aku tentu berada di pihakmu. Aku tahu kamu gagal melampiaskan amarahmu. Nggak apa-apa, pasti masih ada kesempatan lain kali."Lily masih merasa gelisah. "Ya sudah, aku percaya padamu, Kak."Setelah mengakhiri panggilan, Lily langsung menelepon pria itu. "Apa Jero dan Jacob sudah tahu ide

  • Suamiku, Sayangilah Aku!   Bab 1419 Tidak Ada Mahar ataupun Pesta Nikah

    Ponsel Jero terus berdering. Pada akhirnya, ponselnya kehabisan baterai. Jelas, Jero lupa akan janjinya dengan Arlo. Dia terus duduk di ruang privat yang paling dekat dengan lantai tujuh.Ketika Jacob membuka pintu dan tersenyum, senyumannya itu hampir membutakan mata Jero.Bagaimanapun, Jero sedang memikirkan cara untuk mengungkapkan identitas kepada Sienna. Setelah melihat senyuman Jacob, Jero pun tahu Sienna setuju melahirkan anak itu."Nggak boleh!" Jero menggebrak meja dan menentang, "Umurnya belum sampai 25 tahun. Atas dasar apa dia harus melahirkan anak untukmu? Jacob, jangan keterlaluan! Kamu nggak kasih mahar, juga nggak adain pesta nikah.""Bahkan, kamu pernah mengusirnya. Sekarang kalian nggak punya akta nikah. Apalagi, kamu adalah buronan sekarang. Kamu malah menyuruhnya melahirkan anak untukmu? Kamu ini nggak punya tanggung jawab sekali."Jacob perlahan-lahan duduk di sebelah. "Kalau begitu, kamu kasih tahu Sienna saja kalau dia adalah putri Keluarga Shankar yang hilang. L

  • Suamiku, Sayangilah Aku!   Bab 1418 Dia Menginginkannya, Dia Terlalu Egois

    Setelah mobil berhenti di arena pertarungan bawah tanah, Jacob tetap menggendong Sienna sampai ke lantai tujuh. Dia yang meletakkan dagunya di bahu Jacob bisa merasakan aura yang muram dari Jacob.Setelah meletakkan Sienna di atas tempat tidur, Jacob pergi ke kamar mandi untuk mengisi bak mandi dengan air hangat. Namun, meskipun bak mandi sudah terisi penuh, dia tetap berjongkok di samping seolah-olah kehilangan kesadaran.Sienna melirik waktu karena merasa Jacob sudah terlalu lama di dalam kamar mandi. Saat masuk, dia melihat air di bak mandi sudah meluap.Pada saat itu, Jacob baru tersadar kembali, lalu segera bangkit dan mematikan keran air dengan canggung.Sienna yang berdiri di pintu kamar mandi berkata, "Kalau hamil, harus lebih hati-hati saat berendam. Malam ini aku nggak akan berendam."Tubuh Jacob langsung menjadi kaku dan membuang airnya. "Ya. Kalau begitu, kamu mau minum vitamin?"Sienna tidak berbicara dan keheningannya itu membuat Jacob merasa cemas. Namun, dia merasa tida

DMCA.com Protection Status