Beranda / Romansa / Suamiku, Sayangilah Aku! / Bab 2 Nona, Mau Lapor Polisi?

Share

Bab 2 Nona, Mau Lapor Polisi?

Penulis: Joe
Mengingat adegan yang baru saja disaksikannya, Sony tersentak dan langsung menjawab, "Akan kuselidiki sekarang juga ...."

Jacob mengerucutkan bibirnya, alisnya berkerut dengan ekspresi muram. Rendahan sekali wanita itu memainkan trik tarik ulur.

Mungkin saja wanita itu memang ingin Jacob menyelidikinya.

"Nggak usah."

Kalau wanita itu memang sengaja memainkan trik seperti ini, nanti dia pasti akan muncul lagi dengan sendirinya.

Sienna buru-buru kembali ke apartemen dan membersihkan diri sebelum rebahan di ranjangnya.

Begitu memejamkan matanya, benak Sienna dipenuhi oleh adegan bersama pria itu. Awalnya, Sienna tidak terbiasa, tetapi kemudian getaran hati yang bergejolak itu seakan merasuk ke dalam tulangnya.

Sejujurnya, Sienna tidak terlalu keberatan menyerahkan malam pertamanya kepada Jacob, kecuali ketika dia mendengar Jacob memanggil nama wanita lain.

Elena, Elena Prawira ....

Inilah alasan sebenarnya Jacob ingin menceraikan Sienna.

Padahal, tubuhnya terasa begitu lelah. Namun, rasa sakit yang menusuk ini malah membuatnya terjaga.

Setelah berulang kali membolak-balikkan tubuhnya, Sienna tetap tidak menemukan posisi yang nyaman.

Pada akhirnya, dia bangkit dari tempat tidur dan membuka laci mejanya. Di dalamnya, ada dua buah buku nikah.

Saat itu, Jacob tidak hadir untuk mengambil buku nikah mereka. Namun, berkat bantuan Pak Darwo, Sienna bisa mengambil buku nikah itu sendirian.

Ini adalah pertama kalinya dia membuka buku itu dan melihat foto pria yang disandingkan bersamanya dalam buku nikah tersebut.

Setelah meliriknya sekilas, Sienna menaruh kembali buku itu dan berencana untuk pergi menjenguk Nanda.

Sienna tiba di rumah sakit tepat pada waktu makan siang. Para pelayan yang berjaga di kamar pasien juga sedang keluar untuk makan siang.

Melihatnya, ekspresi Nanda yang sedang beristirahat itu sontak berseri-seri. Dia segera bangkit untuk duduk di ranjangnya.

"Kakak! Kenapa Kakak bisa datang?"

Wajah Nanda tampak pucat, tetapi dia masih sangat bersemangat. "Pasti Ayah yang membesar-besarkan masalah lagi, ya? Sudah kubilang, aku baik-baik saja. Makanya, aku memintanya untuk merahasiakan hal ini darimu."

Sienna duduk di samping ranjang pasien sambil membawakan segelas air hangat kepada Nanda. "Ayah cuma mengkhawatirkanmu, kok."

Sejak kecil, tubuh Nanda memang lemah dan sakit-sakitan. Terkadang saat kondisinya memburuk, bahkan berjalan saja bisa membuatnya terengah-engah. Sering kali, Nanda harus diopname di rumah sakit. Oleh karena itu, Harris sangat memanjakan putrinya ini.

"Tapi, aku benar-benar benci diopname. Ibu selalu mengawasiku dan aku hanya boleh makan bubur." Nanda mengerucutkan bibirnya sambil berkata, "Beberapa hari ini, aku mendengar para perawat membahas tentang kolak di kantin. Buat ngiler saja!"

Nanda menarik tangan Sienna dan berkata, "Kakakku yang baik, hari ini aku sudah boleh keluar dari rumah sakit. Seharusnya nggak apa-apa kan kalau aku mencicipinya sedikit?"

Nanda mendelikkan matanya dengan antusias, tatapannya tampak begitu memelas.

Sienna akhirnya mengalah dan membelikan seporsi kolak untuk adiknya.

"Cuma boleh cicip saja ya, nggak boleh ditelan." Setelah mengingatkan berulang kali, Sienna mengambil sebuah sendok. Ketika baru saja hendak menyuapinya, terdengar suara Susan Bachtiar dari luar pintu.

"Apa yang kamu lakukan?!"

Susan sangat kaget dan marah. Dia mempercepat langkah kakinya, lalu merebut sendok dan mangkuk tersebut. Setelah itu, dia membuangnya ke tong sampah di sampingnya sambil berkata, "Karena aku nggak ada di sini, kamu mau mencelakai adikmu, ya? Sudah kuduga kamu ini berhati busuk!"

Sienna terdorong ke samping. Dia menatap kolak di tempat sampah itu dengan ekspresi sinis.

"Apa lagi yang dia berikan padamu? Kamu baik-baik saja, 'kan?"

Sambil memeriksa kondisi putrinya, Susan hendak menelepon Harris untuk mengadu. Nanda langsung panik dan hendak mencegah ibunya. "Ibu salah paham sama Kakak! Aku yang memaksanya untuk membelikan makanan ini."

Susan terdiam sejenak, tetapi tidak merasa canggung. "Kalaupun Nanda nggak tahu aturan, sebagai kakaknya, apa kamu juga ikut-ikutan nggak tahu aturan?"

"Kalau bukan karena dia, apa ayahmu tega meninggalkan kita selama ini di luar sana sampai-sampai tubuhmu jadi selemah ini?"

"Bu, jangan bicara seperti itu. Kakak sibuk dengan pekerjaannya, jarang-jarang dia bisa datang."

Susan mendengus menatap gadis yang mematung di sampingnya.

Dia benar-benar benci dengan anak dari mantan istri suaminya ini.

Namun, Susan teringat bahwa Sienna masih punya sedikit kegunaan bagi Keluarga Winata. Begitu memikirkan hal ini, Susan langsung melirik ke arah leher Sienna.

Tidak ada jejak apa pun di leher gadis itu.

Susan mulai bertanya-tanya, apakah rencananya semalam berjalan lancar?

Jika bukan karena mengharapkan bantuan dari Keluarga Yuwono, mana mungkin Susan akan berusaha menjodohkan pria seperti Jacob kepada Sienna? Sayangnya, tubuh putrinya sendiri terlalu lemah.

Lantaran merasa kesal, nada bicara Susan terdengar sangat buruk, "Jacob sudah pulang sekarang. Kamu ini istrinya, jangan hanya memikirkan dirimu sendiri saja. Pikirkan juga bagaimana caranya membuat Keluarga Yuwono membantu ayahmu."

Mendengar nada bicaranya yang lantang, Sienna hanya tersenyum tipis sambil berkata, "Kalau didengar dari ucapan Bibi, sepertinya Bibi menyalahkanku nggak pernah membantu sebelumnya. Apakah hanya Bibi yang berpikiran seperti itu atau Ayah juga sama?"

Susan hanya terdiam. Di sisi lain, Nanda buru-buru berkata, "Dokter memberiku resep obat, apa Kakak boleh membantuku mengambilnya?"

Setelah berjalan keluar dari kamar pasien, terdengar suara omelan Susan dari belakang.

"Selama ini, ayahmu nggak pernah berutang apa pun padanya. Dia selalu saja cari gara-gara denganku. Waktu itu, ibunya meninggal karena kelelahan, ayahmu juga sibuk dengan pekerjaannya. Hidup mereka sangat sulit. Sepertinya, dia menyalahkanku atas semua kejadian itu. Huh, salah wanita itu sendiri nggak punya nasib untuk menikmati hidup."

Sienna mengernyit. Dia memang terluka semalam, tetapi dia berusaha menahan diri agar Susan tidak melihat keanehan pada dirinya.

Setelah mengantre dan mengambil obatnya, Sienna pergi ke Departemen Obstetri dan Ginekologi.

Lukanya tampak cukup parah dan bahkan ada bagian yang robek. Dokter yang memeriksanya langsung menunjukkan ekspresi yang sangat serius.

"Nona, kamu mau lapor polisi nggak?"

Sienna tertegun sejenak. Dia langsung mengerti maksud dokter itu dan berkata dengan ekspresi yang agak canggung, "Sebenarnya ini karena suamiku. Dia baru pulang dinas, jadi tidak bisa mengendalikan dirinya ...."

Melihat Sienna menghentikan ucapannya, dokter itu pun menunjukkan ekspresi mengerti. "Ini salepnya, jangan lupa dioleskan nanti. Jangan berhubungan dulu dalam waktu dekat ini. Suruh suamimu untuk mengendalikan diri. Kalian masih muda, jangan sampai tubuh kalian rusak."

Hampir saja dia mengira Sienna dilecehkan orang.

Sienna menerima salep itu dengan wajah yang merona.

Setelah keluar dari Departemen Obstetri dan Ginekologi, Sienna bertemu dengan kakak kandung Nanda, yaitu Junando Winata.

Dia menengadah melihat Sienna yang sedang memegang salep di tangannya.

Dengan tatapan heran, Junando bertanya, "Sienna, kamu datang menjenguk Nanda, ya? Kamu nggak enak badan?"
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Yayu Pratiwi
cerita bagus sekali
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Suamiku, Sayangilah Aku!   Bab 3 Salahmu Sendiri Tidak Bernasib Mujur

    Pria itu tersenyum. Penampilannya tampak sopan dan rapi dalam balutan jas. Namun, tatapannya malah membuat Sienna merasa tidak nyaman.Dengan ekspresi dingin, Sienna menyerahkan obat Nanda kepada Junando."Aku sudah menjenguknya. Kamu saja yang serahkan obat ini kepada Bibi."Junando menaikkan alisnya sambil berkata, "Sama-sama saja, sudah lama juga kita nggak pernah bertemu.""Nggak dulu, aku masih ada urusan lain," tolak Sienna sambil menyodorkan obat Nanda ke tangan Junando. Setelah itu, dia berjalan keluar dari lobi rumah sakit.Junando memandang sosok Sienna yang menjauh dengan tatapan penuh makna. Kemudian, dia mengendus-endus kantong plastik obat di tangannya.Seorang wanita muda berparas cantik yang berjalan keluar dari Departemen Obstetri dan Ginekologi sambil membawa obat antibiotik. Tentunya pemandangan ini akan membuat fantasi pria menjadi makin liar.Junando menundukkan kepalanya, merasakan ketegangan pada perut bagian bawahnya.Dia tidak pernah menyangka bahwa Sienna yang

  • Suamiku, Sayangilah Aku!   Bab 4 Salam Kenal, Tuan Jacob

    Pintu mobil terbuka. Ketika Daria baru saja hendak menghampirinya, pemuda yang turun dari mobil itu ternyata bukan Jacob, melainkan asistennya, Sony."Nyonya, Tuan Jacob ada urusan mendadak, jadi tidak bisa pulang untuk makan malam hari ini. Ini adalah hadiah yang diberikan Tuan kepada Anda."Saat menelepon Jacob, Daria memang hanya menyuruhnya pulang untuk makan malam di rumah. Dia tidak mengatakan bahwa Sienna juga datang hari ini.Sebab, dilihat dari sikapnya yang tega meninggalkan istrinya dan pergi ke luar negeri 3 tahun yang lalu, Jacob mungkin akan langsung menolak untuk pulang.Daria melambaikan tangannya, mengisyaratkan kepada pelayan untuk mengambil bunga dari tangan Sony. Dengan wajah kecewa, Daria menghela napas dan berkata, "Sudahlah, aku tahu dia sibuk. Tolong sampaikan padanya untuk jaga kesehatan." Setelah menganggukkan kepala, Sony kembali masuk ke mobil.Saat kembali ke ruang tamu, Daria merasa tertekan ketika melihat Sienna. Dia pun melambaikan tangan dengan tegas d

  • Suamiku, Sayangilah Aku!   Bab 5 Aku Sudah Kerja Tiga Tahun

    Bak bongkahan es, tatapan Jacob tampak begitu dingin.Dia menatap Sienna dengan tajam, lalu berkata dengan ekspresi datar, "Ayo."Sienna mengikuti dari belakangnya. Jacob membukakan pintu dengan kartu anggotanya, lalu berjalan masuk.Lantai di ruang lobi tampak mengilap. Begitu masuk, mereka disambut oleh barisan orang-orang yang memberikan hormat kepada mereka.Setelah berjalan beberapa langkah, Jacob berbalik dan menatap Sienna.Sienna juga menghentikan langkahnya dan tersenyum sopan kepada Jacob."Berapa yang diberikan Jimmy kepadamu?"Sienna tidak mengetahui hubungan Jacob dan Jimmy. Sebab, dia tidak terlalu mengenal Keluarga Yuwono dan tidak tertarik untuk mencari tahu lebih jauh.Dalam 3 tahun terakhir, Sienna bahkan tidak pernah bertemu dengan ayah Jacob.Bagi Sienna, Jacob mungkin mengenal Jimmy karena mereka berasal dari lingkaran sosial yang sama."Kata bosku, proyek ini mungkin bernilai miliaran."Jacob berkata dengan kaget, "Pekerjaan seperti kalian ini punya bos?"Nada bic

  • Suamiku, Sayangilah Aku!   Bab 6 Ada Orang yang Disukainya

    Sienna hanya terkejut sesaat, tetapi dia tidak khawatir akan dikenali oleh Jimmy.Sebab, selain mengunjungi Pak Darwo setiap tahun baru, pada dasarnya Sienna tidak pernah muncul di hadapan anggota Keluarga Yuwono lainnya. Bahkan, Jacob sendiri saja tidak pernah melihat wajah istrinya sendiri. Orang lain juga tidak akan tertarik dengan dirinya yang tidak penting ini.Memikirkan raut wajah Jacob, Sienna hanya tersenyum dengan penuh penyesalan. "Mungkin ada sesuatu yang membuat Tuan Jacob tidak senang terhadapku."Jimmy sangat menyukai wanita cantik. Dia tidak pernah peduli dengan pekerjaan ataupun latar belakang keluarga seseorang. Menghadapi wanita cantik di hadapannya ini, nada bicaranya juga menjadi lembut."Mana mungkin? Desainmu ini artistik sekali. Kakak sepupuku itu memang pebisnis, tapi awalnya dia bukan belajar ekonomi. Dia punya gelar ganda, salah satunya itu berhubungan dengan seni. Dia pasti suka dengan karya-karyamu.""Mungkin akhir-akhir ini dia sedang sibuk dengan masalah

  • Suamiku, Sayangilah Aku!   Bab 7 Berbisnis Juga Perlu Jodoh

    "Apa yang mau dibicarakan?" tanya Jacob dengan ketus.Kemudian, dia bersandar sambil berkata, "Lain kali, jangan sembarangan mengenalkan wanita-wanita seperti ini padaku."Memangnya Jimmy tidak merasa jijik meniduri wanita yang sama dengannya?Dalam kalangan pergaulan mereka, memang ada beberapa orang yang memiliki hobi seperti itu. Namun, Jacob sudah menahan diri selama bertahun-tahun. Dia tidak pernah merasa tertarik terhadap hal-hal seperti ini.Entah seperti apa pergaulan Jimmy selama ini di luar sana. Sepertinya, sudah saatnya dia membuat adik sepupunya ini untuk bertobat."Kak Jacob, kamu benar-benar nggak mau datang untuk menemuinya dulu? Aku sudah susah payah mencarinya dan merasa ini yang paling cocok denganmu."Jika Jacob memang tidak tertarik, Jimmy sendiri juga sebenarnya punya beberapa unit rumah yang perlu direnovasi. "Kalau kamu nggak mau, ini untukku saja ya? Aku lumayan suka."Tanpa sadar, Jacob menegakkan posisi duduknya."Aku akan mengatur posisi magang untukmu di Gr

  • Suamiku, Sayangilah Aku!   Bab 8 Banyak Keuntungan yang Bisa Diberikan

    Saking tenangnya ekspresi Sienna, sampai-sampai Jacob mengira dirinya yang kurang berpengalaman dan membesar-besarkan masalah.Jacob berdiri dengan wajah suram. Dia tidak bergerak sama sekali, bagaikan sebuah patung yang membuat orang tidak berani menatapnya.Saat lift bergerak turun, Sienna merasa perlu memanfaatkan kesempatan ini untuk memperjuangkan masa depan kantornya.Setelah mulai bekerja, Sienna baru menyadari bahwa sering kali seseorang harus mengesampingkan harga diri demi kariernya.Bagaimanapun, kalau bisa bekerja sama dengan Jacob, banyak sekali keuntungan yang bisa mereka dapatkan."Tuan Jacob, saya benar-benar penasaran dengan gaya apa yang Anda suka? Aku bisa mencobanya. Kalau kamu tidak puas dengan hasilnya, aku tidak akan mengenakan biaya apa pun."Jacob benar-benar tidak tahu harus bagaimana mendeskripsikan wanita ini.Dia terdiam sejenak, lalu berusaha menahan amarahnya dan berkata, "Bukannya kamu sudah punya klien?"Sienna tertegun mendengar jawabannya. Apakah Jaco

  • Suamiku, Sayangilah Aku!   Bab 9 Sebenarnya, Aku Istri Bos Kalian

    Keesokan paginya, Sienna menutupi bekas tamparan di wajahnya dengan alas bedak, lalu berangkat kerja.Kantornya berada di sebuah gedung komersial yang terdiri dari dua lantai.Sienna hanya bekerja paruh waktu di sini, jadi tidak perlu datang ke kantor setiap hari. Namun, dia tetap harus selalu menghadiri rapat evaluasi bulanan.Biasanya, Herman adalah orang pertama yang datang. Akan tetapi, hari ini dia malah telat. Herman baru hadir setelah rapat dimulai setengah jam. Dia masih mengenakan jas yang sama seperti kemarin dan tampak tergesa-gesa.Melihatnya, Sienna langsung menghentikan tangannya yang sedang memainkan pen. Dia merasa bahwa Herman sedang dalam masalah."Maaf, aku telat hari ini," ucap Herman sambil berjalan ke kursi utama. Setelah duduk, dia merasakan tatapan Sienna yang tampak khawatir. Herman hanya tersenyum dengan penuh rasa bersalah.Sementara itu, karyawan lainnya telah selesai membawakan presentasi mereka.Setelah rapat itu selesai, awalnya Sienna ingin pergi bersama

  • Suamiku, Sayangilah Aku!   Bab 10 Antarkan Surat Cerai ke Keluarga Winata

    Sienna duduk di area istirahat di dekat jendela dan buru-buru membalas pesan itu.[ Apa aku bisa ketemu dengan Tuan Jacob secara langsung? ]Saat ini, Sienna sedang berada di lobi Grup Yuwono. Asalkan Jacob bersedia, mereka bisa langsung bertemu sekarang juga.Namun, pengacaranya mengatakan bahwa dia akan coba mendiskusikannya dengan Jacob. Setelah itu, tidak ada balasan lagi dari pengacaranya.Di lantai teratas gedung.Seorang pria duduk di belakang meja kantornya, sedang membolak-balik dokumen di hadapannya. Pada saat ini, Sony masuk ke ruangannya dan berkata, "Tuan Jacob, Nona Sienna ingin menemui Anda."Jacob mengalihkan pandangannya dari dokumen itu dan menjawab dengan nada datar, "Tidak usah."Semua ini pasti hanya triknya untuk menghindari perceraian. Memangnya wanita itu mengira bahwa pertemuan mereka akan mengubah segalanya? Apa dia tidak terlalu percaya diri?Raut wajahnya menunjukkan sedikit kejengkelan. Dia berkata dengan nada dingin, "Suruh pengacara untuk mengirimkan sura

Bab terbaru

  • Suamiku, Sayangilah Aku!   Bab 1554 Rencana Dimulai

    Saat terdengar suara di luar pintu, wanita itu pun bangkit karena sepertinya Jacob sudah kembali. "Malam ini aku akan mulai bertindak, sepertinya nanti nggak akan datang mencarimu lagi. Jaga dirimu baik-baik."Wanita berbicara dengan cepat dan langsung keluar sambil menundukkan kepalanya saat Jacob membuka pintu.Jacob sempat melihat wanita itu. Setelah wanita itu keluar, dia baru menutup pintu dan menatap Sienna. "Kenapa dia datang ke sini lagi?""Mengantarkan makanan untukku. Kenapa ada ledakan di luar?" kata Sienna."Aku yang membuatnya. Arlo dan Bakti sudah pergi ke sana. Malam ini mereka akan menyamar sebagai mayat-mayat orang dari Negara Deslandia yang tewas akibat ledakan dan akan dibawa ke rumah sakit," jelas Jacob.Jantung Sienna langsung berhenti sejenak saat mendengar mereka sudah mulai bertindak."Sienna, aku juga harus pergi ke pusat kesejahteraan sekarang," lanjut Jacob.Setelah menjelaskan situasi di pusat kesejahteraan secara singkat, Jacob mengangkat tangan dan mengelu

  • Suamiku, Sayangilah Aku!   Bab 1553 Yang Pertama Adalah Jacob

    Bakti yang menopang dagunya menatap Jacob, lalu menatap Arlo dan akhirnya melihat ke arah Sienna yang duduk di sofa. Dia merasa suasana di antara ketiga orang ini terasa aneh, tetapi sekarang bukan waktunya untuk memikirkan hal ini. Jacob sudah bilang mereka akan bertindak malam ini, sehingga dia harus bersiap-siap sekarang.Di dalam kamar, Arlo menatap Bakti dan berkata, "Kamu akan bergerak bersamaku, kamu harus berhati-hati."Bakti yang merasa lucu langsung tersenyum. "Tenang saja."Saat ini, Jacob sudah keluar. Sebelum pergi, dia menggendong Sienna ke dalam kamar untuk tidur.Sienna tidur dengan nyenyak, sehingga dia tidak terbangun. Saat mendengar suara ledakan di luar pada malam harinya, dia baru terbangun karena terkejut dan segera bangkit dari tempat tidur untuk pergi ke ruang tamu. Dia merasa gelisah saat melihat ketiga pria itu tidak ada di sana, lalu menemukan selembar kertas yang ditinggalkan Jacob di saklar lampu di dekat pintu.[ Jangan keluar, aku akan segera kembali. ]M

  • Suamiku, Sayangilah Aku!   Bab 1552 Aku Hanya Menyesuaikan Diri

    Sienna segera berbalik dan membuka pintu kamar tidurnya. Kamar hotel yang dipesannya adalah tipe suite, sehingga di luar adalah ruang tamu saat dia membuka pintunya.Jacob, Arlo, dan Bakti sedang duduk di sofa di ruang tamu itu. Ruang tamu di sini tidak luas dan sofanya juga kecil, sehingga tiga pria itu duduk dengan agak berdesakan.Melihat Sienna yang keluar dengan hanya mengenakan piama, Jacob yang awalnya sedang menunjukkan beberapa titik di peta langsung tertegun sejenak.Sienna baru menyadari dirinya masih mengenakan piama saat melihat ekspresi Jacob. Namun, selain piama yang semalam sudah dikeluarkannya sebelumnya, saat ini dia tidak memiliki pakaian lain karena kopernya sudah dibawa pergi.Jacob juga tidak melihat ada koper Sienna di sana. Dia mengira Sienna datang terburu-buru, sehingga tidak membawa apa-apa. "Kamu istirahat saja lagi, aku akan pergi membelikan pakaian untukmu.""Ya," jawab Sienna, lalu menutup pintu dengan wajah yang memerah.Jacob meletakkan peta di depan ke

  • Suamiku, Sayangilah Aku!   Bab 1551 Tidak Mungkin Pura-Pura

    Sienna juga tahu pertemuannya dengan wanita itu terlalu kebetulan. Selain itu, saat mereka di negara asing ini, wanita itu sepertinya sama sekali tidak panik.Namun, Sienna ingin memercayai wanita itu karena tatapan wanita itu sangat penuh dengan emosi saat berbicara tentang mencari adiknya. Perasaan seperti itu tidak mungkin pura-pura, mungkin benar-benar datang mencari adiknya. Saat keduanya masuk ke hotel ini dan melihat wajah masing-masing, wanita juga tidak terlihat terkejut. Ini membuktikan wanita itu tidak mengenalinya.Sienna melihat sup di dalam mangkuk dan meminumnya sedikit. "Sepertinya dia memang datang untuk mencari orang."Jacob mengangkat tangannya dan mengelus kepala Sienna. Dia sangat memahami kepribadian Sienna yang terlihat dingin, tetapi sebenarnya hati Sienna sangat lembut. Dia sering kali tidak tega terhadap siapa pun dan sangat bertanggung jawab. Meskipun kepribadian ini entah membawa berkah atau bencana, dia tidak akan memaksa Sienna untuk berubah.Setelah seles

  • Suamiku, Sayangilah Aku!   Bab 1550 Refleks Memeluk Jacob

    Jacob tidak mengatakan apa-apa. Dia langsung masuk dan mengambil koper Sienna yang berada di dalam kamar, lalu menggenggam tangan Sienna dan menariknya keluar.Pada saat itu, ponsel Sienna kembali berdering, tetapi dia tidak memperhatikannya karena yang ada di pikirannya hanya mengapa Jacob bisa begitu cepat tiba. Pikirannya agak kacau dan Jacob juga tidak mengatakan apa-apa, sehingga dia merasa bersalah dan memilih untuk diam. Selain itu, dia juga merasa agak lemas karena sakit di lambungnya tadi.Saat hendak masuk ke dalam mobil, ponsel Sienna kembali berbunyi. Kopernya sudah dimasukkan ke dalam bagasi dan Jacob ke kursi depan untuk menyalakan mobilnya, sedangkan dia berdiri di luar untuk menerima panggilan."Sienna, kamu di mana? Bukankah aku sudah bilang jangan berkeliaran?" tanya Jacob.Mendengar pertanyaan itu, seluruh tubuh Sienna langsung menjadi kaku dan pikirannya segera menjadi jernih. Apa maksudnya ini? "Jacob?""Ya."Jacob bertanya dengan nada yang sangat cemas, "Kenapa ka

  • Suamiku, Sayangilah Aku!   Bab 1549 Setiap Orang Memiliki Obsesinya Sendiri

    Motor pun berhenti di pusat kota. Tidak ada begitu banyak gedung tinggi di Kango dan gedung yang tertinggi di sana pun hanya sekitar puluhan lantai saja. Yang tidak diketahui Sienna adalah daerah itu adalah tempat yang dihuni Jacob saat ini. Gedung tertinggi yang dilihatnya itu kebetulan adalah pusat kesejahteraan sosial.Sementara itu, saat ini Jacob sudah berada di bandara untuk menjemput Sienna. Sebelumnya, jadwal penerbangan pesawat sempat tertunda, tetapi sekarang tiba-tiba tidak ada informasi tentang penerbangan itu lagi. Setelah bertanya-tanya, dia baru tahu Sienna sudah meninggalkan bandara.Jacob hanya bisa melihat Sienna mengendarai motor bersama seorang wanita karena jumlah kamera pengawas di sepanjang jalan di Kango sangat sedikit. Namun, ke mana mereka pergi, tidak ada yang tahu. Dia yang merasa panik pun meminta timnya untuk memeriksa kembali kamera di sepanjang jalan dan akhirnya menemukan jejak Sienna di sebuah jalan.Mengetahui Sienna menuju kota yang dihuninya sekaran

  • Suamiku, Sayangilah Aku!   Bab 1548 Aku Mencari Kekasihku

    Namun, Arlo dan yang lainnya tidak menyangka kota tempat Jacob berada tiba-tiba dilanda kepanikan pada siang harinya.Tepat pada pukul tujuh paginya, seorang pasien yang sudah terinfeksi penyakit ditemukan berada di pusat kota yang paling ramai. Ini berarti penyakit itu sudah menyebar ke pusat kota. Pusat perbelanjaan tempat ditemukan pasien itu sudah diisolasi dan semua orang di dalamnya ditahan untuk diperiksa, sedangkan orang yang berada di luar merasa ketakutan.Jacob berdiri di balkon hotel dan melihat orang-orang yang berada di jalanan bergerak dengan tergesa-gesa. Semua orang beramai-ramai pergi ke supermarket untuk membeli barang karena kota ini akan segera kacau. Oleh karena itu, dia langsung mengernyitkan alis saat menerima telepon dari Jero dan jantungnya berdebar. "Menjaga satu orang pun kamu tidak becus!"Jero yang sadar dengan kesalahannya tidak berani membantah.Jacob berusaha untuk menahan emosinya, lalu segera mencoba menelepon Sienna setelah menutup teleponnya, tetapi

  • Suamiku, Sayangilah Aku!   Bab 1547 Kamu Tidak Mengawasinya?

    00 menundukkan kepala dan memikirkannya sebentar, lalu perlahan-lahan menggelengkan kepala. "Tuan sudah menyelamatkan nyawa seluruh keluargaku dan membuat keluarga kami hidup damai selama bertahun-tahun ini. Aku melakukan semua ini dengan sukarela."Dari tatapan mata 00, terlihat ada perasaan yang disembunyikannya. Dia tentu saja memiliki penyesalan yaitu pria di depannya ini tidak menyukainya, padahal dia sudah menjalani operasi plastik untuk menyerupai Sienna. Jika dia berdandan, orang biasa tidak akan bisa membedakannya dengan Sienna.00 benar-benar ingin selalu menemani Jacob menggantikan Sienna, tetapi dia juga tahu menyatakan perasaannya adalah tindakan yang gegabah karena dia hanya seorang pengganti. Perkataannya pada Sienna saat itu yang bisa menyebabkan kesalahpahaman sudah termasuk tindakan terberani yang pernah dilakukannya seumur hidupnya.Dia bertekad harus menyelesaikan misi kali ini karena Jacob sudah menyelamatkan nyawa seluruh keluarganya.Jacob mengeluarkan sebuah kal

  • Suamiku, Sayangilah Aku!   Bab 1546 Apa Penyesalanmu?

    Namun, orang baik yang mendanai yayasan ini memang menyediakan tempat tinggal untuk semua pengungsi ini. Jadi, tidak ada yang curiga.Apalagi, orang-orang yang dikabarkan bekerja di Jalan Wally memang mengirim uang kepada keluarga mereka. Itulah sebabnya ucapan pihak yayasan sangat meyakinkan.Jacob menyipitkan matanya. Dia mengamati lingkungan yang kacau di sekitar. Jacob tidak tahan tinggal di lingkungan seperti ini. Akan tetapi, lingkungan ini bagaikan surga bagi pengungsi yang terbiasa tinggal di tempat kotor.Bahkan, di bagian tengah terdapat patung orang baik itu. Kabarnya, banyak orang yang menyembah patung itu setiap hari.Jacob sudah memahami sistem di tempat ini secara garis besar. Saat langit masih gelap, Jacob berkeliling di lantai bawah lagi.Orang-orang di yayasan terlihat beraktivitas dengan bebas. Sebenarnya, banyak kamera pengawas dipasang di setiap sudut. Bahkan ada orang yang berpatroli.Banyak pengungsi tidak tidur. Mereka duduk di kursi panjang sambil mengobrol di

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status