Home / Romansa / Suamiku, Sayangilah Aku! / Bab 2 Nona, Mau Lapor Polisi?

Share

Bab 2 Nona, Mau Lapor Polisi?

Author: Joe
last update Last Updated: 2023-06-25 17:14:27
Mengingat adegan yang baru saja disaksikannya, Sony tersentak dan langsung menjawab, "Akan kuselidiki sekarang juga ...."

Jacob mengerucutkan bibirnya, alisnya berkerut dengan ekspresi muram. Rendahan sekali wanita itu memainkan trik tarik ulur.

Mungkin saja wanita itu memang ingin Jacob menyelidikinya.

"Nggak usah."

Kalau wanita itu memang sengaja memainkan trik seperti ini, nanti dia pasti akan muncul lagi dengan sendirinya.

Sienna buru-buru kembali ke apartemen dan membersihkan diri sebelum rebahan di ranjangnya.

Begitu memejamkan matanya, benak Sienna dipenuhi oleh adegan bersama pria itu. Awalnya, Sienna tidak terbiasa, tetapi kemudian getaran hati yang bergejolak itu seakan merasuk ke dalam tulangnya.

Sejujurnya, Sienna tidak terlalu keberatan menyerahkan malam pertamanya kepada Jacob, kecuali ketika dia mendengar Jacob memanggil nama wanita lain.

Elena, Elena Prawira ....

Inilah alasan sebenarnya Jacob ingin menceraikan Sienna.

Padahal, tubuhnya terasa begitu lelah. Namun, rasa sakit yang menusuk ini malah membuatnya terjaga.

Setelah berulang kali membolak-balikkan tubuhnya, Sienna tetap tidak menemukan posisi yang nyaman.

Pada akhirnya, dia bangkit dari tempat tidur dan membuka laci mejanya. Di dalamnya, ada dua buah buku nikah.

Saat itu, Jacob tidak hadir untuk mengambil buku nikah mereka. Namun, berkat bantuan Pak Darwo, Sienna bisa mengambil buku nikah itu sendirian.

Ini adalah pertama kalinya dia membuka buku itu dan melihat foto pria yang disandingkan bersamanya dalam buku nikah tersebut.

Setelah meliriknya sekilas, Sienna menaruh kembali buku itu dan berencana untuk pergi menjenguk Nanda.

Sienna tiba di rumah sakit tepat pada waktu makan siang. Para pelayan yang berjaga di kamar pasien juga sedang keluar untuk makan siang.

Melihatnya, ekspresi Nanda yang sedang beristirahat itu sontak berseri-seri. Dia segera bangkit untuk duduk di ranjangnya.

"Kakak! Kenapa Kakak bisa datang?"

Wajah Nanda tampak pucat, tetapi dia masih sangat bersemangat. "Pasti Ayah yang membesar-besarkan masalah lagi, ya? Sudah kubilang, aku baik-baik saja. Makanya, aku memintanya untuk merahasiakan hal ini darimu."

Sienna duduk di samping ranjang pasien sambil membawakan segelas air hangat kepada Nanda. "Ayah cuma mengkhawatirkanmu, kok."

Sejak kecil, tubuh Nanda memang lemah dan sakit-sakitan. Terkadang saat kondisinya memburuk, bahkan berjalan saja bisa membuatnya terengah-engah. Sering kali, Nanda harus diopname di rumah sakit. Oleh karena itu, Harris sangat memanjakan putrinya ini.

"Tapi, aku benar-benar benci diopname. Ibu selalu mengawasiku dan aku hanya boleh makan bubur." Nanda mengerucutkan bibirnya sambil berkata, "Beberapa hari ini, aku mendengar para perawat membahas tentang kolak di kantin. Buat ngiler saja!"

Nanda menarik tangan Sienna dan berkata, "Kakakku yang baik, hari ini aku sudah boleh keluar dari rumah sakit. Seharusnya nggak apa-apa kan kalau aku mencicipinya sedikit?"

Nanda mendelikkan matanya dengan antusias, tatapannya tampak begitu memelas.

Sienna akhirnya mengalah dan membelikan seporsi kolak untuk adiknya.

"Cuma boleh cicip saja ya, nggak boleh ditelan." Setelah mengingatkan berulang kali, Sienna mengambil sebuah sendok. Ketika baru saja hendak menyuapinya, terdengar suara Susan Bachtiar dari luar pintu.

"Apa yang kamu lakukan?!"

Susan sangat kaget dan marah. Dia mempercepat langkah kakinya, lalu merebut sendok dan mangkuk tersebut. Setelah itu, dia membuangnya ke tong sampah di sampingnya sambil berkata, "Karena aku nggak ada di sini, kamu mau mencelakai adikmu, ya? Sudah kuduga kamu ini berhati busuk!"

Sienna terdorong ke samping. Dia menatap kolak di tempat sampah itu dengan ekspresi sinis.

"Apa lagi yang dia berikan padamu? Kamu baik-baik saja, 'kan?"

Sambil memeriksa kondisi putrinya, Susan hendak menelepon Harris untuk mengadu. Nanda langsung panik dan hendak mencegah ibunya. "Ibu salah paham sama Kakak! Aku yang memaksanya untuk membelikan makanan ini."

Susan terdiam sejenak, tetapi tidak merasa canggung. "Kalaupun Nanda nggak tahu aturan, sebagai kakaknya, apa kamu juga ikut-ikutan nggak tahu aturan?"

"Kalau bukan karena dia, apa ayahmu tega meninggalkan kita selama ini di luar sana sampai-sampai tubuhmu jadi selemah ini?"

"Bu, jangan bicara seperti itu. Kakak sibuk dengan pekerjaannya, jarang-jarang dia bisa datang."

Susan mendengus menatap gadis yang mematung di sampingnya.

Dia benar-benar benci dengan anak dari mantan istri suaminya ini.

Namun, Susan teringat bahwa Sienna masih punya sedikit kegunaan bagi Keluarga Winata. Begitu memikirkan hal ini, Susan langsung melirik ke arah leher Sienna.

Tidak ada jejak apa pun di leher gadis itu.

Susan mulai bertanya-tanya, apakah rencananya semalam berjalan lancar?

Jika bukan karena mengharapkan bantuan dari Keluarga Yuwono, mana mungkin Susan akan berusaha menjodohkan pria seperti Jacob kepada Sienna? Sayangnya, tubuh putrinya sendiri terlalu lemah.

Lantaran merasa kesal, nada bicara Susan terdengar sangat buruk, "Jacob sudah pulang sekarang. Kamu ini istrinya, jangan hanya memikirkan dirimu sendiri saja. Pikirkan juga bagaimana caranya membuat Keluarga Yuwono membantu ayahmu."

Mendengar nada bicaranya yang lantang, Sienna hanya tersenyum tipis sambil berkata, "Kalau didengar dari ucapan Bibi, sepertinya Bibi menyalahkanku nggak pernah membantu sebelumnya. Apakah hanya Bibi yang berpikiran seperti itu atau Ayah juga sama?"

Susan hanya terdiam. Di sisi lain, Nanda buru-buru berkata, "Dokter memberiku resep obat, apa Kakak boleh membantuku mengambilnya?"

Setelah berjalan keluar dari kamar pasien, terdengar suara omelan Susan dari belakang.

"Selama ini, ayahmu nggak pernah berutang apa pun padanya. Dia selalu saja cari gara-gara denganku. Waktu itu, ibunya meninggal karena kelelahan, ayahmu juga sibuk dengan pekerjaannya. Hidup mereka sangat sulit. Sepertinya, dia menyalahkanku atas semua kejadian itu. Huh, salah wanita itu sendiri nggak punya nasib untuk menikmati hidup."

Sienna mengernyit. Dia memang terluka semalam, tetapi dia berusaha menahan diri agar Susan tidak melihat keanehan pada dirinya.

Setelah mengantre dan mengambil obatnya, Sienna pergi ke Departemen Obstetri dan Ginekologi.

Lukanya tampak cukup parah dan bahkan ada bagian yang robek. Dokter yang memeriksanya langsung menunjukkan ekspresi yang sangat serius.

"Nona, kamu mau lapor polisi nggak?"

Sienna tertegun sejenak. Dia langsung mengerti maksud dokter itu dan berkata dengan ekspresi yang agak canggung, "Sebenarnya ini karena suamiku. Dia baru pulang dinas, jadi tidak bisa mengendalikan dirinya ...."

Melihat Sienna menghentikan ucapannya, dokter itu pun menunjukkan ekspresi mengerti. "Ini salepnya, jangan lupa dioleskan nanti. Jangan berhubungan dulu dalam waktu dekat ini. Suruh suamimu untuk mengendalikan diri. Kalian masih muda, jangan sampai tubuh kalian rusak."

Hampir saja dia mengira Sienna dilecehkan orang.

Sienna menerima salep itu dengan wajah yang merona.

Setelah keluar dari Departemen Obstetri dan Ginekologi, Sienna bertemu dengan kakak kandung Nanda, yaitu Junando Winata.

Dia menengadah melihat Sienna yang sedang memegang salep di tangannya.

Dengan tatapan heran, Junando bertanya, "Sienna, kamu datang menjenguk Nanda, ya? Kamu nggak enak badan?"
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Yayu Pratiwi
cerita bagus sekali
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Suamiku, Sayangilah Aku!   Bab 3 Salahmu Sendiri Tidak Bernasib Mujur

    Pria itu tersenyum. Penampilannya tampak sopan dan rapi dalam balutan jas. Namun, tatapannya malah membuat Sienna merasa tidak nyaman.Dengan ekspresi dingin, Sienna menyerahkan obat Nanda kepada Junando."Aku sudah menjenguknya. Kamu saja yang serahkan obat ini kepada Bibi."Junando menaikkan alisnya sambil berkata, "Sama-sama saja, sudah lama juga kita nggak pernah bertemu.""Nggak dulu, aku masih ada urusan lain," tolak Sienna sambil menyodorkan obat Nanda ke tangan Junando. Setelah itu, dia berjalan keluar dari lobi rumah sakit.Junando memandang sosok Sienna yang menjauh dengan tatapan penuh makna. Kemudian, dia mengendus-endus kantong plastik obat di tangannya.Seorang wanita muda berparas cantik yang berjalan keluar dari Departemen Obstetri dan Ginekologi sambil membawa obat antibiotik. Tentunya pemandangan ini akan membuat fantasi pria menjadi makin liar.Junando menundukkan kepalanya, merasakan ketegangan pada perut bagian bawahnya.Dia tidak pernah menyangka bahwa Sienna yang

    Last Updated : 2023-06-25
  • Suamiku, Sayangilah Aku!   Bab 4 Salam Kenal, Tuan Jacob

    Pintu mobil terbuka. Ketika Daria baru saja hendak menghampirinya, pemuda yang turun dari mobil itu ternyata bukan Jacob, melainkan asistennya, Sony."Nyonya, Tuan Jacob ada urusan mendadak, jadi tidak bisa pulang untuk makan malam hari ini. Ini adalah hadiah yang diberikan Tuan kepada Anda."Saat menelepon Jacob, Daria memang hanya menyuruhnya pulang untuk makan malam di rumah. Dia tidak mengatakan bahwa Sienna juga datang hari ini.Sebab, dilihat dari sikapnya yang tega meninggalkan istrinya dan pergi ke luar negeri 3 tahun yang lalu, Jacob mungkin akan langsung menolak untuk pulang.Daria melambaikan tangannya, mengisyaratkan kepada pelayan untuk mengambil bunga dari tangan Sony. Dengan wajah kecewa, Daria menghela napas dan berkata, "Sudahlah, aku tahu dia sibuk. Tolong sampaikan padanya untuk jaga kesehatan." Setelah menganggukkan kepala, Sony kembali masuk ke mobil.Saat kembali ke ruang tamu, Daria merasa tertekan ketika melihat Sienna. Dia pun melambaikan tangan dengan tegas d

    Last Updated : 2023-06-25
  • Suamiku, Sayangilah Aku!   Bab 5 Aku Sudah Kerja Tiga Tahun

    Bak bongkahan es, tatapan Jacob tampak begitu dingin.Dia menatap Sienna dengan tajam, lalu berkata dengan ekspresi datar, "Ayo."Sienna mengikuti dari belakangnya. Jacob membukakan pintu dengan kartu anggotanya, lalu berjalan masuk.Lantai di ruang lobi tampak mengilap. Begitu masuk, mereka disambut oleh barisan orang-orang yang memberikan hormat kepada mereka.Setelah berjalan beberapa langkah, Jacob berbalik dan menatap Sienna.Sienna juga menghentikan langkahnya dan tersenyum sopan kepada Jacob."Berapa yang diberikan Jimmy kepadamu?"Sienna tidak mengetahui hubungan Jacob dan Jimmy. Sebab, dia tidak terlalu mengenal Keluarga Yuwono dan tidak tertarik untuk mencari tahu lebih jauh.Dalam 3 tahun terakhir, Sienna bahkan tidak pernah bertemu dengan ayah Jacob.Bagi Sienna, Jacob mungkin mengenal Jimmy karena mereka berasal dari lingkaran sosial yang sama."Kata bosku, proyek ini mungkin bernilai miliaran."Jacob berkata dengan kaget, "Pekerjaan seperti kalian ini punya bos?"Nada bic

    Last Updated : 2023-06-25
  • Suamiku, Sayangilah Aku!   Bab 6 Ada Orang yang Disukainya

    Sienna hanya terkejut sesaat, tetapi dia tidak khawatir akan dikenali oleh Jimmy.Sebab, selain mengunjungi Pak Darwo setiap tahun baru, pada dasarnya Sienna tidak pernah muncul di hadapan anggota Keluarga Yuwono lainnya. Bahkan, Jacob sendiri saja tidak pernah melihat wajah istrinya sendiri. Orang lain juga tidak akan tertarik dengan dirinya yang tidak penting ini.Memikirkan raut wajah Jacob, Sienna hanya tersenyum dengan penuh penyesalan. "Mungkin ada sesuatu yang membuat Tuan Jacob tidak senang terhadapku."Jimmy sangat menyukai wanita cantik. Dia tidak pernah peduli dengan pekerjaan ataupun latar belakang keluarga seseorang. Menghadapi wanita cantik di hadapannya ini, nada bicaranya juga menjadi lembut."Mana mungkin? Desainmu ini artistik sekali. Kakak sepupuku itu memang pebisnis, tapi awalnya dia bukan belajar ekonomi. Dia punya gelar ganda, salah satunya itu berhubungan dengan seni. Dia pasti suka dengan karya-karyamu.""Mungkin akhir-akhir ini dia sedang sibuk dengan masalah

    Last Updated : 2023-06-25
  • Suamiku, Sayangilah Aku!   Bab 7 Berbisnis Juga Perlu Jodoh

    "Apa yang mau dibicarakan?" tanya Jacob dengan ketus.Kemudian, dia bersandar sambil berkata, "Lain kali, jangan sembarangan mengenalkan wanita-wanita seperti ini padaku."Memangnya Jimmy tidak merasa jijik meniduri wanita yang sama dengannya?Dalam kalangan pergaulan mereka, memang ada beberapa orang yang memiliki hobi seperti itu. Namun, Jacob sudah menahan diri selama bertahun-tahun. Dia tidak pernah merasa tertarik terhadap hal-hal seperti ini.Entah seperti apa pergaulan Jimmy selama ini di luar sana. Sepertinya, sudah saatnya dia membuat adik sepupunya ini untuk bertobat."Kak Jacob, kamu benar-benar nggak mau datang untuk menemuinya dulu? Aku sudah susah payah mencarinya dan merasa ini yang paling cocok denganmu."Jika Jacob memang tidak tertarik, Jimmy sendiri juga sebenarnya punya beberapa unit rumah yang perlu direnovasi. "Kalau kamu nggak mau, ini untukku saja ya? Aku lumayan suka."Tanpa sadar, Jacob menegakkan posisi duduknya."Aku akan mengatur posisi magang untukmu di Gr

    Last Updated : 2023-06-25
  • Suamiku, Sayangilah Aku!   Bab 8 Banyak Keuntungan yang Bisa Diberikan

    Saking tenangnya ekspresi Sienna, sampai-sampai Jacob mengira dirinya yang kurang berpengalaman dan membesar-besarkan masalah.Jacob berdiri dengan wajah suram. Dia tidak bergerak sama sekali, bagaikan sebuah patung yang membuat orang tidak berani menatapnya.Saat lift bergerak turun, Sienna merasa perlu memanfaatkan kesempatan ini untuk memperjuangkan masa depan kantornya.Setelah mulai bekerja, Sienna baru menyadari bahwa sering kali seseorang harus mengesampingkan harga diri demi kariernya.Bagaimanapun, kalau bisa bekerja sama dengan Jacob, banyak sekali keuntungan yang bisa mereka dapatkan."Tuan Jacob, saya benar-benar penasaran dengan gaya apa yang Anda suka? Aku bisa mencobanya. Kalau kamu tidak puas dengan hasilnya, aku tidak akan mengenakan biaya apa pun."Jacob benar-benar tidak tahu harus bagaimana mendeskripsikan wanita ini.Dia terdiam sejenak, lalu berusaha menahan amarahnya dan berkata, "Bukannya kamu sudah punya klien?"Sienna tertegun mendengar jawabannya. Apakah Jaco

    Last Updated : 2023-06-25
  • Suamiku, Sayangilah Aku!   Bab 9 Sebenarnya, Aku Istri Bos Kalian

    Keesokan paginya, Sienna menutupi bekas tamparan di wajahnya dengan alas bedak, lalu berangkat kerja.Kantornya berada di sebuah gedung komersial yang terdiri dari dua lantai.Sienna hanya bekerja paruh waktu di sini, jadi tidak perlu datang ke kantor setiap hari. Namun, dia tetap harus selalu menghadiri rapat evaluasi bulanan.Biasanya, Herman adalah orang pertama yang datang. Akan tetapi, hari ini dia malah telat. Herman baru hadir setelah rapat dimulai setengah jam. Dia masih mengenakan jas yang sama seperti kemarin dan tampak tergesa-gesa.Melihatnya, Sienna langsung menghentikan tangannya yang sedang memainkan pen. Dia merasa bahwa Herman sedang dalam masalah."Maaf, aku telat hari ini," ucap Herman sambil berjalan ke kursi utama. Setelah duduk, dia merasakan tatapan Sienna yang tampak khawatir. Herman hanya tersenyum dengan penuh rasa bersalah.Sementara itu, karyawan lainnya telah selesai membawakan presentasi mereka.Setelah rapat itu selesai, awalnya Sienna ingin pergi bersama

    Last Updated : 2023-06-25
  • Suamiku, Sayangilah Aku!   Bab 10 Antarkan Surat Cerai ke Keluarga Winata

    Sienna duduk di area istirahat di dekat jendela dan buru-buru membalas pesan itu.[ Apa aku bisa ketemu dengan Tuan Jacob secara langsung? ]Saat ini, Sienna sedang berada di lobi Grup Yuwono. Asalkan Jacob bersedia, mereka bisa langsung bertemu sekarang juga.Namun, pengacaranya mengatakan bahwa dia akan coba mendiskusikannya dengan Jacob. Setelah itu, tidak ada balasan lagi dari pengacaranya.Di lantai teratas gedung.Seorang pria duduk di belakang meja kantornya, sedang membolak-balik dokumen di hadapannya. Pada saat ini, Sony masuk ke ruangannya dan berkata, "Tuan Jacob, Nona Sienna ingin menemui Anda."Jacob mengalihkan pandangannya dari dokumen itu dan menjawab dengan nada datar, "Tidak usah."Semua ini pasti hanya triknya untuk menghindari perceraian. Memangnya wanita itu mengira bahwa pertemuan mereka akan mengubah segalanya? Apa dia tidak terlalu percaya diri?Raut wajahnya menunjukkan sedikit kejengkelan. Dia berkata dengan nada dingin, "Suruh pengacara untuk mengirimkan sura

    Last Updated : 2023-06-25

Latest chapter

  • Suamiku, Sayangilah Aku!   Bab 1488 Anak Ini Terlahir dengan Sifat Jahat

    Setelah menatap Ed beberapa menit, Luna akhirnya tersenyum. "Apa kamu mempelajari semua keahlian ini dan menjadi lebih kuat hanya untuk menyiksa orang lain?""Bibi Luna, aku ...." Ed merasa tidak terima. Makhluk yang lemah seperti itu sudah mati, mengapa Luna harus begitu marah lagi?"Berlutut." Luna hanya mengucapkan satu kata ini dengan ekspresi yang muram."Kamu tahu kenapa aku selalu nggak mau mengajarimu ilmu medis? Karena kamu nggak punya belas kasih pada yang lemah. Kamu bahkan merasa sangat senang saat orang lain ketakutan. Kamu ini anak yang terlahir dengan sifat jahat," kata Luna.Kata terlahir dengan sifat jahat ini seolah-olah terukir di kedalaman hati Ed. Dia bahkan selalu mendengar suara Luna bergema di telinganya setiap kali terbangun di tengah malam.Mengingat Luna sudah berani mengatakan dia terlahir dengan sifat jelek, Ed justru ingin mempelajari ilmu medis dan bahkan bertekad menjadi yang terbaik. Bukan hanya itu, dia bahkan memiliki pemikiran yang lebih gila yaitu d

  • Suamiku, Sayangilah Aku!   Bab 1487 Dia Pantas Mati karena Mencakarku

    Hans juga duduk di kursi malas di sebelah Ed. Yang dipegangnya bukan anggur merah, melainkan sampanye yang biasanya diminum untuk merayakan sesuatu. "Ed, kalau aku menjadi kamu, aku akan langsung meledakkan seluruh pulau ini."Dia selalu tidak suka membiarkan sesuatu yang akan menjadi masalah bagi dirinya, tetapi dia menghormati semua keputusan Ed. Mereka adalah saudara kembar dan dia juga sudah terbiasa menjadi bayangan Ed.Ed menempelkan gelas anggur di bibirnya dan meminumnya dengan santai. "Kalau begitu, nggak akan menarik. Timothy juga seharusnya masih ada di dalam pulau itu. Kalau aku membunuhnya, situasi di organisasi pasti akan menjadi lebih rumit."Meskipun Tetua Ketiga sudah tertangkap, Tetua Pertama masih dalam keadaan baik-baik saja. Kedua pria tua keras kepala ini dan Timothy yang selalu bersembunyi di Pulau Sangkar berada di pihak yang sama, sedangkan K hanya memiliki dukungan dari tujuh tetua.BK adalah organisasi yang sangat kuat. Jika ketiga tetua ini bersatu untuk mel

  • Suamiku, Sayangilah Aku!   Bab 1486 Hatinya Licik

    Begitu Galang pergi, hanya tersisa Jacob dan Risky di dalam ruangan. Galang adalah orang yang teliti. Semalam dia menyuruh bawahan untuk berjaga di luar tempat tinggal Jacob.Galang mengatakan dia ingin melindungi Jacob, tetapi sebenarnya dia berniat mengawasinya. Galang menginginkan obat itu. Sekarang Galang merasa gelisah setelah kehilangan obat itu. Namun, dia tidak akan menyakiti Jacob.Setelah pintu ruangan ditutup, Risky berdiri dan menepuk debu di lututnya. Dia bertanya, "Jacob, kapan kamu berencana bertindak?"Jacob memandang ke luar jendela. Beberapa jam lagi, langit sudah gelap. Jacob mengungkap lokasinya kepada orang-orang yang ingin membunuhnya. Sebenarnya, dia tahu orang-orang itu adalah utusan K.Tidak disangka, utusan K bisa masuk ke Pulau Sangkar. Namun, sudah jelas K mengkhawatirkan sesuatu. Jika tidak, K pasti sudah meledakkan seluruh pulau. Untuk apa dia bersusah payah menyuruh orang untuk membunuh Jacob?Malam ini, utusan K pasti akan bertindak setelah tahu lokasi J

  • Suamiku, Sayangilah Aku!   Bab 1485 Harapan Tumbuh

    Sienna berusaha menenangkan dirinya. Dia melihat Deshton berjalan masuk. Sienna langsung memejamkan matanya untuk menghindari bertatapan dengan Deshton.Deshton tahu Sienna tidak tidur. Dia masuk ke kamar mandi untuk membersihkan darah di punggung tangannya.Awalnya Sienna hanya berpura-pura tidur. Akhirnya, dia benar-benar terlelap.Di sisi lain, Jacob masih memakai jubah hitam dan berdiri di depan sangkar yang mengurung Risky. Seorang pria tua duduk di bagian paling depan. Dia adalah Galang.Galang yang mengenakan pakaian berwarna hitam tampak berwibawa. Dia terus memandangi Risky. Kala ini, Risky yang dikurung di dalam sangkar sama sekali tidak bersuara.Pria yang sebelumnya dilawan Risky terlihat sangat bangga sekarang. Dia mulai memanas-manasi Galang, "Kakek, kalau stempel kepala keluarga itu nggak diambil kembali, aku takut Risky sudah menyerahkannya kepada orang lain."Galang memandang Risky dengan dingin sembari bertanya, "Stempel kepala keluarga ada di mana?"Risky mendongak,

  • Suamiku, Sayangilah Aku!   Bab 1484 Seperti Kutukan

    Sebelum pergi, Timothy melihat abu itu lagi. Kegusaran yang dia rasakan seperti kutukan yang terus terngiang-ngiang di benaknya. Selain membunuh, Timothy jarang merasakan hal seperti ini.Timothy tidak ingin mencari tahu alasannya lagi. Dia sudah cukup berbaik hati membiarkan Sienna hidup.....Sementara itu, Sienna pingsan setelah berjalan sejauh 1 kilometer. Sekujur tubuhnya terasa sakit. Bahkan, dia mulai demam. Tubuh Sienna terasa panas.Seseorang merangkul pinggang Sienna, tetapi Sienna tidak mampu membuka matanya untuk melihat orang itu.Ketika terbangun, Sienna sudah berbaring di atas tempat tidur. Sekarang sudah sore. Sienna sedang diinfus.Sienna mengernyit dan ingin mencabut jarum infus. Tiba-tiba, pintu kamar dibuka dan Deshton berjalan masuk.Tubuh Sienna menegang. Dia mengamati Deshton, apa Deshton sudah pulih? Deshton duduk di kursi dan bertanya, "Apa kamu sudah enakan?"Sienna bertanya balik, "Kamu sudah pulih?"Terdapat bekas luka di dahi Deshton. Seharusnya semalam dia

  • Suamiku, Sayangilah Aku!   Bab 1483 Permen Terasa Pahit

    Sienna digantung sampai pagi. Tidak ada orang yang menemui Sienna. Di dalam ruangan hanya tersisa Sienna dan jasad yang tergeletak di lantai.Cahaya matahari terpancar dari jendela. Pintu ruangan tiba-tiba dibuka. Seseorang berjalan masuk, lalu memotong tali yang mengikat Sienna dengan pisau. Orang itu berkata dengan dingin, "Ini pesan yang ditinggalkan anak itu kepadamu. Dia sudah mati dibakar."Selesai bicara, orang itu langsung pergi. Sienna hanya berdiri di tempat dan tidak melontarkan sepatah kata pun. Pikirannya sangat kacau.Setelah beberapa detik, Sienna baru mengejar orang itu dan bertanya, "Bukannya kalian sudah dapatkan stempel itu?""Siapa suruh anak itu begitu berisik?" timpal orang itu. Kemudian, dia naik ke mobil.Terdapat abu dan tulang belulang di dekat sana. Sienna hampir pingsan saat melihat tulang belulang itu. Namun, dia harus bertahan. Sienna sudah dilepaskan, jadi dia harus segera pergi.Api yang membakar jasad masih berkobar. Sienna menendang abu yang masih men

  • Suamiku, Sayangilah Aku!   Bab 1482 Hatinya Tidak Tenang

    Timothy melihat pria di samping dan berkata, "Siksa dia lagi. Kalau dia masih nggak mau bilang, habisi dia saja. Aku sudah nggak sabar."Permainan ini tidak perlu dilanjutkan lagi. Utusan K sudah datang. Mungkin selanjutnya mereka akan beradu.Selain itu, masih ada Jacob. Timothy tidak tahu harus menghabiskan seberapa banyak tenaga untuk menghabisi Jacob.Bawahan bertanya, "Tetua Kesepuluh, apa kita mau serahkan Sienna kepada orang itu?"Bukannya orang itu butuh orang cerdas untuk melakukan penelitian? Timothy tersenyum dan merenung. Sebenarnya Pulau Sangkar dibangun untuk memperdagangkan masyarakat kelas bawah.Selain orang-orang yang berstatus tinggi, masyarakat kelas bawah seperti hewan yang dikurung. Ini adalah kenyataan yang kejam di Pulau Sangkar. Orang-orang biasa yang tinggal di Pulau Sangkar tidak bisa mengendalikan nasib mereka sendiri.Hal ini sudah berlangsung sejak dulu. Orang-orang itu akan datang ke Pulau Sangkar untuk memilih orang cerdas.Awalnya Timothy memang tidak m

  • Suamiku, Sayangilah Aku!   Bab 1481 Menyerah begitu Cepat

    Timothy berucap, "Sienna, kamu nggak usah pedulikan aku."Sienna yang panik batuk-batuk. Dadanya terasa sesak. Sienna berkata, "Jangan bunuh dia. Aku beri tahu kamu tempatnya."Timothy tertegun. Dia tidak menyangka Sienna menyerah begitu cepat. Timothy menghindari pandangan Sienna. Dia menunduk, entah apa yang dipikirkannya.Orang yang memegang cambuk menampar Sienna, lalu membentak, "Dasar wanita jalang! Tadi kamu sama sekali nggak mau bicara setelah kupukul begitu lama! Aku kira kamu begitu tangguh!"Sudut bibir Sienna berdarah. Tatapannya sangat dingin saat berbicara, "Stempel ubur-ubur ada di pulau bagian luar. Aku menyimpannya di kamar yang kutinggali sebelumnya. Stempel itu ada di laci tersembunyi yang terletak di bawah tempat tidur."Waktu itu, Sienna merasa repot membawa stempel tersebut. Ukurannya memang tidak terlalu besar, tetapi dia merasa tidak aman jika membawanya. Jadi, Sienna langsung menyimpannya di laci itu setelah menemukan tempat tinggal.Orang itu melepaskan Timoth

  • Suamiku, Sayangilah Aku!   Bab 1480 Dia Tidak Berguna Lagi

    Pada malam hari, cahaya lampu di Pulau Sangkar tidak terlalu terang. Sienna merasa ada yang mengikutinya setelah berjalan beberapa saat.Sienna masuk ke sebuah gang tersembunyi. Ini adalah jalan yang dilalui mereka bertiga semalam saat kabur. Awalnya, Sienna ingin kembali dengan melewati jalan ini. Begitu keluar dari gang, seseorang mengarahkan pistol ke dahi Sienna.Langkah Sienna terhenti. Orang itu berucap dengan dingin, "Bu Sienna, ikut kami."Sienna mengira jalan ini sangat tersembunyi. Seharusnya tidak ada yang mengetahuinya. Siapa sangka, dia akan ditemukan begitu cepat.Pistol Sienna diambil dan kedua tangannya diikat. Mata Sienna ditutupi dengan kain hitam. Dia dibawa ke ruangan yang lembap.Kedua tangan Sienna digantung. Seseorang bertanya, "Stempel ubur-ubur ada di mana?"Apa orang ini bawahan K? Sepertinya bukan, Sienna sudah lama berhubungan dengan K. Dia tahu K tidak mungkin melontarkan pertanyaan ini secara langsung.Selain itu, K sangat arogan. Dia suka mempermainkan Si

DMCA.com Protection Status