Share

Tua-tua Keladi

Hardi semakin berani dengan menggerakkan telapak tangannya dan menyentuh wajah Farida lalu mengusapnya dengan lembut.

Tak tinggal diam. Farida pun menampar keras pipi bapak mertuanya.

Plak!

Suara tamparan itu terdengar cukup keras hingga membuat Hardi tidak bergeming untuk sesaat.

"Beraninya kamu menamparku," ucap Hardi kesal. Tangannya mencengkram kuat pundak Farida.

"Akh sakit, pak," pekik Farida sembari meringis menahan rasa sakit.

"Itu akibatnya kalau kamu berani melawanku," ucap Hardi sembari melotot.

Tubuh kurus Farida pun di dorong dengan cukup kuat membentur tembok. Hardi pun mencoba melakukan hal tak senonoh pada Farida.

Tangannya dengan cepat membuka kancing bajunya hingga tiga buah dan memperlihatkan dadanya yang berbulu.

"Pak, bapak mau apa? Tolong hentikan, Pak. Istighfar, Pak, aku ini menantu mu," ucap Farida semakin ketakutan. Matanya mulai mencari benda-benda di sekitarnya yang mungkin bisa menyelamatkannya saat itu.

"Kamu itu menggoda sekali," ucap Hardi yang kemudian
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status