Share

Bab 89

"Iya, aku pun sudah tak sabar untuk bertemu semua orang, " jawab Rahma, tanpa menyadari jika sebuah masalah besar telah menanti mereka di sana.

***

Keesokan sorenya.

"Mungkin suatu saat nanti aku akan datang untuk berlibur ke tempat ini lagi," tutur Rahma tampak sedih saat mobil yang ditumpanginya perlahan bergerak meninggalkan kota Pagar Alam.

"Kau bisa mengunjunginya kapanpun, sayang," timpal Yudha sambil merangkul pundak Rahma.

"Terima kasih.'

"Kau tahu mas, meskipun ada beberapa warga yang julid, tapi mereka tidak jahat, beda sekali beberapa orang yang kukenal di Jakarta, yang sangat pandai mencari muka dan menjatuhkan orang lain."

"Aku bahkan dapat banyak sekali hadiah dari mereka," lanjut Rahma sambil menyandarkan kepalanya di bahu Yudha.

Yudha memilih tak membalas perkataan istrinya, lelaki itu memilih mengecup lembut pucuk kepala Rahma.

Tiga bulan lebih tinggal di sana, membuat Rahma mulai terbiasa dengan adat dan budaya warganya, bahkan kini lidahnya pun mulai menyukai semua
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status