Share

Kepanikan (2)

“Dia juga terlihat tidak peduli dengan teknologi. Tidak suka medsos, bahkan status wa ku saja tidak pernah dia lihat,” tambah Sinta. “Tapi bagaimana dia punya circle anak IT dan semuanya bekerja di perusahaan More?”

“Sudahlah, nanti kau tanyakan padanya,” ide Malika.

“Dia tidak muncul lagi setelah katanya ingin mengambil perusahaan. Cih, sok-sokan mengancam, datang pun tidak berani,” gerutu Lyman.

“Sampai sekarang?” tanya Malika.

Sinta mengangguk sambil memberikan senyuman keberhasilan pada ibunya.

“Untung sekarang dikelola Buana, jadi kita bisa lebih dekat dengan mereka.”

Sinta meraih tangan Lyman. “Benar, Pa. Sinta janji akan menarik perhatiannya jika datang nanti. Sinta janji akan memberikan kehidupan yang mewah pada Mama Papa.”

“Anak berbakti. Papa Mama mengandalkanmu. Apalagi sekarang, perusahaan ditangani Buana, kita tidak bisa lagi bebas mengeluarkan dana. Kamu harus bekerja keras Sinta,” pinta Lyman.

“Jangan khawatir, Pa. Aku tidak akan mengecewakan Papa Mama.”

****

“Sabar
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status