Share

Bab 23. Lara Hati

Malam mulai merambat jauh, bulan sabit baru terbentuk, seolah berkata aku masih lemah untuk menerangi sang malam. Robin terlihat sedang duduk sambil memandangi langit yang gelap. Merasakan semilir angin mengusik hatinya yang terasa mulai hampa.

"Bengong saja kau macam orang patah hati. Katanya tak cinta sama Nabilah!" ujar Tigor yang ikut duduk di samping Robin sambil membawa dua gelas kopi dan kacang rebus.

Robin menyahuti dengan santai, "Aku memang tidak mencintainya."

"Dasar naif, kalau cinta jangan kau lepaskan Nabilah!" Tigor memberikan saran.

"Aku tidak akan pernah mengingkari janji. Lagi pula Nabilah sudah pulang ke rumah orang tuanya. Ketika tahu Abas telah berhasil menyelesaikan tugasnya!" sahut Robin yang sudah siap menceraikan istrinya.

"Setelah Baron dan para anak buahnya tertangkap, kampung Rantau bagian barat tidak ada yang menguasai.

Apa rencanamu selanjutnya?" tanya Tigor dengan serius.

Robin memberikan jawaban di luar prediksi siapa pun, "Tidak ada, Pemda akan b
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status