Beranda / CEO / Suamiku Bukan Pegawai Biasa / Penantian di Ruang Tunggu

Share

Penantian di Ruang Tunggu

Di ruang tunggu, Dimas merasa seperti disiksa oleh waktu yang berjalan lambat. Keringat dingin membasahi pelipisnya, dan ia hanya bisa memikirkan hal terburuk. Teringat saat-saat indah bersama Rita, tawa dan senyumnya, serta janji yang pernah ia ucapkan untuk selalu melindungi istrinya. Namun kini, perasaan bersalah menghantam keras. Dimas hanya bisa berdoa dalam hati, berharap agar Tuhan memberi kesempatan kedua.

Sementara itu, di ruang operasi, dokter memulai proses caesar darurat. Suasana begitu tegang. Pisau bedah dengan hati-hati membelah lapisan perut Rita, dan saat rahim terbuka, bayi yang masih sangat kecil muncul, berjuang untuk hidup. Dokter bedah mengangkat bayi itu dengan cepat. "Bayi berhasil dikeluarkan, tapi sangat prematur. Cepat siapkan inkubator di NICU," perintahnya.

Bayi mungil itu langsung dibawa oleh tim neonatal, masih dalam keadaan lemah. Mereka menyiapkan segala perlengkapan untuk mendukung pernapasan dan menjaga suhu tubuhnya. Di ruangan yang terpisah, Rita m
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status