Nasib Hazel Lukito sangat sial. Dia bukan hanya tidak disayangi oleh orang tuanya, juga dikhianati oleh mantan kekasihnya, ditindas oleh teman kerjanya, dan bahkan mesti menyantap mie instan tanpa bumbu. Siapa sangka setelah menikah kilat dengan suaminya yang miskin, Hazel yang dijuluki pembawa sial bagi orang tuanya malah disayangi oleh keluarga sang suami. Teman kerja yang mempersulit Hazel juga dipecat pada keesokan harinya. Saat Hazel kehabisan uang dan hanya bisa makan mie instan, dia pun menang hadiah 200 juta dari kode QR di kemasan mie instan. Saat kekasih dari mantan kekasih Hazel mentertawakannya miskin, suaminya malah mengendarai mobil edisi terbatas! Hazel bertanya kepada suaminya yang bernama Vince Anggara dengan bingung, “Bukannya kamu itu miskin? Kenapa kamu bisa mengendarai mobil semahal itu?” Vince menjawab, “Ini mobil sewaan.” Setelah itu, Hazel membaca sebuah berita tentang mobil mewah tersebut. [ Satu-satunya Mobil Edisi Terbatas di Dunia Ini Dimiliki Orang Terkaya di Kota Jaloria. ]
View More"Mas kawin 1 miliar? Aku nggak tahu!" sergah Karin. Ekspresinya menjadi muram begitu mendengar Hazel meminta mas kawin. Dia berpura-pura bodoh.Melihat respons Karin, Hazel berbicara dengan tegas, "Bu, Kimin sudah buat keributan di tempat kerjaku karena masalah mas kawin. Kamu malah bilang nggak tahu. Sekarang aku sangat malu di perusahaan. Selain itu, apa kamu tahu para netizen terus menghujatku?"Begitu mengungkit masalah ini, Hazel merasa sedih. Masalahnya, Karin tetap bergeming. Sudah jelas dia tidak peduli. Hazel tahu Karin sangat mengutamakan uang. Biarpun Hazel kehilangan pekerjaan dan dihina orang-orang, Karin juga tidak peduli.Hazel meneruskan ucapannya, "Uang 1 miliar itu bukan milik kita. Sekalipun kamu suka uang, kamu juga harus tahu batasan. Kalau kamu mengambil uang itu secara paksa, tindakanmu nggak bermoral dan juga melanggar hukum. Kamu nggak mau dipenjara karena uang ini, 'kan?"Karin mengabaikan poin penting dari perkataan Hazel. Dia hanya memperhatikan kalimat tera
Alasannya sangat sederhana. Vince memakai baju santai berwarna hitam yang tidak bermerek. Sudah jelas Vince bukan berasal dari keluarga kaya. Karin bertanya, "Kamu bekerja di pusat kota? Berapa gajimu sebulan? Apa kamu sudah beli rumah di pusat kota?"Vince mengernyit. Karin tidak mempersilakan tamu yang datang untuk duduk. Sebaliknya, dia malah mencari tahu gaji dan rumah Vince. Benar-benar keterlaluan!Hazel segera berkata, "Bu, Pak ... Vince itu tamu kita. Jangan tanya dia dulu. Biarkan dia masuk."Hazel yang memahami sifat ibunya berinisiatif menyuruh Vince masuk. Karin terus memperhatikan barang-barang yang dibawa Vince. Melihat hadiah yang dibawa Vince cukup banyak, Karin tidak mengusir Vince. Dia membiarkan Hazel membawa Vince masuk.Haris berbaring di sofa ruang tamu sambil bermain ponsel dengan serius. Dia juga memaki, "Sialan! Dasar rekan bodoh! Bisa-bisanya mereka nggak bergabung denganku!"Hazel merasa frustrasi saat melihat keluarganya. Apa daya, dia juga pernah mencoba un
Dalam perjalanan, mereka tidak berbicara lagi. Satu setengah jam kemudian, mobil Vince memasuki Jalan Denai di daerah pinggiran kota. Setelah mencari tempat untuk memarkir mobil, Vince dan Hazel pun turun dari mobil. Vince mengambil hadiah dari bagasi mobil."Biar aku bantu kamu bawa," ujar Hazel saat melihat Vince membawa begitu banyak barang.Vince menghindari Hazel dan menimpali, "Aku bisa membawa sendiri barang-barang ini. Kamu tunjukkan jalan saja."Hazel pun tidak memaksa lagi dan berjalan di depan. Vince berjalan sambil mengamati lingkungan di sekeliling. Ini adalah tempat pemukiman tua, tetapi di kedua sisi jalan dilengkapi toko-toko yang menjual sayuran dan kebutuhan sehari-hari. Hanya saja, kondisi lingkungannya agak buruk. Tempatnya sangat kotor dan tidak ada petugas keamanan. Bahkan, tiang listrik juga ditempel banyak kertas iklan.Vince melirik kertas-kertas iklan itu sekilas dan melihat ada orang yang mencari pria berkualitas. Saat Vince termenung, Hazel berbalik dan bert
Keluarga Anggara sangat mementingkan etika. Ini adalah pertama kalinya Vince bertemu dengan mertuanya. Kalau membeli bir murahan seperti ini, takutnya Vince akan dianggap menghina keluarga Hazel.Vince mengamati rak di minimarket sekilas. Jenis minuman beralkohol yang dijual di sini tidak banyak. Yang paling mahal hanya seharga 2 juta lebih. Bagi Vince, kualitas semua minuman beralkohol ini sangat buruk. Namun, setelah mempertimbangkan kondisi keluarga Hazel, Vince menyuruh staf minimarket untuk mengambil 2 botol bir seharga 2 juta lebih.Melihat harga minuman itu, Hazel segera menarik tangan Vince dan mengingatkan, "Bir ini terlalu mahal. Harganya 2 juta lebih. Kamu malah beli 2 botol."Vince mengambil botol bir dari tangan Hazel dan meletakkannya kembali ke rak. Dia membalas, "Ini pertama kalinya aku bertemu mertua. Hadiahnya nggak boleh terlalu murah."Hazel tahu pria sangat mementingkan harga diri mereka. Jadi, dia tidak berkomentar lagi. Kemudian, Vince juga mencari tahu barang ke
Hazel menghentikan langkahnya, lalu berbalik dan memandang Vince. Dia bertanya, "Apa kamu nggak menganggapku sebagai wanita jahat?"Hazel ingin mendengar jawaban Vince, tetapi sebenarnya dia juga takut. Vince menatap Hazel seraya menyahut, "Wanita jahat nggak akan membelaku saat melihatku ditindas."Hazel tersenyum. Namun, matanya berkaca-kaca. Dia terlihat kasihan. Hazel berucap, "Pak Vince, terima kasih karena kamu sudah memercayaiku."Vince tidak menanggapi perkataan Hazel. Sebenarnya, dia belum sepenuhnya memercayai Hazel. Hanya saja, Vince merasa Hazel bukan wanita jahat setelah menghabiskan waktu bersamanya belakangan ini. Tentu saja, Vince tidak percaya seleranya begitu buruk. Kitto dan lainnya terus membicarakan masalah Vince yang menikah dengan wanita matre.Vince berniat untuk membuktikan bahwa pilihannya tidak salah. Jadi, dia setuju untuk ikut Hazel pulang agar bisa memastikan kebenaran dari ucapan Hazel. Kebetulan Vince sudah menyelesaikan urusannya di perusahaan beberapa
"Pulang ke rumahmu?" tanya Vince dengan nada agak jengkel. Dia berniat bercerai dengan Hazel. Untuk apa berhubungan dengan keluarga wanita ini lagi?Ketika Vince hendak menolak, Hazel menjelaskan, "Ya, ada sesuatu yang belum kuberi tahu sampai sekarang. Aku akan memberitahumu semuanya hari ini. Duduklah."Vince kira-kira sudah tahu apa yang ingin dikatakan Hazel, tetapi dia tetap berjalan ke sofa. Dia duduk di ujung lain sofa untuk menjaga jarak dengan Hazel.Hazel juga duduk, lalu mulai bercerita, "Sebelum mengambil akta nikah denganmu, ibuku memperkenalkan seorang pria kepadaku. Ibuku merasa pria ini cukup mapan, bahkan bersedia memberi mahar sebesar 1 miliar. Itu sebabnya, ibuku terus memaksaku menikah dengannya.""Tapi, aku nggak bersedia dan menentang dengan keras. Sayangnya, ibuku nggak peduli pada pendapatku. Ini alasan aku mencari jodoh di internet supaya bisa nikah kilat. Tanpa diduga, ibuku malah menerima mahar itu dan menolak mengembalikannya sekarang. Makanya, pria itu data
Tuan Muda Keluarga Anggara yang bermartabat, pewaris Grup Anggara, sekaligus orang terkaya di Kota Jaloria, malah menikahi wanita yang menipu uang orang. Jika masalah ini tersebar, jangankan Vince, tetapi seluruh Keluarga Anggara juga akan malu.Vince tahu betapa seriusnya masalah ini, tetapi tetap bersikap tenang. Dia berkata, "Orang-orang belum tahu kami sudah mengambil akta nikah. Masalah ini seharusnya nggak akan berdampak buruk padaku."Vince telah membulatkan tekadnya untuk memutuskan hubungannya dengan Hazel. Kalau sampai orang-orang yang mengincar Keluarga Anggara mengetahui Vince menikahi wanita semacam ini, mereka pasti akan membuat kegemparan.Setelah berhubungan beberapa hari ini, Vince memang memiliki kesan baik terhadap Hazel. Namun, dia tidak bisa menoleransi penipuan seperti ini. Dia tidak bisa menerima dirinya memiliki istri yang tidak bermoral.Vince sudah menahan diri selama beberapa hari ini. Ini saatnya dia memperjelas semuanya kepada Hazel. Dia pun bangkit, lalu m
Semua staf menatap Hazel dengan tatapan aneh. Tidak mungkin Hazel bisa mengabaikan tatapan itu. Saat ini, dia merasa dirinya seperti badut."Hazel," panggil Chiara sambil membawa Hazel ke ruang pantri. Dia bertanya, "Apa yang sebenarnya terjadi? Kenapa pria itu tiba-tiba kemari dan meminta uang darimu?"Hazel menjawab dengan tidak berdaya, "Seharusnya karena ibuku nggak mau mengembalikan uang-uang itu, makanya dia datang membuat onar.""Apa? Kamu nggak menikah dengannya, tapi ibumu mengambil mahar pemberiannya? Ibumu ini memang nggak tahu malu!" ujar Chiara dengan terus terang.Hazel juga merasa kesal. Namun, Karin adalah ibu kandungnya sehingga Hazel tidak tega memakinya dan hanya bisa menahan emosinya."Kimin berjanji memberiku waktu 3 hari. Sabtu nanti, aku akan pulang dan meminta uang itu dari ibuku," ucap Hazel."Mau kutemani nggak?" tanya Chiara."Nggak perlu, aku bisa sendiri," balas Hazel. Dengan temperamen Chiara, wanita ini mungkin akan bertengkar dengan keluarganya jika mene
Maggie justru berharap masalah ini membesar. Dia menghampiri, lalu berkata dengan lantang, "Hazel, meskipun miskin, kamu harus punya harga diri. Jangan menipu uang orang. Tindakanmu ini hanya membuat kaum wanita malu."Bella menyeringai dan berucap, "Ya, cepat kembalikan uang itu kepadanya. Kalau nggak, bercerai saja dari suamimu dan menikah dengannya. Kulihat, kalian termasuk serasi kok."Hazel tahu kedua orang ini berniat jahat. Dia menahan amarahnya dan sama sekali tidak meladeni mereka. Kemudian, dia menoleh untuk berkata, "Aku harus kerja sekarang. Aku nggak punya waktu untuk berdebat denganmu. Beri aku 3 hari untuk membereskan masalah mahar. Dalam 3 hari ini, aku pasti akan mengembalikan uangmu.""Atas dasar apa aku memercayaimu?" tanya Kimin sambil mendongak.Hazel melirik ke sekeliling, lalu menegakkan tubuhnya dan menyahut dengan lantang, "Kamu boleh terus membuat onar di sini. Paling-paling, aku dipecat dan kamu nggak akan mendapat uangmu kembali."Hazel tentu tidak mengingin
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.