Share

Bab 38 - Marahan

Aruna menghapus air matanya. Kemudian ia mengatur nafas tenang dan tidak terbawa perasaan.

“Seperti apa yang Valda minta– ya, jangan ikut campur. Baiklah!” gumamnya.

Ia masuk ke kamar dan tidak mendapatkan keberadaan Valda. Mencarinya ke kamar mandi dan keruangan pakaian, tetap tidak ada.

“Kemana dia? Ngapain juga sih aku memikirkannya? Dia juga tidak ingin kalau aku tahu tentang apa yang terjadi pada dirinya!” batin Aruna tidak tenang.

Bagaimana pun mulut berbicara, tapi perasaan tidak bisa di bohongi. Ada rasa sedih dan khawatir.

Aruna hanya diam di dalam kamar sampai waktu menunjukkan pukul empat sore. Melihat cuaca cerah, ia berpikir untuk menikmati sore di bibir pantai. Akan sayang sekali jika keindahan pantai ia lewatkan begitu saja.

“Hmmm mungkin Valda akan kembali malam lagi!” gumamnya seraya keluar dari kamar dan berjalan menuju pantai.

Dari sisi lain, Defria, Delova dan juga Elisha kembali ke vill
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status