Share

Bab 18 - Usaha Delova

“Kau pergi saja sana kalau bicara hal itu terus!” ujar Valda.

“Ti–tidak ... aku mau minta makan,” jawab Delova. Ia berlalu ke dapur dan duduk di kursi makan.

Valda tidak bicara lagi dan mulai bergelut dengan alat masak. Ia fokus pada masakannya sementara Delova terus menatap pada pintu kamar Aruna yang tidak kunjung terbuka.

“Aku harus membuktikan kalau apa yang aku katakan itu benar!” batin Delova.

Beberapa saat menunggu, makanan selesai dan menyajikannya di meja. Delova melahapnya dengan cepat.

“Makan pelan-pelan!” ujar Valda.

“Dimana Aruna, kenapa dia tidak makan bersama kita?” tanya Delova.

“Kalau mau makan pasti dia keluar!” jawab Valda.

Delova mengernyit, timbul pertanyaan di kepalanya kenapa tidak perhatian seperti itu.

Sampai selesai makan, Aruna tidak keluar dari kamarnya. Delova memutuskan untuk pulang saja, pamit pada Valda yang fokus pada laptopnya.

“Jangan kebut-kebutan!” cetus Valda.

“Aku pembalap, tidak perlu meng
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status