Share

BAB 3: Malam Kelam

Author: Asayake
last update Last Updated: 2024-09-30 23:46:08

Di sisi lain, Sarah menutup mulutnya dalam bekapan kuat.

Meski tengah rapat penting di perusahaan pangan Star-X, wanita itu berlari kencang kala mendapat kabar sang putra.

Bahkan, wanita bertangan besi di dunia bisnis itu, masih menyembunyikan suara tangisannya di tengah kesunyian ruangan tempat putranya kini terbaring diranjang rumah sakit dengan alat-alat medis yang terpasang.

Dokter mengatakan jika guncangan keras yang dialami Noah, putranya, telah membuatnya gegar otak, dan salah satu kakinya patah.

“Noah, bagaimana bisa kau mengalami peristiwa ini Nak?” bisik Sarah meratapi keadaan putranya.

Hati ibu mana yang tidak hancur jika putranya yang beberapa jam lalu sehat, kini terbaring tidak sadarkan diri?

Sarah meninggalkan ruangan Noah begitu melihat ayah mertuanya tengah berbicara dengan dua orang polisi yang memberikan keterangan setelah memeriksa kejadian kecelakaan dan melihat hasil medis Noah.

Polisi mengatakan jika dalam kasus ini, Noah sepenuhnya salah karena berkendara dalam keadaan mabuk dengan kadar alcohol yang tinggi, membawa mobil melewati batas kecepatan.

Sementara, seseorang yang telah Noah tabrak berada dalam keadaan yang jauh lebih parah.

Setelah memberikan sedikit keterangan akhirnya polisi itu pergi dan mereka akan kembali datang untuk melanjutkan kasus setelah Noah sadar dan sembuh.

Sarah mengusap wajahnya dengan kasar, wanita itu bergerak gelisah karena Noah tidak kunjung sadarkan diri.

“Kita harus melihat kondisi korban,” ucap Matteo dengan napas yang berat.

“Mengapa harus kita? Gunakan saja juru bicara dan beri uang konpensasi,” jawab Sarah menyederhakan masalah yang rumit.

Wajah Matteo mengeras tidak menyembunyikan ketidak sukaannya atas jawaban Sarah. “Jaga kata-katamu Sarah. Anakmu telah membuat masalah yang serius dan mengancam nyawa seseorang atas kebodohannya, kau pikir ini bisa selesai dengan uang?”

Bibir Sarah terkatup rapat, dia tidak dapat menyangkal ucapan mertuanya yang sepenuhnya benar. Meski Sarah akan tetap memihak putranya yang salah, tapi untuk kali ini lebih baik Sarah mengalah dan mengikuti keputusan Matteo.

Dengan terpaksa akhirnya Sarah mengikuti Matteo pergi menemui korban yang telah ditabrak Noah.

Ketika sampai di depan ruangan korban yang telah Noah tabrak, Matteo  melihat seorang perempuan yang kini tengah berdiri.

Ya, Evelyn tengah berusaha meredakan tangisannya saat ini.

Daniel sempat henti jantung.

Untungnya, defibrillator cepat digunakan.

Sekarang, ia kembali berusaha tegar.

Setidaknya, agar Daniel tak bersedih atau menyalahkan dirinya sendiri bila melihat Evelyn terus menangis.

Beberapa kali Evelyn mengusap dadanya dengan penuh tekanan agar sakit dan kesedihannya sedikit mereda, dia tidak berhenti merapalkan do’a agar Daniel bisa melewati peristiwa ini dengan tabah.

Dari balik jendela besar, Matteo dapat melihat seorang laki-laki terbaring separuh wajah yang terperban dan seluruh dada yang terbalut kain.

Matteo meringis sedih menyadari jika ternyata, keadaan lelaki yang telah cucunya tarbak jauh lebih parah dari apa yang telah dia dengar.

Matteo tidak dapat membayangkan, hukuman apa yang akan Noah terima jika korban kecelakaan menuntut atas kelalaian yang telah Noah lakukan?

Kejadian ini tidak hanya akan menjadi pukulan berat untuk keluarga Matteo, namun juga akan berpengaruh pada kondisi perusahaan yang namanya tercoreng oleh tindakan bodoh Noah.

“Nona,” panggil Matteo penuh kehat-hatian.

Evelyn berbalik dengan mata sebab, wanita itu mengangkat wajahnya melihat Matteo dan Sarah bergantian. “Anda berdua siapa?” tanya Evelyn serak.

“Saya kakek dari pemuda yang tidak sengaja menabrak keluarga Anda,” ucap Matteo.

Evelyn menarik napasnya dengan berat, wanita itu berdiri dalam ketegangan tidak dapat menahan amarahnya begitu tahu jika dua orang yang kini berdiri dihadapannya adalah keluarga pelaku penabrakan.

“Tidak sengaja?” Evelyn tersenyum sinis. “Saya melihat dengan mata kepala saya sendiri, orang itu menerobos rambu lalu lintas dan berkendara dalam keadaan mabuk. Dengan mudahnya Anda bilang itu tidak sengaja?” tanya Evelyn dengan suara bergetar menahan kemarahan yang meluap didalam dada.

Matteo tertunduk malu, dia tidak memiliki kata apapun untuk dijadikan pembenaran karena Noah memang telah salah.

“Saya minta maaf Nona,” jawab Matteo penuh sesal.

“Permintaan maaf Anda tidak akan mengurangi sakit yang kini harus diderita suami saya Tuan.”

“Putraku juga sedang kritis. Siapapun tidak ada yang menginginkan kejadian buruk ini terjadi,” sahut Sarah dengan penuh tekanan.

Wanita itu tampak tidak suka jika putranya terus dipojokkan.

Tangan Evelyn terkepal kuat. “Jika putra Anda tidak berkendara dalam keadaan mabuk, ini semua tidak akan terjadi! Saya tidak peduli jika dia kecelakaan sendirian karena perbuatan buruknya yang tidak tahu aturan, tapi kelakuan putra Anda sudah mencelakai suami saya! Apa Anda tidak sadar itu?” geram Evelyn menatap tajam Sarah.

Matteo menarik mundur Sarah untuk tidak membuat pembelaan apapun, seharusnya Sarah ikut meminta maaf dibandingkan dengan berdebat.

“Nona, izinkan saya masuk untuk menemui suami Anda,” pinta Matteo dengan suara yang lembut.

Evelyn mengangguk tanpa suara.

Dengan kasar dia menghapus air matanya yang sempat terjatuh. Evelyn berusaha untuk tetap tenang, ini bukan waktu yang tepat untuknya menghabiskan energy untuk kemarahan.

Matteo melangkah masuk ke dalam ruangan Daniel dengan perasaan was-was.

Sementara Sarah yang sedikit kesal dengan ucapan Evelyn memilih berdiri diluar dan memperhatikan dari kejauhan.

Matteo kini berdiri di sisi ranjang Daniel berada.

Pria paruh baya itu tertunduk malu dan semakin merasa bersalah.

Jujur, Matteo tidak tahu hal terbaik apa yang kini harus dia lakukan untuk menebus kesalahan yang telah dibuat Noah sekarang.

Hati Matteo telah terpukul, dia sangat kecewa dan marah terhadap cucunya yang telah membuat kesalahan hingga membuat seseorang terluka begitu parah seperti ini.

Matteo sangat menyayangi cucunya dan mengkhawatirkan keadaannya, namun untuk kali ini sepertinya Matteo tidak akan membela Noah sedikitpun. Noah harus bertanggung jawab dan menerima konsekuensi dari perbuatannya yang fatal.

Matteo menarik napasnya dalam-dalam, pria tua itu langsung membungkuk dihadapan Daniel. “Saya kakek dari orang yang telah menabrak Anda. Sekarang keadaan cucu saya sedang kritis, karena itu izinkan saya untuk meminta maaf kepada Anda, Tuan Daniel. Saya sangat menyesal dan menyayangkan apa yang tela terjadi, maafkan saya,” ucap Matteo dengan serius dan tulus.

Bulu mata Daniel berkedip pelan, pria itu memandangi Evelyn yang kini berdiri dalam ketegangan.

Pandangan Daniel berpindah pada Matteo yang kini masih membungkuk meminta maaf untuk menggantikan cucunya. Melihat peragai Matteo yang sopan, entah mengapa Daniel tidak dapat marah apalagi menyalahkan apa yang terjadi meski dia tahu bahwa penabrak itu telah melakukan kesalahan.

“Cucu Anda, sudah menikah?” bisik Daniel dengan penuh perjuangan.

Wajah Matteo terangkat menatap Daniel dengan ekspresi bingung, Matteo tidak mengerti mengapa Daniel tiba-tiba bertanya sesuatu yang terdengar konyol.

“Noah baru berusia dua puluh tujuh tahun, dia belum menikah,” jawab Matteo.

Daniel menarik napas dalam, bola matanya bergerak pelan mencari-cari keberadaan Evelyn. “Cucu Anda harus bertanggung jawab, karena dia saya kehilangan kesempatan untuk menjadi ayah dari bayi yang dikandung isteri saya.”

Evelyn tercekat kaget.

Dia tidak mengerti mengapa Daniel sampai berbicara sejauh itu?

Pupil mata Evelyn gemetar, berpandangan dengan Daniel yang menatapnya dengan putus asa, menyiratkan bahwa Daniel telah menyerah dan tidak bisa bertahan lebih lama lagi untuk menanggung sakit yang kini harus dilalui.

Evelyn menggeleng dengan berat, memohon kepada Daniel untuk tidak membicarakan sesuatu yang semakin menghancurkan hatinya. Evelyn tidak akan pernah siap untuk mendengarnya.

Matteo tertunduk, dengan tegas dia menjawab, “Akan saya pastikan, jika cucu saya akan bertanggung jawab penuh atas kesalahan yang telah diperbuatnya.”

“Berjanjilah kepada saya. Nikahkah cucu Anda dengan isteri saya. Anak saya harus memiliki seorang ayah, dan Evelyn tidak boleh sendirian, dia harus tetap bahagia meski saya sudah tidak ada disisinya lagi,” bisik Daniel dengan suara yang semakin sulit didengar.

Deg!

Evelyn tertegun mendengar permintaan Daniel yang tidak terduga. Dengan langkah tergesa, ia mendekati ranjang. “Apa maksudmu Daniel? Kenapa kau berbicara seperti itu?"

Comments (2)
goodnovel comment avatar
Casmuroh Casmuroh
wua....sedih banget sih...........
goodnovel comment avatar
Silent Heart
Bacanya sambil tahan nafas.
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Suami Wasiat dari Suamiku   BAB 4: Keputusan

    “Apa maksudmu Daniel? Kenapa kau berbicara seperti itu? Kau tidak akan pergi meninggalkanku, kan?”Di sisi lain, Matteo menutup mulutnya terjebak dalam kekalutan. Pria tua itu kesulitan untuk mengiyakan permintaan Daniel. Tapi di sisi lain, keadaan yang genting ini membuatnya tidak dapat menolak. “Berjanjilah,” bisik Daniel kembali meminta. Matteo membuang napasnya dengan berat, dia kembali melihat Daniel. “Saya berjanji Tuan, saya akan menikahkan cucu saya dengan isteri Anda. Bertanggung jawab untuk menjaga dan membahagiakan mereka,” ucap Matteo menyetujui permintaan Daniel. Evelyn menggeleng keras. “Aku tidak akan menikah dengan siapapun, hanya kau yang akan menjadi suamiku selamanya! Kau bilang kau mencintaiku, tapi mengapa kau menyerahkan aku kepada orang lain? Aku mohon bertahanlah Daniel, kita akan melewati ini semua bersama-sama,” rintih Evelyn menangis penuh permohonan. Pupil mata Daniel bergetar tidak dapat menahan tangisan sedihnya. Daniel tidak mampu mengiyakan pe

    Last Updated : 2024-10-01
  • Suami Wasiat dari Suamiku   BAB 5: Daniel

    “Turunkan setiap berita yang membahas kecelakaan semalam. Jangan menyisakannya sedikitpun, hapus semua wajah Noah dari seluruh media, jangan memberikan public celah untuk melihat mengetahui wajah Noah dan mengetahui lebih lanjut masalah ini,” perintah Matteo pada assistantnya. “Baik Pak,” jawab Athur. “Satu lagi, jangan biarkan siapapun menemui Noah, terutama wanita itu.” Athur mengangguk paham, orang yang dimaksud oleh Matteo adalah Milia, kekasih Noah yang telah kembali dari luar negeri beberapa hari yang lalu. Matteo sangat membenci Milia, terutama keluarnganya yang saat ini sedang mengalami kesulitan financial dan memiliki skandal penggelapan pajak. “Bagaimana dengan proses pemakaman korban?” “Sekarang tengah berlangsung.” Matteo menyandarkan bahunya pada sandaran kursi, melepas lelah yang mendera, lelaki paruh baya itu memejamkan matanya mencoba untuk tidur sejenak. Sejak semalam Matteo tidak dapat tidur, berulang kali Matteo memikirkan, keputusan terbaik apa yang harus d

    Last Updated : 2024-10-17
  • Suami Wasiat dari Suamiku   BAB 6: Hilang Ingatan

    Di sisi lain, jemari Noah bergerak pelan diatas permukaan ranjang, pria itu mulai mulai memberikan respon saat seorang doker memanggil namanya dan mengajak berbicara ditengah terapi yang membantu merangsang indranya. Tiga hari sudah Noah mengalami koma, kini akhirnya mulai menunjukan tanda-tanda membaik dan stabil. Matteo dan Sarah yang sejak lama menunggu diluar ruangan terlihat cemas, berharap jika Noah akan segera sadar dari komanya. Dengan penuh perjuangan dan ditunjang alat-alat medis, akhirnya Noah mulai membuka matanya. “Noah Sylvester, Anda bisa mendengar dan melihat saya?” tanya dokter. Telinga Noah berdengung sakit, bulu matanya berkedip pelan, beberapa kali penglihatannya berkabut dan membutuhkan waktu untuk memproses cahaya yang ada disekitarnya. “Noah Sylvester, Anda bisa melihat saya?” tanya dokter lagi. Noah terdiam mengabaikan dokter yang terus mengajaknya berbicara. Noah kebingungan, tidak tahu harus berbicara apa, dia tidak memahami situasi apa yang kini teng

    Last Updated : 2024-10-17
  • Suami Wasiat dari Suamiku   BAB 7: Tawaran Pernikahan

    Hembusan angin terdengar dibalik jendela, salju turun dibawah langit yang cerah.Evelyn membelit lehernya dengan syal, hari ini dia ingin berkunjung ke makam Daniel untuk meredakan kerindukan yang sudah bertumpuk didalam dada.Evelyn berharap, dengan berkunjung ke makam Daniel, dia mendapatkan sedikit kekuatan untuk bisa bangkit dan memulai hari-hari barunya dengan penuh keikhlasan. Evelyn tidak bisa selamanya duduk dalam keterpurukan dengan kondisi kehamilan yang akan membesar, merepotkan rekan kerjanya yang selalu datang setiap hari untuk memastikan kesehatan, juga merepotkan kepala panti asuhan yang selalu membawa makanan.Baru saja Evelyn membuka pintu hendak keluar, dia langsung menghadap seorang pria berpakaian formal tengah berdiri didepan pintu apartementnya. “Selamat pagi Nyonya. Saya Athur, assistant pribadi tuan Matteo, beliau ingin berbicara dengan Anda sekarang.”Evelyn mendegus kesal, nada bicara Athur terdengar seperti memerintah dibandingkan dengan meminta. “Tidak ad

    Last Updated : 2024-10-17
  • Suami Wasiat dari Suamiku   BAB 8: Sepakat

    Sorot mata Matteo berubah tajam mendengar penolakan Evelyn. “Apa kau lupa jika pernikahan ini adalah wasiat dari suamimu? Ini bukan semata-mata keinginanku saja.” “Saya tidak sudi menikah dengan laki-laki yang telah membunuh suami saya!” Matteo meneguk tehnya sebelum kembali melanjutkan pembicaraan. “Sekarang Noah amnesia dan dia tidak mengingat apapun yang terjadi, termasuk kesalahan yang telah diperbuatnya. Ini adalah moment yang tepat untuk melangsungkan pernikahan kalian.” “Saya tidak akan menikah dengan Noah, Tuan Matteo Sylvester!” jawab Evelyn berteriak frustasi. “Persetan dengan wasiat. Saya ingin Noah bertanggung jawab dengan mendekam dipenjara, bukan menjadi menjadi suami pengganti saya! Apalagi menjadi ayah untuk anak dalam kandungan saya, saya tidak sudi!” “Nona Evelyn,” panggil Matteo dengan suara yang kian tenang, berbanding balik dengan sorot matanya yang tajam menusuk, “aku bukan seseorang yang ingkar dengan janjiku.” Gigi Evelyn mengetat, tatapan Matteo berhasil

    Last Updated : 2024-10-17
  • Suami Wasiat dari Suamiku   BAB 9: Sah Menikah

    Evelyn duduk lemas, beberapa kali dia mengatur napasnya yang semakin sesak kesulitan mengendalikan emosi didalam dada. Dia marah, benci, sekaligus malu dengan dirinya sendiri yang tidak cukup kuat untuk menuntut keadilan atas kematian suami yang dicintainya.Evelyn masih tidak habis pikir, segala hal yang dia alami saat ini masih terasa seperti mimpi panjang untuknya. Baru tiga hari dia ditinggal Daniel sampai belum sempat mengurus setiap persoalan data kependudukannya, dengan cepatnya kini Evelyn telah menjadi isteri orang lain.“Aku tidak hanya tidak mampu menuntut keadilan untukmu Daniel, aku juga telah mengkhianatimu,” lirih Evelyn dengan suara bergetar.Evelyn telah menikah dengan seorang lelaki yang sama sekali belum pernah dilihatnya. Pernikahan mereka dilakukan tanpa ada ucapan janji di altar, tanpa ada pendeta yang bersaksi, namun dengan kekuasan Matteo, pernikahan itu tercatat secara sah dalam catatan negara.Evelyn telah sah menjadi isteri Noah Sylvester.Apakah keputusanny

    Last Updated : 2024-11-01
  • Suami Wasiat dari Suamiku   BAB 10: Intimidasi

    Keringat dingin membasahi wajah Noah, tangannya gemetar kesulitan mengendalikan kepanikan yang telah berhasil menakutinya. Beberapa kali Noah membuka buku pernikahannya sekadar memastikan keasliannya. Semakin sering Noah melihatnya, kepalanya mulai pusing dan suhu tubuhnya meningkat. Belum cukup menerima kenyaaan bahwa dia hilang ingatan dan ayahnya telah meninggal, kini Noah juga harus menghadapi kenyataan bahwa ternyata dia telah menikah, memiliki seorang iseri yang tengah mengandung. Noah mengusap wajahnya dengan kasar, pria itu berusaha keras mengingat kapan dirinya menikah? “Mengapa aku melupakan hal-hal penting yang terjadi dalam hidupku?” Noah mengerang frustasi. Apa yang harus Noah lakukan kedepannya? Dia masih terjebak dalam memorinya yang berusia tujuh belas tahun, sangat sulit untuknya menerima kenyataan bahwa kini telah menikah dan sebentar lagi akan menjadi seorang ayah. *** “Mengapa Ayah tidak mendiskusikan hal ini padaku? Aku ibunya Noah! Aku juga berhak untuk

    Last Updated : 2024-11-02
  • Suami Wasiat dari Suamiku   BAB 11: Pertemuan

    “Bagaimana perasaan Anda sekarang?” tanya dokter yang membantu memeriksa kembali keadaan Noah sebelum kepulangannya hari ini. “Saya merasa lebih baik sekarang, terima kasih atas bantuan Anda selama beberapa hari ini,” jawab Noah. “Itu sudah menjadi kewajiban saya.” Beberapa hari menjalani perawatan dan terapi, keadaan Noah berangsur membaik meski terkadang dia kesulitan tidur menjelang malam karena sakit yang menimbulkan demam. Dalam demam itu, samar-samar sebuah bayangan yang menyilaukan selalu datang begitu nyata, suara tangisan peremuan asing ikut terdengar bergema ditelinga dan menggemuruhkan dada. Setiap kali mimpi itu datang, Noah akan gelisah dan membutuhkan obat penenang. Noah sudah berusaha keras memahami arti dari mimpi sama yang datang disetiap malamnya, beberapa kali dia bertanya kepada ibu dan kakeknya mengenai kecelakaan yang dia alami. Namun, keduanya secara kompak mengatakan jika Noah mengalami kecelaan tunggal dibawah garasi perusahaan karena mobil yang dia kend

    Last Updated : 2024-11-02

Latest chapter

  • Suami Wasiat dari Suamiku   Chapter 52

    “A a-apa?!” lengkingan teriak Noah yang gagap terdengar cukup keras. “Kenapa kau terkejut?” tanya Evelyn, tidak mengerti dengan reaksi berlebihan Noah yang diuar dugaan.Noah terperangah sampai tidak bisa berkata-kata mendengar respon biasa Evelyn dan ekspresi diwajahnya yang datar. Keduanya saling berhadapan, terjebak dalam diam mematung, ditemani suara mesing pengering yang masih berputar-putar. Di ruangan sempit itu, Noah dan Evelyn hanya bisa saling memandang dengan perasaan yang saling bertolak belakang. Saling tidak mengerti jalan pikiran pasangan mereka masing-masing.Jantung Noah berdebar hebat sampai tangannya gemetar, darah di nadinya memanas dan tubuhnya merinding tidak karuan, dia terkejut hebat sampai membuatnya berpikir bahwa dia berhalusinasi! Evelyn tidak tahu seberapa besar Noah mendambakan sebuah pengakuan cinta darinya.Logika Noah tahu bahwa Evelyn telah menjadi miliknya sejak dia telah kembali dan menjadi isterinya. Namun hati terdalam Noah tahu, apa yang di s

  • Suami Wasiat dari Suamiku   Chapter 51

    “Meski aku baru mengetahui pernikahan kalian setelah Eve memutuskan berpisah sementara denganmu, bukan berarti aku tidak tahu semua hal yang telah Eve lalui setelah kepergian suaminya,” ucap Dominiq dengan serius.Tangan Noah saling bertautan, sepasang matanya terlukis bayangan cahaya kobaran api yang menyala dan membawa kehangatan dipermukaan kulitnya. Semua orang sedang tidur dan beristirahat sebelum melakukan perjalanan pulang menuju ibukota, menyisakan Noah dan Dominiq yang perlu melanjutkan percakapan yang belum selesai mereka bahas.“Meski kepergian suami pertama Eve karena sebuah kecelakaan, namun kepergian bayi dalam kandungannya adalah kelalaianmu. Kau telah gagal melakukan peranmu sebagai suami, kau gagal menjaganya.”Noah tidak menjawab, semua yang Dominiq katakan tidak berusaha Noah sanggah untuk membela diri. Dia mengakui kesalahannya, dan kini dia telah belajar dari kesalahannya.Dominiq meneguk segelas anggur sampai gelas kosong, tidak berapa lama dia akhirnya kembali

  • Suami Wasiat dari Suamiku   Chapter 50

    Tangan Noah terkepal kuat menggenggam kemarahan. Dia tidak setuju dengan pernyataan Sarah.Sekalipun mereka sering bertengkar dan berbeda pendapat, hingga Noah menentang banyak hal yang Sarah inginkan. Hal itu, sama sekali tidak pernah merubah seberapa besar kasih sayang Noah pada ibunya.Noah hanya membenci beberapa prilaku Sarah, bukan diri Sarah yang seutuhnya.Sarah tetaplah seorang ibu bagi Noah. Bahkan ketika Evelyn pergi setelah keguguran dan Noah sedang berada dalam penantian. Noah menjadi orang pertama yang merawat Sarah dikala dia sakit, menemaninya di rumah sakit, Noah selalu membantu mengerjakan pekerjaan yang tidak bisa Sarah selesaikan, Noah masih merayakan hari ulang tahunnya, Noah masih tetap melindunginya setiap kali ada orang yang berbicara buruk tentangnya.Apa itu belum cukup bagi Sarah?Apalagi yang Sarah tuntut darinya? Apakah itu semua belum cukup membuktikan bahwa Noah akan tetap menjadi anak yang Sarah andalkan?Selama ini Noah telah banyak bersabar untuk ibu

  • Suami Wasiat dari Suamiku   Chapter 49

    Napas Evelyn tertahan didada, terkejut oleh pengakuan yang tidak terduga Noah. “Kau terkena luka bakar? Kenapa bisa? Kenapa tidak mengatakannya padaku semalam?” ucap Evelyn dengan rentetan pertanyaannya yang beruntun.Noah menekan bibirnya dengan gigitan menahan senyuman malu. Sangat menyenangkan bisa mendengar Evelyn panik karena mengkhawatirkannya.“Punggungku memar,” jawab Noah segera kembali duduk dan menarik lepas kaus hitam yang dia gunakan, menunjukan memar yang menghitam lebih luas dari jengkalan tangan dan goresan memanjang.Tubuh Evelyn menegang terkejut. “Kau jatuh dari kuda?”Wajah Noah bersemu malu, gengsi untuknya bercerita bahwa dia sempat terlempar karena serudukan babi hutan, rasa-rasanya tidak begitu keren untuk didengar. “Begitulah,” jawabnya berdusta.Evelyn bergeser menghadap punggung Noah. “Ini tidak cedera kan Noah?” tanya Evelyn meraba hati-hati permukaan bahu Noah dan merasakan struktur tulangnya untuk memastikan keberadaannya yang masih berada di tempat, de

  • Suami Wasiat dari Suamiku   Chapter 48

    Sayup-sayup suara gemercik air terdengar, Evelyn bergerak dibawah selimutnya, dia terbangun dari tidur lelapnya sekadar melihat pintu kamar mandi yang sedikit terbuka dan membawa cahaya.Pandangan Evelyn berpindah ke jam di atas nakas yang sudah menunjukan pukul tiga dinihari.Apakah Noah telah pulang?Karena sepanjang malam tidak kunjung pulang, Evelyn pikir Noah akan pergi menginap bersama Michaelin. Dengan kedipan mata yang berat, Evelyn kembali memjamkan mata dan tidur.Sementara itu, Noah yang sudah kembali pulang dan membersihkan diri, kini dia berdiri di depan cermin tengah mengeringkan rambutnya.Perjalanan berburu berlangsung lebih lama dari apa yang direncanakan, cuaca yang sempat berkabut setelah hujan turun membuat penerbangan pulang harus diundur.Sambil menunggu cuaca membaik, Noah mengistirahatkan kakinya yang lelah berkeliaran seharian di tengah hutan. Dia duduk ditenda, berbicang santai sambil makan malam bersama dengan orang-orang.Meski melelahkan sampai membuat ba

  • Suami Wasiat dari Suamiku   Chapter 47

    Awan semakin mendung berselimut langit yang mulai gelap, dua jam yang lalu rombongan telah kembali ke kamp dan berkumpul untuk beristirahat, menikmati makanan yang disediakan secara khusus oleh Vernon.Suara hujan deras yang turun terdengar di atap tenda, lampu-lampu di villa telah menyala, setumpuk kayu bakar menghangatkan keadaan tenda udara malam yang dingin.Dominiq menyandarkan bahunya ke sandaran kursi kayu. Sambil menikmati segelas kopi local, matanya beberapa kali dia melihat ke arah hutan, menanti kepulangan Michaelin dan Noah yang tidak kunjung terlihat. Dominiq sudah tahu perburuan hari ini bukan sesuatu yang biasa, ditengah hutan Noah akan mendapat mendapatkan ujian untuk mengukur seberapa kuat mental dan seberapa dalam kesabarannya menghadapi halangan yang dilakukan Frederick dan Michaelin.Dominiq perlu menguji kematangan cara berpikir Noah dan pengendalian pikiran dalam memecahkan suatu masalah.Bagi Dominiq, tidak menjadi masalah jika memang Sarah tidak dapat menerim

  • Suami Wasiat dari Suamiku   Chapter 46

    Tiga ekor anjing berburu berlarian mengikuti kuda yang memasuki wilayah hutan, terdengar suara senjata meletup diudara, burung-burung berterbangan di langit meninggalkan sarangnya, menghindari peluru yang akan menyasar mereka.Pemburuan sudah berlangsung lebih dari dua jam, menyusuri jalanan setepak, melewati aliran sungai dan tebing curam, memasuki kedalaman hutan yang luas.Semakin jauh rombongan memasuki hutan, kesabaran Noah semakin diuji.Semangat Noah terbakar menjadi segumpal kemarahan yang sangat sulit untuk dia ungkapkan, pria itu tidak diberi kesempatan untuk mendapatkan apapun, sekalinya mendapat sasaran, Frederick akan melepaskan tembakan yang membuat buruannya berlari menjauh.Terlepas dari sikap menyebalkan semua orang, Harus Noah akui, sangat sulit melawan Frederick dalam berburu, dan lebih sulit lagi melawan Michaelin. Michaelin memiliki akurasi yang sangat sempurna pada setiap buruannya, setiap peluru, setiap pisau yang dia lembar selalu tepat mengenai sasaran. Tidak

  • Suami Wasiat dari Suamiku   Chapter 45

    Perjalanan ke hutan kota Andreas berlangsung cepat, rombongan mendarat sebuah daratan luas, di sana terdapat sebuah villa kayu sederhana berlantai dua. Semua orang langsung bersiap-siap dengan tugas masing-masing, sementara Noah baru bergabung dalam kelompok pemburuan tampak canggung dan hanya bisa diam kebingungan tidak mendapatkan tugas apapun, pria itu perlu mencari-cari celah siapa yang membutuhkan bantuannya agar dia terlihat bisa bekerja.Michalein sibuk memilah pisau yang harus dibawa, Frederick berbicara dengan dua orang pekerja yang membawakan kuda, Zara membangun tenda untuk memasak, sementara Vernon dan Dominiq menikmati segelas kopi dan cerutu di bawah pohon rindang.Vernon beranjak dari tempat duduknya begitu melihat teman lamanya yang menjadi tukang kayu datang. “Temani ayahku bicara,” titah Vernon menepuk bahu Noah sebelum menyambut kedatangan teman lamanya dengan akrab.Noah menelan salivanya dengan kesulitan, kakinya bergerak begitu berat menghampiri Dominiq. Saat

  • Suami Wasiat dari Suamiku   Chapter 44

    Dentingan bel terdengar beberapa kali, dengan cepat Evelyn menuruni anak tangga dan melihat layar dipintu, melihat kedatangan Sarah.Ini untuk pertama kalinya Evelyn melihat wajah Sarah lagi setelah sekian lama tidak bertemu.Baru saja Evelyn berencana pergi menemui Sarah secara pribadi, secara tidak terduga Sarah datang sendiri ke rumah. Ini situasi yang tidak cukup menguntungkan untuk Evelyn.Tidak kunjung mendapatkan jawaban, Sarah menekan bel lagi beberapa kali, menunjukan sifatnya yang tidak sabarannya tidak berubah.Evelyn mengatur napasnya beberapa kali, mengumpulkan banyak kekuatan untuk membuka pintu dan menyambut kedatangan Sarah.Begitu pintu terbuka, wajah cemas Sarah berubah menjadi dingin dan tidak bersahabat karena harus kembali melihat sosok wanita yang dibencinya.Keduanya terjebak dalam ketegangan, saling berdiam diri tanpa ada yang berniat memulai percakapan. Evelyn tidak tahu harus menyapa seperti apa, mengingat seberapa besar kebencian Sarah kepada dirinya. Masih

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status