Share

Kepergok!

Penulis: Say_the name
last update Terakhir Diperbarui: 2023-06-20 21:08:25

"Cari tempat lain saja," bisik Rintik di telinga Langit. Membuat pria itu kembali merasa heran.

Rintik menunjuk dengan dagunya ke salah satu sudut. Langit mengikuti arah pandang yang ditunjuk oleh wanitanya itu.

"Daripada terjadi sesuatu yang tidak diinginkan. Lebih baik kita hindari saja dan cari tempat lain," usul Rintik.

Langit meminta maaf pada salah satu pegawai dan mengatakan mereka akan datang lain kali.

Sebelum meninggalkan tempat itu, Langit menoleh lagi ke arah yang ditunjuk Rintik. Terlihat Margaret dan juga Iren tengah sibuk memilih pakaian. 'Benar. Jika tetap memaksakan, tidak akan baik untuk Rintik,' batin Langit.

***

"Jadi, mau kemana kita?" tanya Langit pada Rintik ketika mereka sudah berada di mobil. "Kamu punya toko langganan yang ingin kamu kunjungi mungkin," lanjutnya.

"Apa kamu tidak masalah?" tanya Rintik. Ia hanya menatap Langit sesaat, lalu mengalihkan pandangannya ke arah depan. Ia terlihat menghindari kontak mata dengan tunangannya itu.

"Tidak, aku tidak ak
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Suami Tukar Tambah   Tatapan Aneh

    “Tunggu, apa maksudnya?" taya Reka menuntut jawaban. Ia memandang pada Langit dan juga Rintik secara bergantian.“Seperti apa yang kamu pikirkan saat ini,” jawab Rintik malas. Ia langsung mengalihkan pandangannya dari Reka. Langit melingkarkan tangannya di pinggang Rintik. Meski wanita itu merasa sedikit kaget karena Langit yang tiba-tiba menarik tubuhnya ke dalam dekapan pria itu. “Kami akan segera menikah,” ucap Langit pada Reka.Netra Reka membola. Refleks ia juga menutup mulutnya karena tak percaya dengan apa yang baru saja di dengarnya. ‘Mereka akan menikah?’ ulangnya dalam hati.“I- ini tidak mungkin. Kalian membohongiku kan? Pria yang kamu katakan melamarmu waktu itu adalah Langit? Kalian sengaja melakukan ini padaku. Benar kan?”“Ya. Semua terjadi begitu saja. Dan tidak ada unsur kesengajaan, ” ucap Rintik dengan nada sinis. Lengan Langit masih melingkar di pinggangnya.“Tapi, Rin. Ini sungguh tidak masuk akal. Bagaimana bisa–?“Apanya yang tidak masuk akal? Di bagian mananya

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-21
  • Suami Tukar Tambah   Kembali Menjadi Pusat Perhatian

    Pandangan Angel belum lepas dari para karyawan yang sedang menikmati santap siang. Tapi Rintik memaksa Angel untuk segera menyelesaikan pesanannya kemudian duduk di kursi yang kosong.“Apa kamu melakukan kesalahan?” tanya Angel pada sahabatnya itu serambi menikmati makan siangnya.Rintik menggelengkan kepalanya pelan. Ia sendiri juga tidak mengerti kenapa ia mendapatkan tatapan aneh dari para karyawan lain.“Apa ini ulah wanita itu?” tanya Angel.Sesaat Rintik mengerutkan keningnya mendengar kata wanita itu. Kemudian ia kembali menggeleng kan kepalanya. Kemudian berucap, “Entahlah. Bukankah ia belum masuk kantor?”“Memang. Tapi siapa tahu. Kamu sendiri paham betul seperti apa wanita itu,” ucap Angel. Kemudian menyuapkan satu sendok soto yang dipesannya. Begitu juga Rintik, ia mulai menikmati makanan yang sudah dipesan.Tak lama, Langit datang menghampiri mereka berdua. Ia pun duduk di samping Rintik. Senyum ramah terukir di bibir pria itu.Rintik kembali merasa menjadi pusat perhatian

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-21
  • Suami Tukar Tambah   Khawatir

    Dengan wajah yang berbinar, Iren berjalan memasuki lobby perusahaan. Langkahnya yang angkuh membuat beberapa orang yang dijumpainya di lobby menatap sinis ke arahnya.Sebutan pelakor masih tetap menempel pada dirinya. Meskipun ia kini sudah menjadi istri dari Arsareka. Karena caranya mendapatkan pria itu adalah dengan cara merebut Reka dari istrinya, Rintik.Gayanya yang semakin angkuh dan sombong, membuat hampir sebagian karyawan tidak menyukainya. Terlebih lagi ia adalah orang yang suka meremehkan orang lain."Hai, pria tampan tapi miskin," sapa Iren pada Langit yang tengah berdiri di depan lift. Langit menoleh pada Iren dan memindai penampilannya. Dress ketat dengan panjang selutut berwarna ungu muda menjadi outfit Iren hari ini.Setelah selesai memindai penampilan Iren, Langit mengalihkan pandangannya tanpa mengucapkan sepatah katapun. Ia masih sabar menunggu pintu lift terbuka meski dalam hatinya ingin menghindar dari wanita arogan yang ada di sebelahnya.Iren melipat kedua tanga

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-22
  • Suami Tukar Tambah   Di Bawah Cahaya Temaram

    "Kapan kamu mulai libur?" tanya Janar pada saudara perempuannya yang sedang sibuk membereskan dapur.Rintik menoleh ke arah pria yang seumuran dengannya. Lalu menjawab pertanyaannya dengan santai, "Hari ini.""Kamu sudah benar-benar yakin dengan keputusanmu, kan?" tanya Janar lagi.Pertanyaan Janar membuat Rintik menghentikan aktivitasnya. Lalu duduk di kursi yang ada di sebelah pria itu."Sepertinya ini bukan kali pertama kamu menanyakan pertanyaan ini. Dan aku juga sudah menjawabnya dengan jawaban yang sama. Apa kamu juga belum puas dengan jawaban yang sudah aku berikan?"Janar melengos memandang ke arah lain. "Siapa tahu kamu berubah pikiran.""Tidak, Nar. Aku sudah mengatakannya berulang kali padamu. Aku sudah mantap dengan keputusanku. Aku juga sudah berulang kali memintamu untuk mendukung setiap keputusanku."Janar melirik Rintik sekilas. Kemudian menatap kosong ke arah depan. "Baiklah. Tapi jika pria ini kembali menyakitimu, aku tidak akan tinggal diam. Aku akan hancurkan hidup

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-22
  • Suami Tukar Tambah   Bisa Diam Tidak!

    “Apa tidak masalah jika kau tidur di bawah?” tanya Rintik meyakinkan Langit yang ingin tidur di lantai.Langit tersenyum, lalu berucap, “tentu saja tidak masalah. Daripada kamu merasa tidak nyaman.”“Maaf,” ucap wanita berambut panjang nan hitam pekat itu.“Tidak masalah. Ayo tidur!”Langit tidur dilantai dengan beralaskan bed cover dan juga selimut yang ditumpuk Agar tidak terlalu dingin. ****Rintik jatuh diatas tubuh Langit. Dan secara tidak sengaja ia mencium bibir Langit. Setelah sadar apa yang telah ia lakukan, Ia pun berteriak histeris. Namun mulutnya langsung dibekap oleh Langit. Tidak enak jika teriakan Rintik membangunkan paman dan bibinya.Mereka berdua terduduk kemudian menyalakan lampu. Langit melihat wajah Rintik yang bersemu merah, meski samar. Dalam diamnya, Langit pun ikut tersenyum karena kejadian tadi.“Kenapa kamu teriak?” bisik Langit pada RIntik. Ia pura-pura tidak tahu jika Rintik telah menciumnya. Takut jika Rintik merasa malu. Dan akan membuat pipinya bertam

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-28
  • Suami Tukar Tambah   Tamu Malam

    Kamu menyuruh mami diam?!” seru Margaret pada putranya. Yang membuat Reka menghela nafas berat.“Bukan begitu–”“Mami tahu! Kamu tidak terima kan, kalau kami membicarakan wanita itu? Sebenarnya, wanita itu beri kamu apa? Sampai-sampai kamu mati-matian membelanya. Padahal kalian sudah bercerai. Dan kamu sudah memiliki istri lagi,” potong Margaret. Ia merasa kesal dengan sikap anaknya.“Mungkin wanita itu pakai ilmu hitam, Mih,” sergah Iren. Karena ucapannya iu, ia mendapat tatapan tajam dari Reka.Ditambah Margaret membenarkan ucapan dari menantunya itu. “Benar. Sepertinya begitu.” Margaret mendekat kearah dimana putranya berdiri. “Mungkin kamu harus mandi air suci atau semacamnya,”Ucapan ibunya lantas membuat Reka menganga tak percaya. “Mami ini bicara apa? Tidak masuk akal!” Reka kembali duduk di kursinya. Membiarkan perasaan kesal tetap menyelimutinya.“Supaya kamu terbebas dari Rintik itu. Supaya dia tidak mengganggu hidupmu lagi!”“Mami cukup! Perasaanku maupun Rintik, kami sama

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-08
  • Suami Tukar Tambah   Kata-kata manis

    Langit dan Rintik membeku sesaat ketika melihat siapa yang datang ke rumah mereka. Tapi berbeda dengan dengan tamu yang datang. Ia tersenyum sumringah mendapat sambutan dari tuan Rumah."Kamu–"Tanpa menunggu dipersilakan, ia nyelonong begitu saja masuk ke dalam rumah. Membuat sepasang suami istri itu sama-sama mengerutkan keningnya."Aku tidak tahu jika kamu memiliki rumah seperti ini? Berapa angsuran setiap bulannya?" tanya Iren seraya memindai setiap sudut ruang tamu."Ada perlu apa kamu datang kemari?" tanya Langit merasa tidak suka dengan kehadiran Iren yang menurutnya sangat tidak sopan.Iren terlihat menyunggingkan senyum. Kemudian berkata, "Kenapa memangnya? Aku hanya ingin mengucapkan selamat untuk kalian.""Sebaiknya kamu pergi dari sini! Kami tidak menginginkan kehadiranmu!" seru Langit lagi."Jangan begitu terhadap tamu yang mempunyai niat baik. Aku datang untuk mengucapkan selamat loh. Juga untuk memberi kalian amplop–""Kamu hanya tamu tak diundang. Kami juga tidak mempe

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-27
  • Suami Tukar Tambah   Rasa Muak di Dalam Hati

    "Kenapa?" tanya Langit ketika melihat Rintik membeku dan pipinya bersemu merah."Hah? Tidak."Dengan berlari kecil, Rintik berlalu meninggalkan meja makan dan sarapannya yang belum selesai."Mau kemana? Sarapanmu belum di habiskan!" seru Langit pada sang istri. Namun, Rintik tak mengindahkan seruan Langit dan tetap pada tujuannya menuju kamar. Ia tidak mau jika Langit melihat dirinya salah tingkah hanya karena ucapan manis Langit.Melihat tingkah istrinya, Langit menarik ujung bibirnya hingga tercipta sebuah senyuman. Perasaan sedikit puas karena membuat Rintik tersipu malu dengan ucapannya."Pelan-pelan, Lang. Kamu pasti bisa menaklukkan hati Rintik," gumam pria berlesung pipit itu dengan mantap.***"Kenapa, Bu? Ngelamun saja? Takutnya tersandung nanti?" tegur salah satu karyawannya yang melihatnya berjalan sambil melamun."Hah? Eh, hanya–" Rintik menjeda ucapannya seraya mencari alasan yang tepat untuk diberikan pada Ratih. "Pekerjaan. Sedang banyak pekerjaan," lanjutnya.Yang dib

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-28

Bab terbaru

  • Suami Tukar Tambah   Akhir Cerita

    "Aku heran, kemana perginya Iren. Aku sudah mencarinya tapi belum juga ketemu. Apa ia ditelan bumi?" sungut Janar ketika ia tengah ngobrol dengan Langit di teras rumah. Mereka menghindari membahas masalah sensitif di hadapan Rintik."Sangat tidak mungkin jika ia bersembunyi. Yang aku dengar, Reka sudah menceraikan dan mengusirnya dari rumah. Yang otomatis, anaknya juga dibawa bersamanya. Tapi, hingga saat ini aku belum mendapat kabar dari orang yang aku minta untuk mencarinya," timpal Langit."Atau mungkin ia meninggalkan Indonesia?" tebak Janar."Tidak mungkin. Tidak ada catatan ia meninggalkan negara ini. Pasti ia ada di suatu tempat. Mungkin tidak jika ia kembali ke kampung halamannya?""Aku saja tidak tahu dimana ia berasal. Bukankah kamu pernah menjadi suaminya? Masa kamu tidak tahu darimana asal wanita itu?" sinis Janar pada Langit."Meskipun aku pernah menikah dengannya, aku tidak tahu asalnya darimana. Kalaupun ia katakan, aku tidak yakin jika itu benar. Bisa saja hanya asal j

  • Suami Tukar Tambah   Pencarian Iren

    "Apa hubungan Iren dengan kecelakaan yang terjadi pada Rintik?" tanya Janar dengan wajah merah padam. Sebenarnya Langit tidak ingin orang lain tahu jika penyebab kecelakaan Rintik adalah Iren. Namun, ternyata Janar mendengar pembicaraannya dengan orang yang ia minta untuk mencari keberadaan Iren."Sebenarnya, Iren yang mendorong Rintik kemarin—""Kenapa kamu tidak mengatakannya padaku! Kamu tidak mempercayaiku?" hardik Janar pada Langit. Ia mencengkram kerah baju Langit.Langit buru-buru melepaskan cengkraman itu. Dan berusaha menenangkan Janar yang seperti orang kesetanan. "Aku bukan tidak mau mengatakannya padamu. Hanya saja aku ingin fokus pada Rintik dan anakku. Karena keselamatan mereka lebih penting dari apapun!" Langit ikut terbawa emosi. Ia juga sedikit meninggikan suaranya.Janar mengusap kasar wajahnya. Ia tidak terima karena lagi-lagi ulah wanita itu membuat Rintik celaka. Apalagi, ada nyawa lain dalam kandungan Rintik. "Aku tidak akan tinggal diam. Akan aku cari wanita ya

  • Suami Tukar Tambah   Ulah Iren

    Suami tukar tambahBab"Ah! Sialan!" pekik Iren ketika baru saja mendapat pesan dari seseorang. "Uangku sudah menipis tapi ia belum juga mentransfer uangnya!" imbuhnya. Ia tidak menghiraukan Marni yang sedang bermain dengan putrinya. Berjalan mondar-mandir memikirkan cara lain untuk langkah selanjutnya agar hidupnya lebih baik setelah keluar dari rumah Reka. Setidaknya ia tidak kekurangan uang dan bisa menikmati hidup seperti biasanya."Sudah satu bulan tapi ia belum ada kejelasan. Aku harus cari uang kemana ini?" pikirnya."Itu tas-tas yang tidak dipakai bisa dijual, Bu. Daripada cuma disimpan saja," celetuk Marni.Seketika Iren melotot ke arah pengasuh putrinya. Kemudian berseru, "Enak saja! Itu tas mahal dan semua limited edition. Kalau aku jual, dimana harga diriku? Seenaknya saja kamu ngomong.""Ya, maaf, Bu. Kan saya cuma usul saja. Daripada tempat ini sesak penuh dengan tas dan sepatu ibu. Belum lagi baju-baju yang masih dalam kardus. Kasihan Cantika, Bu. Tidak dapat bergerak b

  • Suami Tukar Tambah   Menyusun Rencana

    "Maafkan Mami, Reka. Mami terlalu dibutakan oleh memiliki seorang cucu, membuat Mami egois terhadapmu," sesal Margaret.Dalam diam, wanita paruh baya itu menyadari keegoisannya selama ini adalah salah. Mengabaikan setiap saran yang datang dari keluarganya ataupun orang lain. Kini, ketika mengetahui kenyataan ternyata ia ditipu, hatinya teramat sakit. Kecewa yang menyerang hatinya yang paling dalam.Padahal, semua perhatian tercurah pada malaikat kecil yang ia yakini sebagai darah dagingnya. Semua angan dan rencana masa depan bocah tak berdosa itu lenyap sudah."Mami harus berbuat apa untuk menebus kesalahan Mami? Katakan Reka," tanya Margaret."Tidak ada, Mih. Mungkin dengan meminta maaf pada Rintik penyesalan Mami akan sedikit berkurang," usul Reka pada ibunya."Apa mungkin wanita angkuh itu akan memaafkan Mami?" pikir Margaret.Reka menarik nafasnya kasar mendengar ucapan ibunya yang seperti biasa. Ia merasa ibunya masih menyimpan dendam padanya. "Bukan kah Mami yang terlihat angkuh

  • Suami Tukar Tambah   Akhirnya!!!

    "Kamu pikir, dengan air mata buaya yang kamu keluarkan akan merubah cerita yang terjadi?" ucap Angel memecah kerumunan. Bukan hanya mereka bertiga yang menatap Angel, tapi juga dengan para penonton yang berkerumun di tempat itu.Iren memutar bola matanya malas. Tidak menyukai dengan kedatangan mantan pemimpin di perusahaannya."Tentu saja kamu membela Rintik karena kalian bersahabat," elak Iren masih tetap pada rencananya.Angel tertawa kecil mendengar alasan Iren. "Bukan karena aku berteman dengan Rintik tapi memang kenyataannya seperti itu. Kamu merebut suami pertamanya, lalu sekarang kamu berusaha mendekati suaminya lagi. Karena kamu tahu jika Langit yang sekarang adalah seorang yang kaya raya," cerita Angel.Ucapan Angel membuat Iren sedikit merasa khawatir. Dengan masih mempertahankan air mata buayanya, ia mengelak dari semua tuduhan Iren. "Kenapa sih kalian sangat senang membuatku merasa terpojok dengan cerita kalian?""Sudahlah Iren. Tidak usah membuat drama yang tidak perlu. U

  • Suami Tukar Tambah   Pertunjukan Konyol

    "Ah, terus Sayang," desis Reka pada teman wanitanya.Pemandangan yang unik terjadi di ruang kantor Reka. Ia tengah bercinta dengan pakaian yang masih lengkap di atas sofa panjang yang ada di ruangan itu. Namun, tidak demikian dengan si wanita. Si wanita bertelanjang bulat berada dibawah tubuh Reka yang tengah menngenjotnya seperti tanpa ampun.Langit yang terpaksa melihat pemandangan itu hanya bisa menganga tak percaya. Sesaat setelah pikirannya kembali terkumpul, Ia segera membalik badannya agar tidak melihat adegan vulgar secara live itu."Sebentar lagi aku akan selesai," ucap Reka pada langit. Kemudian ia kembali mendesah bersama wanita teman bercintanya itu.'Apa ia sengaja menunjukkannya padaku gara-gara kemarin? Dasar sinting! Tidak seharusnya aku berada ditempat ini. Seharusnya aku sudah sadar ketika mendengar suara aneh itu!' gerutu Langit dalam hati. Ia berencana keluar dan menunggu kegiatannya selesai dari luar ruangan. Namun, langkahnya di tahan oleh Reka."Aku sampai!" pe

  • Suami Tukar Tambah   Astaga!!

    "Tapi, Rin—""Sayang, aku ingin pulang. Aku naik taxi online saja," pamit rintik pada suaminya.Langit yang tidak mau terjadi sesuatu dengan istrinya, melarang Rintik untuk pulang sendiri. Ia menahan wanitanya itu dan meyakinkan bahwa pembicaraan mereka tidak akan memakan waktu yang lama. "Kamu tunggu saja di bawah. Aku janji tidak akan lama," ucap Langit, kemudian ia mengecup singkat kening Rintik.Rintik mengangguk dan bersedia menunggu Langit sampai selesai bekerja. Kemudian ia berlalu keluar ruangan. Tak menghiraukan Reka yang tengah menatapnya dengan tatapan rindu."Apa tujuanmu datang kemari? Kita tidak ada janji temu hari ini bukan?" tanya Langit tanpa basa-basi pada Reka setelah kepergian Rintik."Apa aku harus membuat janji dulu jika ingin bertemu denganmu? Meski hanya sekedar ngobrol atau ngopi?" protes Reka pada Langit."Ya. Tentu saja," ucap Langit membenarkan. Ia mulai berkemas dan merapikan meja kerjanya karena ia sudah berjanji pada istrinya untuk segera mengantarnya p

  • Suami Tukar Tambah   Perang Terbuka

    Kamu mengejekku?" Iren menatap sinis ke arah Rintik yang menurutnya sedang memanas-manasi dirinya.Rintik beranjak dari pangkuan Langit dan berjalan mengitari sofa. "Aku? Untuk apa? Justru aku turut prihatin padamu. Aku yakin tujuanmu merebut Reka dariku adalah agar kehidupan lebih baik dari sebelumnya. Tapi nyatanya, yang terjadi adalah kebalikannya.""Dan sekarang, kamu mencoba kembali ingin merebut suamiku lagi? Tidak Iren. Aku tidak akan membiarkannya. Tidak akan ada sedikitpun celah yang bisa kamu manfaatkan untuk dapat dekat kembali dengan suamiku. Kesalahanku kemarin adalah tidak memperjuangkan apa yang telah menjadi milikku, dan itu yang aku sesalkan. Tapi kali ini, tidak! Meskipun aku harus berjuang mati-matian, aku akan tetap mempertahankan pernikahanku. Ini adalah peringatanku yang pertama dan terakhir untukmu!" tegas Rintik pada Iren.Iren tertawa terbahak mendengar peringatan dari Rintik. Bukannya takut, ia justru semakin tertantang dan dengan terang-terangan mengibarkan

  • Suami Tukar Tambah   Bercerita pada Orang yang Salah

    "Hasil tes itu mengatakan jika aku kurang subur. Itu sebabnya pernikahanku dengan Rintik sangat sulit untuk segera mendapatkan momongan meski kami melakukan hubungan di masa Rintik subur. Lalu bagaimana dengan hanya sekali berhubungan seseorang itu langsung hamil?" ujar Reka seraya melirik Iren yang tengah merasa cemas."Ma-maksud kamu apa, mas? Kamu menuduhku—""Apa aku tidak boleh merasa curiga akan hal itu? Terlebih kamu selalu menghabiskan uangku untuk berbelanja dan hura-hura," potong Reka."Kamu sengaja berkata pada Mami bahwa kamu hamil anakku meski kamu tahu aku sudah memiliki istri. Jika bukan karena uangku, lalu untuk apa lagi tujuanmu mendekatiku?" lanjut Reka."Itu juga yang kamu lakukan terhadap Langit. Setelah tahu ia adalah pria sederhana, kamu meninggalkannya begitu saja. Lalu sekarang setelah kamu tahu Langit banyak uang, kamu berusaha mendekatinya lagi? Cih! Wanita murahan sepertimu rasanya tidak pernah puas hanya dengan satu pria saja," hina Reka.Iren menggelengkan

DMCA.com Protection Status