Share

Bab 14 Datang Tetangga Kepo

Penulis: Manila Z
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Aku senang karena Mas Giora sudah mau mengucapakan terimakasih banyak kepada Tomas. Apalagi dia sudah banyak membantu dirinya.

"Yaudah kalau begitu ayo kita pergi ke rumah," ajak Mas Giora.

Aku hanya melirik kearah Mas Giora sambil tersenyum. Dia sepertinya memang ingin pulang sekarang. Aku tidak mau mencegah dia untuk pulang.

"Baiklah, kalau begitu aku pamit."

Tomas kembali masuk ke dalam mobilnya dan dia akhirnya memutuskan untuk pergi dari sini. Aku hanya bisa melihatnya dengan sekilas.

"Tomas baik banget yah sama kita," kakaku dengan jujur.

"Iya."

Mas Giora menjawab dengan singkat, sepertinya dia memang tidak tertarik sama sekali dengan Tomas. Apa mungkin tebakanku memang benar, kalau Mas Giora tengah cemburu karena aku membahas Tomas.

"Mas kenapa diam saja ketika aku membahas tentang Tomas? Apa Mas cemburu?" tanyaku karena memang merasa penasaran.

Mas Giora menoleh kearah diriku dengan sekilas. "Sudahlah, Lisa. Aku tidak cemburu sama sekali. Kita ke rumah sekarang yuk," aja
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Suami Tukang Ikan Ternyata Sultan   Bab 15 Siapa Yang Menelepon?

    Mas Giora benar-benar menggodaku sampai kita berdua bermain panas di ranjang. Aku seketika menoleh kearah samping. Suamiku terlihat kelahan sekali, dia masih tertidur dengan lelap. Aku sendiri tidak berani membangunkan Mas Giora. Dia masih kelahan sepertinya. Sampai tiba-tiba ponsel Mas Giora bergetar. Aku yang merasa penasaran pun akhirnya mencoba untuk membuka ponselnya. [Kapan kamu akan pulang Andreas?]Siapa orang yang mengirim pesan ini kepada Mas Giora. Kenapa orang itu menyuruh pulang? Apa mungkin dia salah kirim pesan. Terlebih namanya juga Andreas. Sudahlah, nanti aku tanya saja sama Mas Giora. Sekarang lebih baik aku mandi dan membersihkan diri dulu, tubuhku jadi lengket setelah permainan panas dengan Mas Giora. Aku masuk ke dalam kamar mandi dan mengambil handuk dulu. Memeriksa sabun dan shampo takut sudah habis. Terlebih aku stok untuk satu bulan. Setelah memeriksa semuanya, aku membasuh tubuh dengan air yang dingin. Rasanya segar sekali ketika aid tersebut masuk ke

  • Suami Tukang Ikan Ternyata Sultan   Bab 16 Martin Menagih Hutang

    Mas Giora pamit untuk berangkat bekerja, aku hanya melihat kepergian dirinya dengan sekilas. "Mas, tunggu dulu.""Apalagi Lisa?" tanya Mas Giora. "Uang itu, nanti aku yang berikan pada Martin?" tanyaku dengan pelan. Mas Giora hanya mengangguk sambil tersenyum tipis. "Iya, itu sekitar 35juta, berikan pada dia. Nanti sisanya nyusul."Aku hanya mengangguk paham saja, Mas Giora kayanya meminjam uang dari Tomas untuk membayar hutang Martin. Setidaknya kita tidak berhutang lagi pada Martin nanti. "Baiklah Mas, aku akan memberikan ini pada Martin nanti.""Yaudah kalau begitu aku akan berangkat ke pasar dulu."Mas Giora mengatakan itu, lalu dia mengendarai motornya dengan kecepatan sedang. Aku hanya melihat dengan sekilas saja. Kebetulan Mas Giora kemarin meminjam motor dari Tomas juga. Laki-laki itu memberikan kendaraan untuk Mas Giora agar mudah bekerja. Aku tidak tahu harus bagaimana membalas kebaikan dari Mas Giora. Dia sangat baik dan membantu sekali kami berdua. Bahkan aku tidak me

  • Suami Tukang Ikan Ternyata Sultan   Bab 17 Kedatangan Wanita Cantik

    Aku menatap Wita dengan pandangan serius, terlebih wanita itu sudah memfitnah suamiku dengan mengatakan hal yang tidak benar. Aku jelas tidak terima dengan hal tersebut. "Kamu jangan asal tuduh yah." Wita tertawa sambil menutup mulutnya, dia tertawa kemudian seperti orang gila. "Aku punya buktinya," kata Wita. Hani yang mendengar itu pun langsung menoleh kearah Wita dengan tersenyum penuh arti. "Mana buktinya? Aku juga pengen lihat.""Sudah aku duga, kalau memang suami dari Lisa seorang gigolo, jangan-jangan itu adalah wanita yang membayarnya."Tidak mungkin Mas Giora seperti itu, pasti mereka semuanya sengaja ingin menjelekan Mas Giora. "Kalian semuanya berbohong, mana buktinya Wita. Jangan asal tuduh sembarangan!""Aku punya bukti, ini kamu lihat sendiri."Wita mengeluarkan ponselnya dan di sana memang terlihat sebuah video di mana Mas Giora tengah berpelukan dengan seseorang. Tetapi siapa orang itu? Dilihat dari pakaiannya juga terlihat sangat cantik menggunakan dress berwarna

  • Suami Tukang Ikan Ternyata Sultan   Bab 18 Siapa Andreas Sebenarnya?

    "Hei, Tunggu!"Aku hendak akan mengejar wanita itu karena penasaran dengan sosoknya. Terlebih dia memanggil suamiku itu dengan panggilan Andreas. Aku jadi penasaran dengan yang terjadi sebenernya. Tetapi baru juga beberapa langkah aku handak akan pergi, tangan ibuku sudah lebih dulu mencegahnya. "Jangan ganggu dia," ujar ibuku."Bu, sebenernya dia siapa? Apa hubungan dia dengan Mas Giora?" tanyaku yang penasaran dengan sosok wanita yang tadi datang melihat rumah kami. "Mana aku tahu, dia meminta diberitahu tempat tinggal suamimu saja, lalu dia berjanji akan memberikan imbalan pada ibu, kamu lihat sendiri bukan uang ini? Semuanya berkat aku yang memberitahu rumah gubukmu," ledeknya sambil memamerkan uang yang dia dapatkan dari wanita tadi. Aku jadi penasaran dengan wanita itu, jangan bilang kalau Mas Giora berbohong padaku, kenapa banyak sekali wanita yang di dekat Mas Giora, bahkan aku sendiri pun tidak tahu kedekatannya. "Harusnya ibu caritahu dulu siapa wanita itu, jangan asal

  • Suami Tukang Ikan Ternyata Sultan   Bab 19 Kehilangan Jejak Mas Giora

    Mas Giora hanya diam dan itu yang membuat diriku sedikit merasa gelisah. Jangan bilang kalau semuanya memang benar? Tiba-tiba aku merasa tidak nyaman sekarang. "Mas, kok diam saja," kataku melirik kearah Mas Giora yang terlihat tegang. "Wanita itu seperti apa?" tanya Mas Giora. "Iya dia terlihat modis, pokonya dia muda dan juga terlihat seksi."Aku mengatakan itu dengan jujur, sesungguhnya aku merasa penasaran juga dengan wanita itu. Tetapi sepertinya Mas Giora tidak mau memberitahuku tentang wanita itu. "Hanya itu saja?" tanya Mas Giora. "Memangnya mau bagaimana lagi, Mas Giora tahu dengan orangnya bukan? Dia siapa kamu?" tanyaku dengan pandangan penuh menyelidik. Mas Giora menarik tanganku sampai jarak antara aku dengan dirinya yang memang sangat dekat. Aku tidak menyangka kalau hal ini akan terjadi."Entahlah," jawab Mas Giora yang membuat aku kurang puas dengan jawabannya. "Mas Giora, jangan menyembunyikan sesuatu dariku. Wita dan Martin mengatakan kalau kamu adalah seorang

  • Suami Tukang Ikan Ternyata Sultan   Bab 20 Ada Apa Sebenarnya?

    Aku menyusuri tempat ini di waktu sore, sampai akhirnya aku memutuskan untuk datang ke pasar padahal waktu sudah hampir petang. Aku hanya merasa penasaran saja dengan Mas Giora. Sampai di pasar, aku terkejut dan langsung menutup mulutku tidak percaya, tempat di mana Mas Giora biasanya berjualan. Kini semuanya malah terlihat berantakan. Aku tidak menyangka ketika melihat begitu banyak sekali barang-barangnya yang berserakan, termasuk ember juga tidak berbentuk lagi. Ada apa ini sebenernya?Sampai aku teringat dengan perkataan Mas Giora, kalau tempat dia jualan diacak-acak oleh seseorang. Semuanya pasti ulah dari Martin. Lagi-lagi itu seperti tidak suka ketika Mas Giora bisa membayar hutangnya. Aku harus memaki dia sekarang karena sudah membuat tempat jualan Mas Giora seperti itu. Aku mengambil ponsel dan akhirnya menghubungi, Mas Giora. Setidaknya semuanya sudah aku lakukan dengan baik sekarang. "Hallo.""Wah, ada angin apa calon istriku menghubungiku?" perkataan dari Martin saja

  • Suami Tukang Ikan Ternyata Sultan   Bab 21 Ada Yang Mengintai Rumah

    "Katakan Tomas, siapa wanita itu?" paksaku dengan nada yang sedikit tinggi. Tidak sabar ingin mengetahui tentang sosok wanita itu. Aku khawatir kalau ini adalah wanita yang dikatakan oleh Wita tentang selingkuhan Mas Giora. Mungkin saja wanita itu yang membiayai Mas Giora selama ini? Seperti Mas Giora laki-laki simpanan orang itu. Astaga! Apa yang aku pikirkan, Mas Giora bukan orang yang seperti itu. Lantas kenapa dia tampak aneh dan aku masih penasaran dengan semuanya. "Aku tidak yakin.""Katakan, Tomas. Siapa wanita yang ada di dalam pikiran kamu?" tanyaku dengan nada yang sedikit memaksa. "Dia mengatakan apa saja padamu?" tanya Tomas sekali. "Dia tidak mengatakan apapun, malah langsung pergi setelah mengetahui tempat di mana aku tinggal dengan Mas Giora. Dia bukan madam yang menyewa Mas Giora bukan?" tanyaku dengan hati-hati. Tomas malah tertawa setelah mendengar apa yang aku katakan. Memangnya ada yang lucu apa? "Hei, Lisa. Giora bukan orang yang seperti itu.""Kalau begitu

  • Suami Tukang Ikan Ternyata Sultan   Bab 22 Difitnah Warga

    Pagi hari yang cerah. Aku bangun lelap sekali sampai tidak menyadari kalau waktu sudah pagi. Biasanya kalau aku bangun agak kesiangan seperti ini, Mas Giora yang selalu membangunkan. Sekarang dia sedang tidak ada di rumah, jadi tidak ada yang membangunkan aku sama sekali. Bahkan untuk membuat sarapan pun aku lagi malas. Sampai aku teringat dengan Tomas yang berjaga di luar. Apa dia tidur semalam? Aku penasaran dengan orang-orang yang kemarin aku liat itu. Lebih baik aku ganti baju dan keluar nanti, aku ingin berbicara serius dengan Tomas tentang kepergian Mas Giora. Akhirnya aku masuk ke dalam kamar mandi dan membersihkan diri, butuh waktu sekitar 30 menitan untukku mandi dan berganti baju. Semoga saja Tomas masih ada di sana, biar aku bisa tanya. Setelah rapi, aku mendengar suara keributan di luar sana. Tidak biasanya ada ribut-ribut seperti ini. Aku yang penasaran pun akhirnya memutuskan untuk keluar. Tetapi baru beberapa langkah, aku mendengar suara Tomas yang tengah marah t

Bab terbaru

  • Suami Tukang Ikan Ternyata Sultan   Bab 57 Kejujuran Mas Giora

    Aku menatap Mas Giora sekilas, bingung dan tercengang dengan pernyataan yang baru saja keluar dari mulutnya. Tidak pernah aku bayangkan bahwa dia akan berpikir sejauh ini. Bahkan, aku sendiri masih merasa seperti ada yang salah dan sulit untuk memahaminya."Tomas, coba kamu jelaskan!" kataku, suaraku sedikit meninggi, tak bisa menyembunyikan kekesalan yang mulai mengalir dalam darahku.Namun, sebelum Tomas bisa merespon, Mas Giora mendekat dan menarik tanganku dengan lembut. Aku terdiam sejenak, merasa hangatnya pelukan yang tiba-tiba menyelimuti tubuhku."Maafkan aku, Lisa. Sebenernya semuanya ini adalah permintaanku. Aku tidak mau kalau sampai Tomas ketahuan kaki tanganku selama ini," ujar Mas Giora. "Jadi kamu juga ikut adil," kataku mendengus. Tomas juga ikut menjelaskan semuanya padaku. "sebenernya ini permintaan suamimu."Mas Giora melihat ke arah diriku kembali, dia terlihat meminta maaf padaku dengan sekilas. "Maafkan aku Lisa. Aku tidak bermaksud untuk berbohong padamu.""B

  • Suami Tukang Ikan Ternyata Sultan   Bab 56 Rumah Baru

    Mobil yang kami tumpangi tiba-tiba berhenti di depan sebuah gerbang besar yang terbuat dari besi tempa. Di balik gerbang itu, terbentang perumahan yang begitu sangat mewah, setiap rumah tampak seperti istana dengan halaman yang luas, tertata rapi, dan pepohonan tinggi yang menambah kesan anggun. Suasana begitu tenang, seolah-olah waktu berhenti di sini. Aku terkejut, tak bisa menahan mata yang melirik ke segala arah."Ini rumah siapa?" tanyaku, suaraku terdengar sedikit tergetar saat melihat sebuah rumah megah di ujung jalan, berdiri tegak dengan desain modern yang dipadu dengan elemen klasik. Sekilas, rumah itu memancarkan kekayaan dan kemewahan yang luar biasa.Aku menoleh ke arah Mas Giora yang duduk di sampingku, sedikit bingung. Tidak mungkin ini rumah Mas Giora, kan? Aku selalu mengenalnya sebagai sosok yang sederhana, tidak pernah berbicara tentang rumah seperti ini. Hati aku berdebar-debar, perasaan ingin tahu menggebu.Mas Giora tersenyum tipis, tidak banyak bicara. Dia kemud

  • Suami Tukang Ikan Ternyata Sultan   Bab 55 Terungkap Identitas Mas Giora

    Aku tersenyum puas melihat Mas Giora berjalan mendekat. Rasanya seperti beban berat yang telah lama aku pikul akhirnya terlepas. Dia datang tepat pada waktunya, menyelamatkanku dari pernikahan yang tak pernah aku inginkan. Setidaknya kini aku bisa merasa sedikit lega. "Mas Giora..." aku menyebut namanya dengan suara yang bergetar, penuh harapan. Namun, sebelum Mas Giora bisa menjawab, suara keras Martin menyela. "Lisa dan keluarganya masih memiliki hutang padaku! Aku tidak akan membebaskan dia begitu saja!" Tangannya mencekal erat pergelangan tanganku, membuatku sedikit terkejut dan merasa terjebak kembali dalam jaringnya. Dengan wajah tenang dan penuh keyakinan, Mas Giora berdiri di hadapanku. Tanpa ragu, dia menatap Martin dan berkata, "Aku akan membayarnya." Nada suaranya tegas, tanpa ada keraguan sedikit pun. Pernyataan itu bukan hanya tentang uang atau kewajiban. Ada sesuatu yang lebih, sebuah janji untuk membebaskan aku dari belenggu yang tak terlihat, dan aku bisa merasakan

  • Suami Tukang Ikan Ternyata Sultan   Bab 54 Menggalakkan Pernikahan Lisa

    Hari berikutnya. Aku tidak bisa berbuat apa-apa di dalam sebuah kamar. Berusaha untuk kabur pun tidak bisa. Aku hanya berharap Serin akan segara menemukan aku. Sampai tiba-tiba pintu terbuka dan muncul dua orang wanita yang datang bersama dengan ibu. "Ibu."Aku terbangun dalam keadaan bingung, melihat pintu yang terbuka lebar. Kecemasan dan harapan bercampur aduk dalam diriku. Tanpa berpikir panjang, aku berusaha untuk melarikan diri. Namun, saat aku melangkah, tanganku tiba-tiba ditarik dengan kasar oleh ibuku."Jangan berusaha untuk kabur, di luar akan banyak orang," katanya dengan nada tegas.Pernyataan itu membuatku tertegun. "Apa maksudnya?" tanyaku, rasa ingin tahuku semakin membara. Aku menatapnya, mencari jawaban di wajahnya yang tampak cemas.Namun, ibuku hanya terdiam, matanya menghindar dari pandanganku. Dia tidak memberi penjelasan, dan semakin lama aku semakin bingung. Apa yang sebenarnya terjadi di luar? Kenapa ia begitu takut? Perasaan terjebak menghimpitku, membuat

  • Suami Tukang Ikan Ternyata Sultan   Bab 53 Lisa Dijebak Menikah

    Aku berjalan menyusuri jalan setapak menuju rumah ibu, pikiran melayang ke kenangan-kenangan masa lalu. Angin berhembus lembut, namun suasana hatiku terasa berat. Tiba-tiba, dari kejauhan, aku melihat sosok yang membuatku terhenti sejenak. Martin, teman lama yang selalu bisa mengusik ketenanganku."Lisa, kamu masih ingat yah dengan ibuku?" tanyanya, nada suaranya mengandung kepalsuan yang kutangkap dengan cepat."Bukan urusan kamu, Martin!" balasku, berusaha menahan nada sinis yang tak bisa kuhindari. Keberadaannya selalu mengingatkanku pada masa-masa sulit, saat hubungan keluargaku masih rumit. Dia terus mendekat, ekspresi wajahnya menunjukkan rasa ingin tahu yang berlebihan.Martin tertawa terbahak-bahak, suaranya menggema di sepanjang jalan sepi itu. Tawa itu bukan hanya konyol, tetapi penuh penghinaan. "Hahaha, kamu masih saja sombong. Suamimu sudah masuk penjara sekarang. Jadi aku bisa bebas mendekati," katanya, dengan senyum yang semakin memperlihatkan niat jahatnya.Ketika dia

  • Suami Tukang Ikan Ternyata Sultan   Bab 52 Mencari Kebenaran Serin

    Setelah pertemuan yang menegangkan dengan Mas Giora, aku dan Serin memutuskan untuk kembali ke apartemen. Dalam perjalanan, suasana terasa canggung, banyak pikiran mengganggu benak kami. Sesampainya di apartemen, Serin membuka pintu. “Ayo masuk,” ujarnya, tetapi ada nada cemas dalam suaranya. Aku melangkah masuk, merasakan hawa dingin yang aneh. Begitu pintu tertutup, kami segera menyadari sesuatu yang tidak beres. Lampu di ruang tamu menyala terang, padahal kami yakin sudah mematikannya sebelum pergi. Kami saling pandang, bingung. “Apakah kamu menghidupkannya?” tanyaku, suara bergetar. Serin menggelengkan kepala, wajahnya pucat. “Tidak. Kita pasti sudah mematikannya.” Kami melangkah perlahan ke ruang tamu, perasaan tegang menjalari setiap langkah. Bayangan-bayangan di dinding tampak bergerak, dan suara berisik dari dalam apartemen seolah memanggil kami. “Apa yang terjadi?” Serin berbisik, suaranya hampir tak terdengar. Di antara keraguan dan rasa takut, kami tahu kami harus me

  • Suami Tukang Ikan Ternyata Sultan   Bab 51 Lisa Bertemu Giora

    Aku sudah melaporkan semua kejahatan beserta bukti tentang suaminya Hani yang membakar rumahku. Sejujurnya aku sama sekali tidak menyangka dengan hal ini. Bahkan aku tidak habis pikir kalau semuanya akan jadi seperti ini. Aku juga awalnya tidak menyangka sama sekali. "Sudah selesai?" ujar Serin menghampiri aku. Aku hanya mengangguk sambil tersenyum tipis. "Iya, aku senang karena semuanya sudah selesai. Tidak ada yang dikhawatirkan lagi untuk sekarang.""Syukurlah kalau begitu.""Sekarang kita temui suami kamu," ajak Serin. Aku tersenyum ketika mendengar hal tersebut. Terlebih semuanya sudah berjalan dengan baik. Leon tidak tahu harus berbuat apalagi setelah ini. Dia memang melakukan semuanya dengan baik. Sampai tak lama kemudian, dia teringat akan sesuatu sekarang. "Tunggu dulu.""Kenapa?" tanya Serin sambil melirik kearah diriku. "Semua laporan tentang suaminya Hani tengah di proses. Tapi bagaimana aku memberitahu Mas Giora.""Kamu takut memberitahu Mas Giora kalau rumah kamu t

  • Suami Tukang Ikan Ternyata Sultan   Bab 50 Pelaku Yang Membakar Rumah

    Aku berkeliling melihat bekas kebakaran ini, beruntung aku dan Mas Giora sedang tidak ada di rumah, jadi tidak ada korban. "Aduh kasian sekali gubuknya terbakar." Hani mengatakan itu sambil tertawa dengan puas. Dia paling senang kalau melihat aku yang menderita seperti ini. "Diam kamu," balasku. "Sekarang kamu tidak punya rumah lagi," hina Hani sambil melihat kearahku. Memang aku sudah tidak punya tempat tinggal lagi sekarang. Apa yang dikatakan oleh Hani memang benar, sebelum akhirnya Serin merangkulku. "Kata siapa Lisa tidak punya rumah lagi? Giora punya rumah banyak asal kamu tahu," ujar Serin. Hani yang mendengar itu pun malah tertawa. "Memangnya aku tidak tahu kalau dia hanya penjual ikan saja. Mana mungkin kalau dia punya rumah banyak. Jangan mimpi!" Benar juga yang dikatakan oleh Hani, Serin sampai mau berbohong hanya untuk membelaku. "Terserah kalau tidak percaya, ayo Lisa kita pergi dari sini," ajak Serin. Aku hanya mengangguk saja, kita berdua akhir

  • Suami Tukang Ikan Ternyata Sultan   Bab 49 Melihat Keadaan Rumah

    Aku senang karena Tomas sudah berhasil kabur dari ibunya yang jahat itu. Semoga saja Tomas tidak akan tidak akan tertangkap lagi nanti. "Lisa, ngapain kamu senyum-senyum?"Aku baru menyadari kalau Serin baru saja masuk ke dalam ruanganku, aku tersenyum sambil melirik kearah dirinya. Dia mau datang ke tempat ini saja sudah membuat aku merasa senang. "Ada berita bagus. Tadi Tomas menghubungimu dan aku yang mengangkat teleponnya," kataku membuat Serin terkejut. "Tomas sudah sadar?" kata Serin yang kini terlihat bahagia. Terlebih kalau sampai Tomas bisa selamat, ini akan sangat menguntungkan untuk dirinya. "Iya, dia sedang bersembunyi dan ingin memberimu kabar tadi.""Terus dia di mana sekarang?" "Tadi bilangnya di jalan mustika lagi bersembunyi dari ibunya. Pas aku bilang butuh bantuan biar kita ke sana, tetapi Tomas menolaknya, dia bilang akan menghadapinya nanti bersama dengan para anak buahnya," terangku. "Kamu sudah memberitahu tentang keadaan suamimu yang masuk penjara itu?" t

DMCA.com Protection Status