Share

Bab 78. Bagaikan Tebu

“Minta maaf? Bahkan aku ingin melemparkannya ke sarang buaya,” balas Echa sambil menatap Berry dengan tatapan berani.

Lagi-lagi Hesti tercengang. Wajahnya berkeringat dingin, “Echa, sadar! Jangan teruskan kegilaanmu!”

Berry mengepalkan tangannya kuat-kuat, “Sepertinya kamu perlu dikasih pelajaran Echa.”

Berry melangkah maju menghampiri Echa dengan wajah merah padam, tapi langkahnya mendadak terhenti kala melihat seorang laki-laki yang berdiri di samping Echa tampak menatapnya dengan aura dingin yang begitu mengerikan.

“Satu helai saja kamu menyentuh istriku, aku tidak jamin kamu bisa pulang malam ini,” ucap Niko–dingin.

Tak mau kalah, Berry mengintimidasi lelaki itu, “Kamu tahu siapa aku, ‘kan? Jika kamu ingin selamat, jangan ikut campur. Kalau perlu serahkan istrimu kepadaku!”

Niko menjawabnya dengan tatapan mematikan, dan itu sudah cukup membuat Berry gentar.

Di titik ini, Echa memasang senyuman sopan, lalu mengangkat ponsel di tangannya, “Semua omonganmu terekam di sini.”

seketika
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Provi Hananta
ayo lanjutkan tiap hari bisa up date
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status