Share

Bab 77. Bersitegang

“Mama jahat! Mama nggak punya hati!” pekik Echa dengan wajah berlinang air mata. “lebih baik Echa pergi dari sini! Echa nggak mau ketemu Mama lagi!”

“Apaan sih?” Hesti juga berdiri–kesal. “Mama ngelakuin ini semua demi kebahagiaan kamu! Yang bisa ngebahagiain kamu itu–”

“Bukan demi kebahagiaan Echa, tapi demi keuntungan Mama sendiri,” potong Echa.

“Echa kamu mulai berani melawan Mama?!” suara Hesti meninggi. Kali ini dia benar-benar marah.

“Ini bukan kedurhakaan, Ma. Taat dan berbakti kepada orang tua ada batasannya,” balas Echa. “jika orang tuanya bersikap sewenang-wenang terhadap anaknya, apalagi mengajarkan hal keburukan, haruskah anaknya berbakti? Mama harus instrospeksi diri.”

“Echa, kamu!” Hesti yang emosi bergerak maju dan mengarahkan tangan kanannya ke wajah Echa. “anak durhaka!”

Niko selalu melindungi Echa. Dia menangkap tangan Hesti di udara, “Jangan, Ma.”

“Jangan ikut campur, Sampah! Echa, anakku!” mata tajam Hesti menghunjam Niko.

“Echa, istriku,” balas Niko sambil melepa
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status