Share

Bab 75. Yang Membayar Hutang Bank

Niko dan Echa memutuskan pergi ke rumah orang tuanya untuk bertemu dengan pihak bank Bunapin.

Baru menginjakkan kaki di sana, Niko langsung disambut dengan nada tinggi sang mertua, “Sampah nggak tahu diri! Ngapain kamu ikut-ikutan ke sini! Keluar, sana! Ini bukan urusanmu!”

Detik ini Hesti masih belum mengetahui bahwa hutang-hutangnya sudah dilunasi oleh menantu yang dihina-hinanya.

“Mas Niko suamiku, Ma. Urusanku juga menjadi urusannya,” sahut Echa sambil melirik seorang lelaki yang sudah duduk nyaman di sofa. “kenapa Mama lebih menghormati orang asing dibandingkan menantu Mama sendiri?” sindirnya.

“Echa, jaga mulutmu!” Hesti memarahi anaknya dengan suara pelan. “jangan bikin dia tersinggung.”

Laki-laki itu tak lain adalah Berry. Dia bersandar santai di punggung sofa. Kakinya terlipat. Tangannya datar di atas paha. Raut wajahnya puas bak atlet yang sebentar lagi akan menerima medali juara dunia. Menganggap dirinya sudah berhasil membuat Echa tak berkutik menerima tawarannya.

“Echa,
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status