Share

87. Pil Penunda Kehamilan

Rainer terpaku menatap Papa-nya. Bagaimana Papa bisa tau? Jangan sampai Stella jadi curiga dan menutup kebohongannya.

Dengan cepat, Adam menceritakan bagaimana ia bisa mengetahui tentang bibit-bibit dan pupuk yang hilang. Selama ini ia telah memperhitungkan penggunaan bibit dan pupuk yang ia buat.

Sambil mondar-mandir, Adam berkata, “Harusnya kita masih memiliki persediaan sekitar enam bulan ke depan. Tetapi, setelah dicek bagian gudang, persediannya hanya tinggal tiga bulan.”

“Oke. Papa sabar dulu.” Rainer berusaha menenangkan Adam.

“Tidak. Kita harus segera menemukan pencurinya, King. Papa tidak mau hasil kerja keras Papa hilang begitu saja!” Adam berdiri menghadap putranya dengan mata berair.

Baru sekarang Rainer melihat Adam kacau seperti ini. Lelaki yang selalu dapat mengontrol emosinya kini gundah. Rainer sampai memegangi tubuh Papanya yang bergetar marah.

Rainer menatap sekeliling. Mereka masih berada di dapur yang menyatu dengan ruang makan. Perlahan, Rainer menyeret Adam untu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status