Share

42. Pengakuan Tak Terduga

Rainer mendelik sewot, sebaliknya, wajah Stella tampak merah jambu karena malu. Adam yang melihat perbedaan itu tampak mengangkat alisnya. Sementara Dion langsung membungkam mulut.

Pertemuan singkat itu selesai. Rainer menatap layar laptopnya. Ada yang aneh. Ia merasa panen baik-baik saja. Tetapi, pendapatan yang mereka terima tidak sebesar bayangannya.

"Mungkin perasaanmu saja, King. Para pekerja kita memang kurang karena kita memperluas lahan perkebunan," ucap Adam saat Rainer mengungkapkan keanehannya.

Mereka hanya berdua di ruang rapat. Stella dan Dion sudah kembali ke ruangan masing-masing.

Rainer mengangguk. Ia memang belum paham situasi yang akhir-akhir ini terjadi karena hampir dua tahun ia meninggalkan perkebunan.

Lelaki tampan itu lalu berjalan ke ruang kerja pribadinya. Setengah perjalanan ia kembali bertemu Dion yang sedang berbincang dengan sekertaris perusahaan.

Tangan Rainer melambai pada Dion. Ia memberi kode pada sahabatnya untuk masuk ke ruang kerja.

"Ada apa? Aku b
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status