Share

Chapter 152 - Memang Sulit Dipisahkan

"Lho, Kai, belum tidur?" tanya Vania saat sudah masuk ke dalam kamar, melihat Kaira yang tampak gugup.

"Be-be-belum, Ma."

"Iya, Mama juga nggak bisa tidur jadi pengen ngobrol sebentar sama kamu di sini boleh, 'kan?"

"Bo-boleh kok, Ma."

Vania yang merasa aneh dengan sikap Kaira mendadak curiga. Apalagi dari tadi pergerakan bola mata cokelatnya terus-terusan memandang ke arah kamar mandi. Hal ini membuat Vania penasaran.

Dengan gerakan santai, Vania pun menekan handle pintu kamar mandi.

"Mama kebelet?" tanya Kaira dengan nada suara yang terdengar ketakutan.

"Hm."

Saat sudah dibuka full, Vania tidak melihat siapa-siapa. Hal ini membuat Vania tersenyum kecut.

Wanita paruh baya itu lantas berbalik badan sembari menelisik kedua netra mata menantunya.

Apalagi tadi telinga Vania mendengar helaan napas panjang dari Kaira, yang justru semakin membuat jiwanya penasaran luar biasa.

"Nggak jadi ke kamar mandi, Ma?" tanya Kaira mengerut heran.

Apalagi sekarang mertuanya tampak jalan-jalan mengitari
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status