Kanaya berlari keluar dan hendak menyusul Zhafir, namun sesampainya di depan rumah, dia sudah tidak melihat lagi keberadaan suaminya itu.
"Yahhhh,,, dia sudah pergi," Ucapnya lemah. Karena sudah tidak melihat keberadaan suaminya, Kanaya pun juga ikut pergi meninggalkan rumahnya. Sesampainya di kantor, Kanaya langsung menuju meja kerjanya. Namun, sesampainya disana, Kanaya langsung dibuat terkejut oleh kehadiran seseorang yang sudah menempati meja kerjanya tersebut. "Kamu?" Kanaya nampak geram. Wanita itu tersenyum licik melihat keberadaan Kanaya, menatapnya dengan tatapan remeh. "Itu adalah meja kerjaku, kenapa kamu yang duduk di meja kerjaku? Barangku? Kamu kemana-kan barang-barang ku?" Protes Kanaya dengan wajah yang kesal. "Sekarang, aku yang akan menggantikan posisimu," Jawab Cindy dengan senyuman kemenangan. "Masalah barang-barangmu, kamu cari saja di gudang," lanjutnya enteng. "Sejak kapan kamu bekerja? Bukankah selama ini kakak tidak pernah mau bekerja?" Tanya Kanaya lagi, masih dengan wajah yang kesal. "Sejak aku menjadi calon istri Mas Kris. Selama ini, aku sudah salah membiarkan mu menempati posisi ini, jadi, sekarang aku yang akan menggantikan posisi mu sebagai sekretaris mas Kris," Jawab Cindy dengan senyuman manisnya. "Sekarang, kamu boleh berhenti bekerja disini dan cari pekerjaan baru." "Oh ya, aku ingin menawarkan posisi yang bagus untukmu. Bagaimana kalau kamu menjadi OB saja, mumpung aku masih berbaik hati memberikan pekerjaan untukmu, bagaimana?" Lanjut Cindy dengan seringai liciknya. "Siapa yang berani menyuruhnya bekerja sebagai OB?" Teriak seseorang yang nampak baru sampai disana. Kanaya dan Cindy mengalihkan pandangannya dengan wajah terkejut. "Kakek... " gumam Kanaya dan Cindy bersamaan. "Kanaya, barang-barangmu sudah kakek siapkan di meja kerjamu yang baru, yaitu sebagai Direktur Utama perusahaan ini. l" "Kakek, bukankah posisi itu adalah milikku?" Protes Kris yang juga baru sampai disana. "Itu dulu, tapi sekarang kakek ingin Kanaya lah yang menempati posisi itu," jawab kakek mantap. "Lalu, aku bagaimana?" protes Kris lagi yang merasa tak terima atas keputusan kakeknya itu. "Jika kamu masih ingin bekerja di sini, maka kamu akan menempati posisi sebagai marketing perusahaan. Kamu yang akan pergi keluar dan melakukan pemasaran barang," Jawab kakek enteng. "Mana bisa begitu kek, aku tidak bisa melakukan itu." Kris langsung menolak. "Benar kek. Lagipula, Kris tidak cocok dengan pekerjaan itu. Apa hebatnya Kanaya sehingga dia bisa menjadi Direktur Utama perusahaan ini, itu sangat berlebihan dan kakek sangat tidak adil kepada Mas Kris sebagai cucu kakek." "Diam kamu!" Sentak kakek dengan sorot yang tajam. "Tau apa kamu tentang cucu saya. Ini adalah hukuman untuk orang yang tidak mau mendengarkan perintah saya. Ini juga hukuman kepadanya karena sudah berani mencoreng nama baik keluarga Abimana." tegas kakek. "Seharusnya kamu tahu malu, bahkan dibandingkan dengan kamu, Kanaya lebih berharga, karena dia adalah menantu sah dari keluarga Abimana, sedangkan kamu?" Kakek memandang remeh Cindy. "Kamu hanya seorang wanita penghibur yang kapan saja bisa digunakan, lalu kamu ingin menggantikan posisi Kanaya disini? Jangan pernah bermimpi," lanjut kakek dengan perkataan tajamnya. Cindy yang mendengar hinaan itu terlihat mengepal tangannya geram, lalu kemudian ia pergi dengan perasaan kesal. "Cindy tunggu!" Kris yang melihat kemarahan Cindy hendak menyusul kekasihnya itu. "Kek, apa ini tidak berlebihan? Aku tidak bisa menerima posisi ini begitu saja. Aku takut kakek akan kecewa jika aku tidak bisa menjalankan pekerjaan ini dengan baik," Ujar Kanaya yang merasa ragu atas posisinya sebagai Direktur utama perusahaan yang ditawarkan kakek. "Kakek percaya sepenuhnya kepadamu, Nak. Kakek ingin, kamu yang memegang perusahaan ini, karena kamu adalah istri Zhafir dan menantu keluarga ini. Zhafir tidak pernah mau mengurus perusahaan, jadi kakek akan menyerah kan jabatan ini kepadamu sebagai bentuk rasa sayang kakek kepada mu dan Zhafir," jelas kakek. "Tapi kek..... " "Jangan membantah, kakek yakin kamu bisa. Perusahaan ini akan maju jika berada ditangan yang tepat," Lanjut Kakek memotong ucapan Kanaya. Disisi lain, Kris menarik tangan kekasihnya yang sedang kesal, "Cindy tunggu." "Apa lagi. Kakek mu sudah menghinaku habis-habisan di depan semua orang. Mau di taruh dimana wajahku ini? Apalagi, kamu tidak pernah berniat menikahi ku walaupun tau kalau aku sedang mengandung anakmu. Apa kamu sengaja ingin menghancurkan hidupku." Cindy hampir menangis. Kris langsung memeluk tubuh kekasihnya itu, "Maafkan aku. Aku tidak bermaksud seperti itu. Aku mencintaimu, tapi aku tidak berdaya dengan keputusan kakek," jawab Kris lemah. "Kalau begitu, hancurkan nama keluarga mu dengan kehamilan ini. Buat berita tentang kehamilan ku Kris, Semua orang akan menganggap kakekmu egois karena tidak merestui pernikahan kita dan membiarkan aku mengandung tanpa dinikahi." "Tapi aku tidak bisa melakukan itu," Kris nampak ragu. "Aku mohon kepada-Mu untuk bersabar. Aku akan membujuk kakek dan kita akan menikah segera, aku janji," lanjut Kris meyakinkan Cindy. "Bagaimana dengan pekerjaan mu?" tanya Cindy lagi. "Kita ikuti saja permainan ini, setelah itu, akan aku buat Kanaya tidak mampu dengan pekerjaan ini dan memaksa Kanaya untuk menyerahkannya secara sukarela kepadaku. Karena dengan begitu, Kakek tidak akan bisa menolak keputusan Kanaya untuk memberikan jabatan Direktur utama kepadaku." "Aku punya rencana untuk menyingkirkan Kanaya dari perusahaan." Cindy tersenyum licik. "Apa itu?"Masih di ruangan yang sama. Kanaya berdiri di depan kakek, "Maaf Kek. Kanaya tidak bisa menerima pekerjaan ini. Kanaya tidak pantas mendapatkannya dan Kanaya takut mengecewakan Kakek," ujar Kanaya ragu. "Kakek percaya kepadamu, Nak." "Sekali lagi maafkan Kanaya, Kek. Kanaya tau kakek ingin yang terbaik untuk Kanaya. Tapi, Kanaya tidak bisa menerima jabatan yang diberikan oleh Kakek untuk Kanaya. Kanaya merasa belum pantas menerima semua itu. Kanaya benar-benar tidak bise menerima pekerjaan itu. Kanaya hanya ingin, Kanaya mendapatkan jabatan yang benar-benar karena hasil kinerja Kanaya yang maksimal, bukan karena Kanaya adalah bagian dari keluarga di perusahaan ini," jelas Kanaya lagi. "Kamu yakin, tidak mau menerima jabatan sebagai Direktur utama perusahaan ini?" Tanya kakek lagi memastikan. Dia sangat menyayangkan keputusan Kanaya saat ini. "Iya, Kek. Aku harap, kakek mengerti dengan keputusan ku." "Baiklah. Kakek menghormati keputusan mu, Kanaya. Jika nanti kamu berubah p
"K-Kris...— akh....Kamu hebat sekali "Itu adalah suara desahan seorang wanita.Dan wanita itu memanggil nama … calon suaminya? Kanaya semakin mendekatkan dirinya menuju arah suara. Matanya seketika membelalak begitu melihat pemandangan di depannya yang menampilkan dua orang sedang bergumul dengan panas, bahkan mereka tak menyadari kehadiran Kanaya di situ. Yang lebih mengejutkan lagi ternyata dua orang itu adalah calon suaminya dan kakak tirinya sendiri, Cindy. Padahal Kanaya beberapa hari lagi akan melangsungkan pernikahan dengan Kris, dan hari ini dia diminta pihak hotel untuk datang dan mengecek kamar hotel. Namun, siapa sangka dirinya justru menangkap basah perselingkuhan keduanya. Lama ia terdiam menahan perasaannya yang sakit karena sebuah pengkhianatan, Kanaya akhirnya mengambil keputusan untuk mengambil ponselnya dan merekam kelakuan bejat calon suaminya dan kakak tirinya itu sebagai bukti."Kita berakhir disini Mas Kris." Gumam Kanaya sangat kecewa. Pria yang dia pikir b
Kakek menahan dadanya yang terasa sakit. Semua orang, termasuk Kanaya menjadi cemas dan langsung menghampiri kakek. "Apa yang kamu lakukan ini, Kris? Bisa-bisanya kamu mempermalukan keluarga dan membuat kakek mu sakit." Ardi, ayahnya Kris terlihat cemas dan langsung menyalahkan Kris."Paman, aku tahu Paman marah. Tapi, jangan salahkan Kris, karena Kris hanya mengikuti kata hatinya, " ucap Cindy. "Paman, Kakek. Saya ingin pernikahan ini dibatalkan saja. Saya tidak ingin menikah bersama Kris lagi," Ungkap Kanaya serius.Kakek terlihat melebarkan matanya, seolah dia tidak setuju dengan keputusan itu."Baguslah kalau kamu tidak mau menikah. Kris hanya cocok menikah bersamaku. Lagipula, anakku ini akan menjadi penerus di keluarga Abimana" Sahut Cindy yang langsung mendapatkan bentakan dari kakek."Diam kamu," Sentak kakek. Semua orang terdiam dan tidak berani menatap wajah kakek yang terlihat sangat marah.Kakek melangkah dengan tatapan tajam. Cindy yang melihat kemarahan Kakek semakin m
"Apa yang kamu harapkan dari dia?" "Zhafir hanya seorang lelaki tidak berguna. Apa kamu ingin menikah bersama pria yang tidak memiliki masa depan?" "Dia bahkan 10 tahun lebih tua darimu. Kalian hanya akan terlihat seperti dua orang yang menyedihkan. Jangan pernah berpikir kamu untuk menikah dengannya Kanaya" "Apa hak mu melarang ku? Mau aku menikahi pria tidak berguna sekalipun, itu lebih baik dari pada menikah bersamamu," Tegas Kanaya, masih bersikeras dengan pendiriannya. "Tapi kamu hanya akan tersiksa dan menderita jika menikah bersamanya Kanaya" "Aku mohon Kanaya, urungkan niatmu untuk menikah bersama Zhafir. Aku peduli kepadamu. Itu sebabnya aku tidak ingin kamu salah langkah. Hanya aku lelaki yang bisa membuatmu bahagia. Jadi, aku mohon berikan aku kesempatan, dan katakan kepada kakek kalau kita saling mencintai. Menikahlah bersamaku Kanaya, aku mohon!" Kris masih tetap memohon. "Lepas, Kris!" Kanaya kembali menepis tangan Kris yang memegang tangannya. "Aku katakan sekal
Pandangan semua orang tertuju kepada satu tujuan, yaitu Zhafir Mahendra Arkan, seorang pria yang dikenal sebagai cucu terbuang. Zhafir dikenal sebagai cucu terbuang, karena sejak kematian kedua orangtuanya dia lebih memilih mengasingkan diri dan tidak ingin ikut andil dalam bisnis keluarga besarnya. Zhafir juga dirumorkan memiliki penampilan yang berantakan, pengangguran dan tidak menyukai wanita. Namun semua itu seolah terbantahkan dengan penampilan Zhafir saat ini yang terlihat sangat berbeda. "Jangan pernah berani menyentuh calon istri ku!" suara tegas dan lantang penuh tekanan itu, membuat nyali Cindy seolah menciut. "Satu jarimu menyentuh wajahnya, maka akan aku pastikan jarimu ini tidak akan berada di tempatnya lagi," ujarnya tegas. Merasa takut, Cindy menarik tangannya dengan cepat. Wajahnya langsung pucat mendengar ucapan Zhafir. "Jangan coba-coba mengancam ku ya. Kamu tidak tahu siapa aku?" Sentak Cindy terbata. "Aku itu adalah calon menantu keluarga Abimana. Calo
Suara Zhafir berhasil membuat Kanaya terperanjat. Ia pun segera membawa kopernya dan kembali melangkah mengikuti Zhafir. "Ini kamar kamu. Silahkan bereskan barang-barangmu, dan jika kamu ingin istirahat bisa di kamar ini!" "Kamu mau kemana?" Kanaya langsung bertanya ketika Zhafir hendak pergi setelah menunjukkan kamar untuknya. "Aku... Aku akan menyiapkan makanan untukmu. Kamu tunggulah sampai aku selesai memasak," jawab Zhafir dingin. Lalu pergi meninggalkan Kanaya yang masih diam di tempatnya. Usai mengemasi semua barang miliknya. Kanaya langsung menyusul suaminya itu menuju dapur. Kanaya melangkah pelan, menyusuri setiap sudut rumah suaminya itu. Barang-barang mewah dan barang-barang antik tersusun rapi disetiap sudut rumah suaminya. Kanaya sampai mengernyitkan dahi, berpikir apakah barang-barang ini palsu atau asli. Melihat dari segi kualitas, semua barang-barang antik ini seperti barang asli yang dapat Kanaya tafsir harganya mencapai ratusan juta per-satu barang. "