"K-Kris...— akh....Kamu hebat sekali "
Itu adalah suara desahan seorang wanita. Dan wanita itu memanggil nama … calon suaminya? Kanaya semakin mendekatkan dirinya menuju arah suara. Matanya seketika membelalak begitu melihat pemandangan di depannya yang menampilkan dua orang sedang bergumul dengan panas, bahkan mereka tak menyadari kehadiran Kanaya di situ. Yang lebih mengejutkan lagi ternyata dua orang itu adalah calon suaminya dan kakak tirinya sendiri, Cindy. Padahal Kanaya beberapa hari lagi akan melangsungkan pernikahan dengan Kris, dan hari ini dia diminta pihak hotel untuk datang dan mengecek kamar hotel. Namun, siapa sangka dirinya justru menangkap basah perselingkuhan keduanya. Lama ia terdiam menahan perasaannya yang sakit karena sebuah pengkhianatan, Kanaya akhirnya mengambil keputusan untuk mengambil ponselnya dan merekam kelakuan bejat calon suaminya dan kakak tirinya itu sebagai bukti. "Kita berakhir disini Mas Kris." Gumam Kanaya sangat kecewa. Pria yang dia pikir baik, ternyata adalah lelaki brengsek yang tidak pantas untuk mendapatkan cintanya. Setelah mendapatkan bukti itu, Kanaya berbalik dari sana dan pergi menjauh dari hotel. Ada hal yang harus ia lakukan, yaitu segera membatalkan pernikahan ini! \*\* Kanaya berdiri didepan sebuah rumah mewah. Tak lama, beberapa orang datang menyambut kedatangannya. Ia pun langsung dipersilahkan masuk ke dalam oleh beberapa pengawal yang menjaga rumah tersebut. Kakek Abimana langsung tersenyum sumringah menyambut kedatangan calon cucu menantunya. "Kanaya, Kakek senang melihatmu datang kesini. Apa yang membuatmu sampai datang kesini sendirian? Jika kamu memberitahu lebih dulu, kakek bisa menyiapkan penyambutan untuk menyambutmu datang" "Maaf Kek, ada sesuatu yang penting ingin Kanaya sampaikan kepada kakek," jelas Kanaya. Kakek seketika mengerutkan kening, "Apa itu Nak? Katakan lah, kakek siap mendengarkan," jawab kakek. Kanaya menarik nafas, dia berniat akan membatalkan pernikahan dengan bukti perselingkuhan yang dia dapatkan dan menunjukkannya kepada keluarga calon suaminya. Lelaki tua itu langsung menghampiri Kanaya, ketika melihat calon cucu menantunya itu yang terlihat tegang. "Katakan saja, jangan ragu. Sebenarnya ada apa?" Tanya kakek lagi. Lalu, Kanaya mengeluarkan ponselnya dan memperlihatkan bukti itu pada Kakek Abimana. Sedetik kemudian pria itu langsung menampakan raut wajah murka. “Segera panggil semua keluarga untuk berkumpul sekarang juga!” Kakek Abimana memberikan titah pada pelayan, yang dengan sigap melaksanakan perintahnya itu. Tak lama, semua orang mulai berkumpul di ruang tengah. Semua nampak bingung dan tegang karena kakek tiba-tiba memanggil mereka. Terlebih, wajah kakek yang nampak marah dan kesal. Setelah Kris datang ke aula utama, pandangan tajam kakek langsung menyorot kearahnya. "Apa kamu sudah merasa puas bermain bersama wanita murahan itu?" Kakek langsung memarahi Kris. Kris nampak melotot kan matanya terkejut, sementara semua orang memandang Kris dan kakek dengan pandangan bingung. "Kakek..Apa yang kakek katakan?" PLAK Semua orang terkejut ketika kakek melayangkan sebuah tamparan keras yang mendarat di wajah Kris. "Kamu itu laki-laki bodoh yang pernah kakek lihat. Apa yang kamu pikirkan, sehingga melakukan hubungan suami istri bersama saudara tirinya Kanaya?" "Kek, Kris bisa menjelaskan, ini semua hanya salah paham" Kris mencoba membela diri. "Kanaya, aku mohon Ini masalah kita berdua. Ayo bicara dan selesaikan bersama. Kamu hanya salah paham" Kris berusaha membujuk Kanaya untuk berbicara padanya. Melihat itu, Cindy yang sejak tadi terdiam, langsung menatap Kris tak suka. Dia kemudian dengan rasa tidak tahu malu, mendekat dan memegang tangan Kris layaknya sepasang kekasih. "Kakek, maafkan kami. Tapi, kami saling mencintai. Dan aku sekarang sedang mengandung anaknya Kris," ungkap Cindy yang seketika membuat semua orang melotot sempurna, termasuk Kris yang juga terlihat terkejut mendengar pengakuan Cindy. DEG! Seisi ruangan seketika menjadi hening. "Sekarang semua sudah jelas, Mas Kris. Kamu berkhianat bersama kakak tiriku sendiri, bahkan hingga ia hamil. Artinya kamu tidak hanya melakukan itu satu kali saja. Oleh sebab itu, aku ingin membatalkan pernikahan ini," sahut Kanaya. Kakek seolah merasa sesak di dadanya. Dia sangat kecewa hingga dia merasa begitu sakit.Kakek menahan dadanya yang terasa sakit. Semua orang, termasuk Kanaya menjadi cemas dan langsung menghampiri kakek. "Apa yang kamu lakukan ini, Kris? Bisa-bisanya kamu mempermalukan keluarga dan membuat kakek mu sakit." Ardi, ayahnya Kris terlihat cemas dan langsung menyalahkan Kris."Paman, aku tahu Paman marah. Tapi, jangan salahkan Kris, karena Kris hanya mengikuti kata hatinya, " ucap Cindy. "Paman, Kakek. Saya ingin pernikahan ini dibatalkan saja. Saya tidak ingin menikah bersama Kris lagi," Ungkap Kanaya serius.Kakek terlihat melebarkan matanya, seolah dia tidak setuju dengan keputusan itu."Baguslah kalau kamu tidak mau menikah. Kris hanya cocok menikah bersamaku. Lagipula, anakku ini akan menjadi penerus di keluarga Abimana" Sahut Cindy yang langsung mendapatkan bentakan dari kakek."Diam kamu," Sentak kakek. Semua orang terdiam dan tidak berani menatap wajah kakek yang terlihat sangat marah.Kakek melangkah dengan tatapan tajam. Cindy yang melihat kemarahan Kakek semakin m
"Apa yang kamu harapkan dari dia?" "Zhafir hanya seorang lelaki tidak berguna. Apa kamu ingin menikah bersama pria yang tidak memiliki masa depan?" "Dia bahkan 10 tahun lebih tua darimu. Kalian hanya akan terlihat seperti dua orang yang menyedihkan. Jangan pernah berpikir kamu untuk menikah dengannya Kanaya" "Apa hak mu melarang ku? Mau aku menikahi pria tidak berguna sekalipun, itu lebih baik dari pada menikah bersamamu," Tegas Kanaya, masih bersikeras dengan pendiriannya. "Tapi kamu hanya akan tersiksa dan menderita jika menikah bersamanya Kanaya" "Aku mohon Kanaya, urungkan niatmu untuk menikah bersama Zhafir. Aku peduli kepadamu. Itu sebabnya aku tidak ingin kamu salah langkah. Hanya aku lelaki yang bisa membuatmu bahagia. Jadi, aku mohon berikan aku kesempatan, dan katakan kepada kakek kalau kita saling mencintai. Menikahlah bersamaku Kanaya, aku mohon!" Kris masih tetap memohon. "Lepas, Kris!" Kanaya kembali menepis tangan Kris yang memegang tangannya. "Aku katakan sekal
Pandangan semua orang tertuju kepada satu tujuan, yaitu Zhafir Mahendra Arkan, seorang pria yang dikenal sebagai cucu terbuang. Zhafir dikenal sebagai cucu terbuang, karena sejak kematian kedua orangtuanya dia lebih memilih mengasingkan diri dan tidak ingin ikut andil dalam bisnis keluarga besarnya. Zhafir juga dirumorkan memiliki penampilan yang berantakan, pengangguran dan tidak menyukai wanita. Namun semua itu seolah terbantahkan dengan penampilan Zhafir saat ini yang terlihat sangat berbeda. "Jangan pernah berani menyentuh calon istri ku!" suara tegas dan lantang penuh tekanan itu, membuat nyali Cindy seolah menciut. "Satu jarimu menyentuh wajahnya, maka akan aku pastikan jarimu ini tidak akan berada di tempatnya lagi," ujarnya tegas. Merasa takut, Cindy menarik tangannya dengan cepat. Wajahnya langsung pucat mendengar ucapan Zhafir. "Jangan coba-coba mengancam ku ya. Kamu tidak tahu siapa aku?" Sentak Cindy terbata. "Aku itu adalah calon menantu keluarga Abimana. Calo
Suara Zhafir berhasil membuat Kanaya terperanjat. Ia pun segera membawa kopernya dan kembali melangkah mengikuti Zhafir. "Ini kamar kamu. Silahkan bereskan barang-barangmu, dan jika kamu ingin istirahat bisa di kamar ini!" "Kamu mau kemana?" Kanaya langsung bertanya ketika Zhafir hendak pergi setelah menunjukkan kamar untuknya. "Aku... Aku akan menyiapkan makanan untukmu. Kamu tunggulah sampai aku selesai memasak," jawab Zhafir dingin. Lalu pergi meninggalkan Kanaya yang masih diam di tempatnya. Usai mengemasi semua barang miliknya. Kanaya langsung menyusul suaminya itu menuju dapur. Kanaya melangkah pelan, menyusuri setiap sudut rumah suaminya itu. Barang-barang mewah dan barang-barang antik tersusun rapi disetiap sudut rumah suaminya. Kanaya sampai mengernyitkan dahi, berpikir apakah barang-barang ini palsu atau asli. Melihat dari segi kualitas, semua barang-barang antik ini seperti barang asli yang dapat Kanaya tafsir harganya mencapai ratusan juta per-satu barang. "
Kanaya berlari keluar dan hendak menyusul Zhafir, namun sesampainya di depan rumah, dia sudah tidak melihat lagi keberadaan suaminya itu. "Yahhhh,,, dia sudah pergi," Ucapnya lemah. Karena sudah tidak melihat keberadaan suaminya, Kanaya pun juga ikut pergi meninggalkan rumahnya. Sesampainya di kantor, Kanaya langsung menuju meja kerjanya. Namun, sesampainya disana, Kanaya langsung dibuat terkejut oleh kehadiran seseorang yang sudah menempati meja kerjanya tersebut. "Kamu?" Kanaya nampak geram. Wanita itu tersenyum licik melihat keberadaan Kanaya, menatapnya dengan tatapan remeh. "Itu adalah meja kerjaku, kenapa kamu yang duduk di meja kerjaku? Barangku? Kamu kemana-kan barang-barang ku?" Protes Kanaya dengan wajah yang kesal. "Sekarang, aku yang akan menggantikan posisimu," Jawab Cindy dengan senyuman kemenangan. "Masalah barang-barangmu, kamu cari saja di gudang," lanjutnya enteng. "Sejak kapan kamu bekerja? Bukankah selama ini kakak tidak pernah mau bekerja?" Tanya
Masih di ruangan yang sama. Kanaya berdiri di depan kakek, "Maaf Kek. Kanaya tidak bisa menerima pekerjaan ini. Kanaya tidak pantas mendapatkannya dan Kanaya takut mengecewakan Kakek," ujar Kanaya ragu. "Kakek percaya kepadamu, Nak." "Sekali lagi maafkan Kanaya, Kek. Kanaya tau kakek ingin yang terbaik untuk Kanaya. Tapi, Kanaya tidak bisa menerima jabatan yang diberikan oleh Kakek untuk Kanaya. Kanaya merasa belum pantas menerima semua itu. Kanaya benar-benar tidak bise menerima pekerjaan itu. Kanaya hanya ingin, Kanaya mendapatkan jabatan yang benar-benar karena hasil kinerja Kanaya yang maksimal, bukan karena Kanaya adalah bagian dari keluarga di perusahaan ini," jelas Kanaya lagi. "Kamu yakin, tidak mau menerima jabatan sebagai Direktur utama perusahaan ini?" Tanya kakek lagi memastikan. Dia sangat menyayangkan keputusan Kanaya saat ini. "Iya, Kek. Aku harap, kakek mengerti dengan keputusan ku." "Baiklah. Kakek menghormati keputusan mu, Kanaya. Jika nanti kamu berubah p
Masih di ruangan yang sama. Kanaya berdiri di depan kakek, "Maaf Kek. Kanaya tidak bisa menerima pekerjaan ini. Kanaya tidak pantas mendapatkannya dan Kanaya takut mengecewakan Kakek," ujar Kanaya ragu. "Kakek percaya kepadamu, Nak." "Sekali lagi maafkan Kanaya, Kek. Kanaya tau kakek ingin yang terbaik untuk Kanaya. Tapi, Kanaya tidak bisa menerima jabatan yang diberikan oleh Kakek untuk Kanaya. Kanaya merasa belum pantas menerima semua itu. Kanaya benar-benar tidak bise menerima pekerjaan itu. Kanaya hanya ingin, Kanaya mendapatkan jabatan yang benar-benar karena hasil kinerja Kanaya yang maksimal, bukan karena Kanaya adalah bagian dari keluarga di perusahaan ini," jelas Kanaya lagi. "Kamu yakin, tidak mau menerima jabatan sebagai Direktur utama perusahaan ini?" Tanya kakek lagi memastikan. Dia sangat menyayangkan keputusan Kanaya saat ini. "Iya, Kek. Aku harap, kakek mengerti dengan keputusan ku." "Baiklah. Kakek menghormati keputusan mu, Kanaya. Jika nanti kamu berubah p
Kanaya berlari keluar dan hendak menyusul Zhafir, namun sesampainya di depan rumah, dia sudah tidak melihat lagi keberadaan suaminya itu. "Yahhhh,,, dia sudah pergi," Ucapnya lemah. Karena sudah tidak melihat keberadaan suaminya, Kanaya pun juga ikut pergi meninggalkan rumahnya. Sesampainya di kantor, Kanaya langsung menuju meja kerjanya. Namun, sesampainya disana, Kanaya langsung dibuat terkejut oleh kehadiran seseorang yang sudah menempati meja kerjanya tersebut. "Kamu?" Kanaya nampak geram. Wanita itu tersenyum licik melihat keberadaan Kanaya, menatapnya dengan tatapan remeh. "Itu adalah meja kerjaku, kenapa kamu yang duduk di meja kerjaku? Barangku? Kamu kemana-kan barang-barang ku?" Protes Kanaya dengan wajah yang kesal. "Sekarang, aku yang akan menggantikan posisimu," Jawab Cindy dengan senyuman kemenangan. "Masalah barang-barangmu, kamu cari saja di gudang," lanjutnya enteng. "Sejak kapan kamu bekerja? Bukankah selama ini kakak tidak pernah mau bekerja?" Tanya
Suara Zhafir berhasil membuat Kanaya terperanjat. Ia pun segera membawa kopernya dan kembali melangkah mengikuti Zhafir. "Ini kamar kamu. Silahkan bereskan barang-barangmu, dan jika kamu ingin istirahat bisa di kamar ini!" "Kamu mau kemana?" Kanaya langsung bertanya ketika Zhafir hendak pergi setelah menunjukkan kamar untuknya. "Aku... Aku akan menyiapkan makanan untukmu. Kamu tunggulah sampai aku selesai memasak," jawab Zhafir dingin. Lalu pergi meninggalkan Kanaya yang masih diam di tempatnya. Usai mengemasi semua barang miliknya. Kanaya langsung menyusul suaminya itu menuju dapur. Kanaya melangkah pelan, menyusuri setiap sudut rumah suaminya itu. Barang-barang mewah dan barang-barang antik tersusun rapi disetiap sudut rumah suaminya. Kanaya sampai mengernyitkan dahi, berpikir apakah barang-barang ini palsu atau asli. Melihat dari segi kualitas, semua barang-barang antik ini seperti barang asli yang dapat Kanaya tafsir harganya mencapai ratusan juta per-satu barang. "
Pandangan semua orang tertuju kepada satu tujuan, yaitu Zhafir Mahendra Arkan, seorang pria yang dikenal sebagai cucu terbuang. Zhafir dikenal sebagai cucu terbuang, karena sejak kematian kedua orangtuanya dia lebih memilih mengasingkan diri dan tidak ingin ikut andil dalam bisnis keluarga besarnya. Zhafir juga dirumorkan memiliki penampilan yang berantakan, pengangguran dan tidak menyukai wanita. Namun semua itu seolah terbantahkan dengan penampilan Zhafir saat ini yang terlihat sangat berbeda. "Jangan pernah berani menyentuh calon istri ku!" suara tegas dan lantang penuh tekanan itu, membuat nyali Cindy seolah menciut. "Satu jarimu menyentuh wajahnya, maka akan aku pastikan jarimu ini tidak akan berada di tempatnya lagi," ujarnya tegas. Merasa takut, Cindy menarik tangannya dengan cepat. Wajahnya langsung pucat mendengar ucapan Zhafir. "Jangan coba-coba mengancam ku ya. Kamu tidak tahu siapa aku?" Sentak Cindy terbata. "Aku itu adalah calon menantu keluarga Abimana. Calo
"Apa yang kamu harapkan dari dia?" "Zhafir hanya seorang lelaki tidak berguna. Apa kamu ingin menikah bersama pria yang tidak memiliki masa depan?" "Dia bahkan 10 tahun lebih tua darimu. Kalian hanya akan terlihat seperti dua orang yang menyedihkan. Jangan pernah berpikir kamu untuk menikah dengannya Kanaya" "Apa hak mu melarang ku? Mau aku menikahi pria tidak berguna sekalipun, itu lebih baik dari pada menikah bersamamu," Tegas Kanaya, masih bersikeras dengan pendiriannya. "Tapi kamu hanya akan tersiksa dan menderita jika menikah bersamanya Kanaya" "Aku mohon Kanaya, urungkan niatmu untuk menikah bersama Zhafir. Aku peduli kepadamu. Itu sebabnya aku tidak ingin kamu salah langkah. Hanya aku lelaki yang bisa membuatmu bahagia. Jadi, aku mohon berikan aku kesempatan, dan katakan kepada kakek kalau kita saling mencintai. Menikahlah bersamaku Kanaya, aku mohon!" Kris masih tetap memohon. "Lepas, Kris!" Kanaya kembali menepis tangan Kris yang memegang tangannya. "Aku katakan sekal
Kakek menahan dadanya yang terasa sakit. Semua orang, termasuk Kanaya menjadi cemas dan langsung menghampiri kakek. "Apa yang kamu lakukan ini, Kris? Bisa-bisanya kamu mempermalukan keluarga dan membuat kakek mu sakit." Ardi, ayahnya Kris terlihat cemas dan langsung menyalahkan Kris."Paman, aku tahu Paman marah. Tapi, jangan salahkan Kris, karena Kris hanya mengikuti kata hatinya, " ucap Cindy. "Paman, Kakek. Saya ingin pernikahan ini dibatalkan saja. Saya tidak ingin menikah bersama Kris lagi," Ungkap Kanaya serius.Kakek terlihat melebarkan matanya, seolah dia tidak setuju dengan keputusan itu."Baguslah kalau kamu tidak mau menikah. Kris hanya cocok menikah bersamaku. Lagipula, anakku ini akan menjadi penerus di keluarga Abimana" Sahut Cindy yang langsung mendapatkan bentakan dari kakek."Diam kamu," Sentak kakek. Semua orang terdiam dan tidak berani menatap wajah kakek yang terlihat sangat marah.Kakek melangkah dengan tatapan tajam. Cindy yang melihat kemarahan Kakek semakin m
"K-Kris...— akh....Kamu hebat sekali "Itu adalah suara desahan seorang wanita.Dan wanita itu memanggil nama … calon suaminya? Kanaya semakin mendekatkan dirinya menuju arah suara. Matanya seketika membelalak begitu melihat pemandangan di depannya yang menampilkan dua orang sedang bergumul dengan panas, bahkan mereka tak menyadari kehadiran Kanaya di situ. Yang lebih mengejutkan lagi ternyata dua orang itu adalah calon suaminya dan kakak tirinya sendiri, Cindy. Padahal Kanaya beberapa hari lagi akan melangsungkan pernikahan dengan Kris, dan hari ini dia diminta pihak hotel untuk datang dan mengecek kamar hotel. Namun, siapa sangka dirinya justru menangkap basah perselingkuhan keduanya. Lama ia terdiam menahan perasaannya yang sakit karena sebuah pengkhianatan, Kanaya akhirnya mengambil keputusan untuk mengambil ponselnya dan merekam kelakuan bejat calon suaminya dan kakak tirinya itu sebagai bukti."Kita berakhir disini Mas Kris." Gumam Kanaya sangat kecewa. Pria yang dia pikir b