Share

231). Setan Pengganggu

***

"Terima kasih."

Menerima enam buah tiket, Aksa tersenyum tipis sebelum akhirnya kembali menghampiri saudaranya yang sudah menunggu di dekat bangku.

"Nih tiketnya," kata Aksa sambil membagikan tiket bioskop satu-persatu. "Studio lima, lima menit lagi."

"Oh oke, thank you, Kak," kata Danendra.

"Makasih Kak Aksa," ucap Adara.

"Harus dibayar enggak nih?" tanya Danish.

"Bayar," kata Aksa. "Lima juta pertiket."

"Dih, mahal banget," kata Danish.

"Suruh siapa nanya?" tanya Aksa. "Udah jelas-jelas enggak usah dibayar."

"Kan kali aja," ucap Danish.

"Udah enggak usah berantem," kata Ananta. "Mendingan kita ke studionya sekarang terus nunggu film mulai di sana."

"Nah mendingan gitu," ucap Ayuma setuju.

"Ya udah ayo."

Setelahnya—bak remaja pubertas yang sedang menjalani triple data, Aksa, Danendra, juga Danish berjalan beriringan menuju studio tempat mereka akan menonton film.

Dan tentu saja ketiga pasangan keluarga Alexander itu tak luput dari perhatian para pengunjung bioskop lain—terutama k
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status