Share

223). Rencana Adam

***

"Siapa, Dan?"

Danendra menoleh lalu memandang Aksa yang memandangnya dari sofa. Tak langsung menjawab, yang dilakukan Danendra justru balas menatap sang kakak sebelum akhirnya kembali memandang intercom.

"Dan, siapa?" tanya Aksa sekali lagi.

"Sebentar," kata Danendra yang saat ini justru mendekatkan wajahnya ke intercom sambil mengernyit—memastikan siapa yang sebenarnya berdiri di depan pintu apartemen.

"Itu anak ditanya," celetuk Aksa. Tak bisa lagi bertahan dengan rasa penasaran, dia akhirnya beranjak lalu menghampiri Danendra agar bisa tahu siapa yang datang. "Astaga, Dan. Itu ojek oneline."

"Sebentar, biar dipastiin dulu," kata Danendra. "Bisa aja itu orang suruhan Papa."

"Bukan suruhan Papa, itu suruhan Kakak."

Danendra menoleh. "Maksudnya?"

"Kakak lupa, tadi di jalan Kakak lapar terus pesan ayam dan alamatnya yang ini," ungkap Aksa.

"Serius?" tanya Danendra ragu. "Bukan pura-pura, kan? Maksudku, ini bukan akal-akalan, kan?"

"Bukan," ucap Aksa. "Buruan buka, Kakak lapar. Kita
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status