"Nikahin aku, Dan."Dengan degupan jantung yang tak menentu, ucapan tersebut meluncur dari mulut Adara yang kini duduk berhadapan dengan Danendra, sang sahabat.Barusaja mendapat musibah, Adara memang mengajak Danendra untuk bertemu dan karena merasa tak punya banyak waktu, to the point pun dia lakukan—membuat raut wajah pria di depannya tersebut seketika berubah."Lusa nanti, tolong nikahin aku.""Kenapa, Ra?" tanya Danendra dengan suara tercekat, setelah sebelumnya diam selama beberapa detik.Syok, mungkin itulah yang Danendra rasakan karena setelah sekian lama memendam rasa, diajak menikah secara dadakan oleh gadis yang dia cintai, bukanlah hal sepele."Rafly, Dan. Di-dia ...." Adara menjeda ucapannya ketika rasa sesak melanda. "Dia hilang.""Hilang?!" Lagi, untuk yang kedua kalinya, Danendra dibuat terkejut dengan ucapan Adara. "Hilang gimana maksud kamu?"Adara menghela napas sebelum menjawab pertanyaan Danendra.Tepat empat hari sebelum pernikahan, Adara mendapat kabar buruk ten
Last Updated : 2024-01-30 Read more