Share

197). Menuju Rumah Ginanjar

***

"Anak Mama ternyata pinter juga ya, seneng deh kalau gini setiap hari."

Duduk di balkon kamar, Adara tersenyum bahagia setelah Elara menyantap habis mpasi yang dia buat.

Kebahagiaan seorang ibu memang sederhana. Sang anak lahap makan saja rasa bahagianya menandingi liburan keliling dunia.

Oke, mungkin Adara berlebihan, tapi begitulah kenyataannya. Saking bahagia karena Elara yang lahap makan, sejenak Adara lupa dengan rasa takut akan pesan yang dikirimkan Erlangga dini hari tadi.

Malu karena selalu merepotkan, Adara memilih untuk tak berkata apapun pada Danendra karena sampai saat ini dia masih berharap jika pesan yang dikirim Erlangga semalam hanyalah sebuah bualan tanpa bukti.

"Gimana El makannya, lahap?"

Adara menoleh ketika Danendra yang baru saja menyelesaikan kegiatan mandinya, menghampiri dan Elara yang sejak tadi duduk di kursi khusus balita.

"Habis," kata Adara sambil menunjukkan piring makan Elara yang kosong.

"Ya ampun pinter banget anak Papa," puji Danendra. Membungkuk
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status