Share

168). Sunrise

***

"Dingin."

Memasukkan kedua tangannya ke dalam saku hoodie, ucapan tersebut kembali dilontarkan Adara ketika kini dia dan Danendra tengah berjalan menyusuri pasir tanpa alas kaki.

Baru beristirahat pukul tiga pagi tadi, sekarang—tepat pukul setengah lima, Adara dan Danendra sudag kembali terbangun untuk menikmati sunrise yang sebentar lagi akan muncul di pantai bagian timur Pangandaran.

Sebenarnya pusing, tapi rasanya juga sayang jika harus melawatkan pemandangan indah yang tak bisa mereka lihat setiap harinya.

"Mau aku peluk?" tanya Danendra yang sejak tadi sibuk mengotak-atik kameranya.

"Enggak usah," kata Adara.

"Hm."

"Udah di sini aja kayanya, Dan," ucap Adara ketika dia dan Danendra sudah sampai di bibir pantai. "Jelas juga dari sini."

"Oh mau di sini?"

"Iya, di sini aja."

"Oke deh," kata Danendra patuh.

"Mau duduk."

"Sebentar," pinta Danendra. Sebelum Adara, dia tiba-tiba saja duduk berselonjor di atas pasir lalu menepuk kedua pahanya. "Duduk."

"Hah?"

"Duduk di paha aku," pin
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status