Share

167). Jangan Ikut Campur

***

"Diangkat enggak?"

Adara menggeleng pelan sambil memandang Danendra yang baru saja keluar dari kamar mandi dengan kondisi yang lebih segar.

Gerah karena menyetir dalam waktu yang lama, Danendra memang memutuskan untuk membersihkan badan meskipun jam dinding di kamar hotel kini sudah menunjukkan pukul dua pagi.

Selain dia yang tak enak jika tidur dengan kondisi badan yang berkeringat, Adara pun tentunya tak akan mengizinkan dia tidur di kasur jika tak mandi lebih dulu.

"Enggak, Dan. Diriject terus," kata Adara setelah beberapa menit lalu dia terus mencoba menghubungi nomor baru yang sempat meneleponnya.

"Siapa ya?"

"Enggak tahu, cuman aku kok jadi khawatir sama Mama ya?" tanya Adara. "Sampai sekarang kan aku belum tahu Mama di mana terus pergi sama siapa."

Mengabaikan tubuhnya yang masih memakai handuk, Danendra mendekati Adara lalu memandang istrinya itu dari samping.

"Mau pulang?"

"Siapa?"

"Kamu," kata Danendra. "Kali aja kamu pengen pulang karena khawatir sama Mama."

"Hm."

"Engg
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status