Share

173). Sesampainya di Rumah

***

"Istirahat dulu di depan ya, tangan aku pegal."

"Iya, Dan. Boleh."

Langsung pulang dari Pangandaran sekitar pukul satu siang, Danendra dan Adara sudah setengah jalan. Sampai di sebuah daerah yang mereka tak tahu namanya, Danendra memutuskan untuk meminggirkan mobil di depan sebuah mesjid untuk beristirahat sejenak.

Terhitung, sudah tiga jam Danendra mengemudi tanpa beristirahat dan rasanya dia cukup lelah.

"Udah jam empat, Ra. Mau sekalian sholat dulu?"

"Aku kan lagi halangan, Dan."

"Ah iya, aku lupa."

"Kamu aja yang sholat, aku tunggu di sini," kata Adara. "Aku tiba-tiba aja males ngapa-ngapain. Aku takut Mama kenapa-kenapa."

Danendra mengulurkan tangannya lalu mengusap pucuk kepala Adara dengan lembut untuk menenangkan perasaan gundah gulana yang tengah dirasakan sang istri.

"Mama pasti baik-baik aja," kata Danendra. "Selama ini dia selalu bertahan kan buat kamu? Aku yakin, kali ini pun Mama akan bertahan."

"Aku hancur kalau sesuatu terjadi sama Mama, Dan."

"Enggak akan," ucap D
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status