Share

Tangisan Dini Hari

“Mama pulang ya, Sayang. Ingat pesan Mama. Boleh bersedih tapi bagi sama suami kamu.” Mama melirihkannya ketika memeluk si bungsu untuk pamit pulang setelah mengantarkan sampai rumah Gallen.

Emily mengangguk dengan senyuman kecil, pelukan mamanya adalah obat paling mujarab saat ini. Gallen memang menenangkan dan membuatnya aman, namun pelukan dan belaian mamanya jauh lebih ampuh menentramkan hati Emily.

“Aku akan di rumah untuk beberapa hari ini, temani kamu recovery.” Gallen memberikan segelas air putih begitu Emily duduk di sofa panjang ruang tengah mereka.

“Terima kasih.” Emily menerima gelas dan meminumnya hingga tandas, ia haus ternyata.

“Kamu menakuti Giana sampai Giana tanya sama aku dan mama mengenai kuret.” Gallen mengambil gelas di tangan Emily dan meletakannya di meja.

Emily melepas tawa hingga melempar kepala ke belakang saking gelinya. Sampai tawanya selesai dan Gallen menyeka sudu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status