Share

Meraba Perasaan

“Abang aku bangunin dari Subuh enggak dengar-dengar. Dikunci tumben kamarnya?” tanya Giana saat mereka di dalam mobil setelah meninggalkan rumah orang tua Emily.

“Abang pulas sekali sepertinya jadi kesiangan, takut Emily tiba-tiba masuk dan Abang hanya pakai bokser jadi Abang kunci.” Gallen melempar canda yang langsung mendapatkan pukulan di bahunya oleh Emily yang berseru.

“Sembarangan kalau bicara, merasa seksi kamu sampai aku harus menerobos masuk kamar kamu?” kekeh Emily dengan kesal.

Giana ikut tertawa di kursi belakang, untuk saat ini Gallen mengantar Emily terlebih dahulu karena kantor Emily lebih dekat dengan rumahnya.

“Kabari kalau mau dijemput,” pesan Gallen pada Emily sebelum turun dari mobil.

“Hari ini aku akan lembur jadi aku bisa diantar sopir kantor, kamu enggak perlu jemput. Bye Giana, jangan pacaran mulu ya,” kekeh Emily pada Giana yang ikut turun untuk berpindah ke samping kemudi.

Giana berdecap. “Resek”

“Abang ... aku boleh tanya sesuatu enggak?” tanya Giana.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status