Share

Kamar Panas

“Gallen!” Emily berseru tertahan dan mendorong dada Gallen saat tiba-tiba Gallen menciumnya.

“Apa? enggak boleh?” Gallen bertanya tanpa menjauhkan kepalanya yang berjarak sangat dekat dengan wajah Emily walau Emily mendorongnya sekuat tenaga.

“Kita di ruang tamu astaga, mereka semua bisa melihat jika keluar kamar. Dan pembicaraan kita belum selesai, kamu bukan soang yang main sosor saat bahkan kita belum menemukan kesepakatan,” geram Emily pada pertanyaan bodoh Gallen.

“Satu mereka semua kelelahan jadi aku jamin baru pada pulas, dua ... apa yang kamu tanyakan tadi sudah cukup jelas mengatakan bahwa kamu tidak ingin kita bercerai, betul?” Gallen menarik pinggang Emily mendekat, membuat Emily memukul bahu Gallen yang seolah tidak khawatir penghuni kamar lainnya akan keluar dan melihat mereka berdua.

“Betul tidak?” tuntut Gallen.

“Iya betul, tapi tidak seperti ini juga. Kita bicara dulu sampai sepakat baru .... “

“Baru boleh cium? Baiklah.” Gallen menurut dengan mudah, melepas pin
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status