Share

Dihantui Penyesalan

“Bang awas!” Ardian menarik lengan Gallen keras menghindarkan Gallen dari kompor panas berisi sop dengan kepul asap di atasnya.

Gallen seketika tersentak hebat dari lamunan panjangnya. Ia menoleh ke arah kanan di mana orang-orang juga sama jantungannya dengan Ardian. Meja prasmanan yang disediakan oleh pihak pengantin adalah untuk makan tim Gallen selama mendekor dan mempersiapkan semua keperluan sebelum hari resepsi.

“Thanks Ar, astaga bisa melepuh badan saya kalau menyenggol itu,” desah Gallen.

“Abang istirahat saja Bang, atau pulang saja temui istrinya. Kami bisa kok ditinggal, kita akan kirim hasilnya sama Abang,” tutur Ardian setelah melihat Gallen mengusap kasar wajahnya.

“Saya keluar dulu saja sepuluh menit ya, kita selesaikan sama-sama.” Gallen menolak pulang sebelum tanggung jawabnya selesai.

Menyesap kopi di sebuah restoran yang tersedia di lantai bawah hotel yang sedang ia kerjakan,
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status