Share

Bab. 63. Selamat Tinggal Roni

Semua orang di sana terkejut,sekaligus kebingungan dengan apa yang baru saja dilontarkan oleh Si Wanita.

“Maksud, Mbak apa?” tanya Cani menggoyang-goyangkan pundak Si Wanita agak kasar.

Pak Lurah mencoba menenangkan Si Wanita yang menangis tanpa henti.

Setelah Si Wanita berhasil ditenangkan, barulah Pak Lurah bertanya dengan nada rendah, supaya Si Wanita tak panik lagi.

“Mas Samsul pukul Roni sampai kepala Roni pecah. Aku nggak ikut-ikut, Pak ....” Si Wanita merengek sambil terus mengeluarkan tangis.

“Apa? Maksudmu, Mbak? Di mana Roni?” tanya Cani menatap tajam Si Wanita.

Cani tak mau percaya. Tapi, hatinya sakit mendengar semua yang dikatakan oleh Si Wanita.

“Aku nggak salah,” rintih Si Wanita tak berani mendongakkan kepalanya.

“Di mana kamu mengubur Roni?” tanya Pak Lurah yang sebenarnya juga sangat berat.

“Di belakang rumah. Di dekat kandang kambing,” jawab Si Wanita lirih.

“Apaan, sih, Mbak? Bohong ‘kan! Nggak mungkin!” cecar Cani menangis.

Han langsung memeluk sang istri, guna m
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status