Home / Rumah Tangga / Suami Miskinku Ternyata Mafia Kaya / Bab. 63. Selamat Tinggal Roni

Share

Bab. 63. Selamat Tinggal Roni

Author: Kurnia
last update Last Updated: 2024-08-28 18:23:10

Semua orang di sana terkejut,sekaligus kebingungan dengan apa yang baru saja dilontarkan oleh Si Wanita.

“Maksud, Mbak apa?” tanya Cani menggoyang-goyangkan pundak Si Wanita agak kasar.

Pak Lurah mencoba menenangkan Si Wanita yang menangis tanpa henti.

Setelah Si Wanita berhasil ditenangkan, barulah Pak Lurah bertanya dengan nada rendah, supaya Si Wanita tak panik lagi.

“Mas Samsul pukul Roni sampai kepala Roni pecah. Aku nggak ikut-ikut, Pak ....” Si Wanita merengek sambil terus mengeluarkan tangis.

“Apa? Maksudmu, Mbak? Di mana Roni?” tanya Cani menatap tajam Si Wanita.

Cani tak mau percaya. Tapi, hatinya sakit mendengar semua yang dikatakan oleh Si Wanita.

“Aku nggak salah,” rintih Si Wanita tak berani mendongakkan kepalanya.

“Di mana kamu mengubur Roni?” tanya Pak Lurah yang sebenarnya juga sangat berat.

“Di belakang rumah. Di dekat kandang kambing,” jawab Si Wanita lirih.

“Apaan, sih, Mbak? Bohong ‘kan! Nggak mungkin!” cecar Cani menangis.

Han langsung memeluk sang istri, guna m
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Suami Miskinku Ternyata Mafia Kaya   Bab. 64. Peringatan Kecil Dari Cani

    Hari ini, hari di mana Roni dimakamkan. Cani sengaja menyemayakan Roni di samping makam Mbak Fatin, ibu kandung Roni. Pemakanan Roni berlangsung dengan hikmat. Di sepanjang acara, Cani berusaha untuk tak mengeluarkan air mata. Dia harus bisa menjadi wanita kuat, dan tegar.Waktu berlalu, setelah seharian melakukan pengajian di rumah Pak Lurah di desa asal Roni. Cani memutuskan untuk kembali pulang ke desanya sendiri. Cani akan melanjutkan pengajian di hari berikutnya, di kediamannya.Pak Lurah tak masalah, mengingat jika Mbak Fatin adalah salah satu warga yang taat pada aturan desa.“Terima kasih, Pak Lurah. Saya, dan rombongan saya pamit undur diri,” ujar Cani sambil menyerahkan amplop berisi uang.“Iya, sama-sama, Nduk,” balas Pak Lurah.***Sementara itu, di sisi lain. Di sebuah apartemen mewah. Albert tengah diliputi rasa kesal bercampur amarah yang luar biasa.Bagaimana Albert tidak murka? Anak kecil yang akan dia siapkan untuk menjadi penerusnya. Malah tewas dibunuh oleh ayah

    Last Updated : 2024-08-29
  • Suami Miskinku Ternyata Mafia Kaya   Bab. 65. Sedikit Kebrutalan Albert

    Amarah Indra memuncak, setelah mendengar penjelasan dari Bu RT mengenai Roni yang meninggal akibat dihabisi oleh Mas Samsul.Indra yang merasa sangat kesal, sampai membanting ponselnya. Tindakan Indra mengejutkan Victory yang kebetulan baru masuk ke dalam ruangan Indra.“Ada apa, Mas? Kok banting hp?” tanya Victory heran.Victory meraih bagian ponsel yang berada di dekatnya. Lalu menunjukkannya kepada Indra.“Ini hp ipon loh! Mahal, Mas,” protes Victory heran.“Ponsel bisa beli lagi, Sayang,” sahut Indra. “Buang ponsel itu,” pintanya kemudian.Victory menghela napas. Namun tetap menuruti kemauan Indra. Setelah membuang bagian ponsel, Victory kembali fokus pada Indra.“Ada apa sih, Mas? Hp, Mas eror kah? Atau apa?” tanya Victory penasaran.“Aku marah bukan karena hp eror. Tapi karena Si Samsul sialan itu, telah melakukan hal terbodoh di dunia ini,” gerundel Indra mengacak rambutnya.“Huh? Emang Mas Samsul ngapain, Mas? Dia mengembalikan Roni ke Mbak Cani kah?” Victory malah menerka-ne

    Last Updated : 2024-08-30
  • Suami Miskinku Ternyata Mafia Kaya   Bab. 66. Reaksi Indra Yang Panik

    “Indra yang menyuruhmu untuk membunuh Roni?” tanya Albert memberi tekanan pada Mas Samsul.Meskipun sidik jari Indra sama sekali tak ditemukan di jasad Roni, ataupun di tempat kejadian perkara. Namun, ketika Mas Samsul menyebut nama Indra, Albert jadi tertarik.“Iya! Indra! Bos kepala sawit itu! Dia yang menyuruhku untuk membawa Roni pergi! Di-dia juga yang bunuh Roni! Aku sebenarnya nggak salah! Aku orang baik!” kelit Mas Samsul panik.Albert dibuat tertawa dengan kalimat terakhir Mas Samsul. “Kamu orang baik? Menggelikan,” gumam Albert tak habis pikir. Mas Samsul menangis melihat beberapa jemarinya yang telah menghilang.“Jariku tak ada lagi,” erang Mas Samsul putus asa.Albert ikut melihat jemari Mas Samsul. Albert pun memerintahkan anak buahnya untuk menutup jari tangan Mas Samsul menggunakan kain. Supanya Mas Samsul tak meninggal gara-gara kehabisan darah.Albert teringat dengan permintaan Hime tempo hari. Kebetulan sekali, Albert bisa memanfaatkan situasi ini untuk mulai mengu

    Last Updated : 2024-08-31
  • Suami Miskinku Ternyata Mafia Kaya   Bab. 67. Dua Nyawa Melayang Karena Indra

    Mas Samsul menunggu kedatangan Indra dengan harap-harap cemas. Mas Samsul sengaja mengajak Indra bertemu di sebuah taman terpencil yang sangat sepi di atas jam dua belas malam. Sambil sesekali Mas Samsul juga melihat tangannya yang masih dibalut oleh perban.Penyesalan tak berarti bagi Mas Samsul sekarang. Toh, jarinya yang telah terpotong, tak mungkin bisa kembali utuh. Andai Mas Samsul tak menuruti perintah Indra. Hidupnya mungkin tidak akan serumit ini.Tak lupa, Mas Samsul juga mengabari Albert tentang dirinya yang sudah siap menerima perintah lanjutan.Akan tetapi, Albert belum merespons pesan yang Mas Samsul kirim lewat ponsel jadul. Alhasil, Mas Samsul hanya mengerjakan perintah yang telah diperintahkan sebelumnya.Setelah lama menunggu, akhirnya Indra muncul di hadapan Mas Samsul. Indra datang sendirian, sehingga Mas Samsul tak perlu khawatir akan dilukai oleh Indra.“Berani sekali kamu menantangku,” ucap Indra menatap sengit Mas Samsul.“Aku tidak ingin menantangmu,” sahu

    Last Updated : 2024-09-02
  • Suami Miskinku Ternyata Mafia Kaya   Bab. 68. Kasus Roni Ditutup

    Begitu sampai rumah. Indra langsung membersihkan tubuhnya. Tak lupa, dia juga memerintahkan pembantunya untuk membuang baju yang ia kenakan hari ini. Indra tak ingin meninggalkan jejak apa pun.Gelagat mencurigakan yang diperlihatkan Indra, membuat Victory penasaran.Tanpa segan, Victory bertanya, “Mas dari mana saja? Kok tumben, subuh baru pulang? Biasanya lebih memilih menginap di hotel ketimbang pulang dini hari.”Indra terkejut mendengar suara Victory. Indra pun buru-buru mengenakan baju tidur miliknya. Kemudian Indra berjalan mendekati sang istri.Awalnya Indra ragu untuk bercerita pada Victory. Namun, Indra tak mampu menyembunyikan sesuatu dari wanita yang telah membuatnya jatuh cinta. Pada akhirnya, Indra menceritakan segalanya kepada Victory.Victory yang mengetahui tentang apa yang baru saja suaminya lakukan pun, tak dapat menutupi keterkejutannya. Bahkan Victory sempat berpikir jika Indra sangat berbahaya, dan gila.“Nggak ada cara lain, Mas? Selain menghabisi nyawa Mas Sa

    Last Updated : 2024-09-03
  • Suami Miskinku Ternyata Mafia Kaya   Bab. 69. Keputusan Indra Demi Marci

    Albert tersentak mendengar kalimat lantang yang dilontarkan oleh Han. Albert bahkan tak mampu menjawab Han. Seakan otaknya buntu seketika.Melihat wajah tegang Albert. Han segera meluruskan, dengan mengatakan jika Han sedang bercanda.“Sesuai dengan peraturan yang aku buat. Seseorang yang sudah menjadi anggota Black Ice. Tidak boleh meninggalkan Black Ice,” terang Han.“Mana mungkin aku mengusir Marci, karena alasan konyol. Kesetiaan Marci masih menjadi bahan pertimbangan utama,” lanjut Han membeberkan.Setelah Han menjelaskan, barulah Albert bisa bernapas lega. Satu hal yang Albert sadari. Guyonan Han sama sekali tidak lucu. Pria dingin itu tak pandai menghibur. Kecuali, “Sebentar lagi hari jadi pernikahanku dengan Cani. Aku ingin memberi Cani sebuah kejutan kecil. Kamu punya ide?” tanya Han tiba-tiba menyinggung soal pernikahan.“Huh? Kamu yakin menanyakan hal itu padaku?” Albert tak habis pikir.Han mengangguk, lalu menjawab, “Iya, di ruangan ini hanya ada kamu dan aku. Aku tanya

    Last Updated : 2024-09-04
  • Suami Miskinku Ternyata Mafia Kaya   Bab. 70. Selamat Datang Sepupu Palsu Han

    “Tidak ada kata jatuh miskin di kamus hidupku,” tukas Indra mengeluarkan kesombongannya.“Ucapanmu membuatku lega. Bisakah kita menyelesaikan kontrak kerja kita?” Marci kembali menyinggung tentang permintaannya tempo hari.“Tentu saja. Aku sudah tidak sabar,” jawab Indra kembali bersemangat.Indra meminta sekretarisnya untuk membeberkan semua berkas penting.“Kamu tidak akan menyesal. Karena menjadikanku sebagai satu-satunya rekan bisnismu. Aku pasti bakal kasih kamu banyak keuntungan,” tutur Marci sengaja ingin membuat Indra berangan-angan tinggi.Indra menggulung senyuman di wajahnya.“Aku sudah tidak sabar,” ucap Indra.Kesepakatan kerja pun terjalin. Kini, keduanya secara resmi menjadi rekan bisnis. Marci benar-benar senang. Karena berhasil menjebak, dan memasukkan Indra ke dalam kungkungan.Marci sudah tidak sabar, melihat orang yang sering merendahkan Bosnya hancur.***Di tempat berbeda. Seorang wanita cantik, dengan dandanan gotik, tengah asyik menikmati teh herbal kesukaanny

    Last Updated : 2024-09-05
  • Suami Miskinku Ternyata Mafia Kaya   Bab. 71. Ancaman Membunuh Dari Han Untuk Haily

    Haily gelagapan. Dia mengutuk dirinya sendiri, karena telah keceplosan.Sekarang, Haily jadi bingung menjawab. Terlebih, melihat Cani menatapnya penuh curiga. Makin membuat Haily panik. “Gimana ya? Waktu aku tanya-tanya ke temanku soal Han. Temanku juga sedikit ngasih tahu tentang kamu. Mangkanya aku tahu nama Victory,” kilah Haily setelah berpikir kritis. “Owalah, gitu ta?” Respons Cani menganggukkan kepala. Tanpa bertanya lebih banyak lagi. Cani percaya begitu saja.“Jadi, Victory itu siapa ya? Daripada aku menerka-nerka. Lebih enak kalau tanya langsung ke kamu. Siapa tahu, temanku salah. Manusia ‘kan tempatnya salah,” cerocos Haily menghilangkan kecanggungan. “Iya, Mbak. Victory itu adik kandungku. Cuma beda ibu. Tapi satu bapak,” terang Cani memberi tahu. “Kalau Bu Helena yang kamu sebut tadi. Siapa kamu?” tanya Haily. “Bu Helena ya ibu tiriku, Mbak. Ibu kandung Victory,” ucap Cani melempar senyum. “Kok kayak rumit gitu ya? Berarti, maaf ya sebelumnya. Ayahmu nikah dua kali

    Last Updated : 2024-09-06

Latest chapter

  • Suami Miskinku Ternyata Mafia Kaya   Bab. 161. Awal Dari Kehidupan Baru

    Setelah menghancurkan tablet tersebut hingga tak berbentuk, tiba-tiba layar televisi di sampingnya menyala sendiri, menampilkan adegan di mana Hime mengakui segala kebohongannya mengenai kemandulan Han. Seketika tubuh Hime melorot dan terjatuh di atas lantai.Perhatian Hime kembali fokus pada layar televisi ketika sosok Han tampil di sana. Han menyatakan jika kini ia sudah tidak peduli kepada Hime. Han juga telah mengeluarkan Hime dari Black Ice. Han mencabut segala fasilitas yang ia berikan pada Hime.Di akhir ocehan Han, pria itu tersenyum dan berterima kasih pada Hime. Namun Han berjanji akan menjaga keselamatan Hime.“Sialan! Beraninya kamu membuangku setelah semua yang aku lakukan untukmu!” geram Hime melempar piring berisi makanan ke layar telivi yang masih menyala.Hime berteriak seperti orang kehilangan akal. Semua rencanya berantakan, dan sekarang justru rencana itu berbalik menusuknya. Dia sama sekali tak menyangka jika Han aka

  • Suami Miskinku Ternyata Mafia Kaya   Bab. 160. Penjebakan Kejam

    Setelah makan malam romantis, Han mengajak Hime ke sebuah hotel bintang lima yang sangat terkenal di kota. Keduanya menikmati suasana nyaman yang tersaji dari balkon kamar, dengan Han yang memeluk Hime dari belakang.“Han ... Apa kamu benar-benar menyukaiku?” tanya Hime mamastikan.“Tak hanya menyukaimu, aku juga mencintaimu,” jawab Han cepat.Hime tertawa kecil. “Tapi ... Kita tidak bisa bersama.”“Kenapa?” Han membalik tubuh Hime agar menghadap dirinya.“Karena ada Cani,” bisik Hime menenggerkan kedua lengannya pada pundak lebar Han.Han tertawa renyah, ia berkata, “Itu bisa diatur.”“Jadi, kamu akan menceraikan wanita kampung itu?”Han tidak menjawab, ia justru menggendong Hime, dan membawa tubuh sexy Hime menuju ranjang. Han melempar tubuh Hime di atas kasur, lalu menindihnya.“Han? Kamu serius?” Hime melototkan kedua matanya. Apalagi saat Han merobek gaun indah yang dikenakan Hime.“Hime, apa kamu tahu? Cani sedang hami sekarang,” ucap Han bernada rendah.Sontak Hime terkejut, na

  • Suami Miskinku Ternyata Mafia Kaya   Bab. 159. Rencana Han

    Jika memang benar Cani hamil sebelum diculik oleh Rio, maka bayi yang dikandung Cani merupakan darah daging Han. Demi membuktikan, dan meluruskan segalanya, hari ini juga Han mengunjungi klinik dokter kenalan Hime yang menyatakan bahwa ia mandul.Begitu sampai di klinik, Han langsung mengobrak-abrik tempat praktik dokter tersebut. bahkan Han juga menyandera para asisten dokter guna makin memberi tekanan.Han memaksa Dokter untuk mengatakan yang sebenarnya, jika tidak, Han akan melubangi kepala Dokter dengan peluru. Tak hanya itu, Han juga mengancam akan membuat kematian Dokter terasa sangat menyakitkan. Dalam kata lain, Han tak ‘kan begitu saja melenyapkan nyawa Sang Dokter.Dengan ekspresi penuh ketakutan, Dokter akhirnya mengaku jika ia dibayar Hime untuk membohongi Han mengenai kesuburan. Darah Han seketika mendidih ketika Dokter mengungkapkan segalanya.Han yang berada dalam kendali amarah, langsung memasukkan ujung pistol ke dalam mulut Dokter, dan melepas peluru yang membuat kep

  • Suami Miskinku Ternyata Mafia Kaya   Bab. 158. Kebenaran Mulai Terbuka

    Hime tersenyum tipis. “Yang memintaku tinggal di sini adalah Han. Tapi, jika Kepala Keluarga Ditmer mengusirku, aku akan hengkang.”Albert mencengkeram pergelangan tangan Hime ketika wanita itu hendak beranjak meninggalkannya. Ia sangat ingin membahas mengenai dokter perkebunan yang meninggal mengenaskan, namun Albert menundanya. Entah mengapa, perasaannya tidak enak.“Kembalilah mengurus Kartel, aku membutuhkan bantuanmu,” pinta Albert.Hime melipat kedua tangan pada dada. Ia menghela napas sebelum berkata, “Kamu masih membutuhkan bantuanku untuk mengurus Kartel? Bukankah aku di sini untuk membantu Cani?” Hime mengernyitkan dahi.“Sudah banyak pelayan yang membantu Cani,” sahut Albert. “Biarkan Cani mengurus segala urusan di rumah ini sendirian,” tandasnya menatap lurus Hime.Dengan amat sangat terpaksa, Hime menyetujui permintaan Albert.“Aku menurutimu karenam neghomatimu sebagai Pemimpin Black Ice,” pungkas Hime berlalu meninggalkan Albert yang terdiam.Dari sekian banyak pria di

  • Suami Miskinku Ternyata Mafia Kaya   Bab. 157. Tak Goyah Sedikitpun

    Beberapa hari berlalu, Han melangkah pelan ke sisi ranjang, tangannya terulur untuk meraih tangan Cani yang dingin. Han tahu istrinya masih bersedih, masih terombang-ambing dalam kenyataan pahit tentang siapa ayah dari bayi di perutnya.Tanpa berkata apa pun, Han menggenggam tangan Cani, memberikan ketenangan yang hanya bisa diberikan oleh sentuhan lembut seorang suami.Cani terisak, sesekali mengusap perutnya yang masih tampak rata. Kehamilannya, seharusnya menjadi kabar gembira, namun malah membuatnya hancur."Sayang ...." bisik Han lembut. "Percayalah, aku tak peduli siapa ayah bayi kita. Yang penting, bayi ini akan tumbuh dalam keluarga kita, dengan cinta dan kasih sayang kita berdua. Aku akan menjadi ayahnya, aku akan bertanggung jawab sepenuhnya."Air mata Cani kembali menetes, kali ini bukan air mata kesedihan, melainkan haru. Han bersungguh-sungguh, Cani dapat melihatnya dari sorot mata Han yang penuh kasih sayang."Kenapa? Aku telah mengkhianatimu, Mas," lirih Cani mengalihka

  • Suami Miskinku Ternyata Mafia Kaya   Bab. 156. Kenyataan Pahit Dari Hime

    Senja menyelimuti kediaman keluarga Albert. Di ruang kerjanya yang luas, Albert, kepala keluarga yang disegani, duduk termenung dengan ditemani secangkir kopi yang masih hangat di tangannya. Pikiran Albert dipenuhi oleh cerita Eila, pelayan pribadi sekaligus sahabat Nyonya Ditmer, tentang kecurigaan Eila terhadap sikap aneh Hime.Setelah beberapa saat berpikir, Albert mengambil keputusan. Ia bangkit dari kursinya, wajahnya dipenuhi dengan keraguan. Ia memanggil anak buahnya yang berada tak jauh darinya. "Ya, Tuan?"“Aku perlu kau melakukan sesuatu. Awasi Hime. Laporkan setiap gerak-geriknya kepadaku. Lakukan dengan hati-hati, jangan sampai ia menyadari hal ini.” Suara Albert terdengar tegas. Pria tinggi tegap itu mengangguk hormat, menerima perintah tanpa bantahan.***Di sisi lain, angin yang berhembus sepoi-sepoi, membawa aroma tanah basah dan sedikit bau anyir dari kandang buaya raksasa.Hime memandang Han yang berdiri sambil memperhatikan buaya peliharaannya, beberapa ekor buay

  • Suami Miskinku Ternyata Mafia Kaya   Bab. 155. Kehamilan Yang Disembunyikan

    Cani terbangun dengan kepala yang terasa pusing. Cahaya redup menyinari wajahnya. Bau disinfektan klinik memenuhi hidungnya. Ia mengerjapkan mata, pandangannya masih kabur. Sebuah tangan hangat menggenggam tangan Cani. Ia menoleh dan melihat Hime duduk di sampingnya, wajah Hime tampak lelah namun dihiasi senyum lembut.“Cani ... Kamu sudah sadar,” bisik Hime, suaranya lembut seperti sutra.Cani mengerjapkan mata beberapa kali, mencoba mengingat kejadian sebelum ia pingsan. Kenangan samar-samar berkelebat, perkebunan yang luas, aroma tanah basah, lalu gelap.“Mbak Hime ... Aku dimana? Apa yang terjadi?” tanya Cani, suaranya masih lemah.“Kamu pingsan di perkebunan,” jawab Hime, “Untungnya, tidak terjadi apa-apa yang serius.”Hime meraih tangan Cani, matanya berkaca-kaca. Ia memiliki raut wajah yang serius."Ada sesuatu yang ingin kukatakan padamu, Cani,” lirih Hime, suaranya sedikit gemetar. Ia menggenggam tangan Cani lebih erat. “Dokter sudah memeriksakanmu tadi ....” Ia berhenti s

  • Suami Miskinku Ternyata Mafia Kaya   Bab. 154. Kehamilan Cani

    Semakin Hime mendekati Han, semakin Hime tahu bahwa yang ada di otak dan pikiran Han hanyalah Cani seorang. Hime seperti tidak ada celah untuk merebut hati Han. "Jika aku tidak bisa merebut Han, maka akan aku buat hubungan mereka berdua berantakan." Janji telah meluncur dari bibir Hime. Membangkitkan gairah amarah pada diri Hime. Seiring berjalannya waktu, Hime berhasil mengambil hati Cani, dan menjadikannya sebagai orang paling dipercaya Cani, menggeser posisi Eila. Hime juga memutuskan untuk membantu Cani mengurus segala keperluan dan masalah di kediaman Keluarga Ditmer. Hal tersebut membuat Hime mengetahui seluk beluk kegiatan di rumah. Termasuk sektor perkebunan yang nilainya fantastis. Hime begitu takjub, selama ini ia hanya membantu pekerjaan Han tanpa mengetahui kegiatan sesungguhnya di rumah Keluarga Ditmer. "Hasil perkebunan langsung dijual ke pemerintah?" tanya Hime pada Cani. Cani yang sedang membawa catatan menoleh ke arah Hime. "Iya, Mbak. Katanya untuk membantu ra

  • Suami Miskinku Ternyata Mafia Kaya   Bab. 153. Usaha Hime

    Rio menatap tajam Xander yang sudah ketakutan melihat Rio mengayunkan katana. "Tuan Rio! Tolong ampuni saya!" mohon Xander bersujud di kaki Rio. Rio mendesis, "Orang sepertomu, yang mengkhianati kartelmu."Xander mendongak guna melihat wajah Rio. "Terlebih kelakuanmu, yang membuat Kania bersedih, tak akan pernah termaafkan!" tandas Rio penuh penekanan di nada bicaranya. Ketika Rio hendak menebas leher Xander, kedatangan Mizu membuatnya berhenti. Mizu meminta agar Xander tak dilenyapkan, sebab, Xander masih bisa digunakan untuk kepentingan Kartel. Karena Rio sangat percaya pada Mizu, dan mempertimbangkan perkataan Mizu, akhirnya Rio lebih memilih menurut pada Mizu. Ia menyerahkan Xander pada Mizu.Rio juga menegaskan jika Xander melakukan hal-hal yang berhubungan dengan Cani, maka Mizu harus menyerahkan nyawa Xander padanya. "Baik, Tuan. Aku pastikan, Xander berada di bawah kendaliku," tegas Mizu mantap. Rio menyembunyikan katanya, lalu bergegas keluar dari ruang bawah tanah, m

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status